HEADLINE

Latest Post
Loading...

31 October 2024

Dibalik Topeng Demokrasi

Sumber: Pexels.com


Dibalik ideolisme demokrasi

Tersimpan realitas yang kelam

Sistem pemilu berkilau

Namun suara dikendalikan

Oligarki dan politik uang

Menutupi hakikat keadilan 

Kesenjangan sosial merintangi

Partisipasi yang seharusnya setara

Hukum, penjaga yang dipertanyakan

Sering jadi alat represi

Mengabaikan aspirasi rakyat

Prinsip-prinsip demokrasi

Hanya formalitas yang hampa

Kebebasan pendapat terkurung

Keadilan sering ternodai

Mari kita kritis dan evaluasi

Agar hak asasi dan keadilan

Tak sekedar topeng belaka

Tapi cahaya harapan yang nyata

Membangun masyarakat yang berkeadilan


Oleh: Arahmadan Berutu

Ayah, Ibu

Sumber: Pexels.com

Ayah, di wajahmu gurat letih,

Namun tak pernah kau mengeluh sedikitpun.

Di bawah sinar matahari atau di hujan deras,

Langkahmu tak pernah terhenti,

Mencari nafkah demi kami di sini.

Ibu, di tangan lembutmu kisah kami tertulis,

Kau peluk duka kami dengan senyummu yang tulus.

Di malam yang hening, kau bisikkan doa-doa

Ayah, ibu

Gadis kecil mu

Yang dulu manja

Merengek – rengek minta sesuatu 

Ayah,ibu

Kini gadis kecil mu 

Jauh dari pandangan mata

Tak tergapai oleh tangan mu

Doa mu penerang hidupku 

Ayah, ibu

Betapa besarnya perjuangan mu 

Lelah mu tak pernah kau perlihatkan 

Senyum mu yang selalu kau taburkan 

 Ayah, ibu

Kalian adalah cahaya penerang jalanku

Tanpa kalian aku hanyalah kegelapan

Ayah, ibu

Jasad kalian fana, tapi cinta kalian abadi

Apa yang telah kalian tanam, Kini menjadi tuaianku

Ayah, ibu

Kalian berikan segalanya tanpa pamrih

Menjadikanku lebih kuat dan tangguh

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim

Jadikanlah tetesan air mata

dan butiran keringat orang tuaku

Sebagai lautan pahala

Yang tiada bertepi



Oleh: Ishfa Naisila (Magang)

17 October 2024

Teman Sejati

Foto: Pexels.com


Di setiap langkah dan hariku berjalan,

Ada sosokmu yang selalu menemaniku,

Tak peduli hujan atau panas terik datang,

Kita bersama, hadapi dunia tanpa ragu.


Senyummu adalah cermin semangatku,

Saat lelah menguasai hati yang rapuh,

Kata-katamu laksana angin lembut,

Menghapus beban, memberi harapan penuh.


Sahabat, kaulah cahaya di kegelapan,

Dalam hening, engkau hadir dengan tawa,

Membawa damai dalam kesunyian malam,

Mengisi kekosongan dengan cinta tanpa cela.


Walau jarak kadang memisahkan,

Hati kita tetap terikat erat,

Tak ada kata yang bisa memudar,

Sahabat sejati, abadi sampai akhir hayat.


Selalu bersama, dalam suka dan duka,

Kau adalah anugerah yang tiada tara.


Dalam setiap cerita yang kita tulis bersama,

Ada kenangan manis yang tak terlupakan,

Petualangan hidup yang penuh warna,

Membuat ikatan kita semakin dalam.


Tak perlu kata-kata untuk saling mengerti,

Cukup tatapan mata, kita sudah paham,

Bahasa hati yang hanya kita berdua mengerti,

Menjadi rahasia indah persahabatan.


Kau mengajarkanku arti ketulusan,

Memberi tanpa mengharap imbalan,

Dalam dirimu kutemukan cerminan,

Jiwa yang murni, tanpa kepalsuan.


Bersama kita belajar dan tumbuh,

Melewati cobaan, merayakan kemenangan,

Tak ada beban yang terlalu berat untuk dipikul,

Saat kita bersama, semua terasa ringan.


Terima kasih, sahabat, untuk segalanya,

Untuk tawa, tangis, dan semua momen berharga,

Ku bersyukur memilikimu dalam hidupku,

Sahabat sejati, harta terindah sepanjang masa.


Semoga persahabatan ini terus bersemi,

Mekar indah hingga akhir nanti,

Menjadi kisah yang tak lekang oleh waktu,

Abadi dalam ingatan dan hati yang setia.



Oleh: Ishfa Naisila (Magang)

13 October 2024

Benci

Foto: Pexels.com


Hingga kini

Tak mampu kutemui tawa yang memberi tanpa pernah mengharapkan balas budi

Sampai pada akhirnya aku benci

Benci jika harus berada ditengah-tengah ramai yang tak pernah menjadi diri sendiri


Menjadi benci

Membuatku satu langkah kehilangan arti dari memberi

Membuatku lupa jika bunga tetap harus disirami

Walau mungkin dapat layu dan mati

Tak menyisakan keindahannya untuk kunikmati

Kepada diri sendiri


Terima kasih telah sadar kembali...

Terima kasih untuk terus bangkit dari setiap patah yang begitu perih...

sampaikan salamku kepada diriku yang kemarin...

Kirimkan pesan kepadanya jika aku akan pergi...

Menuju pagi dimana dapat kudatangi sunyi dan berbincang kepada tenang perihal hari ini....


Oleh: Putri Ruqaiyah 

12 October 2024

Kata Motivasi II

Foto: Pexels.com

Ciri ciri orang sukses 

Bukan karena dia selalu menang 

Bukan karena dia selalu di depan 

Bukan karena dia tidak pernah salah 


Tetapi dia yang setiap hari 

Selalu berusaha merubah dirinya 

Menjadi pribadi yang lebih baik 


Mencoba hal baru itu sulit 

Tetapi tidak lebih sulit 

Daripada bertahan di situasi yang sama 

Setiap harinya 


Oleh: Tiara Khalisna (Magang)


Ayah

Foto: Pexels.com


Ayah, keegoisan ku telah membuatmu semakin lelah

Keinginanku untuk kuliah membuatmu semakin susah 

Keputusanku untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi 

Telah membuatmu harus berusaha lebih keras


Demi mencukupi kebutuhan 

Yang semakin hari 

Kian memanas 


Ayah, terimakasih telah mendukung keputusanku

Engkau adalah sandaran ternyaman saat lelah

Darah, keringat dan air matamu 

Akan dibalas dengan berjuta kenikmatan 

Oleh Allah Tuhan sekalian alam 


Oleh: Tiara Khalisna(Magang)


11 October 2024

Kata Motivasi

Foto: Pexels.com


Ada tikungan bernama kegagalan 

Ada bundaran bernama kebingungan 

Ada tanjakan bernama teman 

Ada rambu-rambu bernama keluarga 

Ada lampu merah bernama musuh

Ada lampu kuning bernama keputusan 

Ada lampu hijau bernama kesempatan 

Kita akan mengalami ban kempes dan terjatuh 

Itulah hidup 

Tapi jika kita membawa...

Ban serep bernama tekat 

Mesin bernama ketekunan 

Asuransi bernama iman dan

Kemudinya karena Tuhan 

Sampailah kita di daerah yang disebut "SUKSES DAN BAHAGIA "


Oleh: Tiara Khalisna

Hening Mimpi

Foto: Pexels.com


Tentang riuh pikiran yang kurasa

Rindu yang belum bermuara

Mimpi yang kutanam di negeri itu

Ketika harap kugantung padamu


Kala ridanya tak sampai

Kala ikhlasnya tak kudapati

Hening malam yang menjadi temanku tatkala itu

Tangis lirih berderai yang kubawa dalam sujudku


Riuh redam dalam pikiran

Sakit,sesak dalam nestapa

Sungguh, ini terlalu menyakitkan

Bumantara belum merestui angannya


Tak mengapa mungkin itu bukan jalanku

Tak mengapa ridanya lebih kuutamakan

Biarkan ini mengalir sebagaimana takdirku

Biarkan ini menjadi harapku atas jalan yang digariskan



Oleh: Alya Salsabila

29 September 2024

LPM Al-Kalam Adakan Pembekalan Calon Kru Baru 2024

Foto: Jati Mainah 


www.lpmalkalam.com- Lembaga pers mahasiswa (LPM) Al-Kalam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe mengadakan pembekalan calon kru baru LPM Al-Kalam untuk angkatan 2024 yang bertempat di halaman teras perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe pada pukul 10.00 WIB s.d. selesai, pada Sabtu (28/09/2024).

Pembekalan ini ditujukan kepada calon kru baru LPM Al-Kalam yang berjumlah 59 orang dengan pemateri 

Putri Azzahra Lubis selaku ketua umum LPM Al-kalam dan materi yang di bahas seputar LPM Al-Kalam sekaligus kisi-kisi wawancara yang akan diselenggarakan pada minggu 29 september 2024, untuk gelombang pertama akan dimulai pada jam 09.00-11.45 wib dan gelombang kedua akan dimulai pada jam 14.00-16.00 wib.

Foto: Muhammad Syahru 

Pada pembekalan wawancara untuk calon kru baru LPM Al-Kalam periode ini Putri Azzahra Lubis mengatakan bahwa pada kegiatan wawancara terdapat 3 pos, yaitu pos KMO (kepemimpinan, manajemen, organisasi), pos jurnalistik dan keagamaan, dan pos psikotes.

Pada sesi pembekalan Putri Azzahra Lubis juga menambahkan perbedaan dari LPM Al-Kalam dengan bagian humas. "LPM Al-Kalam selain menjadi wartawan kampus atau suara kampus itu ngapain lagi? Terus apa bedanya sama humas? Sebenarnya sama saja dengan humas, cuma klo humas itu lebih menyorot ke hal-hal positif dari kampus, klo kita ya netral, independent layaknya seperti wartawan pada umumnya," tuturnya.



Reporter: Indira Ulfa Rizkya 

Editor: Redaksi 

30 August 2024

Tangis dan Haru Selimuti Suasana Penutupan PBAK 2024

Foto: Yusri


www.lpmalkalam.com- Usai penutupan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2024 oleh Rektor IAIN Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag., pada Kamis (29/08/2024), acara selanjutnya diisi oleh panitia PBAK 2024 dengan hiburan berupa pertunjukan bakat dan minat mahasiswa baru 2024.

Suasana tangis dan haru menyelimuti seluruh hadirin yang berada di Gedung Serbaguna IAIN Lhokseumawe. Pasalnya, panitia PBAK 2024 meminta seluruh mahasiswa baru untuk merenungkan segala usaha dan doa yang telah dilakukan oleh orang tua untuk sang anak.

Foto: Yusri 

Hanya dalam beberapa menit, tangis pecah ketika cuplikan film mulai diputar dan menampilkan perjuangan sang ayah yang terus bekerja untuk memperjuangkan kebahagiaan dan kesuksesan sang anak. 

Tak berhenti di situ, panitia PBAK 2024 juga memutar beberapa lagu yang membuat hadirin ikut merasakan sesak yang lahir ketika harus mengingat perjuangan orang tua yang tak pernah diungkapkan oleh keduanya. Di antaranya adalah lagu Melly Goeslaw - Bunda, Karena mereka - Ayah Ibu, Haddad Alwi ft. Farhan - Ibu, dan Rafly Kande - Ku Kenang. Diikuti dengan persembahan puisi Ayah dan Ibu oleh dua mahasiswa baru 2024. 

"Kita yang sekarang, ada doa juga tangis Ayah dan Ibu di dalamnya," ucap salah satu panitia PBAK 2024 yang ikut mengisi renungan ketika lagu dan cuplikan video kerap diputar. Lantunan salawat dengan keras memenuhi Gedung Serbaguna usai tangis dan suasana haru mereda. 


Reporter: Alya Nadila

Editor: Redaksi 

09 July 2024

Lumbung Hitam

Foto: Pexels.com


Ladang sunyi, alam mengalir sederhana

Lumbung tanpa cahaya

Langit penuh rasa kelam

Sudut pandang tak lagi mampu melihat


Lumbung hitam, tak lagi terjamah

Terkubur waktu, menyelimuti fana

Mengurai cerita mengalahkan fatamorgana

Tersembunyi di balik makna tak guna


Nyata tak lagi sama

Lari dalam bayang, rahasia terlampau hampa

Tiada yang tahu, tiada yang berani datang

Setiap retak, saban derak, menggema duka


Benihnya rusak, tak lagi tersebar

Ditinggal jiwa tak sadar

Namun, dibalik kelam, terselubung harap

Terjebak dalam keheningan, sebutir benih kembali menyinar


Oleh: Zuhra

08 July 2024

Angan

Foto: Pexels.com

 

Dalam ilmu fisika

Kita adalah ruang hampa

Namun dalam sastra

Kau indurasmi dalam atma yang amerta


Saat malam tiba

Gelap muncul dengan bahagianya

Waktu yang tenang untuk berdoa

Merayumu kepada sang pencipta

Menanggalkan satu persatu harapan

Lalu mulai mejadi bintang yang berjatuhan


Detik demi detik berbisik

Hatiku mulai menerka-nerka

Perihal bagaimana dengan harimu?

Apakah aku masih kau dekap dalam doamu

Ataukah kamu yang akan melumpuhkan segenap doaku


Seperti indah dan rupawan sang purnama

Aku mengibaratkanmu 

dengan segala rupa sempurna

Diantara bintang yang berjuta-juta

Doaku turut bersinar diantaranya


Lantas 

Mana yang lebih indah

Mencintai dalam diam

Atau saling mendoakan di sepertiga malam?

Namun

Kuharap ini bukan hanya anganku

Tapi juga doa yang ada dalam amin-mu



Oleh: Daini Rizki

06 July 2024

Mimpi Mimpi Muda Mudi

Foto:Pixabay.com


Niat menutup diri

Menyerah pada takdir 

Ambisi yang kini mati

Dibunuh diri sendiri

Isi kepala sepi

Sketsa masa depan sunyi

Hati semakin perih

Ingin menghilangkan diri

Malu pada bumi Pertiwi

Asa milik  si muda mudi 

Tunggakan negara terus tinggi

Mereka tak terlalu peduli

Koar koar Ulil Amri

menjadi janji sakti

Mimpi negara yang kian meninggi

Berpindah ke pundak kami 

Pundak kami tak sanggup lagi

Dunia perlahan menyakiti

Ayah ibu berpaling

Mendorong tuk terus melangkahkan kaki

Tanpa bimbingan Ulil Amri

Tersesat jiwa bingung muda mudi

Berlarian kesana kemari

Letih dijalan ini

Jejal hidup milik muda mudi

Mendaki rasa apatis 

ditumpangi mimpi mimpi 

Berlanjut ke hari tua nanti

Kian menjadi putaran tanpa henti 

Selamat berjuang tuk para muda mudi


Oleh: Ismi Saydina Lubis 

04 July 2024

Jejak Kaki di Pasir

Foto: Pexels.com

Langkah kaki menyapa pagi,

Di atas pasir yang lembut dan sunyi.

Jejak terukir, satu per satu,

Menyimpan cerita, harapan tak jemu.


Ombak mendesir, menyapu tepi,

Jejak-jejak itu perlahan menghilang.

Namun ingatan, tak pernah pergi,

Tertinggal di hati, terukir tenang.


Setiap jejak, kisah berbisik,

Tentang cinta, rindu yang klasik.

Meski hilang, tertelan lautan,

Kenangan tetap abadi di ingatan.


Langit biru, saksi bisu,

Pada jejak yang terus melaju.

Dalam pasir, dalam hati,

Jejak kaki, takkan mati.


Oleh: Najatia

02 July 2024

Jejak Awal di Bulan Juli

Foto: Pexelab.com


Ketika pagi juli mulai bersinar,

Kutemukan harapan yang sangat besar di setiap sinarnya.

Juni yang telah berlalu begitu cepat, membawa pergi segala cerita yang hangat.

Dan kini, di awal Juli yang menjanjikan, kubuka lembaran baru dengan seribu harapan.


Langit yang begitu cerah,

Seolah mendukung jiwa yang rindu akan perubahan.

Angin yang begitu segar menyapu daun telinga,

Seolah membisikkan tentang semangat baru.


Setiap langkah di bulan juli ini, adalah bait-bait puisi yang kutulis dengan hati.

Dengan keyakinan dan doa di setiap kata, kuresapi makna dari setiap tulisannya.


Juli, bulan yang penuh dengan kemungkinan,

Kubuka lembaran baru dalam kehidupan.

Di bawah langitnya aku berdiri teguh, siap menghadapi hari dengan semangat yang membara.


Awal bulan ini, dengan penuh semangat aku melangkah.

Melewati hari dengan penuh senyuman.

Awal bulan yang begitu indah, untuk cerita baru yang akan di mulai.


Oleh: Ima Nisa

29 May 2024

Dana UMKM Tidak Teralokasikan, ORMAWA FEBI IAIN Lhokseumawe Lakukan Audiensi Bersama DPRK Kota Lhokseumawe

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe melaksanakan kegiatan audiensi bersama DPRK Lhokseumawe pada Selasa (28/5/2024) yang dilaksanakan di gedung DPRK Lhokseumawe.

Audiensi tersebut dibuka langsung oleh ketua Senat Mahasiswa (SEMA) FEBI IAIN Lhokseumawe yakni Uswatun Hasanah Putri Nasution. Beliau mengatakan bahwa tujuan dari dilakukannya audiensi ini adalah mengetahui bagaimana peran dan fungsi DPRK terhadap masyarakat kota Lhokseumawe terutama dalam bidang legislasi, pengawasan dan budgitting.

Berbicara mengenai fungsi, tugas dan wewenang lembaga DPRK terutama tentang legislasi pembentukan peraturan daerah/qanun serta peran dalam mengontrol kebijakan pemerintahan daerah dan beberapa kegiatan lainnya.

Mahasiswa FEBI  IAIN Lhokseumawe memilih mendiskusikan isu-isu hangat yang sedang diperbincangkan dan terjadi dalam waktu terakhir ini di seputaran kota Lhokseumawe seperti isu dana UMKM yang banyak tidak teralokasi kan dengan tepat.  

Faisal selaku ketua komisi A DPRK Lhokseumawe menyampaikan bahwa “Sebenarnya dana yang dikeluarkan pemerintah untuk UMKM itu nyata akan tetapi banyak masyarakat yang menyalahgunakan bantuan tersebut dikarenakan banyak masyarakat yang tidak mengetahui standar UMKM serta tidak mengetahui tentang penyaluran dana," tuturnya.

 Beliau juga menambahkan bahwa UMKM dan PAD (Pendapatan Asli Daerah) semakin menurun dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman SDM kota Lhokseumawe.

Namun disamping banyaknya permasalahan tersebut, Murhaban selaku ketua DPRK Lhokseumawe kembali menguatkan bahwa “Semua keresahan yang ada di kota Lhokseumawe bisa diselesaikan dengan cara bersama-sama bahu membahu untuk mengubah kota Lhokseumawe menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

09 May 2024

Kami Generasi Revolusi

Foto: Pexels.com
  

Di hening senja, langit terbuka luas,

Kami, generasi revolusi, menyongsong masa depan yang merona.

Dengan semangat yang berkobar,

Kami menatap dunia, tak gentar, tak lara.


Di jalan-jalan kota, langkah kami berpadu,

Mengetuk pintu mimpi, membuka ruang yang terkunci.

Kami bukan sekadar bayang-bayang masa lalu,

Kami pancaran cahaya, membawa perubahan yang terukir abadi.


Kami teriakkan kebenaran di tengah gemuruh,

Menolak kebodohan, mengejar ilmu yang mendalam.

Dengan pena dan pikiran yang tajam,

Kami membangun jembatan menuju masa depan yang bersinar terang.


Kami generasi revolusi,

Berkarya, berjuang, mengukir sejarah yang hakiki.

Kami adalah harapan, mimpi-mimpi yang terwujud,

Kami, generasi penerus, mengukir legenda kehidupan yang indah.


Oleh: Abbiyu Naufal Al Hakim

07 May 2024

Aku Adalah Rakyat

Foto: IST

Aku adalah rakyat

Rakyat disebuah negeri demokrasi gema ripah loh jinawi 

Rakyat disebuah negeri dengan 5 agama resmi tapi terbiasa mendengar caci maki

Rakyat disebuah negeri yang pejabatnya lumrah masuk jeruji besi


Aku adalah rakyat

Yang selalu jadi konsumsi elit negeri

Yang selalu dimanja tiap lima tahun sekali

Yang jadi tameng atas keegoisan penguasa dan oposisi


Aku adalah rakyat

Yang kadang berpikir mengapa beda warna harus memaki

Yang kadang tersenyum melihat pejabat negara keluar masuk bui

Yang kadang merintih melihat korupsi jadi teman minum kopi


Aku adalah rakyat

Rakyat biasa yang biasa terombang egoisnya penguasa

Rakyat biasa yang selalu menjadi dalil ambisi mereka

Rakyat biasa yang selalu menelan janji manis ambisi mereka 


Aku adalah rakyat

Rakyat yang rindu akan sopan santun warisan budaya

Rakyat yang rindu senyum sapa ala indonesia

Rakyat yang rindu akan pejabat yang sadar dirinya siapa


Aku adalah rakyat

Tapi rakyat siapa?


Oleh: M. Sony

Editor: Redaksi 

01 March 2024

Cinta Dalam Diam

Foto: Pexels.com

Guratan Tinta : Cak Raony

Aku tak menginginkan omong kosong mu
Aku juga tak menginginkan janji manis mu
Sejak getir-getir rasa percaya berubah menjadi dingin

Ku turunkan ekspektasi ku 
Meski demikian kau memiliki rasa dalam diam mu
Meski dalam diam pun aku juga memiliki rasa untuk mu

Kali ini semua tentang hati
Biarkan lah rasa ini tumbuh, sebisanya
Tidak di paksakan, tidak juga ingin di ungkapkan
Kau masih menjadi resah untuk pelengkap rasa
Kau masih menjadi candu tanpa bersuara
Maaf, segala tentang mu ku abadikan dalam makna tersirat ku

Dan maaf, aku tidak menerima siapapun untuk memegang kunci pintu hati
Termasuk kamu, sang rasa yang tetap jadi misteri
Karena ku tahu, langit tetaplah di pandang menjadi langit

Yang meskipun menemani ku dalam segala cuaca nya

Yang meskipun warna birunya ingin ku abadikan dalam setia ku
Langit tetap lah langit
Jauh untuk di gapai

Oleh: M. Sony

09 December 2023

Permainan Takdir

Foto: Pexels.com

Desir anila membangunkan ku

Mengingat kembali begitu banyak anca didalam hidupku

Selaksa tikaman yang tak ada habisnya

Dera nya tak pernah berhenti

Bekasnya tak pernah hilang

Jejal rasanya segala lara yang menimpaku

Pancarona yang hanya kelabu 

Cukup untuk menggambarkan ku

Jiwaku yang gusir penuh luka membiru

Setiap langkahku yang terasa seberat batu

Menumpangi trauma di masa lalu

Meski terus tersenyum bibirku 

Sayang nya tak dapat mengobati hatiku

Hati kecil yang membeku dari waktu ke waktu

Kehidupan ringan milikku

Ku jalani dengan penuh semangat palsu

Begitulah takdir bermain dengan hidup ku

Sesekali ia bersimpati untuk ku

Membantu hingga menyentuh kalbu

Kemudian ia menertawai ku

Mengambil arah untuk merundung ku

Didalam sanubari ku

Tanpa sadar ku

Ia diam diam mulai memakan ku

Ia lahap akan tangisku

Bahagianya atas setiap luka diriku

Memanjakan dirinya ditengah sendu hidupku

Semulanya Ina bertamu hingga senja menunggu

Begitu pula dirinya

Ia teguh selaksa belenggu

Hingga habis temaram masa ku

Ia masih Bertahan meredum dihidupku


Oleh: Ismi Saydina (Magang)

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.