Portal Berita Al-Kalam

Klasik Goes to SMA Negeri 1 Syamtalira Bayu Raih Antusias Siswa Pelajari Cara Penulisan Berita

Foto: Nurul Fadilah   www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) L...

HEADLINE

Latest Post

06 November 2025

Muhammad Khalilullah: “Tantangan Terbesar Ada pada Diri, Keluar dari Zona Nyaman untuk Ukir Prestasi!”

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Muhammad Khalilullah, mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), Fakultas Syariah (Fasya), Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe, berhasil meraih juara III dalam ajang pemilihan Agam Inong Aceh Utara 2025 pada Sabtu (31/05/2025).

Dalam wawancara bersama Tim Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam UIN SUNA Lhokseumawe pada Kamis (06/11/2025), Khalilullah mengungkapkan rasa syukurnya yang luar biasa sekaligus tak menyangka bisa meraih gelar tersebut. Ia mengatakan, tantangan terbesar justru datang dari dirinya sendiri, namun hal itu teratasi berkat satu kalimat motivasi, “Jika orang lain bisa, kita juga bisa,” ujarnya.

“Prosesnya panjang, mulai dari seleksi, interview tahap awal, karantina, penampilan bakat, study tourinterview akhir, latihan catwalk, koreografi, dan sebagainya. Untuk persiapannya, kita hanya perlu memantapkan pengetahuan dan kepercayaan diri,” jelasnya.

Khalilullah menuturkan bahwa makna menjadi duta bukan hanya soal gelar yang disandang, tetapi juga tanggung jawab sebagai perwakilan generasi muda untuk mengenalkan sejarah serta wisata di Aceh Utara. “Menjadi duta juga melatih kepemimpinan, memberi manfaat bagi banyak orang, dan berkontribusi untuk daerah,” tambahnya.

Untuk menjalankan tanggung jawab tersebut, Khalilullah menyiapkan berbagai strategi. “Salah satunya adalah mengedukasi masyarakat lokal maupun mancanegara melalui konten sejarah dan budaya di media sosial, dan hal itu sudah saya terapkan,” ujarnya. Menurutnya, cara tersebut efektif karena survei awal tahun 2025 menunjukkan sekitar 63,9% masyarakat dunia merupakan pengguna media sosial.

Menutup wawancara, Khalilullah berpesan agar generasi muda berani keluar dari zona nyaman demi mengembangkan potensi diri. “Sebagai generasi muda, kita harus berani mencoba hal baru dan tidak takut gagal. Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan membentuk masa depan yang besar. Jangan ragu keluar dari zona nyaman, karena di sanalah kita benar-benar tumbuh dan berkembang. Terus berkarya dan berkreasi, siapa pun bisa jadi apa pun, karena jika orang lain bisa, kita juga bisa,” tutupnya.


Reporter: Tiara Khalisna

Editor: Putri Ruqaiyah
 

Ratusan Mahasiswa UIN SUNA Diberangkatkan Mengikuti KPM 2025

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Sebanyak 877 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe dilepas keberangkatannya mengikuti kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Tahun 2025 di Halaman Upacara Biro Rektorat kampus pada Kamis (6/11/2025).

Keberangkatan mereka dilepas oleh Rektor UIN SUNA Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag yang ditandai dengan penyematan atribut KPM. Tahun ini pengabdian mahasiswa dilaksanakan dalam empat jenis KPM, yaitu KPM Reguler, KPM Mandiri, KPM Internasional, dan KPM Rekognisi. “Pelaksanaan KPM Reguler dan Mandiri dimulai pada 6 November-9 Desember 2025, sementara KPM Internasional dilaksanakan pada 13 November-3 Desember 2025,” ujar Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dr. M. Anggung Manumanoso Prasetyo, M.Pd.I.

Foto: IST
Dr. Anggung merincikan jumlah peserta terdiri atas 612 mahasiswa KPM Reguler, 219 mahasiswa KPM Mandiri, 22 mahasiswa KPM Internasional, dan 24 mahasiswa KPM Rekognisi. Untuk KPM Reguler, para mahasiswa akan ditempatkan di dua kecamatan, yaitu Kuta Makmur (39 desa) dan Simpang Keramat (16 desa) di Kabupaten Aceh Utara. Sementara KPM Mandiri tersebar di berbagai daerah di dalam dan luar Aceh, seperti Kota Sabang (Pulau Iboih), Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Timur, Aceh Utara, Karo, dan Simalungun. Sedangkan KPM Internasional akan dilaksanakan di dua lokasi di Malaysia, yakni Pulau Pinang dan Malaka.

Sebelum diterjunkan, seluruh peserta mengikuti pembekalan selama dua hari pada 4-5 November 2025 dengan menghadirkan narasumber dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Aceh Utara, Kejaksaan Negeri Lhokseumawe, Praktisi Jurnalis, serta Humas UIN SUNA Lhokseumawe.

Sementara itu, Prof. Danial, dalam arahannya mengajak mahasiswa agar menjadikan KPM tidak hanya sekedar mengabdi, akan tetapi juga belajar dalam banyak hal. “Belajar dalam ilmu kepemimpinan, lihat dan belajar bagaimana Geuchik (Kepala Desa) membangun keharmonisan di desanya, belajar bagaimana melayani masyarakat dan belajar tentang kehidupan bermasyarakat,” Pesan Rektor saat melepas keberangkatan mahasiswa KPM.


Rilisan

Editor: Tiara Khalisna


FTIK UIN SUNA Yudisiumkan dan Kukuhkan 1.111 Guru Profesional PPG Transformatif Prodi PPG secara Hybrid

Foto: Muhammad Ali Sarjani (Magang)

www.lpmalkalam.com- Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menyelenggarakan Yudisium dan Pengukuhan bagi 1.111 Guru Profesional Pendidikan Profesi Guru (PPG) Transformatif Program Studi PPG Batch 1 Tahun 2025 yang berasal dari berbagai provinsi dan kabupaten di seluruh Indonesia. Acara ini berlangsung di Aula FTIK pada Kamis (06/11/2025).

Wakil Dekan (Wadek) I FTIK, Dr. Susi Yusrianti, M.Pd., melaporkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid, dengan 147 peserta hadir secara luring (luar jaringan) dan 968 peserta mengikuti secara daring (dalam jaringan).

Foto: Muhammad Ali Sarjani (Magang)

Dekan FTIK, Dr. Jumat Barus, S.S., M.S., dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebanyak 1.111 peserta dinyatakan lulus, dengan rincian: 322 Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), 198 Guru Fikih, 99 Guru Raudhatul Athfal (RA), 197 Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI), 197 Guru Akidah Akhlak, dan 98 Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Selain itu, terdapat 14 peserta retaker (peserta ulang uji) yang juga mengikuti proses yudisium tahun ini. “PPG transformatif memberikan kesempatan bagi guru madrasah dan PAI untuk melaksanakan program pendidikan yang berdampak pada kesejahteraan para guru, khususnya di madrasah dan sekolah agama,” ujarnya. 

Sementara itu, Rektor UIN SUNA, Prof. Dr. Danial, M.Ag., dalam amanatnya menekankan pentingnya penerapan Kurikulum Cinta dalam dunia pendidikan. Prof. Danial menjelaskan bahwa kurikulum ini mengajarkan bagaimana seorang guru mendidik dengan cinta kepada Allah, sesama manusia, dan lingkungan alam semesta. “Yang membuat orang bahagia adalah rasa. Guru harus mendidik dengan penuh cinta dan kasih sayang. Hargai waktu, dan jadilah guru yang bukan hanya pelaksana kurikulum, tetapi juga pendidik yang menanamkan nilai-nilai kehidupan,” pesannya.

Prof. Danial juga mengajak para lulusan untuk menjadi duta UIN SUNA Lhokseumawe di madrasah dan sekolah tempat mereka bertugas. “Silakan dakwahkan UIN SUNA di tempat Bapak Ibu mengajar. Dengan begitu, hubungan antara kita akan terus terjaga,” ujarnya.

Wakil Dekan (Wadek) II FTIK, Novi Diana, M.Pd., turut membacakan Surat Keputusan (SK) Nomor 117 Tahun 2025 tentang Penetapan Kelulusan Uji Kompetensi Mahasiswa PPG bagi Guru PAI dan Madrasah Batch 1 Tahun 2025. Prosesi pemanggilan yudisia berlangsung secara tatap muka dan juga melalui platform Zoom Meeting.

Kegiatan ditutup dengan penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan peserta. “Setiap tugas dan refleksi praktik mengajar menjadi pengalaman berharga. Ilmu yang kami dapat bukan sekadar di atas kertas, melainkan keterampilan nyata yang akan bermanfaat bagi peserta didik,” ujar salah satu lulusan.


Reporter: Alya Nadila

Penulis: M. Rahul Gonzales (Magang)

Editor: Putri Ruqaiyah

877 Mahasiswa UIN SUNA Dilepaskan untuk Mengikuti KPM

Foto: Annisa Maulianda (Magang)

www.lpmalkalam.com- Setelah menjalankan pembekalan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di Gedung Serbaguna pada 4—5 November lalu, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe melaksanakan pelepasan mahasiswa KPM yang berlangsung di Halaman Upacara Biro Rektorat kampus setempat pada Kamis (06/11/2025).

Ada 877 mahasiswa mengikuti KPM dan terbagi menjadi 56 kelompok yang tersebar di daerah Aceh Utara, Berastagi, hingga internasional yaitu Malaka dan Penang. "Kami diberi amanah oleh Pak Rektor untuk menciptakan kesan terbaik dalam pengabdian masyarakat," ujar Syukri Rizki Hamdalah, salah satu mahasiswa KPM. 

Saat pelepasan berlangsung, terlihat mahasiswa sangat antusias dalam menjalankan tugas yang dianggap menjadi pengalaman baru bagi mereka. Semua mahasiswa berangkat secara bersamaan dan akan berkumpul di kantor kecamatan masing-masing untuk diarahkan ke desa yang akan dituju. 

Salah satu mahasiswi KPM, Zulfa Puan Mauliani, mengungkapkan rasa bahagianya menjelang keberangkatan. "Tentunya senang sekali sekaligus deg-degan karena kami akan ke tempat baru berhadapan dengan masyarakat dan ini akan menjadi pengalaman terbaik kami tentunya."

Foto: Annisa Maulianda (Magang)

Acara pelepasan diakhiri dengan kobaran semangat para mahasiswa dari berbagai prodi. KPM berlangsung sekitar ±35 hari di lokasi masing-masing. Dalam pelaksanaan, para mahasiswa diberikan lima Program Kerja (Proker) yang wajib diselesaikan selama mengabdi.


Reporter: Annisa Maulianda (Magang)

Editor: Tiara Khalisna

DEMA Fasya UIN SUNA Gelar Syariah Fair: Tanamkan Nilai Pancasila dan Kesadaran Hukum bagi Generasi Muda

Foto: IST
www.lpmalkalam.com- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah (Fasya) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Syariah Fair dengan tema Internalisasi Nilai Pancasila dan Kesadaran Hukum Bagi Generasi Muda Demi Terwujudnya Generasi Emas 2045 di Gedung Aula Fasya kampus setempat pada Kamis (04-05/11/2025).

Acara ini resmi dibuka oleh Wakil Dekan (Wadek) II, Machzumy, S.H.I., M.S.I. dan dihadiri oleh Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Lhokseumawe, serta siswa-siswi dari beberapa sekolah.

Kegiatan ini menjadi sarana strategis dalam menyiarkan, mengembangkan potensi, serta menumbuhkan kreativitas siswa-siswi di bidang akademik, budaya, dan politik. Tujuannya adalah untuk memperkuat pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dan kesadaran hukum pada generasi muda Indonesia agar tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, beretika, dan bermoral untuk mewujudkan generasi emas 2045. 

Berbagai ajang turut memeriahkan acara ini, yakni pidato, tahfiz, dan debat konstitusi. Bukan hanya perlombaan, dengan adanya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ikut membuka stand juga menjadi pemikat pada acara ini.

"Semoga dengan terlaksananya acara ini dapat mengharumkan perkembangan generasi muda dalam menyiarkan dan juga menjadi contoh yang baik kedepannya," ujar Aulia Akbar dalam wawancaranya. Aulia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengajak siswa-siswi lebih mengenal dan beradaptasi dengan berbagai rintangan di era saat ini.



Nama: Rozatun Navais (Magang) 

Editor: Tiara Khalisna
 

Berdampak dan Berkelanjutan! Mahasiswa UIN SUNA Antusias Ikuti Pembekalan KPM Hari Kedua

Foto: IST
www.lpmalkalam.com- Memasuki hari kedua kegiatan Pembekalan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe kembali mengikuti sejumlah sesi materi yang disiapkan oleh panitia di Gedung Serbaguna pada Rabu (5/11/2025).

Kegiatan dimulai dengan registrasi peserta oleh panitia, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi bertema “Sosialisasi dan Penegakan Hukum dalam Masyarakat Gampong” oleh bapak Achmad Rendra Pratama R., S.H., M.H., selaku Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara. Sesi berikutnya diisi oleh Zulfikar Syarif, S.E., M.S.M., seorang jurnalis sekaligus praktisi sosial kemasyarakatan, dengan materi “Etika Komunikasi Masyarakat dan Strategi Pemberitaan.” 

Selain itu, tim Hubungan Masyarakat (Humas) UIN SUNA Lhokseumawe juga turut memberikan materi mengenai strategi publikasi kegiatan dan pengelolaan konten media kampus. Dalam sesi ini, mahasiswa dibekali pemahaman tentang pentingnya publikasi yang informatif, edukatif, dan menghibur, serta bagaimana menyebarkan nilai positif kegiatan KPM melalui berbagai platform digital.

Foto: IST
Setelah Istirahat, Salat, dan Makan (Ishoma), kegiatan dilanjutkan dengan penarikan serta pembagian kelompok peserta KPM oleh panitia. Acara kemudian ditutup dengan pertemuan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bersama mahasiswa untuk memberikan arahan akhir sebelum pelaksanaan KPM di lokasi masing-masing.

Salah satu peserta, Muhammad Israfil dari Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), mengungkapkan kesan setelah mengikuti kegiatan pembekalan KPM. "Kesannya sangat luar biasa, dari segi materi sangat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa KPM. Di mulai dari penyampaian oleh rektor hingga berlangsung ke pemateri yang bisa menjadi modal awal bagi mahasiswa KPM, sehingga bisa melakukan program dengan baik dan bisa membawa arah yang positif bagi masyarakat," ungkapnya.

Begitu juga Eka Rizka Hidayana Lubis dari Prodi Hukum Tata Negara (HTN) menyampaikan persiapan yang telah di lakukannya. "Untuk persiapan, saya sudah mulai mencari informasi tentang lokasi KPM saya, seperti kondisi geografis, mata pencaharian masyarakat, dan isu-isu yang mungkin ada di sana. Saya juga menyiapkan mental dan fisik, karena tahu nanti akan berbeda dengan rutinitas di kampus. Bersama kelompok, kami sudah mulai brainstorming program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat," ujarnya.


Reporter: Indira Ulfa

Editor: Tiara Khalisna

05 November 2025

LPPM UIN Sultanah Nahrasiyah Gelar Pembekalan KPM Angkatan X Tahun 2025

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Sebagai langkah awal pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe mengadakan kegiatan pembekalan bagi mahasiswa angkatan X tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serbaguna UIN SUNA Lhokseumawe pada Selasa (4/11/2025).

Pembekalan tersebut dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, yakni pada 4-5 November 2025, dengan mengusung tema “Menata Potensi Menuju Gampong Mandiri yang Berkearifan Lokal dan Bernilai Islami.”

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag., dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua LPPM, Dr. M. Anggung MP., M.Pd.I.

“Peserta yang mengikuti KPM tahun ini berjumlah 877 mahasiswa, terdiri atas 612 peserta KPM reguler, 219 peserta KPM mandiri, 24 peserta KPM rekognisi, dan 22 peserta KPM internasional,” ungkap Dr. Anggung.

Beliau juga menjelaskan bahwa lokasi KPM reguler berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kuta Makmur dan Kecamatan Simpang Keramat, sedangkan KPM mandiri tersebar di beberapa daerah seperti Kota Sabang, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Karo, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Aceh Timur, dan Kabupaten Aceh Utara.

Adapun program wajib yang akan dilaksanakan oleh seluruh peserta KPM meliputi sosialisasi, edukasi, penanggulangan, dan manajemen. Untuk output kegiatan, masih sama seperti tahun sebelumnya, yaitu berita online, video kreatif, karya tulis ilmiah, dan laporan akhir.

“Penjemputan peserta KPM akan dilakukan pada bulan Desember, dan akan dilanjutkan dengan penutupan sekaligus Expo KPM pada 11 Desember 2025,” tambah Dr. Anggung.

Sementara itu, Prof. Danial dalam sambutannya menyampaikan harapan agar mahasiswa dapat menjadi cerminan positif kampus di tengah masyarakat.

“Kami berharap anak-anak kami semua bisa menjadi duta kampus UIN SUNA yang mengampanyekan hal-hal positif yang telah kalian alami di kampus kepada masyarakat di desa tempat kalian mengabdi. Ajak mereka untuk bergabung dan mengenal UIN SUNA lebih dekat,” ujar Prof. Danial.


Reporter: Indira Ulfa

Editor: Tiara Khalisna

03 November 2025

Anak di Bawah Umur Merelakan Waktu Mudanya untuk Mencari Rezeki: Siapa yang Menjamin Masa Depan Anak Bangsa ke Depannya?

Foto: Daffa Alkausar (magang)

www.lpmalkalam.com- Di tengah hiruk pikuk modernisasi dan derasnya arus ekonomi global, masih banyak anak di bawah umur yang terpaksa menukar masa kecil mereka dengan kerasnya kehidupan. Di sudut pasar, di jalanan yang ramai, hingga di area konstruksi, terlihat wajah-wajah belia yang seharusnya masih duduk di bangku sekolah, namun justru memanggul beban pekerjaan orang dewasa demi sesuap nasi.

Fenomena ini bukan hal baru di Indonesia. Banyak anak yang lahir dari keluarga kurang mampu merasa memiliki tanggung jawab besar untuk membantu orang tua. Mereka menjajakan dagangan, menjadi buruh cuci, pengamen, atau bahkan pemulung. Ironisnya, sebagian dari mereka bahkan tidak tahu rasanya mengenakan seragam sekolah.

Dari sisi moral, kita patut mengapresiasi semangat dan keikhlasan anak-anak ini. Mereka menunjukkan kemandirian dan rasa tanggung jawab yang luar biasa. Namun di sisi lain, ini adalah cermin buram ketimpangan sosial dan lemahnya perlindungan anak di negeri ini. Seharusnya anak anak menikmati masa muda dengan belajar, bermain, dan bermimpi, bukan terjaga hingga larut malam demi penghasilan yang bahkan tidak seberapa.

Feri berkata, “Aku mengambil keputusan besar yang jarang diambil anak seusiaku. Aku memilih berhenti sekolah dan meneruskan usaha kecil ayahku, yaitu menjual martabak di Rek Bireuen, demi membantu perekonomian keluarga.”

Feri telah memahami arti kerja keras dan pengorbanan, sesuatu yang seharusnya belum menjadi beban anak seusianya.

Pendidikan yang seharusnya menjadi jalan keluar dari kemiskinan justru harus ditinggalkan. Akibatnya, lingkaran kemiskinan pun terus berputar: anak yang bekerja di usia muda berpotensi tumbuh tanpa pendidikan memadai dan akhirnya sulit mendapatkan pekerjaan layak di masa depan.

Pemerintah sejatinya telah memiliki undang-undang yang melarang pekerja di bawah usia 15 tahun, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, serta peraturan turunan lainnya yang menjamin hak anak untuk tumbuh, belajar, dan bermain. Namun, peraturan tersebut sering kali hanya berhenti di atas kertas. Di lapangan, penegakannya masih lemah dan pengawasan terhadap pekerja anak di sektor informal nyaris tidak ada. Masih banyak perusahaan kecil maupun sektor informal yang mempekerjakan anak karena alasan “membantu keluarga.” Padahal, hal tersebut justru memperpanjang lingkaran kemiskinan dan menghambat perkembangan sumber daya manusia di masa depan.

Sudah seharusnya kita semua, masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan bersatu menjaga hak anak-anak. Membuka peluang beasiswa, menyediakan lapangan kerja bagi orang tua, serta menegakkan hukum bagi para pelanggar. Karena sesungguhnya, setiap anak berhak memiliki masa kecil yang bahagia, bukan masa kecil yang diselimuti tanggung jawab orang dewasa.

Mari berhenti menganggap kerja anak sebagai “bukti kepatuhan” atau “kemandirian.”

Sebaliknya, mari kita jadikan itu sebagai alarm nurani bahwa masih ada mimpi yang tertunda, mimpi anak anak yang merelakan waktu mudanya untuk mencari rezeki.


Penulis: Daffa Alkausar (magang)

Editor: Putri Ruqaiyah

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam UIN SUNA Lhokseumawe, 0823-6508-3003 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.