HEADLINE

Latest Post
Loading...

10 January 2025

Musyawarah Mahasiswa HMJ Hukum Tata Negara: Menyongsong Masa Depan dengan Kepemimpinan Berintegritas

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara (HMJ HTN) Fakultas Syariah sukses menggelar Musyawarah Mahasiswa yang bertempat di Fakultas Syariah pada (6/01/2025). Kegiatan tersebut mengusung tema “Menyongsong Masa Depan dengan Kepemimpinan Berintegritas”, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menentukan arah kepemimpinan organisasi di periode selanjutnya.

Musyawarah ini dihadiri oleh mahasiswa perwakilan dari setiap angkatan dan dipimpin oleh presidium sidang, yaitu Amalik Yusbar sebagai Presidium I, Amru Ginting sebagai Presidium II, dan Rizky Nanda Saputra sebagai Presidium III. Rangkaian kegiatan meliputi Sidang Pleno I, II, dan III, pemaparan Lembar Pertanggungjawaban Pengurus HMJ HTN, serta pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum HMJ HTN periode berikutnya. 

Dalam proses pemilihan, para kandidat memaparkan visi, misi serta program kerja mereka sebelum memasuki sesi diskusi dan kritisi dari peserta musyawarah untuk menggali lebih dalam gagasan yang disampaikan kandidat. Setelah melalui proses demokratis, Ahmad Rayhan Pratama dan Putri Awwalunnisa resmi terpilih sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum HMJ HTN untuk periode mendatang. Ketua terpilih, Ahmad Rayhan Pratama, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kepengurusan ke depan dapat semakin solid dan berorientasi pada kemajuan mahasiswa HTN. “Kami berkomitmen untuk membawa HMJ HTN menjadi wadah yang lebih progresif dan berintegritas dalam mengembangkan potensi mahasiswa,” ujarnya.

Dengan berakhirnya musyawarah ini, diharapkan kepemimpinan baru dapat melanjutkan estafet organisasi dengan semangat kolaborasi dan dedikasi tinggi demi kemajuan mahasiswa Hukum Tata Negara.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

04 January 2025

Upaya Kelompok KPM 21 Gampong Blang Bidok dan KPM 52 Gampong Rayeuk Kuta Tinggalkan Sinergi Qur'ani bagi Generasi

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Kelompok Kuliah Pengabdian  Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kolaborasi antara KPM Gampong Blang Bidok bersama KPM Gampong Rayeuk Kuta pada tanggal (09-11/12/24). 

Acara ini dihadiri oleh puluhan warga desa dan masyarakat lainnya, termasuk anak-anak dan remaja, yang antusias mengikuti lomba dan menyaksikan pertunjukan. MTQ  (First) yang mengusung tema Menjadi Generasi Qur'ani yang Inovatif dan Berakhlak Mulia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur'an serta memperkuat pemahaman nilai-nilai islami di kalangan masyarakat setempat. Dalam sambutannya, Ketua Panitia MTQ, Isma Dhanil, menyatakan, "Kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi generasi muda untuk lebih dekat dengan Al-Qur'an dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, serta kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang akan dilanjutkan oleh masyarakat setempat."

MTQ diisi dengan berbagai kategori lomba, mulai dari Pidato, Hafalan Surah Pendek, Mewarnai, Adzan, hingga Tartil Al-Qur'an. Peserta dari berbagai usia menunjukkan bakat dan kemampuan mereka, menciptakan suasana kompetisi yang positif. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh camat KPM yaitu Munawir pada penutupan MTQ dan pembagian hadiah kepada peserta MTQ.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari 2 gampong dan masyarakat setempat. Kepala Desa Blang bidok, bapak A Wahab Is, mengungkapkan, "Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KPM yang telah membawa kegiatan positif untuk anak-anak gampong kami. Semoga MTQ ini dapat menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat belajar Al-Qur'an dan meningkatkan kualitas pendidikan agama di gampong kami."

Dengan suksesnya MTQ ini, kelompok KPM 21 berharap dapat memperkuat sinergi antara mahasiswa dan masyarakat serta meninggalkan warisan positif bagi generasi mendatang di Desa Blang bidok dan Rayeuk Kuta.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

03 January 2025

Mahasiswa IAIN Lhokseumawe Gelar Aksi Damai Tolak PPN 12%: Suara Perjuangan untuk Rakyat Kecil

Foto: Putri Ruqaiyah

www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe menggelar aksi demonstrasi dalam bentuk protes terhadap kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tepatnya di depan Gedung DPRK Lhokseumawe, pada Selasa (02/01/25).

Aksi ini merupakan protes terhadap kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, yang dianggap memberatkan rakyat kecil. Mahasiswa menyampaikan empat tuntutan utama yaitu stabilisasi harga kebutuhan pokok, pengkajian ulang kebijakan PPN, transparansi dalam pengambilan keputusan dan jaminan kebijakan yang tidak memberatkan masyarakat kecil.

Koordinator aksi, Raja Muda, menegaskan pentingnya pengkajian ulang kebijakan PPN melalui proses transparan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Ia mengusulkan pemerintah lebih fokus pada optimalisasi pajak dari sektor-sektor besar yang selama ini kurang tergarap, daripada membebani rakyat kecil. “Langkah progresif seperti itu akan lebih adil dibandingkan dengan kebijakan saat ini,” ujar Raja Muda penuh semangat.

Presiden Mahasiswa IAIN Lhokseumawe, Allam Thoriq Aku, menambahkan bahwa kebijakan PPN seharusnya memiliki klasifikasi jelas, sehingga hanya berlaku untuk barang-barang mewah.“Peraturan turunan seperti perpres atau permenkeu harus segera diterbitkan untuk menghindari kebingungan masyarakat,” tegas Allam Tharid Aku.

Ketua DPRK Lhokseumawe, Faisal, memberikan apresiasi atas aksi damai ini dan menyatakan dukungannya terhadap aspirasi mahasiswa. Ia menandatangani petisi yang diajukan para demonstran sebagai bentuk komitmennya untuk membawa tuntutan ini ke rapat pleno DPRK.

“Apa yang disuarakan mahasiswa ini adalah keresahan nyata masyarakat. Kami akan mengawal isu ini dan memastikan suara rakyat sampai ke pemerintah pusat,” ungkap Faisal.

Faisal menjelaskan bahwa kenaikan PPN dilakukan untuk menutupi beban utang negara, namun kebijakan tersebut seharusnya hanya berlaku pada barang mewah dan bukan kebutuhan pokok masyarakat.

Meskipun sempat terjadi ketegangan antara demonstran dan aparat keamanan, aksi tetap berlangsung damai berkat pengawalan ketat. Sekitar pukul 12.15 WIB, mahasiswa mengakhiri aksi dengan satu pesan tegas: perjuangan mereka belum usai.

“Mahasiswa akan terus mengawal kebijakan ini hingga keadilan bagi rakyat kecil terwujud,” seru Raja Muda sebelum massa aksi membubarkan diri.

Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan sosial. Dengan semangat dan solidaritas yang kuat, mereka mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu melawan kebijakan yang memberatkan rakyat kecil. Suara mahasiswa adalah suara perubahan dan kali ini, mereka ingin memastikan suara itu benar-benar didengar.


Reporter: Putri Ruqaiyah

Editor: Redaksi

02 January 2025

Dunia kelam

Foto: Pixabary.com

www.lpmalkalam.com- Malam Jumat 23 Desember 2004 seluruh penjuru Nanggroe Aceh Darussalam melantunkan ayat-ayat-Nya.

Disebuah bilik tampak seluruh anggota keluarga mengatakan "Allahu Akbar," lantas beribadah kepada Rabb-Nya.

Tak lama sesudah itu seorang anak melantunkan sebuah doa "Aku ingin hidup lebih lama."

25 Desember 2004 tepat perayaan Natal tiba.

Umat Kristiani menuju gereja, berdoa kepada Tuhan-nya. 

Seorang umat itu mengatakan "Ya Tuhan, berikan aku kesempatan hidup di masa akan datang."

Malam Minggu, 25 Desember 2004 

Semua orang bergembira, penuh kasih kepada sanak saudaranya

Seakan tak terlintas gelombang besar hendak menghancurkan semua

Minggu, 26 Desember 2004

Di ufuk timur fajar memeluk Aceh

Cahaya pagi menjanjikan keindahan 

Hamparan laut menjadi saksi

Akan Gelombang kelam masa itu 

Melodi indah bergemuruh syahdu diiringi isak tangis bayi

Menggores luka, menggeliat, tercipta pilu, tak berkesudahan

Harapan baru melenggu jiwa yang tertinggal

Kenangan mengunci mereka pada hari itu

Pada pukul yang merampas segalanya

Doa tercipta ditengah puing-puing reruntuhan

Seolah menggantung tanpa arah, menjadi harapan semu 

Tangan yang menggenggam, menadah, menggantungkan suatu harapan

Keindahan Aceh seakan tergarap habis

Gelombang setinggi 30 meter 

Menghantam daratan luas 

Membawa kisah kelam yang tidak pernah mereka bayangkan

Tiap puing bergeming dalam bisu

Ruang yang tidak berisi irama

Dengan tubuh gemetar, menuju hamparan gelap kala terang 

Melihat aceh lenyap dihantam gempa dan tsunami 

Sebuah kapal terseret jauh dari perairan

Rumah hancur tak berkeping

Mayat berhamburan tanpa nama

Isak tangis menyelimuti seluruh penjuru Aceh

Luka tak berkesudahan

Mati menelan kenyataan

Doa-doa mulai tergantung dilangit

Menciptakan kenangan kelam tak terlupakan

Selang kejadian para keluarga mencari keluarga nya

Seorang anak bertanya pada ibunya

"Ibu, dimana letak pusara ayah aku hendak berkunjung."

Dengan suara parau sang ibu menjawab "nak, pusara ayah tak bertempat namun ayah berada disamping-Nya."


Karya: Ririn Dayanti Harahap & Halifah Tarisah Hani 

01 January 2025

Ormawa IAIN Lhokseumawe Gelar Konferensi Pers Tolak Kenaikan PPN 12%

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Organisasi Mahasiswa (Ormawa) IAIN Lhokseumawe menggelar konferensi pers untuk menyatakan penolakan mereka terhadap rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, yang akan diberlakukan pada 1 Januari 2025 mendatang. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga Ormawa serta sejumlah mahasiswa yang menyuarakan ketidaksetujuan terhadap kebijakan tersebut. Konferensi tersebut bertempat di di Jibie Kopi Kota Lhokseumawe, pada Selasa (31/12/2024). 

Dalam konferensi pers yang berlangsung dengan penuh semangat, Ketua DEMA IAIN Lhokseumawe, Allam Thoriq  menyampaikan bahwa kenaikan PPN sebesar 12% akan memberatkan masyarakat, terutama kalangan masyarakat menengah kebawah yang masih dalam kondisi ekonomi yang terbatas. "Kami melihat bahwa kenaikan PPN ini justru akan menambah beban masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," ujar Allam.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini yang masih belum sepenuhnya stabil. "Saat ini, banyak masyarakat yang mengandalkan usaha dagang untuk bertahan hidup. Jika PPN naik, harga barang dan jasa akan semakin tinggi, yang tentu saja akan membuat kehidupan semakin sulit bagi kami," tambahnya.

Ketua SEMA IAIN Lhokseumawe Muhammad Anil Alwi juga menekankan pentingnya pemerataan ekonomi dan kebijakan yang lebih pro-rakyat, yang tidak hanya fokus pada peningkatan pendapatan negara, namun juga memperhatikan daya beli masyarakat yang semakin menurun. "Kami mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kembali kebijakan ini dan mencari solusi yang lebih adil bagi semua lapisan masyarakat," ujarnya.

Sebagai bentuk aksi, Ormawa IAIN Lhokseumawe berencana menggelar aksi damai pada kamis 2 Januari 2025, sebagai lanjutan dari penolakan terhadap kebijakan kenaikan PPN tersebut dengan terus mengawal isu melalui forum diskusi dan media sosial sehingga aksi ini bisa dipertimbangkan oleh pemerintah pusat untuk mengambil kebijakan yang lebih berpihak pada kepentingan rakyat.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

Nonton Bareng Film "Hafalan Shalat Delisa" Bersama LPM Al-Kalam: Mengenang 20 Tahun Tragedi Tsunami

Foto: Siti Raihani

www.lpmalkalam.com- Dalam rangka memperingati 20 tahun tragedi tsunami Aceh, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam IAIN Lhokseumawe sukses menggelar kegiatan Nonton Bareng (Nobar) film “Hafalan Shalat Delisa”. Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat dan antusias yang bertempat di Gedung Serba Guna IAIN Lhokseumawe, pada Senin (30/12/24) mulai pukul 14.00 WIB hingga selesai.

Film “Hafalan Shalat Delisa” dipilih sebagai refleksi atas tragedi kemanusiaan yang melanda Aceh dua dekade silam. Film ini tidak hanya menggambarkan kekuatan dan keteguhan hati seorang anak kecil di tengah bencana besar, tetapi juga mengingatkan kita pada nilai-nilai kemanusiaan, kepasrahan, dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan.

Acara diawali dengan sambutan dari MC diikuti dengan pembacaan puisi  oleh panitia  untuk mengenang para korban tsunami Aceh. Suasana haru menyelimuti saat para peserta bersama-sama mendengarkan puisi dalam mengenang  para korban yang telah gugur dalam tragedi tersebut.

Foto: Siti Raihani
Kegiatan Nobar ini berhasil menarik perhatian para  mahasiswa yang hadir dalam kegiatan. Selain menonton bersama, acara ini juga dimeriahkan denga adanya challange video dan reward untuk peserta yang berhasil mereview film dengan baik. Acara Nobar ini bukan sekadar hiburan, melainkan momentum penting untuk merefleksikan betapa berartinya hidup dan kekuatan iman dalam menghadapi ujian. 

"Harapannya untuk masyarakat atau mahasiswa yang ada di Aceh semoga kejadian tsunami 20 tahun yang lalu dapat menjadi pelajaran yang besar untuk masyarakat Aceh dan harapan saya untuk UKM Al Kalam semoga semakin solid lagi dan dapat lebih baik lagi kedepannya ", ucap Putri Az-zahra Lubis selaku pimpinan umum UKM AL-kalam. Baik Putri dan pengurus LPM Al-Kalam IAIN Lhokseumawe berharap acara ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada seluruh peserta untuk terus mempererat persaudaraan serta peduli terhadap sesama.


Reporter: Ismi Saydina Lubis

Editor: Redaksi

31 December 2024

Aceh Catat Kasus Pemerkosaan Tertinggi di Indonesia: Begini Tanggapan Kepala PSGA IAIN Lhokseumawe

Foto: Fitdaturrahmi

www.lpmalkalam.com- Provinsi Aceh tercatat sebagai daerah dengan jumlah laporan tertinggi kasus pemerkosaan di Indonesia. Berdasarkan sumber data dari katadatacoid, jumlah laporan yang masuk ke dalam data Kepolisian Daerah (POLDA) Aceh di tahun 2024 sebanyak 97 kasus. Tingginya angka laporan pemerkosaan di Aceh banyak menuai berbagai komentar dari netizen dan juga Masyarakat Aceh. Hal ini juga menjadi sorotan bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Khususnya Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Lhokseumawe Nurul Hikmah, M.Pd yang berhasil diwawancarai dan memberi tanggapannya tepatnya di Gedung Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Lhokseumawe pada Jumat (26/12/24).

Banyaknya kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual di Aceh menjadi salah satu bukti bagaimana peran hukum dan kepolisian bekerja di provinsi Aceh. “Banyaknya laporan kasus pemerkosaan di Aceh tidak hanya bisa dilihat secara 1 sisi, tapi kita juga bisa lihat dari sisi misalnya kenapa tinggi karena mungkin laporannya tinggi, artinya orang percaya dengan penegak hukum, sehingga melapor walaupun nanti entah bagaimana hasil akhir dari pelapor, yang penting dia sudah berani melapor,” ungkap Nurul Hikmah ketika memberi tanggapan terkait tingginya kasus pemerkosaan yang ada di Aceh.

Tak hanya itu, beliau juga menjelaskan terdapat beberapa indikasi. “Ada indikasi yang mempengaruhi itu semua. Pertama dilihat atau dianalisis bahwa masyarakat Aceh, sudah berani lapor dan percaya dengan penegak hukum. Kedua tingginya angka tersebut juga mengindikasi bahwa banyaknya kasus yang terjadi di Aceh. Karena banyak kasus terjadi maka banyak yang melapor. Kalau di luar Aceh, bisa jadi karena masih rendahnya kepercayaan kepada penegak hukum, sehingga kasusnya banyak tapi tidak terlapor. Sedangkan di Aceh, sudah banyak yang melapor. Tapi dari sisi lain, yang dilapor saja segitu berarti di luar dari itu mungkin masih tinggi lagi. Jadi untuk analisis kasus itu kita harus melihat dari berbagai sisi, yang pertama berarti laporan tinggi itu karena sudah ada kepercayaan dengan penegak hukum. Atau sisi yang kedua, kasus yang dilaporkan aja segitu, gimana dengan yang di luar sana yang tidak dilaporkan. Artinya di berbagai daerah pasti tinggi, cuman yang dilaporkan paling banyak itu di daerah Aceh,” tuturnya. Maka hal ini dapat menjadi sebuah apresiasi kepada badan penegak hukum, yang tentunya selalu siap sedia dan menindaklanjuti segala kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual khususnya di daerah Aceh.

Tak hanya memberi pandangan terkait kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual di Aceh, Nurul Hikmah juga menjelaskan alasan mengapa kasus pelecehan atau kekerasan seksual dapat terjadi. “Jadi salah satu alasan tingginya angka pelecahan atau angka kekerasan seksual itu yang pertama, minimnya kesadaran dan minimnya pengetahuan. Contohnya, yang pertama minimnya pengetahuan dari pihak korban, dia tidak tahu kalau itu sebenarnya sudah masuk pelecehan seksual. Padahal sebenarnya kalau dia tahu, dia bisa langsung cegah atau melawan. Tapi karena ketidaktahuan, jadi dia hanya menerima dan tidak melakukan apa-apa. Sehingga ketika dia sudah dilecehkan, baru merasa aku dilecehkan, aku korban, tapi kalau dia berani dan tahu bahwa itu pelecehan seksual pasti dia akan melawan dari awal, tanpa harus takut. Misalnya dilingkungan kampus takut jika melapor maka nilai di mata kuliahnya tidak lulus atau tidak di acc skripsi, tapi kalau dia berani dan tahu, dia tidak akan menahan dan pasti akan melapor ke Satgas PPKS,” jelasnya yang saat ini menjadi hal utama penyebab banyaknya korban serta tingginya angka kekerasan dan pelecehan seksual di berbagai tempat.

Memberikan edukasi dan kesadaran kepada setiap orang menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kasus pelecehan dan kekerasan seksual baik di lingkungan kampus maupun di tempat lainnya. “Begitu juga dengan ketidakpahaman bagi pelaku, pelaku tidak tau dan tidak paham dampak kekerasan seksual dan pelecehan seksual seperti apa, dampak terhadap korban seperti apa, dampak kepada dirinya sendiri seperti apa. Sehingga, misalnya besok jika ada yang mulai menganggu seperti bersiul atau cat calling seperti kiw-kiw, itu juga sudah termasuk melecehkan, merendahkan siapa pun itu baik perempuan maupun laki-laki. sehingga nanti ketika sudah dilapor dan terancam hukuman 10 tahun penjara, dia kaget dan baru sadar kalau itu pelecehan. Padahal sebenarnya undang-undangnya ada dan hukumnya jelas. Karena ketidaktahuan orang akan selalu mengatakan ah cuman bercanda, sama halnya juga seperti menepuk bahu atau pundak dan pinggul. Banyak orang mengangapnya sebagai bercanda, padahal sebenarnya kalau tau itu sudah termasuk pelecehan dan kalau didakwa atau dilaporkan itu bisa kena pasal. Jadi yang paling menjadi alasan utama, adalah ketidaktahuan atau minimnya pemahaman individu terhadap apa itu kekerasan seksual, dan apa dampak kepada pelaku maupun korban,” ungkapnya.

Selaku Pembina Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) IAIN Lhokseumawe, beliau juga menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan PSGA dan juga Satgas PPKS IAIN Lhokseumawe, agar kasus pelecehan seksual tidak terjadi di lingkungan kampus. “Upaya pencegahan yang dilakukan PSGA yang pertama adalah sosialisasi. Sosialisasi bisa dilakukan melalui offline maupun online, bisa melalui edukasi diskusi, seminar, melalui postingan di Instagram, atau misalnya seperti di media LPM Al-Kalam bisa membantu menyuarakan melalui tulisan artikel, opini dan lainnya,” ungkapnya.

Keberadaan media seperti website dan Instagram sangat membantu memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada khalayak ramai. Hal ini juga bisa menjadi alat untuk mencari tahu dan menyelidiki berbagai kasus yang terjadi, walaupun tidak adanya laporan langsung dari pihak yang terkait. Sama halnya yang sering terjadi di lingkungan kampus IAIN Lhokseumawe. “Tahun ini saya sering mendengar, Bu ada kasus, tetapi tidak ada yang melapor. Satgas PPKS tugasnya bukan mencari kesalahan orang atau menerima asumsi belaka, seperti ada isu kasus pelecehan di FASYA, di FEBI, ada dosen mesum di FUAD, nah begitu saya tanya mana data-datanya? kenapa tidak apa laporan ke satgas? tidak sesimple itu. Lapor dulu, jika sudah masuk nama terlapor siapa, pelapor siapa, kejadiannya apa, baru kita selidiki. Walaupun misalnya, Bu yang kami tau hanya segini selebihnya nanti ibu tinggal selidiki di lapangan maka itu akan kita selidiki. Tetapi saat ini mahasiswanya hanya ngasi tau sekilas tapi tidak melapor” tuturnya

Nurul Hikmah juga menjelaskan, bahwa adanya perlindungan khusus yang diberikan kepada korban atau pelapor, terkait kasus pelecehan seksual di lingkungan kampus. “satgas PPKS IAIN Lhokseumawe akan menjaga kerahasiaan pelapor dan saksi, dan akan menangani kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus dan di luar kampus jika masih berhubungan dengan kegiatan atas nama kampus atau kegiatan akademik. Selain dari kegiatan akademik, maka SATGAS tidak bertanggung jawab” tuturnya

“Kita juga bekerjasama dengan bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) DP3AP2KB Kota Lhokseumawe, LBH Apik Aceh dan POLRES Kota Lhokseumawe. Beliau juga turut memberikan harapan untuk pencegahan kasus pelecehan seksual terutama di lingkungan kampus IAIN Lhokseumawe. “Pertama saya berharap agar setiap individu civitas akademik IAIN Lhokseumawe, meningkatkan kesadaran tentang pencegahan kekerasan seksual, meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan gender. Karena jika kesetaraan gender terbentuk, maka orang tidak akan ada lagi yang berani menghina-hina, tidak akan ada lagi yang menjatuhkan, dan melecehkan orang lain. Jadi cara meningkatkan kesadaran itu yakni, dengan cara membaca melalui edukasi dan concern terhadap isu ini. Kedua beri dukungan kepada korban dan tidak memberikan kalimat buruk atau menjudge korban. Ketiga, jangan takut untuk bersuara di manapun berada, karena sangat berpengaruh untuk mencegah kasus ini. Tanpa kita bersuara orang tidak akan takut dan tidak akan kapok untuk melakukan pelecehan seksual,” harapnya.

 

Reporter: Muhammad Syahru dan Fitdaturrahmi

Editor: Redaksi

30 December 2024

KPM 52 IAIN Lhokseumawe Gampong Raya Kuta 2024

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Mahasiswa/i IAIN Lhokseumawe berjumlah 13 orang yang terbagi dari 4 fakultas dari beberapa jurusan diantaranya Amru Ginting dari prodi Hukum Tata Negara, Cut Anzila Sakinatun Ula dari prodi Tadris Bahasa Indonesia, Putrika Simah bengi prodi Bimbingan konseling Islam, Putri Azzahra Lubis prodi Manajemen Pendidikan Islam, Badriah, Tondi Sahputra Girsang  dan Marlina prodi ekonomi syariah, Suci Razait dari prodi Tadris Bahasa Inggris, Nasywa Adila, dan Anggun Elfani prodi Pendidikan Bahasa Arab, Usman Hidayat Manik prodi Pendidikan Agama Islam, Dhiatul Maulida prodi Ilmu Alquran dan Tafsir dan Nahzatul Ukhra dari prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe di mulai dari tanggal 07 November S.d 14 Desember 2024, yang mana pada tanggal 05 S.d 06 November lalu kegiatan pembekalan KPM, pembekalan di isi dengan Open Ceremony yang di buka langsung oleh Rektor IAIN Lhokseumawe Prof. Dr. Danial M.Ag. dan di susul oleh penyampaian materi dari Dinas pendidikan, penyampaian tata cara pelaporan, kehadiran dan arahan langsung dari Camat Tanah luas, serta penyampaian arahan terkait bersosialisasi dalam masyarakat dengan akhlak dalam islam.

Tepat pada tanggal 07 November pelepasan KPM IAIN Lhokseumawe, Amru Ginting selaku ketua kelompok 52 di Gampong Raya Kuta, mengaku telah mempersiapkan keperluan bersama dengan 12 Rakan kelompok nya sebelum keberangkatan KPM. "Begitu nama kelompok sudah keluar, kami langsung mempersiapkan diri dimulai dari mempersiapkan mental. Berdiskusi terkait struktur kepengurusan nantinya dan mempersiapkan barang yang nantinya akan di gunakan selama proses KPM berlangsung. Dan  beberapa program kerja yang sudah sempat kami bahas, walaupun nanti akan kami sesuaikan lagi dengan desa yang akan kami tinggali," ujarnya.

Amru Ginting juga mengungkapkan harapan yang besar dengan kelompok 52 agar bisa meningkatkan kekompakan dan menjaga komunikasi yang baik, dengan sesama rekan ataupun dengan masyarakat di Gampong Raya Kuta, Tanoh Luas, Aceh Utara.



Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

26 December 2024

Komitmen Tingkatkan Jaringan WIFI, Kepala TIPD: Targetnya Ke Depan Satu Akses Point untuk Dua Ruang Kelas

Foto: Mutia Wardani

www.lpmalkalam.com- Lambatnya jaringan WIFI di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe tepatnya dibeberapa titik yang dikarenakan infrastruktur sedang ditingkatkan. Sehingga menyebabkan lambatnya jaringan WIFI dibeberapa titik kampus. Hal ini disampaikan oleh Ir. Muhammad Ilham, S.T., M.IT. selaku Kepala Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) IAIN Lhokseumawe, yang diwawancari di Lab Center IAIN Lhokseumawe pada Senin, (23/12/24).

Muhammad Ilham menyampaikan perkembangan infrastruktur jaringan dari sebelum dan setelah ia menjadi kepala TIPD IAIN Lhokseumawe. Sebelumnya, jaringan WIFI di IAIN Lhokseumawe banyak yang blind spot (tidak nampak) dan banyak kendala yang terjadi. “Dua tahun belakangan ini kita mencoba membangun infrastruktur yang lebih bagus, lebih up to date. Sehingga jaringan-jaringan yang kita dapatkan disini bisa lebih bagus. Jadi kalau sekarang selama dua tahun ini perkembangan infrastruktur yang kita kerjakan ialah sudah adanya jaringan fiber optik dengan 5,7 KM, jadi semua jaringan sudah diatur sendiri tidak disewa lagi seperti dulu. Dengan adanya infrastruktur ini, blind spot yang sebelumnya sering terjadi, saat ini sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

Foto: Wahyu Ramadhan

Beliau juga menjelaskan perkembangan infrastruktur di dua tahun belakangan ini hingga sekarang yang telah dibangun sendiri sangat memudahkan, karena server dan jaringan yang sudah dimanage sendiri.

“Karena secara infrastruktur kita sudah membangun sendiri. Servernya juga kita sudah ada sendiri, jadi jaringannya kita yang memanage sendiri, berapa ke FTIK, berapa ke FEBI semua- semua lah, termasuk LAB Center. Termasuk ketika acara wisuda segala macam, itu sudah semua bisa dipakai. Makanya ketika acara apapun tidak terjadi masalah, karena koordinasi dengan kita, kita berikan jaringan nya ke acara tersebut, memang kembali ke bandwidth. Bandwidth ini perlahan akan kita naikkan, tahun ini juga sudah naik dari tahun sebelumnya. Dari yang awalnya cuman 100 sekian Mbps dengan UMS beberapa, nah tahun ini yang sudah berjalan saat ini, kita sudah memiliki jaringan 250 Mbps dengan pemakaian Provider Telkom dan 35 Mbps dengan pemakaian provider Icon, itu terpusat di server kita. Belum lagi nanti ada UMS, seperti IndiHome yang tersebar di 30 titik,” tuturnya.

Lebih lanjut, beliau juga mengatakan dalam hal itu perlahan akan ditingkatkan, sementara untuk menghilangkan terjadinya blind spot adalah dengan menyediakan satu akses point untuk empat kelas.

“Nah itu perlahan kita tingkatkan, kenapa, contoh di FTIK, karena saya kebetulan di FTIK, di FTIK ini kita usahakan jangan blind spot, maka kita sediakan satu akses point itu untuk empat kelas, menurut kita itu belum mencukupi. Nah, tahun depan target kita adalah satu akses point untuk dua kelas. Hal ini sudah kita ajukan dan sudah kita skemakan semua,” ucapnya.

Muhammad Ilham menjelaskan, “Jaringan yang tidak stabil itu bukan tidak stabil jaringannya. Jaringan penuh itu karena infrastruktur sedang kita tingkatkan. Contohnya akses point, pelan-pelan kita tingkatkan. Sekarang akses point kita sudah mulai banyak, dulu kan kurang. Jadi ini udah mulai kita tingkatkan. Sekarang jumlah akses point kita mungkin ada sekitar hampir 100 lebih kurang lebih. Tapikan tersebar di seluruh kampus, sehingga kampus kita inikan besar- besar, ruangannya lantai satu, lantai dua, dan lantai tiga. Jadi ini pelan-pelan kita tingkatkan. Makanya target kita, satu akses point itu dua ruang kelas. Itu insya Allah kalo bisa memang tahun depan sudah bisa terealisasi,” jelasnya.

Tak hanya itu, Muhammad Ilham juga mengungkapkan mengenai pemeliharaan dan sistem yang terhubung dengan server. “Untuk pemeliharan itu kita sendiri, mandiri. Kita memang belum cukup secara SDM (Sumber Daya Manusia), masih kurang. Tetapi pelan-pelan dalam SDM kita pun ada peningkatan secara skill. Semua kita kelola sendiri bahkan website kita punya server sendiri, tidak ada lagi bergantung dengan orang. Ketika ada kendala, contohnya di FTIK, di FTIK biasanya dalam hal itu kita punya sistem NMS (Network Monitoring System) namanya, di telegram diberi tahu, FTIK misalnya jaringannya penuh. Kita tahu penuh, tapi kita tidak bisa buat apa-apa, karena infrastruktur nya memang segitu, kecuali ada putus-putus atau tidak connect nah itu biasanya ada laporan ke kita, biasa seperti itu. Contoh kemarin di lantai 3 FTIK yang plafonnya roboh, itu juga alat kita kena, jadi kita ganti,” ungkapnya.

Beliau juga mengharapkan dengan adanya dukungan dari mahasiswa sangat berpengaruh untuk terealisasi. Karena skema sudah mulai dibuat dan mappingnya sudah ada.

“Mudah-mudahan dengan adanya dukungan dari para mahasiswa, karena mahasiswa memakai WIFI banyak saya lihat digunakan untuk sosial media dan jam-jam padatnya hanya di jam 9-12, itupun di FTIK yang banyaknya karena ramai mahasiswa. Nah target kita satu akses point dua kelas. Tahun depan insyaAllah, mudah-mudahan terlaksana, karena kita ini sudah mulai buat skemanya, mapping nya sudah ada, insyaAllah segera kita buatkan seperti itu. Itu yang terjadi sekarang, memang kita usahakan dulu. Dua tahun belakangan ini blind spotnya, jangan ada lagi yang tidak terjamah jaringannya. Sekarang kalo bisa kita rasakan hampir semua terjamah. Memang satu kelas itu kan 20-25 orang sekali masuk, jadi empat kelas dah 100. Nah alatnya tahan tapi jaringannya lelet. Dulu mungkin mahasiswa tidak dapat aksesnya. Mulai saya ini, dua tahun belakangan, semua ini open. Artinya, jaringannya kita password tapi passwordnya mahasiswa bisa tahu, itu yang kita coba sampaikan. Karena itu salah satu fasilitas yang akan kita berikan secara penuh, karena berbasis dengan teknologi sesuai dengan visi misi IAIN Lhokseumawe,” harapnya.

Disisi lain, Rektor IAIN Lhokseumawe Prof. Dr. Danial, M.Ag. saat diwawancarai oleh Kru LPM Al-Kalam pada Jum’at, 4 Oktober 2024 di Ruang Rektor IAIN Lhokseumawe, menyampaikan. “Transformasi yang kami lakukan dari 2021 hingga 2024 bukan hanya upaya peningkatan mutu pendidikan, namun juga komitmen kami untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global. Dengan peningkatan akreditasi, kerjasama internasional, dan fasilitas yang lebih modern, dengan pembangunan infrastruktur digital dan IT yang telah kami tingkatkan. Peningkatan infrastruktur teknologi informasi dan jaringan internet menjadi prioritas utama kami. Karena penyediaan fasilitas IT yang lebih baik akan mempermudah proses belajar mengajar dan akses digital,” tutur Prof Danial.


Reporter: Muhammad Syahru

Editor: Redaksi

24 December 2024

Mahasiswa KPM Kelompok 47 IAIN Lhokseumawe Ciptakan "Kebun Kreativitas" di Gampong Ujong Baroh Beureghang

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) 47 IAIN Lhokseumawe meluncurkan program "Kebun Kreativitas" di Gampong Ujong Baroh Berghang, Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, pada (23/11/2024).

Program ini bertujuan menghiasi dan mengembangkan kebun yang sudah ada untuk meningkatkan keindahan dan kemandirian masyarakat lokal. Program ini berlanjut selama satu minggu yang melibatkan 14 mahasiswa KPM dan 3 masyarakat lokal. kegiatan ini juga didukung oleh IAIN Lhokseumawe dan pemerintah Gampong Ujong Baroh Berghang.

"Mari kita jadikan Kebun Kreativitas ini sebagai laboratorium kehidupan, tempat kita belajar, berkarya, dan berbagi," ujar Ranie Attaillah selaku koordinator.

Foto: IST

Adapun detail program yang buat yaitu:

- Membangun kebun produktif dengan tanaman obat-obatan dan sayuran.

- Menghiasi kebun dengan bahan bekas seperti ban mobil yang sudah diwarnai.

- Membangun kebersamaan dan kreativitas masyarakat 


Dengan tujuan dan hasil yang diharapkan yaitu:

- Meningkatkan keindahan dan kenyamanan lingkungan serta meningkatkan produksi sayuran segar dan obat-obatan alami

- Membangun kesadaran lingkungan melalui pengembangan kebun.

- Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat lokal.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

Mahasiswa KPM 05 IAIN Lhokseumawe Gelar Acara Islamic Youth Festival di Desa Blang, Tanah Luas

 
Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) IAIN Lhokseumawe sukses gelar acara Islamic Youth Festival di Gampong Blang, Kec. Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara pada, (7-10/12/2024). Acara tersebut mengusung tema "Mewujudkan Insan yang Beriman dan Mengamalkan Nilai-nilai Keislaman".

Kegiatan ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran dan juga shalawat oleh salah satu mahasiswa KPM 05, yaitu Muhammad Syahri, serta dengan kata sambutan dari bapak Geuchik, dan ketua KPM 05.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh aparatur gampong seperti bapak Geuchik, Teungku Imam, Tuha Peut, pemuda Gampong, dan lainnya. Abigail selaku ketua KPM kelompok 05 dalam sambutannya menyebutkan beberapa cabang lomba yang diadakan di Gampong Blang. "Acara ini da 4 cabang perlombaan yang akan dilaksanakan, yaitu pidato, hafalan juz amma, azan, dan shalawat," ujarnya.

Foto: IST

Dalam sambutannya, Abigail juga mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak geuchik yang sudah banyak membantu mahasiswa untuk memeriahkan acara, serta kepada peserta yang telah berpartisipasi dalam mengikuti acara festival tersebut. Adapun peserta yang mengikuti perlombaan tersebut yaitu sebanyak 30 peserta dari seluruh cabang mata lomba yang diadakan.

Pada malam pembagian piala Geuchik Gampong Blang, bapak Usman, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih dengan berhasilnya lomba yang diselenggarakan. 

"Islamic Youth Festival bukanlah ajang menjatuhkan, akan tetapi ini adalah sebuah acara untuk melatih mental anak dan keberanian untuk berdiri di depan orang banyak, lomba seperti ini akan berkelanjutan walaupun mahasiswa KPM sudah tidak ada lagi, saya sendiri yang akan menggelar acara lomba ini setiap tahunnya," ujar Geuchik.

Kegiatan ini mendapatkan respon antusias dari masyarakat setempat yang ikut menghadiri acara tersebut.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

Menetapkan Tujuan yang Realistis dan Membangun Ketahanan, Komunitas Kejar Mimpi Lhokseumawe Gelar KM Talks 18 Lhokseumawe

 

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Komunitas Kejar Mimpi Lhokseumawe selenggarakan seminar untuk kesekian kalinya dalam acara KM Talks 18 Lhokseumawe, Achieving Dreams in 2025: Setting Realistic Goals and Building Resilience. Tercatat 413 pendaftar dalam seminar tersebut berasal dari instansi berbeda, mulai dari siswa tingkat SMA sederajat hingga mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi Kota Lhokseumawe bertempat di Gedung serba guna pada Senin, 23 Desember 2024, pukul 08.00 s.d. 12.30 WIB.

Seminar KM Talks 18 Lhokseumawe pemateri luar biasa yang kedua-duanya merupakan mahasiswa berprestasi. Arita Yuda Katiara Rizki merupakan pemateri pertama dengan pencapaian yang diraih sebagai Laskar Rempah Muhibah Budaya Jalur Rempah Kemendikbudristek Dikti 2024, Mahasiswa Berprestasi Utama 3 USK (Universitas Syiah Kuala), dan Awardee Beasiswa Unggulan Puslapdik Kemendikbudristek 2021; diikuti dengan Muhammad Fikri Abdillah sebagai pemateri kedua dengan pencapaian yang diraih 1st Winner International USK Global Award on Disaster Resilience (U-DARE) 2.0, 3rd RU Duta Bahasa Provinsi Aceh 2024, dan 3rd RU Mahasiswa Berprestasi Politeknik Negeri Lhokseumawe 2024.

Rangkaian acara diawali dengan rentetan pembukaan dan kata sambutan oleh PIC sekaligus New Leader Komunitas Kejar Mimpi Lhokseumawe, Sekretaris Jendral DEMA IAIN Lhokseumawe, dan Kabag Umum Biro IAIN Lhokseumawe.

Nabila Mawaddah selaku New Leader Komunitas Kejar Mimpi Lhokseumawe dalam kata sambutannya ia memperkenalkan Komunitas Kejar Mimpi Lhokseumawe dan mengucapkan terima kasih kepada DEMA IAIN Lhokseumawe yang telah bersedia menjadi kolaborator dan memberikan dukungan kepada Kejar Mimpi Lhokseumawe dalam KM Talks 18 ini. “Perubahan besar lahir dari langkah kecil. Sangat penting bagi kita untuk membangun pondasi sukses dan menghadapi segala tantangan. Tetap semangat dan mari mewujudkan mimpi yang lebih baik,” ucapnya di akhir kata sambutan.

Kabag Umum Biro IAIN Lhokseumawe, Yusnidar, M.H.I., mewakili Rektor IAIN Lhokseumawe dalam kata sambutannya menyampaikan pesan Prof. Dr. Danial, M.Ag., “Kami para pimpinan IAIN Lhokseumawe merasa bangga kepada mahasiswa kita yang menyelenggarakan kegiatan Kejar Mimpi ini. Bermimpilah setinggi langit. Mimpi harus kita wujudkan dengan kerja nyata dan kesabaran agar mimpi kita bisa terwujud. Mengejar mimpi juga harus mempertimbangkan beberapa hal penting, seperti membangun keterampilan dan jaringan sosial yang baik,” ujarnya yang diakhiri dengan peresmian pembukaan acara sekaligus foto bersama.

Foto: Ist

Arita Yuda Katiara Rizki dalam penyampaian materi memaparkan perihal kegagalan yang dialaminya ketika mengikuti program mahasiswa berprestasi USK dua tahun berturut-turut, hingga di tahun ketiga ia berhasil meraih penghargaan mahasiswa berprestasi utama 3 USK. Hal ini ia lalui dengan mengatur tujuan untuk bermimpi besar, “Temen-temen, setting tujuan temen-temen dan bikin satu mimpi besar, karena untuk menapakkan kaki di sungai, kita juga memerlukan batu-batu kecil. Pecahkan mimpi besar itu menjadi mimpi kecil yang mudah dicapai Find your passion.”

Dalam sesinya, ia juga memaparkan setting goals seperti apa yang dapat dilakukan oleh para audiens. Yuda menyatakan bahwa ada beberapa hal yang harus disadari di dunia ini; faktor yang bisa diubah, faktor yang tidak bisa diubah, dan faktor X (di luar kendali kita sebagai manusia, seperti kesehatan). “Namun, ketika temen-temen punya mimpi, maka temen-temen harus low expected terhadap hasil dari mimpi yang kita rencanakan. Nggak ada uji coba yang sia-sia. Terapkan time management dan waktu tenggat agar tujuan kita dapat terukur,” tambahnya.

Selaras topik yang dipaparkan oleh Yuda, Muhammad Fikri Abdillah sebagai pemateri kedua menyampaikan perihal pembagian skala prioritas yang sampai saat ini masih sedikit oleh audiens yang mengetahui hal tersebut. Strategi tersebut berbentuk matriks 2 x 2 yang merupakan strategi management waktu dari presiden Amerika ke-34 yang terdiri dari empat kuadran dan dikenal dengan sebutan matriks Eisen Hower. Kuadran satu fokus kepada hal yang penting dan mendesak; kuadran kedua fokus kepada hal yang penting dan tidak mendesak; kuadran ketiga fokus kepada hal yang tidak penting dan mendesak; dan kuadran keempat fokus kepada hal yang tidak penting dan tidak mendesak.

Ia turut menyampaikan bagaimana mengubah diri yang terkadang let it flow dalam kehidupan dengan membuat tujuan dan menjalani proses yang lebih panjang dari sebelumnya; serta mencari sosok inspirasi sehingga dapat mencetak diri yang selaras dengan inspirator tersebut dan membantu kita meraih tujuan yang lebih baik.

“Ketika temen-temen udah nyoba banyak hal dan udah ngalamin kegagalan, maka kegagalan itu yang harus dievaluasi. Ketika susu rusak, susu itu akan menjadi yogurth dan yogurth lebih mahal daripada susu. Ketika yogurt itu rusak, ia akan menjadi keju dan keju lebih mahal dari yogurth. Maka, jadikanlah kegagalan sebagai pengalaman dan pengalaman sebagai pelajaran untuk lebih baik dari diri kita sebelumnya,” pesan Fikri kepada audiens di akhir sesinya.

Berbagai materi perihal mimpi dan cara menghadapi tantangan menggapai mimpi tersebut sangat jelas disampaikan oleh kedua pemateri. Tak sedikit dari mereka yang menjadikan kedua pemateri tersebut sebagai inspirator untuk terus berproses dan bermimpi. Penyampaian materi yang diangkat dari kedua pemateri melahirkan banyak pertanyaan dari peserta hingga sesi tanya jawab menjadi salah satu agenda yang tak terlupakan dalam setiap sesinya.

Performance dari Muhammad Raffi Sanjani menjadi hiburan untuk bernyanyi bersama dan membangun semangat para audiens. Tak hanya itu, pembagian doorprize di akhir acara bagi peserta yang beruntung menggunakan spin well memicu semangat audiens untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan Kejar Mimpi Lhokseumawe.

Sejumlah pihak juga ikut berkolaborasi guna mendukung acara ini, di antaranya; Harvies Coffe, Katyna Florist, Muun Donuts, Emina, Bakso KampungQu, dan Atariki Japan.


Tentang Komunitas Kejar Mimpi


Komunitas Kejar Mimpi adalah bagian dari Gerakan #KejarMimpi yang diinisiasi PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) sebagai wadah bagi generasi muda untuk mengasah skill kepemimpinan dan volunteering. Gerakan sosial #KejarMimpi memiliki visi untuk membentuk generasi muda Indonesia yang positif dalam menerapkan nilai hidup melalui pengembangan dan motivasi diri yang baik, sehingga mampu memberikan nilai yang dapat memajukan Indonesia.


Tahun 2024 ini, Komunitas Kejar Mimpi telah tersebar di 35 kota di Indonesia dengan lebih dari 1.100 anggota aktif. Sejak berdiri hingga kini, Komunitas Kejar Mimpi telah menyelenggarakan lebih dari 1.600 kegiatan serta menginspirasi lebih dari 185.000 masyarakat dalam mengembangkan diri, melakukan aksi sosial dan memberikan dampak positif untuk masyarakat sekitar melalui 4 pilar utama yaitu pendidikan, lingkungan, filantropi dan pembangunan ekonomi sosial.


Reporter: Rilis

Editor: Redaksi 

23 December 2024

Mahasiswa KPM 01 IAIN Lhokseumawe Gelar Acara Festival di Gampong Ampeh Kecamatan Tanah Luas

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam Negeri  (IAIN) Lhokseumawe Angkatan IX Gampong Ampeh Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara menggelar Festival dengan tajuk “Generation of Millenial Education (GAMES FEST)” yang berlangsung dengan meriah di Meunasah Desa Ampeh, pada Sabtu-Minggu (7-8/12/2024).

“Tujuan diselenggarakan kegiatan ini agar menjadi wadah bagi anak-anak Gampong Ampeh untuk tetap semangat mengembangkan kemampuan yang dimiliki, khususnya menjadi pemicu yang  pendorong dalam menumbuhkan dan mengamalkan nilai-nilai islami sejak dini,” ungkap Supriansyah selaku Ketua KPM Kelompok 01.

Festival ini diselenggarakan selama dua hari. Pada hari pertama diselenggarakan di Meunasah Gampong Ampeh dengan khidmat. Sementara SMAN 1 Tanah Luas menjadi tempat diselenggarakan Games Festival pada hari kedua. 

Acara dibuka dengan Pembacaan Ayat Suci Al-Quran dan Sambutan oleh Geuchik Gampong Ampeh. Berbagai lomba turut memeriahkan festival ini. Lomba Mewarnai, Adzan, Hafalan Surah Pendek, Kompetisi Rangking 1 dan Fashion Show Islami menjadi ajang bagi anak-anak untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka.

Foto: IST

Lomba Mewarnai diikuti dengan antusias oleh anak-anak yang dengan penuh kreativitas menciptakan karya-karya yang indah. Sementara itu, Lomba Adzan dan Hafalan Surah Pendek menjadi ajang untuk mengasah kemampuan keagamaan, dengan peserta yang tampil percaya diri dan penuh semangat. Kompetisi Rangking 1 juga menjadi ajang yang mendebarkan bagi peserta. Fashion Show Islami yang diadakan di penghujung acara menjadi salah satu yang paling dinanti. Anak-anak tampil anggun dan penuh percaya diri dalam balutan busana muslim yang elegan. Mereka berlenggak-lenggok di atas panggung dengan gaya yang memukau, membuat para penonton terpukau dengan kepercayaan diri mereka.

Hari kedua pelaksanaan Games Festival dilanjutkan dengan Lomba non akademik seperti Futsal, Bola dangdut, Teropong Air, Estafet air serta estafet karet. Lomba ini diikuti oleh Ibu-ibu dan pemuda Gampong Ampeh dengan Antusias.

Foto: IST 

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Geuchik Gampong Ampeh, Imam Masjid, Kepala Dusun, serta partisipasi dari masyarakat sekitar.

Geuchik Gampong Ampeh, Murhadi, menyampaikan rasa bangganya terhadap keberhasilan acara ini. “ GAMES FESTIVAL ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa mendidik anak-anak untuk memperdalam pengetahuan, dan menumbuhkan rasa kebersamaan di antara mereka. Kami sangat senang melihat antusiasme dan partisipasi anak-anak KPM untuk menyelenggarakan acara Festival,” ungkapnya.

Festival ini juga menjadi ajang silaturahmi antara mahasiswa KPM dan Masyarakat Gampong Ampeh. Partisipasi dan dukungan dari masyarakat setempat sangat membantu kesuksesan acara ini. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak desa dapat terus termotivasi untuk belajar dan berprestasi, baik dalam bidang agama maupun Olahraga. Acara diakhiri dengan pemberian hadiah kepada para pemenang lomba dan sesi foto bersama. Games Festival ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang terlibat, serta menjadi salah satu momen berharga dalam pelaksanaan KPM 01 IAIN Lhokseumawe di Gampong Ampeh.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

21 December 2024

Festival Ceria Islami di Desa Bukit Makarti: Membangun Semangat Belajar dan Berkarya di Tengah Keterbatasan

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Kelompok KPM 8 dari IAIN Lhokseumawe dengan penuh semangat menyelenggarakan Festival Ceria Islami di Meunasah Desa Bukit Makarti, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara pada (9/12/2024). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran keagamaan, kreativitas, dan kebersamaan masyarakat desa, khususnya generasi muda.  

Dengan mengusung tema "Bermain, Belajar, dan Berkarya," festival ini menyajikan beragam kegiatan edukatif dan menghibur, seperti:  Lomba Sifat Wajib & Mustahil bagi Allah: Mengasah pemahaman dasar tentang akidah Islam,   Lomba Mewarnai: Menumbuhkan kreativitas anak-anak sambil memperdalam nilai-nilai Islami, Lomba Praktik Ibadah: Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan ibadah sehari-hari, dan Lomba Ice Breaking: Membangun rasa percaya diri dan kerja sama dalam suasana yang menyenangkan.  

Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 9-13 Desember 2024, di Meunasah Desa Bukit Makarti, yang meskipun berada di daerah terpencil, tidak membuat para panitia patah semangat untuk memberikan yang terbaik. Sebaliknya, tantangan geografis dan fasilitas yang terbatas menjadi motivasi bagi mereka untuk tetap menghadirkan acara yang bermakna bagi masyarakat.  

Salah satu panitia menyampaikan bahwa lokasi desa yang jauh dari perkotaan justru menjadi dorongan untuk memberikan inspirasi dan semangat baru bagi anak-anak dan masyarakat setempat. “Kami ingin menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk belajar, berkarya, dan saling menguatkan. Dengan kebersamaan, segala tantangan bisa kita atasi,” ujarnya.  

Foto: IST

Festival ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Bukit Makarti. Antusiasme terlihat dari banyaknya peserta yang mendaftar dalam lomba-lomba yang diadakan. Anak-anak hingga remaja tampak sangat bersemangat mengikuti kegiatan, sementara para orang tua turut mendukung penuh keberlangsungan acara ini.  

Melalui *Festival Ceria Islami*, Kelompok KPM 8 IAIN Lhokseumawe berharap dapat meninggalkan kesan positif serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan dan penguatan nilai-nilai keislaman di desa ini. Harapannya, semangat belajar dan berkarya yang ditanamkan melalui kegiatan ini dapat terus hidup dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.  

Mari bersama-sama sukseskan *Festival Ceria Islami* dan jadikan momen ini sebagai langkah awal membangun masa depan yang lebih baik!


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

Di Balik Gemilangnya MTQ 7In1 Fest: Dedikasi Mahasiswa KPM Kelompok 31

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) IAIN Lhokseumawe Kelompok 31 mengadakan MTQ 7in1 Fest dari tujuh gampong yaitu Paya Beurandang, Pulo U, Pulo Blang, Alu Kejreun, Alu Pangkat, dan Hueng. Kegiatan dilakuka  di Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara pada (20/12/2024) dengan Alu Pangkat sebagai tuan rumah.

Acara ini dirancang untuk memberikan ruang partisipasi bagi semua kalangan. Selain memperkuat nilai spiritual, MTQ 7in1 Fest juga bertujuan mengembangkan potensi masyarakat melalui berbagai perlombaan dan kegiatan edukatif. Pentingnya acara ini bagi tujuh gampong tidak hanya terletak pada keberagaman lombanya, tetapi juga pada nilai kebersamaan yang diusung.

Keterlibatan mahasiswa KPM Kelompok 31 dalam acara ini sangat berarti bagi keberhasilan pelaksanaannya. Sebagai mahasiswa yang terlibat dalam program Kuliah Pengabdian Masyarakat, mereka tidak hanya berperan sebagai penyelenggara, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mendorong masyarakat untuk lebih aktif dan produktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Keterlibatan mahasiswa KPM Kelompok 31 memberikan dampak positif, baik bagi mereka sendiri dalam mengembangkan keterampilan organisasi maupun bagi masyarakat yang mendapat manfaat langsung dari acara ini.

Dalam peran mereka sebagai penyelenggara MTQ 7in One Fest, mahasiswa KPM Kelompok 31 menunjukkan fleksibilitas dan tanggung jawab yang besar. Mereka tidak hanya bertanggung jawab dalam menyelenggarakan acara tetapi juga dalam berbagai aspek teknis dan manajerial. ikut andil dalam menjadi juri, moderator, bagian konsumsi, pj lomba, mc (master of ceremony) dan terlibat dalam divisi lainya. Keterlibatan mahasiswa KKN Kelompok 31 di MTQ 7in1 Fest menunjukkan dampak nyata mereka terhadap kesuksesan acara tersebut.

Masyarakat memberikan apresiasi, masyarakat Gampong dan aparatur desa lainya sangat  memberikan dukungan penuh terhadap MTQ 7 in 1 ini. Salah satu warga menyatakan bahwa acara seperti ini tidak hanya mendidik, tetapi juga mempererat hubungan antara 7 desa lainya.

"Kami sangat bangga selaku Masyarakat gampong dan anak-anak yang ikut serta. Masing-masing gampong memiliki karakteristik sosial dan budaya yang berbeda, sehingga acara ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai wadah untuk bertukar pengetahuan, nilai, dan pengalaman antar komunitas," ujar warga.

MTQ 7in1 Fest diselenggarakan dengan tujuan utama untuk memberikan wadah bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, dalam mengembangkan kemampuan mereka di bidang keagamaan, Keterlibatan mahasiswa KPM Kelompok 31 memberikan dampak positif, baik bagi mereka sendiri dalam mengembangkan keterampilan organisasi maupun bagi masyarakat yang mendapat manfaat langsung dari acara ini.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

20 December 2024

KPM Kelompok 41 IAIN Lhokseumawe Sukses Gelar MTQ Kolaborasi 7 Desa

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Kelompok 41 IAIN Lhokseumawe sukses menggelar MTQ Kolaborasi 7 Desa dengan tema "7 in One Fest: Harmoni Gampong - Syiar, Seni, dan Sportivitas" pada (9/12/2024). Acara yang berlangsung selama tiga malam dua hari di Kampung Alue Pangkat, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara ini menjadi ajang yang penuh makna untuk menyatukan nilai keagamaan, seni, dan semangat sportivitas dalam bingkai kebersamaan.  

Kelompok KPM 41 ini terdiri dari 14 mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan di IAIN Lhokseumawe, yang beranggotakan : Cut Intan (TBIN), Nellu Natasya (MPI), Ajirna (PBS), Putri Khairunna (AKS), Safriana Syahril (BKI ), Sastiaviany Tawila Jati (TBI), Hadissa Afra, Syahira (HES), Firda Humaira (PBA), Fitri (PBA), Nur Anzila (PGMI), Lizar Meisi Safna (TBI), Asril Bahar Mekah Situmorang (HES), Mahyudi Juanda (BKI), dan Wulan Dari (TBI), yang bersama-sama menginisiasi dan mengelola kegiatan dengan semangat kolaborasi.  

Foto: IST

Kegiatan ini menghadirkan 6 perlombaan unggulan, yaitu: Fahmil Quran, Tahfidz Juz 30 (Juz Amma), Praktik Sholat, Tilawatil Qur'an, Pidato, dan Mini Soccer.  

Ketua Panitia, Mubarak, menjelaskan, “MTQ ini dirancang tidak hanya sebagai syiar Islam, tetapi juga untuk mempererat hubungan antar warga dari tujuh desa yang terlibat. Melalui kegiatan ini, kami ingin menghidupkan harmoni di tengah keberagaman masyarakat,” ujarnya.

Turut hadir dalam pembukaan dan penutupan acara Geuchik Alue Pangkat, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa KPM. “MTQ Kolaborasi 7 Desa ini menjadi contoh sinergi positif antara mahasiswa dan masyarakat. Semangat kebersamaan yang tercipta semoga terus menjadi inspirasi dalam membangun desa," ujar Geuchik.

Foto: IST

Selama acara, para peserta menunjukkan semangat luar biasa, baik dalam berlomba maupun mendukung satu sama lain. Warga dan perangkat dari tujuh desa, seperti Alue Pangkat, Hueng, Pulo U, Alue Kejruen, Paya Beurandang, Deng, dan desa Pulo Blang, juga turut ambil bagian dengan antusias, menjadikan suasana semakin meriah dan penuh kekeluargaan.  

Sebagai bagian dari acara, panitia menghadirkan seorang penceramah inspiratif, Tgk. Nasruddin Abdullah, yang memberikan motivasi kepada masyarakat dan peserta lomba. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah, memuliakan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, dan mengedepankan nilai-nilai sportivitas dalam setiap kompetisi.  

Foto: IST

Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan sebanyak 36 sertifikat dan 12 piagam penghargaan kepada para pemenang, serta apresiasi khusus kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini. Uang pembinaan juga diberikan sebagai bentuk motivasi kepada para peserta.  

“Kami berharap ‘7 in One Fest’ dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus menghidupkan nilai-nilai Al-Qur'an serta semangat seni dan sportivitas di masa depan,” tutup Mubarak. 

MTQ Kolaborasi 7 Desa bukan sekadar perlombaan, tetapi juga momen kebersamaan untuk memperkuat ukhuwah dan membangun harmoni antar kampung.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.