![]() |
Foto: Zuhra |
Awalnya, lokasi tersebut dijadikan tempat pembuangan sementara atas inisiatif dan kesepakatan warga sekitar. Namun, seiring berjalannya waktu, tempat ini menimbulkan sejumlah permasalahan seperti penumpukan sampah yang tidak terkelola, bau menyengat, serta gangguan terhadap kenyamanan di lingkungan kampus.
Yusnidar juga menyampaikan aksi yang akan dilakukan oleh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) bersama Bagian Umum dan Layanan Akademik (ULA) mengambil langkah nyata. Dalam rangka kegiatan PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) akan dilaksanakan kegiatan gotong royong untuk membersihkan dan merapikan area tersebut secara bersama-sama. Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan dan merapikan area tersebut bersama-sama.
Pihak kampus juga terus menjalin koordinasi dengan warga sekitar dan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan. Salah satu langkah yang sedang dikembangkan adalah program bank sampah. Program ini dirancang untuk memberikan edukasi tentang pentingnya memilah dan mengelola sampah, sekaligus memanfaatkan nilai ekonomis dari sampah yang masih dapat didaur ulang. "Diharapkan dengan adanya bank sampah, diharapkan volume sampah yang dibuang sembarangan dapat berkurang signifikan," ungkapnya lebih lanjutt melalui pesan WhatsApp.
![]() |
Foto: Zuhra |
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak kampus untuk mengatasi persoalan ini. Di antaranya adalah "pembersihan rutin oleh petugas kebersihan, pemasangan tempat sampah strategis, gotong royong, dan rencana pengelolaan sampah," tambahnya.
Sosialisasi dan kampanye kesadaran tentang pengelolaan sampah terus dilakukan secara berkala agar civitas academica semakin peduli terhadap lingkungan sekitar. Pihak kampus juga mendukung penuh kegiatan gotong royong yang diinisiasi oleh ORMAWA dan komunitas kampus sebagai bagian dari aksi nyata menjaga kebersihan.
Saat ini, fasilitas pengelolaan sampah di kampus juga terus ditingkatkan. Meskipun telah tersedia tempat sampah di sejumlah titik dan petugas kebersihan yang aktif, kampus menyadari masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, seperti penambahan jenis tempat sampah terpilah, pelatihan bagi petugas kebersihan, dan kolaborasi dengan Ormawa dalam program pengelolaan sampah berkelanjutan.
Kesadaran dan keterlibatan aktif mahasiswa menjadi kunci keberhasilan dari seluruh upaya ini. Oleh karena itu, kampus terus tingkatkan sosialisasi melalui seminar, workshop, dan kegiatan kampus lainnya, agar pengelolaan sampah menjadi bagian dari budaya akademik. Pengembangan program bank sampah juga diharapkan mampu menjadi sarana edukatif sekaligus memberikan manfaat bagi mahasiswa.
Dengan dukungan seluruh civitas academica, Ormawa, dan masyarakat sekitar, berharap dapat menciptakan lingkungan kampus yang bersih, sehat, dan nyaman, serta mewujudkan pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan untuk jangka panjang.
Reporter: Indira Ulfa Rizkya
Editor: Zuhra