HEADLINE

Latest Post
Loading...

26 July 2024

Menelisik Pendidikan di Utara Pulau Sumatera

Foto: Mutia Wardani


www.lpmalkalam.com- Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang selalu menjadi perhatian semua kalangan. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia suatu negara dan kualitas sumber daya manusia mempengaruhi kemajuan suatu negara.

HASIL penelitian Program for International Student Assessment (PISA) 2022 baru-baru ini diumumkan pada 5 Desember 2023, dan Indonesia berada di peringkat 68 dengan skor; matematika (379), sains (398), dan membaca (371), dalam hal ini tentu saja perlu perhatian dan upaya penuh dalam peningkatan kualitas pendidikan. 

Dalam proses pelaksanaan KKN yang sedang berlangsung, pendidikan juga menjadi salah satu perhatian yang ingin ditelisik jauh. Di desa Tualang, pendidikan juga menjadi perhatian penuh oleh masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang berharap inovasi baru untuk pengembangan pendidikan. 

Di desa Tualang, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang. Wilayah yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara ini terdapat 2 sekolah, yaitu Sekolah Dasar Negeri Tualang dan SMP Negeri 3 Seruway, dan 1 Taman Kanak-kanak yaitu TK Al-Iman. 

Setelah menelusuri jejak pendidikan di desa Tualang selama 2 hari, ditemukan fakta bahwa anak berkebutuhan khusus terpaksa harus menempuh pendidikan formal di sekolah biasa.

Letak SLB yang jauh dan keterbatasan kendaraan inilah yang menyebabkan anak tuna wicara ataupun anak hiperaktif yang kami temui tetap semangat mengikuti pendidikan di sekolah biasa. Sedihnya, tidak sedikit anak SD yang masih tidak bisa membaca bahkan adapula anak SMP yang belum bisa membaca.


Reporter: Mutia Wardani

Editor: Redaksi 

Pembukaan dan Penyerahan Kelompok 3 ke Desa Kuala Pusung Kapal, Aceh Tamiang

Foto: IST


www.lpmalkalam.com-  Hari itu dimulai dengan semangat dan antusiasme tinggi dari seluruh peserta KKN Melayu serumpun V yang di ikuti mahasiswa/i PTKIN se-Sumatra yang terdiri dari 22 Kampus. Acara pembukaan berlangsung di kota Langsa, dihadiri oleh para pejabat lokal, dosen, dan semua peserta KKN. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari panitia yang menjelaskan tujuan dan harapan dari program KKN ini. Suasana penuh semangat dan harapan memenuhi ruangan, seiring dengan rasa tanggung jawab yang mulai kami rasakan. Setelah serangkaian sambutan dan pidato, tibalah saat yang paling dinanti, yaitu penyerahan kelompok KKN ke desa-desa masing-masing. Kami, Kelompok 3, secara resmi diserahkan kepada Desa Kuala Pusung Kapal. Penyerahan ini menandakan dimulainya tanggung jawab besar yang harus kami emban untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat desa tersebut.

Setelah acara pembukaan dan penyerahan, kami segera diantar menuju desa tujuan kami. Perjalanan menuju Desa Kuala Pusung Kapal cukup menantang, melewati jalanan yang berliku dan beberapa bagian yang belum diaspal. Meskipun perjalanan cukup melelahkan, semangat kami tidak pernah surut. Sesampainya di desa, kami disambut dengan senyum hangat dan sapaan ramah dari warga setempat. Mereka tampak sangat antusias dengan kehadiran kami, yang membuat kami merasa diterima dan dihargai. Pengalaman ini menjadi awal yang baik untuk memulai program kerja kami di desa tersebut.

Desa Kuala Pusung Kapal, yang terletak di Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, adalah desa yang kaya dengan potensi alam dan budaya. Desa ini dikelilingi oleh keindahan alam yang menakjubkan, dengan hamparan sawah, kebun kelapa, dan laut yang menjadi sumber utama kehidupan warga. Mayoritas penduduk desa ini bekerja sebagai nelayan dan petani, menggantungkan hidup mereka pada kekayaan alam yang melimpah. Kehidupan di desa ini berjalan dengan tenang dan damai, jauh dari hiruk-pikuk kota besar.

Salah satu hal yang paling mengesankan di Desa Kuala Pusung Kapal adalah semangat gotong-royong dan kebersamaan yang sangat kuat di antara warga. Setiap kegiatan, baik yang bersifat keagamaan maupun sosial, selalu dilakukan secara bersama-sama. Warga desa sangat terbuka dan ramah, selalu siap membantu satu sama lain. Mereka juga sangat menjaga dan melestarikan adat serta budaya lokal mereka, yang kental dengan nuansa Melayu. Tradisi ini tidak hanya menjadi identitas mereka, tetapi juga menjadi sumber kekuatan dan kebanggaan.

Selama berada di desa ini, saya dan teman-teman kelompok KKN merasakan pengalaman yang sangat berharga. Kami belajar banyak tentang kehidupan sederhana namun penuh makna, tentang pentingnya menjaga alam dan budaya, serta tentang arti sejati dari kebersamaan dan gotong-royong. Pengalaman ini memberikan kami perspektif baru tentang kehidupan dan memperkaya jiwa kami dengan nilai-nilai yang mungkin sulit ditemukan di tempat lain. Kehidupan di Desa Kuala Pusung Kapal menjadi pelajaran berharga yang akan selalu kami kenang dan bawa sepanjang hidup kami.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

Berkah Malam Jum'at, Remaja Desa Kuala Pusung Mengadakan Pengajian Bersama Secara Rutin

 

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Remaja desa Kuala Pusung Kapal kecamatan Seruway kembali menggelar pengajian bersama. Pengajian rutin ini merupakan kegiatan yang diusungnya oleh para remaja desa dan berlangsung setiap seminggu sekali, tepatnya setiap malam Jum'at setelah shalat Isya di rumah warga, pada Kamis malam Jumat (25/07/2024). 
 
Lebih uniknya, kegiatan ini tidak hanya terpatok untuk terus dilaksanakan di satu tempat saja. Akan tetapi, pengajian selalu digelar di tempat yang berbeda-beda. Artinya, setiap warga akan mendapatkan jatah atau gilirannya masing-masing untuk menggelar pengajian bersama.
 
Begitu pula halnya dengan malam ini, pengajian rutin tersebut dilaksanakan rumah warga yag berbeda dengan minggu lalu, Acara berjalan dengan lancar dan khidmat. Dimulai dari pembacaan istihgfar yang dipimpin oleh Imam Ahmad, selaku Datuk imam masjid. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan samadiah, tahlil, hingga diakhiri dengan do’a penutup.
 
Bahkan, kegiatan pengajian malam ini tidak hanya diikuti oleh remaja desa saja. Namun, mereka juga ikut mengundang para mahasiswa KKN Melayu Serumpun yang sedang bertugas di desa Kuala Pusung Kapal. Adapun jumlah mahasiswa KKN Melayu Serumpun yang hadir adalah sebanyak 12 mahasiswa. Kehadiran mahasiswa KKN disambut dengan baik serta ramah oleh para remaja dan ahlul bait.
 
Riyanto, S.H selaku Datuk penghulu desa Kuala Pusung Kapal pun ikut berhadir dan membuka acara, sekaligus memperkenalkan para mahasiswa KKN kepada lara masyarakat. “Saya berharap dengan adanya mahasiswa KKN Melayu Serumpun di desa Kuala Pusung Kapal dapat memberikan kontribusi serta perkembangan yang baik terhadap desa ini, terlebih lagi mengenai ilmu agama. Begitu juga untuk adek-adek remaja desa, yang ingin belajar atau ingin bertukar pendapat dengan mereka, jangan pernah sungkan untuk berpartisipasi dengan mahasiswa KKN ini" tuturnya.
 
Fuad Al Fiqran selaku panglima kelompok KKN Melayu Serumpun desa Kuala Pusung Kapal juga ikut menanggapi hal tersebut. "Semoga, keberadaan kami di desa ini dapat menjalankan amanah semestinya dan memberikan manfaat bagi masyarakat” ungkapnya.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

25 July 2024

Mendirikan Rumah Lukis Hingga Berniat Ingin Membangun Sekolah di NTT, Erika Richardo Lelang Lukisan Ditawar Hingga Rp.75 juta

Foto: @erikarichardo/Instagram 


www.lpmalkalam.com- Erika Richardo merupakan Art Content Creator yang suka lukis di mana saja, bukan hanya sekedar lukis di kanvas dan kertas, namun di berbagai media, contohnya lukis di baju, mobil Porsche, mobil Tesla, PS5, dan pernah melukis lukisan Indonesia terbesar pada saat itu.

Erika mulai melukis dan masuk ke dalam dunia tik tok sejak 3-4 tahun lalu dan kini memiliki 14,7 M followers. Dari 3-4 tahun berkarya, Erika mendirikan Rumah Lukis. Rumah Lukis adalah sebuah project non-profit yang memiliki visi untuk memberikan edukasi dan akses kepada anak-anak di Indonesia terhadap dunia seni.

Tidak sampai disitu, Erika akhirnya mendapatkan kesempatan membangun sekolah pertama di Nusa Tenggara Timur yang berkolaborasi dengan @happyheartsindonesia dan @kitabisacom. Untuk membangun sekolah tersebut, Erika membuka donasi selama 30 hari untuk mengumpulkan uang sebesar 430 juta. Uang dari donasi tersebut ternyata masih kurang. 

Selama 5 tahun menjadi seorang pelukis, Erika tak pernah menjual hasil lukisannya. Ia mengatakan bahwa lukisan-lukisan yang ia lukis merupakan lukisan yang ia buat saat masa-masa terendahnya.

Dan untuk pertama kalinya Erika Richardo membuat lukisan yang akan di lelang. Hasil lelang lukisan tersebut akan didonasikan sepenuhnya untuk membangun sekolah di NTT.

Melalui postingan Instagram nya, Erika melelang lukisan dengan open bid sebesar Rp.5 juta dan bertambah kelipatan bid sebesar Rp. 1 juta.

Lukisan dengan judul "Soaring Spirit" dengan ukuran 80 x 60 cm tersebut menggambarkan ikan pari manta yang sedang berenang.

Lukisan yang didominasi warna biru tersebut menceritakan tentang "hidup adalah sebuah perjalanan dengan tantangan. Namun akhirnya, kebebasan sejati hanya dapat diraih dengan usaha dan kerja keras. 

Akun yang ingin mengikuti lelang tersebut harus akun public dan tidak di privat. Hingga lelang tersebut ditutup, bid tertinggi mencapai Rp. 75 juta oleh akun Instagram @richardtheodoreofficial.

Semoga proses pembangunan sekolah di NTT berjalan dengan lancar.



Oleh: Haura Safira

Editor: Redaksi

Normalisasi Joki: Bentuk Penipuan Mahasiswa

Foto: Pexels.com


www.lpmalkalam.com-  Maraknya jasa dan penggunaan joki tugas khususnya di kalangan mahasiswa diduga merupakan hal yang ilegal bahkan sudah dinormalisasikan.

Bagaimana tidak, baru-baru ini media sosial TikTok menampilkan sebuah video dari akun @abigailimuria yang menyuarakan keprihatinannya tentang fenomena joki tugas yang sudah dinormalisasikan dan dianggap sebagai hal yang wajar. Mereka yang memakai jasa joki maupun yang memberikan jasa joki menganggap bahwa tidak ada yang salah dari hal tersebut. Bahkan banyak dari mereka yang secara terang-terangan menawarkan jasa joki dan tidak sedikit pula yang menggunakannya.

Jika dilihat sekilas mungkin akan terlihat sama-sama menguntungkan karena sistem joki sendiri, dimana seseorang akan menyuruh orang lain untuk membuat tugasnya dengan imbalan berupa uang yang nantinya tugas itu akan diakui sebagai hasil usahanya sendiri.

Akan tetapi jika ditinjau lebih lanjut, perbuatan itu tidak ada bedanya dengan bohong dan kemungkinan akan merugikan salah satu pihak. Terlebih lagi yang memberikan jasa joki akan sangat membantu dalam berpikir dan menggali informasi. Sementara penerima jasa joki yang mungkin akan mendapatkan nilai bagus namun hasil dari menipu.

Di samping itu, tidak menutup kemungkinan bahwa adanya faktor-faktor struktural yang membuat banyak orang menormalisasikan joki. Kemungkinan adanya dosen yang hanya menerima tugas yang harus selesai tanpa memikirkan kejujuran dibalik itu semua.

Namun demikian, perbuatan ini tetap dianggap sebagai penipuan dan akan berdampak negatif ke depannya. Lewat akun @KemdikbudRI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berkomentar mengenai fenomena perjokian ini. Menurut Kemendikbud, “Civitas academica dilarang menggunakan joki (jasa orang lain) untuk menyelesaikan tugas dan karya ilmiah karena melanggar etika dan hukum.”

Hal tersebut merupakan bentuk plagiarisme yang dilarang dalam UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. selain itu, Civitas academica harus menggunakan daya kemampuannya sendiri dalam menunjukkan kapasitas akademiknya.

Penggunaan jasa joki merupakan salah satu bentuk penipuan yang saat ini dinormalisasikan. Bagaimana pendidikan Indonesia bisa maju jika ketidaksadaran atas pemikiran buruk ini masih saja diabaikan.



Oleh: Luthfiah Iklima Panggabean

Editor: Redaksi

24 July 2024

Tagar #JusticeForNova Menggema di Media Sosial: Dugaan Plagiarisme Menjadi Sorotan

Foto: @cingreborn/Twitter


www.lpmalkalam.com-  Tagar #JusticeForNova dan "Kak Nova" telah menjadi trending topic di media sosial sejak Jum’at malam, 19 Juli 2024 hingga saat ini. Penyebabnya adalah dugaan plagiarisme terhadap novel karya almarhumah Nova Siswanto. Dugaan ini menimbulkan keprihatinan mendalam dari masyarakat, terutama karena Nova sebagai pihak yang bersangkutan telah meninggal dunia pada 15 Juli 2024. Banyak netizen yang beramai-ramai memperjuangkan hak cipta Nova, menyuarakan agar karya almarhumah dihargai dan dilindungi.

Sementara itu, penerbit Tekad, yang dituduh terlibat dalam kasus ini, telah mengeluarkan surat pernyataan sikap. Dalam surat tersebut, Miftahul Anshori, CEO Penerbit Tekad, menyatakan bahwa setelah mengonfirmasi kepada penulis yang dituduh melakukan plagiarisme, penulis tersebut yakin bahwa dirinya tidak melakukan tindakan tersebut. Penerbit Tekad juga menyatakan bahwa mereka siap menempuh jalur hukum jika tuduhan tersebut tidak dapat dibuktikan.

Kasus ini semakin memanas dengan pernyataan dari akun Literary Base yang menyatakan bahwa dunia literasi telah diacak-acak dengan penerbitan novel hasil plagiarisme. Mereka meminta agar semua pihak terus mengawal kasus ini hingga sang korban, almarhumah Nova, mendapatkan keadilan dan haknya.

Dalam postingan lainnya, Literary Base juga menyoroti bahwa plagiarisme sering terjadi di kalangan penulis fanfic di platform TikTok. Mereka mengungkapkan bahwa sebelum meninggal dunia, almarhumah Nova Siswanto sempat menghadapi banyak tekanan karena karyanya diduga diplagiat sedangkan ia adalah korbannya. Menurut mereka, Nova bahkan harus menunda operasi jantungnya untuk mengurus masalah plagiarisme ini, namun sayangnya, ia meninggal dunia sebelum mendapatkan keadilan.

Dengan perhatian besar dari netizen dan komunitas literasi, harapan agar kasus plagiarisme ini dapat diusut tuntas tetap tinggi. Masyarakat berharap agar karya Nova Siswanto dihargai dan pelaku plagiarisme mendapat hukuman yang setimpal.

Plagiarisme, atau pengambilan karangan orang lain dan mengklaimnya sebagai karangan sendiri, dianggap sebagai tindakan yang tidak terpuji. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plagiarisme adalah mengambil karya tulis orang lain dan menerbitkannya atas nama diri sendiri, atau menjiplak.

Menurut UU No. 28/2014 tentang Hak Cipta, plagiarisme dianggap sebagai pelanggaran hak cipta di Indonesia. Menurut Pasal 113 undang-undang tersebut, pelanggaran hak cipta, termasuk plagiarisme, dapat mengakibatkan hukuman pidana hingga Rp 1 miliar dalam bentuk denda dan/atau penjara maksimal empat tahun. Lebih lanjut, hak cipta di ranah digital dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 yang merevisi Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pelaku plagiarisme di internet dapat dikenakan denda yang cukup berat selain hukuman pidana.

Plagiarisme membahayakan integritas akademis dan profesional, selain merugikan pencipta asli dengan tidak memberi mereka kesempatan untuk diakui dan diberi kompensasi atas karya mereka. Plagiarisme dalam lingkungan akademis dapat menyebabkan hukuman administratif termasuk pencabutan gelar akademis, pembatalan publikasi, dan pengusiran dari sekolah. Sebaliknya, perilaku ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan reputasi yang signifikan bagi individu dan bisnis di bidang profesional.

Untuk menghindari plagiarisme, penulis dan pencipta lain harus selalu mengaitkan sumber asli mereka dengan benar, menggunakan perangkat lunak pendeteksi plagiarisme, dan menyadari serta mematuhi peraturan hak cipta yang berlaku. Untuk meningkatkan kesadaran akan nilai menghargai karya berhak cipta orang lain, lebih banyak hal yang perlu dilakukan dalam hal etika penulisan dan pendidikan hak cipta.


Oleh: Luthfy Arwiya 

Editor: Redaksi



Keindahan Air Terjun Blang Kolam di Aceh Utara: Destinasi Asri dengan Tantangan Akses dan Masalah Kebersihan

Foto: Zuhra


www.lpmalkalam.com- Air Terjun Blang Kolam adalah salah satu destinasi wisata alam yang terletak di Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia. Air terjun ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan dengan dua aliran air yang jatuh dari ketinggian sekitar 75 meter. Keindahan alam sekitarnya yang didominasi oleh pepohonan hijau dan udara yang segar, menjadikan tempat ini sangat menarik bagi para wisatawan yang ingin melihat keindahan alam yang masih asri. 

Harga tiket masuk ke wisata Air Terjun Blang Kolam sekitar Rp10.000 per orang. Harga tersebut tergolong cukup terjangkau bagi para wisatawan. 

Untuk mencapai Air Terjun Blang Kolam, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 25 kilometer dari pusat kota Lhokseumawe. Akses menuju lokasi memerlukan sedikit perjuangan. Pengunjung perlu berjalan kaki menuruni jalan setapak berbentuk tangga yang berjumlah sekitar 600 anak tangga melintasi hutan. Jalan yang harus dilalui pun cukup terjal dan licin, ditambah banyaknya anak tangga yang sudah rusak menjadi tantangan utama bagi para wisatawan. Wisatawan perlu berhati-hati serta mempersiapkan diri dengan baik ketika ingin berwisata ke air terjun ini. 

Keindahan alam wisata Air Terjun Blang Kolam memang patut diacungi jempol. Namun, masalah kebersihan masih perlu diperhatikan. Beberapa wisatawan kurang menjaga kebersihan dengan meninggalkan sampah di sekitar lokasi air terjun. Diharapkan para wisatawan yang ingin berwisata ke air terjun ini memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.


Oleh: Zuhra

Editor: Redaksi

Resensi Novel "Bulan Di Langit Pedir"

Foto: Indira Ulfa Rizkya

www.lpmalkalam.com-  Identitas Buku
Pengarang: H. Azmi Abubakar, lc
Penerbit: CV Jejak
Tahun terbit: cetakan pertama, Okteber 2017
Jumlah halaman: 110
ISBN: 978-602-5455-59-9

Tentang penulis
H. Azmi Abubakar, lc dilahirkan pada tanggal 20 juni 1989 di Kampung Mali Guyui, Pidie, Aceh. Ia mulai mengembangkan bakat menulisnya dengan membuat cerpen dan puisi selama berada di pemondokan dayah Jeumala Amal. Tahun 2009 ia melanjutkan studi nya ke al azhar kairo, Mesir. Selama di Mesir ia terus mengasah bakatnya dengan menjadi pemimpin redaksi buletin el-Asyi, buletin kebanggaan mahasiswa Aceh di Kairo. "Bulan di Langit Pedir" adalah novel pertama yang ditulis sewaktu masih studi di Kairo dan selesai ketika pulang ke Aceh. Dalam tulisannya ia mengatakan bahwa novel bulan di langit pedir hadir sebagai solusi dari kegersangan novel-novel berlatar belakang budaya lokal di Indonesia.


Sinopsis Singkat
"Bulan di Langit Pedir" adalah sebuah novel yang berlatar belakang di Aceh dan Mesir, mengisahkan kehidupan Zaidon seorang anak laki-laki Aceh dengan perjuangannya dalam menggapai impiannya. Novel yang menjadi pengetahuan penting tentang dua budaya dengan kontras yang berbeda, budaya timur tengah dan budaya lokal Aceh.

Novel ini mengangkat tema perjuangan, cinta, dan identitas budaya. Azmi Abubakar sangat teliti menggambarkan latar belakang sejarah Aceh, Pembaca diajak merasakan kedalaman budaya lokal Aceh, dari adat istiadat hingga kehidupan sehari-hari masyarakatnya. penulis juga menggambarkan perjuangan Zaidon ketika ia berada di pondok pada bagian kelima (Jeumala Oh Jeumala)

Tak hanya berlatar Aceh. penulis juga sangat piawai dalam menggambarkan latar di Kairo, Mesir termasuk konflik politik. salah satunya tragedi nahas tersebut terjadi saat  zaidon yang baru saja lulus di universitas Al-Azhar ketika hendak mengikuti seminar Internasional yang hampir saja merenggut nyawanya. 

Karakter-karakter dalam "Bulan di Langit Pedir" dibangun dengan sangat baik. Tokoh utama, zaidom misalnya, digambarkan sebagai sosok yang kompleks dan semangat belajar yang tinggi. Karakter-karakter pendukung juga memainkan peran penting dalam memperkaya cerita, memberikan perspektif yang beragam tentang kehidupan di Aceh.


Gaya Penulisan
Azmi Abubakar menggunakan gaya penulisan yang liris dan evocative, membuat setiap halaman terasa hidup dan penuh makna. Deskripsi alam dan suasana Aceh digambarkan dengan detail yang memikat, membuat pembaca seolah-olah berada di tengah-tengah cerita. Dialog antar karakter terasa alami dan memperkuat keaslian cerita.

Kekuatan dan Kelemahan
kekuatan:
- Detail Budaya: Penggambaran budaya dan adat Aceh sangat mendalam dan autentik.
- Karakterisasi: Karakter-karakter yang kuat dan kompleks.
- Gaya Bahasa: Penulisan yang indah dan deskriptif.

Kelemahan:
- Alur Cerita: Beberapa bagian mungkin terasa lambat bagi pembaca karena memiliki alur maju mundur.
- Bahasa: Ada beberapa kutipan dengan bahasa Aceh. sehingga bagi pembaca yang kurang dalam bahasa Aceh akan sedikit sulit dimengerti. tetapi jangan khawatir karena penulis juga menerjemahkan dan menjelaskannya.

Kesimpulan
"Bulan di Langit Pedir" adalah sebuah karya yang memikat, membawa pembaca menyelami kehidupan dan budaya Aceh dan Mesir dengan segala keindahannya. Azmi Abubakar berhasil menghadirkan cerita yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan tentang sejarah dan identitas budaya yang kaya. Bagi pembaca yang mencari bacaan dengan latar belakang budaya yang kuat dan narasi yang indah, novel ini adalah pilihan yang tepat.


Oleh: Indira Ulfa Rizkya

Editor: Redaksi

Ceria di Posko KKN Melayu Serumpun Kelompok V Desa Tangsi Lama: Beberapa Anak Datang Berkunjung

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Tangsi Lama, (22/07/2024). Suasana ceria menyelimuti Posko KKN Melayu Serumpun Kelompok V yang terletak di Desa Tangsi Lama, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang. Tadi malam setelah maghrib, beberapa anak desa datang berkunjung ke posko tersebut untuk berkenalan dengan para mahasiswa KKN. Anak-anak desa tampak antusias saat berkunjung. Mereka memperkenalkan diri dan saling berbagi cerita dengan penuh tawa dan keceriaan. 

"Kami senang sekali bisa berkunjung ke posko KKN, kakak mahasiswanya ramah-ramah dan suka bercanda," ujar Nabila salah satu anak desa. 

Para mahasiswa KKN pun merasa senang dengan kedatangan anak-anak desa. Mereka merasa termotivasi untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak desa kedepannya. 

"Kami ingin anak-anak desa merasa senang dan terhibur dengan kedatangan kami dan kegiatan-kegiatan yang akan kami adakan kedepannya," ujar M.Ikram Al Jazira selaku panglima kelompok KKN ini. "Kami juga ingin membantu mereka belajar dan berkembang," lanjutnya.

Kunjungan anak-anak desa ke posko KKN Melayu Serumpun Kelompok V ini merupakan salah satu bentuk interaksi positif antara para mahasiswa KKN dengan masyarakat desa.

Melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan, para mahasiswa KKN berharap dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat desa dan membantu mereka dalam berbagai hal.



Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

Warisan Melayu Tak Tergerus Zaman

Foto: Mutia Wardani


www.lpmalkalam.com-  Melayu merupakan kelompok etnis yang menempati sebagian besar wilayah pesisir timur Sumatra, Semenanjung Malaka dan Kalimantan. Aceh Tamiang, salah satu wilayah dengan mayoritas penduduknya merupakan suku Melayu.

Dikenal dengan ramah tamah dan sisi agamis yang tinggi, masyarakat Tamiang menjunjung budaya dan kultur Melayu yang kental. Desa Tualang, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang merupakan wujud nyata kehidupan masyarakat Melayu yang religius. 

Meskipun disibukkan dengan aktivitas pertanian maupun perkebunan, masyarakat desa Tualang rutin mengadakan Wirid Yasin mingguan yang telah dilangsungkan sejak tahun 1975 oleh para pendahulu sebelumya.

Wirid Yasin sendiri merupakan kegiatan pembacaan ayat-ayat surah Yasin secara menyeluruh dengan tujuan menumbuhkan kesadaran spiritual yang tinggi bagi melaksanakannya.

Para Ibu-ibu desa Tualang dengan rutin melakukan wirid Yasin yang digabung kedalam perkumpulan yasinan. Meski tak terdapat musibah, wirid Yasin seolah telah menjadi kultur khas dari desa Tualang. Jika ditelisik sejarahnya awal mula adanya perkumpulan Yasin ini bertujuan untuk mengirimkan doa bagi pendahulu, beriringan dengan perkembangan yang terjadi budaya wirid Yasin di desa Tualang tak pernah pudar.

Kini, wirid Yasin diubah dalam nuansa yang berbeda namun tetap memiliki ciri khasnya sendiri, setelah membacakan Yasin dan samadiah seluruh anggota yang berhadir disuguhi makan dan minum. Kini pembacaan wirid Yasin atau samadiah dilakukan atas dasar kesepakatan tuan rumah.

Tak hanya kaum Ibu-ibu, bapak-bapak desa Tualang juga dengan rutin melaksanakan wirid Yasin mingguan di malam Jum'at. Uniknya remaja di desa Tualang tak jarang juga ikut serta menggantikan orang tua mereka yang tidak dapat berhadir. Meski terdapat beberapa kendala bagi sebagian orang dalam membaca Al-Qur'an namun tak menghalangi mereka dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat yang telah ada sejak dahulu.


Oleh: Mutia Wardani

Editor: Redaksi

23 July 2024

SMPS Dayah Terpadu Al-Hasaniyyah Gelar Acara "Munyerahen Murid Ku Tengku Guru"

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah keluarkan Surat Edaran (SE) terkait kegiatan prosesi adat “I Gurun” atau “Iserahen ku Tengku Guru” pada tahun ajaran baru 2024-2025. Acara ini diselenggarakan pada Kamis 18 Juli 2024 di Dayah Terpadu Al-Hasaniyah, kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah.

Sekolah Mengengah Pertama Swasta (SMPS) Dayah Terpadu Al-Hasaniyyah pimpinan Tgk. Ikhwan Taufik S.Pd., gelar acara "Munyerahen Murid ku Tengku Guru (Penyerahan Murid dari Orang Tua ke Guru)".

Acara ini diselenggarakan pada Kamis, 18 Juli 2024 di Dayah Terpadu Al-Hasaniyyah, Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah. 

Kegiatan dalam rangka memperkuat kearifan lokal budaya Gayo ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tengah, Majelis Adat Gayo Aceh Tengah, Perwakilan Kemenag Aceh Tengah, Pengawas SMP seluruh Aceh Tengah, Kepala Sekolah SMP 9 Negeri Takengon, dan sejumlah tamu undangan.

Foto: IST

"Semoga dengan terlaksananya kegiatan Munyerah Murid ku Tengku Guru ini dapat menjadikan santriwan dan santriwati Dayah Terpadu Al-Hasaniyyah menjadi anak amal shaleh dan berguna terhadap agama dan negara," ucap tgk. Ikhwan Taufik selaku pimpinan madrasah.

Mirzuan, selaku PJ Bupati Aceh Tengah, mengatakan adanya prosesi adat pada hari pertama masuk sekolah ini merupakan bentuk penghormatan kepada guru.

Foto: IST

“Oleh karenanya, penghormatan yang kita berikan melalui I Gurun adalah salah satu bentuk nyata apresiasi terhadap dedikasi guru,” jelas Mirzuan.

Dalam surat edaran yang diterbitkan pada tanggal 08 Juli 2024 tentang pelaksanaan kegiatan awal tahun ajaran baru 2024-2025, juga disebut tata cara pelaksanaan kegiatan “Mu Nyerah Ni Murid ku Tengku Guru (I Gurun)” berpedoman pada panduan yang telah disusun oleh Majelis Adat Gayo (MAG).


Reporter: Daini Rizki

Editor: Redaksi

Ketiadaan Figur Ayah: Indonesia Termasuk Salah Satu Fatherless Country di Dunia

Foto: @dali.wassink/Instagram

www.lpmalkalam.com- Istilah fatherless kembali menjadi perbincangan hangat usai munculnya berita kematian Dali Wassink akibat kecelakaan. Dali merupakan suami dari aktris Indonesia, yakni Jennifer Coppen. Dali terkenal sebagai sosok ayah yang telaten mengurus putrinya, bayi berusia kurang dari satu tahun, Kamari Sky Wassink. Meski usianya masih 22 tahun, Dali berhasil membuat masyarakat Indonesia kagum akan perlakuannya terhadap sang putri. Dali sering membagikan video kesehariannya bersama sang putri di akun TikTok. Mulai dari mengurusnya, mengajaknya bermain, membuatkan MPASI, dan rambut Kamari yang terbilang cukup sedikit mampu dikuncir dengan baik. 

Sering kali kolom komentar postingannya dipenuhi ujaran iri terhadap Kamari yang memiliki ayah seperti Dali, "Kamari beruntung sekali punya papa seperti Papa Dali." Kematiannya justru membuat masyarakat Indonesia sedih karena Indonesia telah kehilangan laki-laki yang berhasil menjadi ayah yang baik untuk putrinya. Bahkan, komentar-komentar seperti ini terus bermunculan, "Pohon kelapa (kunciran) di kepala Kamari layu. Nggak ada lagi yang kuncirin rambut Kamari. Kalaupun ada, nggak akan sebagus kunciran Papa Dali."

Kebiasaan yang dilakukan Dali terbilang basic manner yang harus dilakukan oleh seorang ayah. Namun, sayangnya hal tersebut minim dilakukan oleh ayah-ayah di Indonesia. Karenanya, Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang termasuk dalam kategori fatherless country. Negara tanpa ayah. Fatherless country adalah negara yang ditandai keadaan dari masyarakatnya berupa kecenderungan tidak adanya peran dan keterlibatan ayah dalam kehidupan seorang anak di rumah. Ayah hadir secara fisik, tetapi tidak hadir secara emosional. Ayah hanya berfokus untuk mencari nafkah, sibuk bekerja, tanpa ingin tahu perkembangan sang anak, hingga akhirnya anak tumbuh dengan kurangnya figur ayah di dalamnya. Kepala Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM mengatakan bahwa pengasuhan anak membutuhkan keterlibatan orang tua yaitu ayah dan ibu secara seimbang. 

Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah peran orang tua. Apabila salah satu tidak memiliki eksistensi bagi sang anak, maka akan terjadi ketidakserasian terhadap psikologis anak. Kurangnya figur ayah dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun psikologis merupakan hal yang tak tabu lagi di masyarakat Indonesia. 

Ketidakhadiran ayah dalam pertumbuhan sang anak tentu memberikan dampak bagi anak, seperti kontrol diri rendah, depresi, cemas, hingga memiliki masalah harga diri dan merasa bahwa dirinya tidak diinginkan oleh siapapun. Dampak lain yang dapat kita amati bagi anak perempuan adalah mudah untuk jatuh cinta dan mencari kasih sayang pada laki-laki hingga salah memilih laki-laki yang tepat. Sedangkan bagi anak laki-laki akan terjerumus dalam kenakalan remaja, hingga penggunaan zat-zat terlarang. Dampak-dampak ini tidak semua dialami oleh anak yang hidup fatherless, tapi beberapa dari dampak tersebut telah dialami oleh mereka yang hidup fatherless.

Salah satu permasalahan di Indonesia adalah ayah dan ibu yang sudah menikah, tetapi pelaksanaan tugas pengasuhan anak terabaikan atau tidak terpenuhi. Kerap terdengar di telinga kita, banyak anak-anak yang tinggal bersama neneknya tanpa kehadiran orang tuanya. Entah karena orang tua yang sibuk bekerja, keduanya telah bercerai, dan lain sebagainya. Ayah memberikan kontribusi yang penting bagi perkembangan anak. Namun, pola pengasuhan Indonesia sering kali dianggap ayah sebagai laki-laki tidak pantas mengurus anak dan keperluan rumah tangga lainnya. Padahal, mengasuh anak merupakan tanggung jawab bersama. 

Kondisi fatherless dapat merenggut masa depan para anak. Para ayah dapat mempererat interaksi dan komunikasi dalam kekeluargaan, tidak hanya fisiknya, tetapi juga kehadirannya secara tulus untuk ikut memantau dan mengiringi perkembangan anaknya dengan kasih sayang. Sehingga, peran ayah lahir secara fisik dan emosional.


Oleh: Alya Nadila

Editor: Redaksi

Menyeimbangkan Hak: Isu Toilet Transgender dan Privasi Perempuan

Foto: Pixabay.com


www.lpmalkalam.com-  Baru-baru ini, sebuah opini di media sosial telah memicu perdebatan sengit mengenai hak dan privasi perempuan terkait penggunaan toilet oleh individu transgender. Dalam opini tersebut, beberapa akun menyoroti kekhawatiran bahwa hak dan privasi perempuan dapat terganggu dengan adanya transgender yang menggunakan toilet perempuan.

Pengguna akun tersebut berpendapat bahwa tidak semua bentuk pembelaan terhadap perempuan dan feminisme harus mendukung komunitas LGBTQ+. Mereka mempertanyakan berapa banyak perempuan yang hak dan privasinya direnggut akibat situasi ini, serta mengajak pembaca untuk membayangkan skenario di mana individu transgender masuk ke toilet perempuan. Dalam pesan lanjutannya, beberapa menambahkan bahwa orang yang secara biologis laki-laki namun merasa dirinya perempuan dan berperilaku seperti perempuan, seharusnya tidak diizinkan untuk mengganggu privasi perempuan biologis.

Perdebatan ini mencerminkan pandangan yang berbeda dalam masyarakat mengenai inklusi transgender. Beberapa orang percaya bahwa identitas gender seseorang harus dihormati, termasuk dalam penggunaan fasilitas umum seperti toilet. Mereka berargumen bahwa melarang transgender menggunakan toilet sesuai identitas gender mereka dapat meningkatkan risiko diskriminasi dan kekerasan.

Di sisi lain, ada pula yang berpendapat bahwa langkah ini bisa membahayakan privasi dan keamanan perempuan di ruang-ruang pribadi seperti toilet. Mereka merasa bahwa kebijakan yang lebih tegas diperlukan untuk melindungi hak-hak perempuan biologis. Untuk mencapai keseimbangan, beberapa pihak menyarankan penyediaan toilet unisex atau toilet khusus transgender sebagai solusi alternatif. Pendekatan ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan semua pihak tanpa mengorbankan privasi atau keamanan.

Perdebatan mengenai penggunaan toilet oleh individu transgender terus berlanjut dan menunjukkan pentingnya dialog terbuka untuk mencari solusi yang adil dan inklusif bagi semua pihak yang terlibat.

Di Indonesia sendiri, isu transgender sering kali bersinggungan dengan pandangan agama yang melarang atau tidak mengakui identitas gender di luar norma tradisional. Larangan agama terhadap transgender menambah kompleksitas masalah ini, terutama dalam konteks dampaknya terhadap generasi muda yang sedang dalam proses mencari jati diri mereka. Sebagian besar agama di Indonesia, terutama agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha, memiliki pandangan konservatif mengenai gender. Dalam banyak ajaran agama, identitas gender dianggap tetap dan tidak dapat diubah. Hal ini menciptakan tantangan besar bagi individu transgender yang mungkin merasa tertekan untuk menyembunyikan identitas mereka atau bahkan mengalami penolakan dari komunitas religius mereka.

Larangan agama ini berpotensi memperburuk stigma dan diskriminasi terhadap individu transgender. Bagi generasi muda yang mungkin sedang mengeksplorasi identitas gender mereka, pemahaman bahwa pandangan agama tidak mendukung atau bahkan melarang keberadaan mereka dapat menyebabkan konflik internal dan eksternal yang mendalam.


Oleh: Luthfy Arwiya

Editor: Redaksi

Haruskah Mahasiswa Melakoni Perannya?

Foto: Pixabay.com


www.lpmalkalam.com- Banyak yang mengetahui, menyinggung, membahas tentang peran mahasiswa sebagai Agent of Change, Agent of Social Control, Agent of Intelectual, dan juga sebagai lidah penyambung antara masyarakat dan rakyat.

Haruskah? Wajibkah? Mahasiswa memerankan perannya?

Sobat rakan, walaupun tidak ada undang-undang yang secara khusus mengharuskan atau mewajibkan mahasiswa untuk memainkan peran ini, adanya peran dan melakoninya adalah bentuk tanggung jawab moral dan sosial. Yang di mana merupakan kewajiban setiap individu terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Tanggung jawab moral dan sosial bukan hanya harus diwajibkan oleh hukum, namun oleh hati nurani kita dan kesadaran kita sebagai manusia.

•mahasiswa sebagai agent of change, wah Jagoan yang mau mengubah dunia? Ga kok ga jagoan, tapi tokoh yang mau memberikan ide-ide barunya, suaranya, untuk masyarakat. Misalnya ada mahasiswa-mahasiswa yang merasa tidak adil Akan suatu kebijakan, mahasiswa akan berusaha untuk mengeluarkan suaranya walau kadang tersamarkan.

•mahasiswa juga bisa sebagai agent of social control, misalkan ada permasalahan di lingkungan kampus atau sekitarnya, mahasiswa bisa turun tangan untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, dan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap orang-orang disekitarnya.

•mahasiswa sebagai Agent of Intelectual, artinya mahasiswa seperti sumber inspirasi yang menampung banyak ilmu, pengetahuan, dan pemikiran-pemikiran yang kritis yang siap untuk dibagikan, bisa juga seperti wadah informasi yang mengumpulkan banyak ide dan dibagikan melalui banyak cara seperti webinar, seminar, sosialisasi, dan kegiatan bermanfaat lainnya.

•mahasiswa sebagai lidah penyambung antara masyarakat dan rakyat. Bisa dibilang Seperti juru bicara, juru bicara pemerintah? Bukan tapi juru bicara rakyat, mahasiswa bisa menyuarakan aspirasi dan keluhan rakyat bisa lewat proposal yang dikirimkan ke pemerintah yang walaupun sulit di acc, dan juga mahasiswa bisa untuk menjelaskan program atau kebijakan pemerintah ke rakyat.

Nah, walaupun tidak ada hukum yang mewajibkan, namun peran mahasiswa itu berbentuk tanggung jawab moral dan sosial. Melalui tindakan dan perilaku bertanggung jawab, kita dapat menciptakan Masyarakat dan lingkungan yang lebih adil, dan damai.



Oleh: Zahira Putri Meola

Editor: Redaksi 

Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

Foto: Pexels.com


www.lpmalkalam.com- Dalam era digital yang semakin maju, media sosial telah menjadi bagian bagian integral dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi para remaja. Platform seperti Instagram, TikTok, Whatsapp, YouTube, Snapchat, dan lainnya menawarkan berbagai cara untuk berinteraksi dan berbagi momen. Namun, dibalik banyak manfaat yang ditawarkan, media sosial juga membawa dampak negatif terhadap kesehatan mental para remaja. 

Berikut beberapa dampak yang signifikan pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja :

FOMO (Fear of Missing Out)

Rasa takut ketinggalan atau tidak ikut dalam sesuatu yang sedang tren sering kali menimbulkan kecemasan dan stres pada remaja. Mereka merasa harus selalu update dengan apa yang dilakukan teman-temannya, yang bisa berujung pada kelelahan mental. Sehingga berdampak pada penurunan kepercayaan diri dan kebahagiaan, karena selalu merasa hidup mereka kurang menarik dibandingkan dengan orang lain.

Body Image Issues

Paparan terhadap gambar-gambar yang menampilkan standar kecantikan yang tidak realistis dapat menurunkan kepercayaan diri remaja. Mereka sering kali membandingkan diri dengan influencer atau teman-teman yang terlihat lebih "sempurna" di media sosial. Ketidakpuasan terhadap penampilan diri atau citra tubuh dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti anoreksia, bulimia, dan depresi.

Cyberbullying

Media sosial dapat menjadi sarana bagi tindakan perundungan atau bullying secara online, melalui media atau platform digital lainnya remaja bisa menjadi sasaran bullying karena berbagai alasan termasuk penampilan, prestasi, atau hanya karena menjadi mereka sendiri. Cyberbullying memiliki dampak yang sangat merusak, seperti depresi, kecemasan, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri.


Oleh: Najatia

Editor: Redaksi

22 July 2024

Menyambangi Rumah Warga Tualang, Kelompok 14 KKN Melayu Serumpun Dibuat Takjub

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Senin, (22/07/2024), KKN Melayu Serumpun ke V sedang berlangsung, dalam rangka perkenalan dan pendekatan dengan warga desa kelompok 14 menyambangi rumah warga desa Tualang. Dalam suasana yang penuh ramah tamah ini, kelompok 14 disambut baik oleh seluruh warga desa.

Tak hanya itu, kelompok 14 juga mengunjungi SD Negeri Tualang dan SMP Negeri 3 Seruway, dalam hal ini seluruh anggota kelompok dibuat takjub dengan sambutan dan penerimaan pihak sekolah. Siti Aisyah selaku kepala sekolah SD Negeri Tualang menyatakan penerimaan secara terbuka bagi mahasiswa yang ingin mengabdi kepada masyarakat maupun sekolah. 

Foto: IST

SMP Negeri 3 Seruway menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN Melayu Serumpun, "sekolah mengharapkan inovasi baru dari mahasiswa KKN kepada sekolah," tutur Lesna selaku wakil kepala sekolah.

Aziz selaku ketua pemuda desa Tualang menuturkan bahwa "Apapun yang dibutuhkan mahasiswa KKN kelompok 14 akan dipenuhi oleh datuk dan warga sekitar sebisa mungkin"

Foto: IST

Datuk Desa Tualang Syafi'i mengharapkan mahasiswa KKN selama pengabdian berlangsung dapat betah dan nyaman di desa Tualang, istri datuk juga menambahkan "Di desa ini terdapat budaya wirid yasin yang mana dilakukan seminggu sekali yaitu di hari Selasa bagi wanita, dan malam Jum'at bagi laki-laki". 

Tokoh masyarakat maupun warga desa memberikan kesan baik dan berharap inovasi serta kontribusi mahasiswa KKN dalam kehidupan bermasyarakat selama pengabdian.


Reporter: Mutia Wardani

Editor: Redaksi 

Analogi Ikan Busuk

Foto: @Zenmaarif/Instagram 

www.lpmalkalam.com- Pertemuan 5 warga Nahdliyyin dengan presiden Israel Isaac Herzog, merupakan tindakan kepahlawanan yg kebablasan. 

Alih-alih dianggap sebagai pahlawan kemanusiaan karna berdialog tentang terkait konflik Israel-Palestina, justru kecaman demi kecaman terus menghampiri bahkan pemecatan oleh PBNU sebagai pengurus pusat dari organisasi islam terbesar se-indonesia diterbitkan. 

memang sejatinya “dialog” yang mereka lakukan berimplikasi buruk terhadap jiwa kemanusiaan tiap-tiap orang yang teguh memperjuangkan kemerdekaan Palestina, kunjungan itu seakan-akan mencederai gerakan boikot yang selama ini digaungkan demi terwujudnya kebebasan Al-quds dari cengkraman zionis Israel.

Saya teringat cuitan Ustadz Felix Siaw dilaman twitternya dengan mengangkat analogi bahwa “ikan busuk dimulai dari kepalanya”, menghadirkan perspektif yg berbeda. Apakah hal kontroversial semacam ini baru terjadi kali ini dan dipandang hal yang “busuk” karna dilakukan oleh warga biasa seperti mereka? Atau malah sebenarnya kunjungan mesra dengan zionis ini sudah berlangsung dari petingginya sehingga menjadi role model bagi yang ada dibawahnya?. 

Mengingat Pimpinan PBNU sejak zaman Gus Abdurrahman Wahid hingga Gus Yahya Cholil Staquf pernah melakukan lawatan ke Israel bahkan menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committe (AJC). Jika lawatan ke Israel dinarasikan sebagai pencederaan terhadap moral dan prinsip bangsa karna bertentangan dengan Pembukaan UUD 1945, maka bukankah seharusnya siapapun yang terlibat dalam kegiatan tersebut hendaknya mendapatkan konsekuensi yang sama dan tidak dibedakan oleh kedudukan dan jabatan yang diemban?. Menurut hemat saya, kondisi saat ini belum sampai pada membusuknya kepala, hanya saja kebusukan akan merambat jika tidak dicegah segera.


Oleh: Raja Oktariansyah

Editor: Redaksi

Poet Campli: Kearifan Lokal dalam Tradisi Adat Aceh

Foto: Muhammad Izzat Saputra 

www.lpmalkalam.com- Bireun (20/07/2024), Perkenalan hangat dalam acara pernikahan di Aceh 
Poet Campli merupakan sebuah tradisi atau dalam kalangan sebagian masyarakat dikenal sebagai Poet Boh Trueng tradisi yang masih hidup dan kuat di Aceh, khususnya di Aceh Utara.

Tradisi ini biasanya diadakan setelah resepsi pernikahan selesai menjadikan sebuah penutup yang indah, jika resepsi diadakan dirumah pengantin pria, keluarga pengantin pria berkumpul, menanti pengantin wanita keluar dari pelaminan untuk saling bersalaman.

Selama pengantin wanita bersalaman, pengantin pria memperkenalkan satu persatu anggota keluarganya, sambil melakukannya, mereka memberikan sejumlah uang yang disebut Campli kepada pengantin wanita.

Poet campli merupakan salah satu adat atau cara untuk saling mengenal antara antara pengantin pria dan keluarga pengantin wanita. Tak hanya itu hal ini juga menandakan, pengantin wanita diterima dengan baik oleh keluarga pengantin pria.

Prosesi poet campli ini juga terjadi jika resepsi diadakan dirumah pengantin wanita, Setiap resepsi pernikahan bahkan dihiasi dengan prosesi Raja si uro, semoga tradisi ini terus dilestarikan sehingga menjaga akar budaya yang kaya dan berharga bagi aceh.


Oleh: Muhammad Izzat Saputra 

Editor: Redaksi

BSI Imbau Nasabah untuk Selalu Waspadai Modus Penipuan

Foto: Bank Syariah Indonesia/Instagram 

www.lpmalkalam.com- PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mengimbau kepada seluruh nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus penipuan online yang terjadi. Hal ini dilakukan karena seiring maraknya penipuan undian, hadiah, dan perubahan tarif layanan yang mengatasnamakan BSI.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa penipuan ini sering kali dilakukan dengan cara yang sangat meyakinkan, seperti melalui panggilan telepon, pesan singkat (SMS), dan email yang mengatasnamakan BSI. Para pelaku biasanya meminta data pribadi, nomor rekening, atau kode OTP (One Time Password) dengan alasan verifikasi data.

"Kami mengingatkan kepada seluruh nasabah untuk tidak memberikan data pribadi atau informasi rahasia kepada siapapun, termasuk yang mengatasnamakan BSI. Bank tidak pernah meminta data tersebut melalui telepon, SMS, atau email," jelas Hery Gunardi.

Selain itu, BSI juga mengimbau kepada nasabah untuk selalu memeriksa keaslian setiap informasi yang diterima. "Pastikan informasi yang diterima benar-benar dari sumber resmi BSI. Jika ada keraguan, segera hubungi layanan pelanggan kami untuk konfirmasi," tambah Hery.

BSI telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keamanan dan melindungi data nasabah, termasuk memperkuat sistem keamanan digital dan meningkatkan edukasi kepada nasabah tentang pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi.

"Kami berkomitmen untuk terus melindungi nasabah dari berbagai ancaman penipuan. Namun, kami juga membutuhkan partisipasi aktif dari nasabah untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya dengan informasi yang mencurigakan," pungkas Hery.

Selain itu, Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar juga mengatakan Seperti diketahui, bahwa saat ini tengah marak penipuan HOAX tentang informasi Gebyar BSI, perubahan tarif layanan dan juga link-link Whatsapp penipuan dengan APK maupun nomor yang mengatasnamakan BSI, terutama pada bulan Juli-Agustus ini traffic transaksi nasabah cukup tinggi karena banyaknya kebutuhan tengah tahun untuk biaya sekolah, biaya pajak-pajak maupun biaya rutin lainnya. "Dan mungkin ini menjadi celah bagi oknum untuk mengambil kesempatan untuk melakukan kejahatan," imbuhnya.

BSI juga mengajak masyarakat untuk melaporkan setiap upaya penipuan yang mereka alami atau curigai ke pihak bank atau kepolisian terdekat. Dengan kerja sama yang baik antara bank dan nasabah, diharapkan bisa meminimalisir kasus-kasus penipuan yang merugikan.


Reporter: Ima Nisa

Editor: Redaksi

Menggapai Asa Untuk Indonesia 2045 Sebagai Pilar Peradaban Global

Foto: Pexels.com

www.lpmalkalam.com-  Indonesia akan merayakan satu abad kemerdekaan pada tahun 2045. Besar harapan untuk masa depan negara menjadi semakin penting selama perjalanan menuju momen bersejarah ini. Kita ingin Indonesia menjadi lebih maju, makmur, dan berdaya saing global. Sebagai generasi yang hidup di zaman ini, kita ditantang untuk membayangkan masa depan yang lebih baik bagi negara kita, sebuah Indonesia yang berdaulat, sejahtera, dan bermartabat di mata dunia.

Harapan utama meliputi perekonomian yang stabil dan berkelanjutan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, Indonesia diharapkan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan kesenjangan ekonomi melalui investasi yang cerdas dan pengembangan sektor industri yang inovatif. Untuk menciptakan lapangan kerja baru, program yang mendukung usaha kecil dan menengah (UMKM) serta digitalisasi ekonomi harus menjadi prioritas utama.

Untuk membangun masa depan yang cerah, sistem pendidikan di Indonesia diharapkan dapat memberikan akses yang adil dan berkualitas tinggi kepada seluruh masyarakat. Pendidikan karakter dan keterampilan abad ke 21 akan menyediakan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan dunia. Pemerintah, sekolah, dan komunitas harus bekerja sama lebih erat untuk menciptakan lingkungan belajar terbaik. Tidak hanya itu,  setiap orang diharapakan agar dapat memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas dan murah. Sistem kesehatan harus dapat mencapai daerah terpencil dan program pencegahan penyakit harus diperkuat. Akibatnya, masyarakat akan menjadi lebih sehat dan produktif.

Kesadaran akan pentingnya mempertahankan lingkungan hidup harus meningkat. Kita berharap Indonesia menjadi pemimpin dalam penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Pengurangan penggunaan plastik dan penerapan energi terbarukan adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang. Keberagaman di Indonesia didefinisikan sebagai keberagaman budaya, suku, dan agama. Di tahun 2045, kita ingin semua anggota masyarakat dapat hidup dengan rukun dan harmonis. Persatuan dalam keberagaman harus dijunjung tinggi, dan semua orang harus saling menghormati karena perbedaan mereka, yang akan menghasilkan masyarakat yang kuat dan bersatu.

Indonesia harus menjadi negara yang siap menghadapi era digital dengan inovasi dan teknologi maju. Kami berharap bahwa inovasi dan teknologi dapat berkembang pesat untuk membantu semua aspek kehidupan. Sehingga Indonesia dapat menghasilkan banyak startup lokal dan inovasi lokal yang bersaing di tingkat global, pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung penelitian dan pengembangan. Selanjutnya, setiap warga negara berhak atas kesejahteraan sosial dan keamanan. Kita berharap tahun 2045 akan menjadi tahun di mana semua orang dapat hidup aman. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, penerapan hukum yang adil dan perlindungan hak asasi manusia harus menjadi komitmen bersama.

Selain itu, Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dengan aktif dalam komunitas global. Kita berharap Indonesia semakin diakui sebagai pemimpin regional dan membantu masalah global seperti perdamaian, keamanan, dan iklim. Masa depan Indonesia pada tahun 2045 akan bergantung pada kerja sama dan komitmen semua orang. Kita dapat mewujudkan cita-cita bersama untuk Indonesia yang lebih baik melalui kerja keras, inovasi, dan semangat persatuan. Mari kita bekerja sama untuk mewujudkan harapan ini dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang aman dan bermartabat di dunia.

Sekarang kita berada di ambang zaman yang menuntut kita untuk menyadari masalah yang kompleks dan mendesak yang menghalangi kita dari mencapai Indonesia 2045, sebuah masa depan yang penuh harapan tetapi dihantui oleh banyak tantangan yang harus kita selesaikan bersama. Jangan pernah kehilangan harapan atau keinginan untuk melampaui batas-batas yang seakan tampak tidak terjangkau. Kita dapat membuat mimpi-mimpi ini menjadi kenyataan yang indah bagi masa depan kita dan anak cucu kita jika kita saling bekerja sama dan berkolaborasi. Kita harus terus berjuang untuk mewujudkan impian besar bagi bangsa kita yang tercinta. Bersama, kita bisa.


Oleh: Raisa Salsabiila 

Editor: Redaksi

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.