HEADLINE

Latest Post
Loading...

09 July 2024

Lumbung Hitam

Foto: Pexels.com


Ladang sunyi, alam mengalir sederhana

Lumbung tanpa cahaya

Langit penuh rasa kelam

Sudut pandang tak lagi mampu melihat


Lumbung hitam, tak lagi terjamah

Terkubur waktu, menyelimuti fana

Mengurai cerita mengalahkan fatamorgana

Tersembunyi di balik makna tak guna


Nyata tak lagi sama

Lari dalam bayang, rahasia terlampau hampa

Tiada yang tahu, tiada yang berani datang

Setiap retak, saban derak, menggema duka


Benihnya rusak, tak lagi tersebar

Ditinggal jiwa tak sadar

Namun, dibalik kelam, terselubung harap

Terjebak dalam keheningan, sebutir benih kembali menyinar


Oleh: Zuhra

08 July 2024

Angan

Foto: Pexels.com

 

Dalam ilmu fisika

Kita adalah ruang hampa

Namun dalam sastra

Kau indurasmi dalam atma yang amerta


Saat malam tiba

Gelap muncul dengan bahagianya

Waktu yang tenang untuk berdoa

Merayumu kepada sang pencipta

Menanggalkan satu persatu harapan

Lalu mulai mejadi bintang yang berjatuhan


Detik demi detik berbisik

Hatiku mulai menerka-nerka

Perihal bagaimana dengan harimu?

Apakah aku masih kau dekap dalam doamu

Ataukah kamu yang akan melumpuhkan segenap doaku


Seperti indah dan rupawan sang purnama

Aku mengibaratkanmu 

dengan segala rupa sempurna

Diantara bintang yang berjuta-juta

Doaku turut bersinar diantaranya


Lantas 

Mana yang lebih indah

Mencintai dalam diam

Atau saling mendoakan di sepertiga malam?

Namun

Kuharap ini bukan hanya anganku

Tapi juga doa yang ada dalam amin-mu



Oleh: Daini Rizki

06 July 2024

Mimpi Mimpi Muda Mudi

Foto:Pixabay.com


Niat menutup diri

Menyerah pada takdir 

Ambisi yang kini mati

Dibunuh diri sendiri

Isi kepala sepi

Sketsa masa depan sunyi

Hati semakin perih

Ingin menghilangkan diri

Malu pada bumi Pertiwi

Asa milik  si muda mudi 

Tunggakan negara terus tinggi

Mereka tak terlalu peduli

Koar koar Ulil Amri

menjadi janji sakti

Mimpi negara yang kian meninggi

Berpindah ke pundak kami 

Pundak kami tak sanggup lagi

Dunia perlahan menyakiti

Ayah ibu berpaling

Mendorong tuk terus melangkahkan kaki

Tanpa bimbingan Ulil Amri

Tersesat jiwa bingung muda mudi

Berlarian kesana kemari

Letih dijalan ini

Jejal hidup milik muda mudi

Mendaki rasa apatis 

ditumpangi mimpi mimpi 

Berlanjut ke hari tua nanti

Kian menjadi putaran tanpa henti 

Selamat berjuang tuk para muda mudi


Oleh: Ismi Saydina Lubis 

04 July 2024

Jejak Kaki di Pasir

Foto: Pexels.com

Langkah kaki menyapa pagi,

Di atas pasir yang lembut dan sunyi.

Jejak terukir, satu per satu,

Menyimpan cerita, harapan tak jemu.


Ombak mendesir, menyapu tepi,

Jejak-jejak itu perlahan menghilang.

Namun ingatan, tak pernah pergi,

Tertinggal di hati, terukir tenang.


Setiap jejak, kisah berbisik,

Tentang cinta, rindu yang klasik.

Meski hilang, tertelan lautan,

Kenangan tetap abadi di ingatan.


Langit biru, saksi bisu,

Pada jejak yang terus melaju.

Dalam pasir, dalam hati,

Jejak kaki, takkan mati.


Oleh: Najatia

02 July 2024

Jejak Awal di Bulan Juli

Foto: Pexelab.com


Ketika pagi juli mulai bersinar,

Kutemukan harapan yang sangat besar di setiap sinarnya.

Juni yang telah berlalu begitu cepat, membawa pergi segala cerita yang hangat.

Dan kini, di awal Juli yang menjanjikan, kubuka lembaran baru dengan seribu harapan.


Langit yang begitu cerah,

Seolah mendukung jiwa yang rindu akan perubahan.

Angin yang begitu segar menyapu daun telinga,

Seolah membisikkan tentang semangat baru.


Setiap langkah di bulan juli ini, adalah bait-bait puisi yang kutulis dengan hati.

Dengan keyakinan dan doa di setiap kata, kuresapi makna dari setiap tulisannya.


Juli, bulan yang penuh dengan kemungkinan,

Kubuka lembaran baru dalam kehidupan.

Di bawah langitnya aku berdiri teguh, siap menghadapi hari dengan semangat yang membara.


Awal bulan ini, dengan penuh semangat aku melangkah.

Melewati hari dengan penuh senyuman.

Awal bulan yang begitu indah, untuk cerita baru yang akan di mulai.


Oleh: Ima Nisa

29 May 2024

Dana UMKM Tidak Teralokasikan, ORMAWA FEBI IAIN Lhokseumawe Lakukan Audiensi Bersama DPRK Kota Lhokseumawe

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe melaksanakan kegiatan audiensi bersama DPRK Lhokseumawe pada Selasa (28/5/2024) yang dilaksanakan di gedung DPRK Lhokseumawe.

Audiensi tersebut dibuka langsung oleh ketua Senat Mahasiswa (SEMA) FEBI IAIN Lhokseumawe yakni Uswatun Hasanah Putri Nasution. Beliau mengatakan bahwa tujuan dari dilakukannya audiensi ini adalah mengetahui bagaimana peran dan fungsi DPRK terhadap masyarakat kota Lhokseumawe terutama dalam bidang legislasi, pengawasan dan budgitting.

Berbicara mengenai fungsi, tugas dan wewenang lembaga DPRK terutama tentang legislasi pembentukan peraturan daerah/qanun serta peran dalam mengontrol kebijakan pemerintahan daerah dan beberapa kegiatan lainnya.

Mahasiswa FEBI  IAIN Lhokseumawe memilih mendiskusikan isu-isu hangat yang sedang diperbincangkan dan terjadi dalam waktu terakhir ini di seputaran kota Lhokseumawe seperti isu dana UMKM yang banyak tidak teralokasi kan dengan tepat.  

Faisal selaku ketua komisi A DPRK Lhokseumawe menyampaikan bahwa “Sebenarnya dana yang dikeluarkan pemerintah untuk UMKM itu nyata akan tetapi banyak masyarakat yang menyalahgunakan bantuan tersebut dikarenakan banyak masyarakat yang tidak mengetahui standar UMKM serta tidak mengetahui tentang penyaluran dana," tuturnya.

 Beliau juga menambahkan bahwa UMKM dan PAD (Pendapatan Asli Daerah) semakin menurun dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman SDM kota Lhokseumawe.

Namun disamping banyaknya permasalahan tersebut, Murhaban selaku ketua DPRK Lhokseumawe kembali menguatkan bahwa “Semua keresahan yang ada di kota Lhokseumawe bisa diselesaikan dengan cara bersama-sama bahu membahu untuk mengubah kota Lhokseumawe menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

09 May 2024

Kami Generasi Revolusi

Foto: Pexels.com
  

Di hening senja, langit terbuka luas,

Kami, generasi revolusi, menyongsong masa depan yang merona.

Dengan semangat yang berkobar,

Kami menatap dunia, tak gentar, tak lara.


Di jalan-jalan kota, langkah kami berpadu,

Mengetuk pintu mimpi, membuka ruang yang terkunci.

Kami bukan sekadar bayang-bayang masa lalu,

Kami pancaran cahaya, membawa perubahan yang terukir abadi.


Kami teriakkan kebenaran di tengah gemuruh,

Menolak kebodohan, mengejar ilmu yang mendalam.

Dengan pena dan pikiran yang tajam,

Kami membangun jembatan menuju masa depan yang bersinar terang.


Kami generasi revolusi,

Berkarya, berjuang, mengukir sejarah yang hakiki.

Kami adalah harapan, mimpi-mimpi yang terwujud,

Kami, generasi penerus, mengukir legenda kehidupan yang indah.


Oleh: Abbiyu Naufal Al Hakim

07 May 2024

Aku Adalah Rakyat

Foto: IST

Aku adalah rakyat

Rakyat disebuah negeri demokrasi gema ripah loh jinawi 

Rakyat disebuah negeri dengan 5 agama resmi tapi terbiasa mendengar caci maki

Rakyat disebuah negeri yang pejabatnya lumrah masuk jeruji besi


Aku adalah rakyat

Yang selalu jadi konsumsi elit negeri

Yang selalu dimanja tiap lima tahun sekali

Yang jadi tameng atas keegoisan penguasa dan oposisi


Aku adalah rakyat

Yang kadang berpikir mengapa beda warna harus memaki

Yang kadang tersenyum melihat pejabat negara keluar masuk bui

Yang kadang merintih melihat korupsi jadi teman minum kopi


Aku adalah rakyat

Rakyat biasa yang biasa terombang egoisnya penguasa

Rakyat biasa yang selalu menjadi dalil ambisi mereka

Rakyat biasa yang selalu menelan janji manis ambisi mereka 


Aku adalah rakyat

Rakyat yang rindu akan sopan santun warisan budaya

Rakyat yang rindu senyum sapa ala indonesia

Rakyat yang rindu akan pejabat yang sadar dirinya siapa


Aku adalah rakyat

Tapi rakyat siapa?


Oleh: M. Sony

Editor: Redaksi 

01 March 2024

Cinta Dalam Diam

Foto: Pexels.com

Guratan Tinta : Cak Raony

Aku tak menginginkan omong kosong mu
Aku juga tak menginginkan janji manis mu
Sejak getir-getir rasa percaya berubah menjadi dingin

Ku turunkan ekspektasi ku 
Meski demikian kau memiliki rasa dalam diam mu
Meski dalam diam pun aku juga memiliki rasa untuk mu

Kali ini semua tentang hati
Biarkan lah rasa ini tumbuh, sebisanya
Tidak di paksakan, tidak juga ingin di ungkapkan
Kau masih menjadi resah untuk pelengkap rasa
Kau masih menjadi candu tanpa bersuara
Maaf, segala tentang mu ku abadikan dalam makna tersirat ku

Dan maaf, aku tidak menerima siapapun untuk memegang kunci pintu hati
Termasuk kamu, sang rasa yang tetap jadi misteri
Karena ku tahu, langit tetaplah di pandang menjadi langit

Yang meskipun menemani ku dalam segala cuaca nya

Yang meskipun warna birunya ingin ku abadikan dalam setia ku
Langit tetap lah langit
Jauh untuk di gapai

Oleh: M. Sony

09 December 2023

Permainan Takdir

Foto: Pexels.com

Desir anila membangunkan ku

Mengingat kembali begitu banyak anca didalam hidupku

Selaksa tikaman yang tak ada habisnya

Dera nya tak pernah berhenti

Bekasnya tak pernah hilang

Jejal rasanya segala lara yang menimpaku

Pancarona yang hanya kelabu 

Cukup untuk menggambarkan ku

Jiwaku yang gusir penuh luka membiru

Setiap langkahku yang terasa seberat batu

Menumpangi trauma di masa lalu

Meski terus tersenyum bibirku 

Sayang nya tak dapat mengobati hatiku

Hati kecil yang membeku dari waktu ke waktu

Kehidupan ringan milikku

Ku jalani dengan penuh semangat palsu

Begitulah takdir bermain dengan hidup ku

Sesekali ia bersimpati untuk ku

Membantu hingga menyentuh kalbu

Kemudian ia menertawai ku

Mengambil arah untuk merundung ku

Didalam sanubari ku

Tanpa sadar ku

Ia diam diam mulai memakan ku

Ia lahap akan tangisku

Bahagianya atas setiap luka diriku

Memanjakan dirinya ditengah sendu hidupku

Semulanya Ina bertamu hingga senja menunggu

Begitu pula dirinya

Ia teguh selaksa belenggu

Hingga habis temaram masa ku

Ia masih Bertahan meredum dihidupku


Oleh: Ismi Saydina (Magang)

13 November 2023

Untuk Seorang Wanita

Foto: IST

Ada yang tak terucap

Ketika bibir tak henti berbincang kata

Menunggu kesempatan demi kesempatan

Kesempatan  yang seharusnya dicipta 


Lirik mata semanis madu

Tak peduli se-kesal apa hatinya

Tatapan matanya adalah narkotika paling candu

Panggil saja aku pemabuk bila perlu 


Apa yang harus aku deskripsikan? nona

Ketika seluruh kata indah menjelma dirimu

Aku berani bertaruh pada taman berbunga

Tak akan ada kelopak mawar yang seindah kelopak matamu 


Api panas di bulan sabit wajahmu

Menggetarkan sesuatu di dalam jiwaku

Ntah apa yang kurasa saat metapnya

Melelehkan setembok besi dalam diri 


Suara sehalus bulu

Menina bobokan seluruh gengsi

Alunan nada indah dari seorang bidadari

Se-elok kicau burung pada pagi hari. 


Jatuh raga

Jatuh rasa 

Jatuh cinta?


Oleh: M. Sony

Prodi: Hukum Tata Negara

Semester 7

Mengejar Mimpi

Foto: Pexels.com


Pagi ini matahari tersenyum seperti biasa

Menemani insan merajut asa

Sebuah angan yang sederhana 

Namun memberi dorongan untuk bahagia

Dan karsa untuk menggapai cita 


Kulangkahkan kaki dengan pasti

Menuju visi yang terpatri

Megahnya gunung bisa terdaki

Lengangnya lautan bisa diarungi 

Bukankah mungkin untuk meraih mimpi?


Dari canda tawa hingga menangis

Kulalui dengan semangat yang Takkan menipis 

Aku sadar bahwa fase hidup tak selalu manis

Dan kenyataan kadang tak logis

Namun, ambisi menebal tanpa pesimis


Ragam taktik dan strategi kulampai

Banyak kerikil tajam kutemui 

Tak sedikit badai menerjang diri ini 

Tapi tak sedikitpun rasa rendah diri 

Untuk mengejar mimpi 

Sampai raga ini tak berdaya lagi 


Oleh: M. Sony

Prodi: Hukum Tata Negara

Semester 7

10 November 2023

Sepi, Kuharap Pelukan Hampa Kita Selaras

Foto: Pexels.com


Malam sendu datang tanpa salam.

Membawa kenangan yang kusebut rindu.

Mengusik jiwa tenang dengan serpihan luka.

Menitipkan gausar ditengah cakrabuana.

Diam dalam kehangatan yang membisu.


Perlukah engkau tau??

Hampa terlukis di tengah kalbu.

Kemanakah engkau pergi??

Menghilang dari sanubariku.

Mengarungi samudera tanpa pemberitahuan.

Hingga rasa sepi itu  berlabuh.

Mengayun dirinya pada ruang hati ini.


Tak akan kusalahkan sepi.

Haknya pantas menari dalam kehidupan.

Haknya juga bersemi dengan apa adanya.

Sepi yang tak akan pernah bersua.

Ia bertempat dalam lautan kesedihan.


Indah pada tatapan.

Asing pada sentuhan.

Damai ketika searah.

Akan kunikmati kehanyutannya.

Di dalam aliran ombak tak berirama.


Oleh: Indira Ulfa Rizkya (Magang)

29 October 2023

Swastamita Kala Itu

Foto: pexels.com
Ambu sore itu tidak seperti biasa

Wangi yang muncul dari berbagai arah mengingatkan ku padamu

Ragaku terbawa oleh deraian ombak serentak

Anila yang sentiasa menerbangkan rambutku tanpa henti.


Melihat lautan lepas

Aku berpikir, akankah buana dan antariksa tau aku merindukan-mu!

Akankah engkau merasa hal yang sama tuan?


Kau ingat kala itu?

Berlarian ditepi pantai

Rambutku selalu terbawa angin tak tentu arah

Aku dan kamu menatap saling senyum


Kau ingat kala itu Tuan?

Ya....

Kita duduk ditepi pantai

Menatap swastamita dan bergandeng tangan....

Penuh asa untuk bersama


Tapi dimana Tuanku?

Aku terduduk sendiri dibawah langit swastamita

Akankah kau kembali Tuanku?

Aku, swastamita dan buana selalu merindukanmu


Oleh: Ririn Dayanti Harahap (magang)

 

28 October 2023

Buta Akan Diri Sendiri

Foto: pexels.com

Keegoisan yang tiap kali muncul,

Ketidaktahuan diri harus bertindak seperti apa,

Diri yang mengalami kebutaan tujuan yang diinginkan,

Isi kepala yang mulai berkecamuk,

Dan isi kepala yang berperang melawan pertanyaan yang kerap kali muncul


Sebenarnya, apa yang harus kulakukan


Diam? Mungkin hanya itu yang terlintas di kepala

Diam menghadapi isi kepala yang mulai berisik

Sedangkan diri memaksa melawan dan ingin tahu jawabannya


Rumit,

Ternyata rumit harus mengetahui apa maunya diri Si Tidak Penahu ini


Si Tidak Penahu ini bingung,

Bingung harus bagaimana...


Aku, Si Tidak Penahu yang buta akan diri sendiri


Oleh: Alya Nadila (magang)


 

12 May 2023

Bersama AJI Lhokseumawe, LPM Al-Kalam Peringati Hari Kemerdekaan Pers Sedunia

Foto: Fathanah 

www.lpmalkalam.com- LPM Al-Kalam IAIN Lhokseumawe bersama Aliansi Jurnal Independen (AJI) Lhokseumawe  peringati Hari Kemerdekaan Pers Sedunia pada Rabu sore (10/05/2023) di Lapangan Hiraq, Lhokseumawe. Sebagai agenda utama, AJI Lhokseumawe mengadakan diskusi terkait “Independensi Media dan Demokrasi” yang dihadiri oleh tiga narasumber hebat, yaitu sosiolog dan dosen Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, Prof. dr. Nirzalin, M.Si. dan Dr. Tgk. M. Rizwan Haji Ali, M.A. serta Ketua Majelis Etik AJI Lhokseumawe yaitu Ayi Jufridar. 

Selain agenda utama, acara ini juga diwarnai dengan berbagai agenda lainnya, mulai dari pembacaan puisi oleh Pimen-salah satu penyair Aceh- dan Ayi Jufridar, penampilan penghikayat Fuady Keulayu-seniman muda Aceh- hingga long march di Jalan Merdeka dari depan Lapangan Hiraq hingga Masjid Islamic Center Lhokseumawe. Peringatan Hari  Kemerdekaan Pers Sedunia kali ini  juga diawali dengan pameran 16 foto karya Rahmad YD-fotografer LKBN Antara Aceh- yang bertemakan aksi damai para jurnalis Lhokseumawe dalam menolak kekerasan dan kriminalisasi jurnalis pada tahun 2000, 2012, 2016, 2017, 2020, dan 2021. 

Foto: Fathanah 



Sebagai satu-satunya Lembaga Pers Mahasiswa di Lhokseumawe, LPM Al-Kalam turut hadir mengikuti Hari Kemerdekaan Pers Sedunia bersama lembaga-lembaga lain, seperti Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh dan para wartawan dari organisasi profesi kewartawanan lainnya, juga diikuti oleh perwakilan Basri Daham Journalism Institute (BJI), HMI Lhokseumawe-Aceh Utara, LMND Lhokseumawe, dan mahasiswa alumni Kelas Jurnalistik Ramadan (KJR) AJI Lhokseumawe 2023. 

 “Meskipun peringatan Hari Kemerdekaan Pers Sedunia kita laksanakan secara sederhana, tapi diharapkan dapat memberikan pesan mendalam tentang independensi media dan perkembangan demokrasi terutama di Aceh,” ungkap Irman selaku ketua AJI Lhokseumawe. 

Ia juga membeberkan alasan AJI Lhokseumawe menggelar diskusi independensi media dan demokrasi pada peringatan Hari Kemerdekaan Pers Sedunia tahun 2023 dikarenakan bertepatan dengan  momentum Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 yang sebentar lagi akan berlangsung.


Reporter: Rayhanun Jannah

Editor: Redaksi

08 February 2023

MUBES LPM Al-Kalam Ke-IV, M. Akbar Dipercayai untuk Memimpin Kembali

Foto: Maulidiyatul Ukhra/lpmalkalam.com

www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan Musyawarah Besar (MUBES) Ke-lV, yang diselenggarakan pada Rabu, 08 Februari 2023, dengan tema "Satukan Gagasan untuk Wujudkan Regenerasi dengan Menjunjung Tinggi Kualitas PERSMA dan Integritas yang Unggul" di gedung Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe. 

Musyawarah ini dihadiri oleh segenap Pengurus LPM Al-Kalam, Kru Aktif, Kru Muda, Alumni LPM Al-Kalam dan juga Pembina LPM Al-Kalam. 

MUBES dibuka dengan laporan ketua panitia yang disampaikan oleh Maulidiyatul Ukhra. 

Ia menyebutkan, "MUBES LPM Al-Kalam ke-VI ini dilangsungkan secara online dan offline. Hal ini karena masih banyak kru aktif, pengurus, dan kru muda yang berada di luar kota," ucapnya.

MUBES Ke-IV LPM Al-Kalam dibuka langsung oleh Pembina LPM Al-Kalam, Dr. Syarifah Rahmah, M.Ag. Ia turut berpesan bahwa yang terpilih untuk menjadi Pemimpin Umum nantinya haruslah yang terbaik.

"Siapapun yang terpilih dialah yang terbaik, yang kalian anggap dapat menjalankan amanah dengan baik," ujarnya.
Foto: Maulidiyatul Ukhra/lpmalkalam.com
Setelah dibuka oleh Pembina, pelaksanaan MUBES ke-lV LPM Al-Kalam 2023 tersebut dipimpin oleh Alya Maulida Nabila, Dahlia Suryani Siregar dan M. Akbar selaku presidium sidang sementara. Kemudian dilanjutkan oleh Najimah Munira, Rayhanun Jannah dan Mutia Wardani sebagai presidium sidang tetap.

Menurut keterangan dari ketua panitia, sampai dengan sidang dilaksanakan, belum ada yang mendaftar diri sebagai calon Pemimpin Umum LPM Al-Kalam tahun 2023-2024. Sehingga hal ini pun dikembalikan kepada keputusan forum, yang mana forum sepakat untuk menyerahkan kepemimpinan LPM Al-Kalam kepada Pemimpin Umum sebelumnya. Dengan hasil keputusan bersama tersebut, ditetapkanlah M. Akbar kembali menjabat sebagai Pemimpin Umum LPM Al-Kalam untuk periode 2023-2024.

Lebih lanjut M. Akbar juga berharap dalam periode kedua kepemimpinannya nanti, ia dan para pengurus LPM Al-Kalam selanjutnya dapat membawa Lembaga Pers ini menjadi lebih baik lagi dari periode sebelumnya.

"Harapan saya pribadi yaitu dengan kepemimpinan saya yang kedua ini dapat membawa LPM Al-Kalam jauh lebih baik daripada sebelumnya," harapnya.


Reporter: Intan Nuraini

Editor: Redaksi


 

12 August 2022

Pamit

Oleh: Rayhanun Jannah/lpmalkalam.com

Delapan tingkat silam

Kita bersama

Menggoreskan tinta

Tak cemas, ditelan masa


Kini, saatnya melepas pena

Pulang bersama air mata

Pilu terasa haru

Meski belum jelas arah dituju


Hai! Semua yang berjuang !!!

Selamat tinggal, aku pamit pulang

Terimakasih, diizinkan singgah di kelas anda

Pahlawan tanpa tanda jasa


Kasihku bertanya “Mengapa pulang?”

“Bunda, sudah saatnya meniti masa depan”

Delapan tingkat kemarin

Hari ini “Terimakasih untuk segalanya”


Ayah… bunda…, aku tahu

Selama bernapas, belum pernah tertoreh ‘bangga’

Selama berucap, selalu mengikis rasa

‘Maaf’, ucapku kesekian kalinya.

 

27 January 2020

Hanya Bayangan - Puisi Hasanun Basri (Hasbas)

(Foto: Geubrina Ginting)














Hanya bayangan,
Tapi sepertinya khayalan
Muncul khayalan, tiba bayangan
Membayang-bayangi, angan
Palsu sepertinya, kayal-khayalan
Bayangan yang kasat terlihat
Tak dapat menutupi kerinduan
Apalagi mengobati, sangat tidak akan
Cuma ada satu langkah untuknya
Temui dia bersama wujud aslinya

Hanya khayalan
Terus berkhayal, walau bukan aslinya
Berharap yang benar² ada, kau akan menua
Menunggu bayangannya tiba kesana
Terlalu lambat ia mampirnya, kadang
Ketika senja bersua ia akan hilang seketika
Tanpa disuruh, untuk pindah arahnya
kegelapan akan menyelimutinya

Hanya bayangan
Hanya angan terbayang
Bayangan tetaplah warna
Mungkin saja ia jelas
Bisa jadi sangat tidak pasti
Bayangan tetaplah angan
Angan tetaplah bayangan
Sebelum wujud asli di temui

Banyak khayalan, banjir imajinasi
Banjiri hidup di lembah imajinasi
Agar genangan itu terus membanjiri
Penuhi hidup dengan genangan suci
Genangan ide yang asli dan berarti


Hasanun Basri (Hasbas)
Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
IAIN Lhokseumawe-Aceh

26 July 2018

Perantauan

Oleh: Devi Inayatsyah/ www.lpmalkalam.com

Kini langkah kakiku menuju masa depan.
Meninggalkan kampung halaman demi masa depan yang lebih terjamin.
Ku tinggalkan kesenangan yang berada dirumahku
Ku tinggalkan aroma khas dari desaku.

Kini langkah kaki membawaku ke kota penuh harapan.
Penuh dengan segala rintangan yang akan aku lewatkan.
Tentang kemandirian ku yang akan terus teruji.
Disini aku di kota perantauan.

Sebagai seorang yang akan meraih impian.
Daerah yang akan aku jamah.
Yang akan ku curi semua ilmu yang akan ku bawa untuk  pulang.
Besar tanggung jawabku sebagai perantauan.
Harus hidup mandiri di kota orang lalu membawa bekal untuk pulang.





Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.