Portal Berita Al-Kalam

Alih Status IAIN ke UIN, Username dan Profil Media Sosial UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Belum Berganti? Ini Alasannya

Foto: IST www.lpmalkalam.com -  Humas Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menuai pertanyaan dari mahasiswa terkai...

HEADLINE

Latest Post

13 Juli 2025

Bahas Jurnalisme Data, Workshop Jurnalitik Dasar Hadirkan Masriadi Sambo

Foto: Muhammad Izzat Saputra 
www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menyelenggarakan Workshop Jurnalistik Dasar di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Walikota Lhokseumawe pada Sabtu (12/07/2025).

Kegiatan yang mengusung tema Berkarya dengan Data, Menggali Fakta dengan Rasa, turut menghadirkan pemateri hebat yang merupakan seorang dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Malikussaleh (Unimal), yaitu Masriadi Sambo, S.Sos., M.Kom.l., yang menyampaikan materinya Jurnalisme Data.

Dalam pemaparan materi, Masriadi Sambo menekankan penggunaan open data dalam mencari data. Setelah itu, pemateri menyampaikan agar data pribadi jangan ditunjukkan kepada publik, karena data pribadi bukan hak publik. Untuk membedakan atau mengukur bahwa data bersifat publik atau pribadi, maka indikatornya hanya satu apakah di dalamnya terdapat uang negara, jika ada berarti datanya bersifat publik, namun jika tidak ada maka bersifat pribadi. 

"Yang boleh dipublikasikan hanya yang ada urusan publiknya, jika urusan pribadi maka tidak boleh dipublikasikan," ungkapnya.

Foto: Qurrata A'yuni 
Selanjutnya, beliau membahas tentang etika untuk menggunakan data. Pertama, unsur membedakan masalah publik dan pribadi. Kedua, unsur kepantasan budaya dan lokal. Ketiga, lisensi data yang membutuhkan data. Contohnya copyright yang diberikan watermark.

"Untuk open data, yang artinya milik negara boleh diambil. Namun, jika ada watermark maka harus ada izin," pungkasnya.

Kemudian, Masriadi menyampaikan mengenai sudut pandang (point of view) yang harus didebatkan bukan datanya. 

"Jika mau mendebatkan data, maka ambil data dan sumber yang sama. Data boleh saja di debatkan karena bukan datanya yang salah, tetapi pemberi maknanya lah yang salah," ujarnya.

Setelah sesi tanya jawab, materi ditutup dengan memberikan wejangan kepada seluruh kru LPM Al-Kalam. Masriadi mengatakan bahwa jurnalisme tidak berbicara hitam putih kebenaran, jurnalisme selalu mendekati seratus persen kebenaran.

"Menjadi jurnalisme tidak boleh egois, jangan merasa bahwa diri kita yang paling benar. Jangan samakan hukum jurnalisme dan hukum Tuhan, karena itu adalah dua hal yang berbeda," tutupnya.


Reporter: Daini Rizki

Editor: Tiara Khalisna

12 Juli 2025

Zainal Bakri: Jangan Jadi Wartawan Ala Munkar-Nakir!

Foto: Qurrata A'yuni 

www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menggelar Workshop Jurnalistik Dasar di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Lhokseumawe pada Sabtu (12/07/2025). 

Kegiatan ini menghadirkan Zainal Bakri, S.Sos., M.Kom.I, yakni salah seorang pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe, sebagai pemateri dengan materinya psikologi narasumber. Dalam pemaparannya, Zainal menekankan pentingnya pemahaman psikologi komunikasi dalam proses wawancara. Ia menyoroti bagaimana sikap dan pendekatan seorang wartawan dapat memengaruhi respons narasumber.

“Wartawan bukan polisi, jadi jangan menginterogasi. Wartawan juga bukan hakim, jadi jangan menghakimi," tegas Zainal.

Ia mengkritik praktik pewartaan yang sering kali menempatkan wartawan seolah-olah sebagai aparat penegak hukum. “Tidak semua wartawan berlaku seperti wartawan, ada yang seperti munkar-nakir, seperti jaksa, seperti polisi," tambahnya. 

Zainal juga menegaskan bahwa wartawan tidak boleh menjadi narasumber atas beritanya sendiri, karena berita adalah fakta yang terverifikasi secara langsung. “Wartawan tidak bisa jadi narasumber sendiri, itu bukan berita, karena berita adalah fakta yang terverifikasi langsung," ujarnya.

Foto: Muhammad Izzat Saputra
Lebih lanjut, Zainal menjelaskan bahwa dalam komunikasi, wartawan harus mampu memahami persepsi, emosi, motivasi, dan pengalaman masa lalu narasumber. “Ketika membangun komunikasi pasti kita melibatkan persepsi, emosi, motivasi, serta pengalaman masa lalu," jelasnya.

Menurutnya, narasumber terbagi ke dalam empat karakter, yakni defensif, dominan, emosional, dan kooperatif. Setiap tipe narasumber, kata Zainal, memerlukan pendekatan yang berbeda agar proses wawancara berjalan efektif.

Zainal juga membagikan pengalamannya saat mewawancarai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ketika masih menjabat sebagai Komandan Batalyon, terkait penanganan negara atas konflik Aceh.

Sesi ditutup dengan tanya jawab interaktif bersama peserta. Sebagai penutup, Zainal mengingatkan pentingnya etika dan penghormatan terhadap narasumber.

“Kalau jadi wartawan sebenarnya, kalian harus paham bahwa narasumber adalah orang yang mesti dihormati haknya," pungkasnya.


Reporter: Raja Oktariansyah

Editor: Tiara Khalisna

Ciptakan Ruang Belajar, LPM Al-Kalam Hadirkan Workshop Jurnalistik Dasar

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com - Workshop Jurnalistik Dasar yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menjadi ruang belajar bagi kru baru LPM Al-Kalam. Kegiatan ini berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Lhokseumawe pada Sabtu, (12/07/ 2025), pukul 08.00–16.00 WIB.

Seluruh peserta merupakan kru baru LPM Al-Kalam angkatan tahun 2024. Materi Psikologi Narasumber dan Jurnalisme Data disampaikan oleh dua narasumber berpengalaman, yakni Zainal Bakri, S.Sos., M.Kom.I., dan Masriadi Sambo, M.Kom.I. Penampilan tari Top Pade dan pembacaan puisi oleh kru LPM Al-Kalam juga menjadi salah satu daya tarik dalam workshop tersebut.

Pembina LPM Al-Kalam, Ir. Muhammad Ilham, S.T., M.I.T., turut hadir pada kegiatan bertema Berkarya dengan Data, Menggali Fakta dengan Rasa. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bekal penting bagi kru LPM Al-Kalam dalam menghasilkan karya. “Di era digital ini, adik-adik diharapkan memahami bagaimana membuat berita berdasarkan data yang faktual. Bukan hanya menyajikan berita secara garis besar, tetapi juga secara mendalam,” ungkapnya.

Foto: Qurrata A'yuni 

Zainal Bakri sebagai pemateri pertama yang membahas psikologi narasumber, tidak hanya menyampaikan materi pokok, tetapi juga menjelaskan tentang etika kepada narasumber, teknik menembus narasumber, dan pengalaman-pengalaman yang telah ia lalui selama menjadi jurnalis.

Sementara itu, Masriadi Sambo yang memaparkan materi jurnalisme data, menjelaskan bagaimana penggunaan data yang tepat dapat membantu menilai berita secara lebih objektif. Sesi diskusi dan tanya jawab setelah pemaparan materi turut membantu meningkatkan pemahaman peserta.

Foto: Qurrata A'yuni
Peraih penghargaan kategori peserta terbaik, Tiara Khalisna, menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan ini. "Acara ini sudah sangat bagus. Panitia sudah menyiapkan acara dengan maksimal, hanya saja peserta kurang bersemangat. Saya berharap ke depannya peserta bisa lebih aktif lagi,” ujarnya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara atas apresiasi yang telah diberikan kepadanya.

Berlangsungnya workshop ini tidak lepas dari dukungan pihak sponsor dan mitra media, yakni Depo Cleo Lhokseumawe, iNews Portal Aceh, Aceh Journal National Network (AJNN), Media Literasi, Radar Aceh, PT Radio Citra Multi Swara, Berita Merdeka, Gemar News, Puja TV, Info Lhokseumawe, Info Aceh Utara, CEO Aceh, News RB Aceh, dan Portal Satu.

Melalui workshop ini, Abdul Azis Perangin-angin selaku ketua panitia berharap kegiatan ini dapat menjadi ilmu yang diterapkan peserta saat melakukan peliputan, khususnya sebagai jurnalis kampus.


Reporter: Alya Nadila
Editor: Putri Ruqaiyah

11 Juli 2025

Ketika Jumlah Pendaftar Meningkat, tapi Kualitas Fasilitas Jalan di Tempat

Foto: Raja Oktariansyah

www.lpmalkalan.com- Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe belum lama ini mencetak prestasi membanggakan sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dengan peningkatan jumlah pendaftar terbanyak melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) tahun 2025. Sebuah pencapaian yang layak diapresiasi karena mencerminkan kepercayaan publik yang kian tinggi terhadap institusi ini.

Namun, di balik angka yang mengesankan tersebut, muncul ironi yang tidak bisa diabaikan begitu saja: kondisi fasilitas kampus yang masih jauh dari kata layak.

Mahasiswa, sebagai pengguna langsung dari sistem pendidikan ini, masih harus bersabar dengan sanitasi yang tidak memadai, seperti toilet kampus yang sering rusak, air yang kadang tidak mengalir, hingga bau tak sedap yang mengganggu kenyamanan belajar. Di ruang kelas, kipas angin yang seharusnya menjadi kebutuhan dasar di tengah suhu ruang yang tinggi, justru belum tersedia secara merata. Beberapa kelas bahkan masih harus dijalani dengan lantai ubin yang pecah, membahayakan keselamatan dan kenyamanan mahasiswa.

Tak hanya itu, akses internet kampus yang lamban juga menjadi keluhan utama. Di era digital saat ini, konektivitas internet merupakan bagian tak terpisahkan dari proses belajar dan pengembangan diri. Sayangnya, access point yang digunakan masih tergolong usang, sehingga tidak mampu mengakomodasi kebutuhan digital ribuan mahasiswa. Akibatnya, mahasiswa kesulitan mengakses sumber belajar daring, mengikuti kelas hybrid, atau sekadar mencari referensi akademik secara lancar.

Pertanyaannya, apakah prestasi dalam jumlah pendaftar layak dirayakan ketika kualitas pelayanan dasar bagi mahasiswa justru diabaikan?

Tentu kita tidak menolak kemajuan. Namun, kemajuan seharusnya bersifat menyeluruh, bukan hanya pada angka-angka pendaftar, melainkan juga pada kualitas hidup dan pengalaman belajar mahasiswa. Sebab pada akhirnya, wajah sejati sebuah kampus tidak ditentukan dari berapa banyak yang diterima, tetapi dari bagaimana mereka diperlakukan setelah diterima.

Jika Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe ingin mempertahankan, bahkan meningkatkan kepercayaan publik, maka sudah saatnya perhatian dialihkan dari sekadar mengejar kuantitas menuju pembangunan kualitas. Prestasi tidak cukup berhenti pada seremoni penghargaan, ia harus diterjemahkan dalam bentuk nyata yang dapat dirasakan mahasiswa: toilet yang layak, ruang belajar yang nyaman, koneksi internet yang stabil, serta fasilitas yang aman dan merata.

Mahasiswa tidak butuh angka. Mereka butuh bukti.


Reporter: Raja Oktariansyah

Editor: Putri Ruqaiyah

10 Juli 2025

DEMA-U Hadirkan Kepala TIPD pada Workshop Kreative Media Training

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Kepala Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) Ir. Muhammad Ilham, S.T., M.I.T. menjadi pemateri ketiga dalam kegiatan Workshop Kreative Media Training yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe bertempat di gedung Pascasarjana pada Rabu siang (9/07/2025).

Dalam sesi yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut, Ilham menyampaikan materi seputar langkah-langkah untuk memproduksi konten yang menarik. Beliau juga menambahkan edukasi tentang email kampus pada sesi workshop tersebut, "Untuk ke depannya semua organisasi mahasiswa UKK dan UKM jika membuat akun media sosial itu harus menggunakan email kampus dan jika ingin membuat email kampus boleh ajukan surat dahulu kepada TIPD," ujarnya

Peserta yang hadir berasal dari perwakilan berbagai Organisasi Mahasiswa (Ormawa), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Unit Kegiatan Khusus (UKK). Kegiatan ini mengusung tema "Media Cerdas, Mahasiswa Berkualitas" yang bertujuan meng-upgrade kemampuan pengelolaan media sosial organisasi mahasiswa, termasuk dalam pembuatan konten hingga peningkatan insight di berbagai platform digital.

Ketua panitia sekaligus Menteri Kominfo DEMA-U, Andika Bayu Kurnia menyampaikan harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat membangun branding di akun sosial media organisasi kampus. “Semoga setelah dilaksanakan kegiatan ini para Ormawa se-UIN bisa membangun branding masing-masing akun sosmednya baik di tingkat universitas, fakultas (SEMA/DEMA) maupun HMJ serta UKM," ujarnya.


Reporter: Indira Ulfa Rizkya

Editor: Zura

DEMA-U Selenggarakan Workshop Kreative Media Training di Gedung Pascasarjana UIN SUNA

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Workshop Kreative Media Training yang dilaksanakan di Gedung Pascasarjana UIN SUNA Lhokseumawe pada Rabu (9/07/2025).

Kegiatan ini turut menghadirkan tiga pemateri dari kampus setempat, yakni Zulbadri, S.H., Aulia Rahmat, S.Pd, M.Pd., dan Ir. Muhammad Ilham, S.T., M.I.T yang dibagi menjadi tiga sesi. Workshop ini  juga dihadiri oleh perwakilan Informasi dan teknologi (Infokom) setiap Organisasi Mahasiswa (Ormawa), Unit kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Unit kegiatan Khusus (UKK) UIN SUNA.  

Pada pagi hari kegiatan ini diisi oleh Zulbadri yang menyampaikan materi dengan tema Desain Feed Instagram dan Optimasi Media Sosial Organisasi Mahasiswa. Materi yang disampaikan meliputi pengelolaan media sosial organisasi kampus. Pada sesi ini membahas peran media sosial bagi suatu organisasi, cover (berupa desain) pada feed Instagram, optimalisasi penggunaan media sosial organisasi, masalah dan solusi yang terjadi, serta tips pengelolaan profesional. 

Foto: IST
Dengan mengusung tema "Media Cerdas, Mahasiswa Berkualitas", kegiatan ini bertujuan meng-upgrade sosial media organisasi meliputi pembuatan konten, penyusunan konten, serta cara untuk meningkatkan instight media sosial. Andika Bayu Kurnia selaku ketua panitia kegiatan sekaligus Mentri Infokom menyampaikan bahwa kegiatan ini akan  berlanjut jika ada waktu mendatang. Beliau juga berharap dengan adanya kegiatan ini akan membangun branding akun sosial media organisasi bersangkutan.

"Semoga setelah di laksanakan kegiatan ini para Ormawa se-UIN bisa membangun branding masing-masing akun sosmednya, baik di tingkat Universitas, Fakultas seperti Senad Mahasiswa (SEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Jurusan seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), serta UKM dan UKK," ujarnya.


Reporter: Ririn Dayanti Harahap

Editor: Tiara Khalisna

09 Juli 2025

Kemendagri DEMA UIN SUNA Lhokseumawe Selenggarakan Workshop Penguatan Keterampilan Administrasi

Foto: IST
www.lpmalkalam.com-  Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Administrative Skill Class yang bertempat di Gedung Pascasarjana pada Selasa (08/07/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman mahasiswa dalam bidang administrasi kelembagaan, khususnya dalam hal surat-menyurat dan penyusunan anggaran kegiatan.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik (ULA), Yusnidar, S.Ag., M.H., Kasubbag Umum dan Rumah Tangga, Kanna Rizky, M.Kom., serta seluruh perwakilan Ormawa, UKK, dan UKM di lingkungan Univeritas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe.

Dalam sambutannya, Yusnidar menyampaikan pentingnya membenarkan yang biasa dan membiasakan yang benar. Ia menekankan bahwa saat ini sistem administrasi tidak lagi harus menggunakan berkas fotokopi, melainkan dapat dilakukan melalui berkas digital dengan tanda tangan elektronik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi serta mengurangi penggunaan kertas. Selain itu, beliau juga menjelaskan pentingnya pemahaman dalam tata cara penyusunan surat yang benar, terutama berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh setiap lembaga dan ditujukan kepada pihak terkait.

Achirul, S.E., dalam pemaparannya menegaskan bahwa proses administrasi, seperti penyerahan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan pemesanan belanja bahan, harus dilakukan sesuai prosedur melalui sistem POK. Ia juga mengingatkan bahwa anggaran yang disusun harus sesuai dengan ketentuan, tidak boleh dimanipulasi, dan harus dipastikan bahwa anggaran, POK, serta Surat Keputusan (SK) telah tersedia sebelum kegiatan dilaksanakan.

Foto: Qurrata A'yuni


Selanjutnya, Dewi Saputri turut menyampaikan beberapa poin penting terkait teknis pelaksanaan administrasi kegiatan. Ia menyebutkan bahwa LPJ kegiatan harus disiapkan sejak kegiatan mulai dilaksanakan. Perencanaan kegiatan juga wajib dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pembina, kemudian disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Sebelum kegiatan dimulai, SK harus sudah tersedia. Ia juga mengingatkan bahwa absensi peserta harus dibagikan di awal kegiatan, bukan setelah kegiatan selesai. Selain itu, dokumentasi kegiatan harus mencakup foto dari empat sudut, yaitu kiri, kanan, depan, dan belakang.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa pembayaran untuk pihak eksternal, seperti moderator atau pembicara dari luar civitas kampus, harus mengacu pada Standar Biaya Masuk (SBM), pembayaran hanya dapat dilakukan jika pihak tersebut berasal dari luar kampus dan maksimal sebesar 10% dari jumlah peserta. Moderator dibayar per kegiatan, sedangkan pemateri dibayar per jam sesuai peraturan yang berlaku. RAB kegiatan juga harus sudah disusun dan diketahui sejak awal pelaksanaan.

Dalam sesi berikutnya, Kanna menekankan bahwa seluruh kegiatan yang akan diselenggarakan harus memiliki RAB yang telah dirancang sejak tahun sebelumnya, bukan disusun secara mendadak ketika kegiatan hendak dilaksanakan.

Ketua panitia pelaksana, Andi Mahendra Putra Nasution, menyampaikan bahwa kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai struktur administrasi kelembagaan, khususnya dalam penulisan surat-menyurat. "Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi seluruh mahasiswa di bidang keorganisasian, serta menjadi program yang berkelanjutan di setiap lembaga," ujarnya.

Salah satu peserta, Rauza Alya dari Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI), juga menyampaikan kesannya terhadap kegiatan tersebut. "Menurut saya, kegiatan hari ini sangat menambah wawasan. Materi yang disampaikan memberikan banyak manfaat bagi saya secara pribadi. Harapannya, kegiatan ini terus diselenggarakan agar mahasiswa berikutnya memahami hal-hal penting dalam administrasi organisasi," ungkapnya.


Reporter: Aprillia Fira Purnama

Editor: Putri Ruqaiyah

08 Juli 2025

Mahasiswa PGMI Unjuk Gigih Expo Jadi Wadah Inovasi dan Aksi Nyata

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Semester 4 dan 6 Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasyiah (SUNA) Lhokseumawe bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PGMI sukses menggelar "Expo PGMI 2025" yang bertempat di Aula Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) pada Senin (07/07/2025).

Acara ini dihadiri oleh Ketua Jurusan (Kajur) dan Sekretaris Jurusan (Sekjur) PGMI, yakni Sarah Fazillah, S.Si., M.Pd.dan Misrina, S.Pd., M.Pd. serta dibuka untuk umum, khususnya seluruh civitas academica UIN SUNA Lhokseumawe. 

Dalam expo ini, dipamerkan beragam karya kreatif mahasiswa, mulai dari produk makanan, lukisan, kerajinan tangan, media pembelajaran, kolase, alat peraga dari bahan daur ulang, hingga kostum 3 dimensi (3D). Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga sebagai bentuk implementasi pembelajaran dari berbagai mata kuliah.

Foto: Qurrata A'yuni
Rafika, selaku Ketua HMJ PGMI, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi dan memotivasi mahasiswa lain agar terus mengembangkan kreativitas serta keterampilan mereka. 

Expo ini merupakan bentuk pemenuhan tugas mata kuliah, sekaligus sarana untuk mengasah skill dan bakat mahasiswa PGMI serta sebagai wadah untuk menampilkan apresiasi seni dan aktualisasi hasil pembelajaran mahasiswa. 

"Harapannya, kegiatan ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun dengan persiapan dan pelaksanaan yang lebih meriah dari tahun ke tahun,” ujarnya.


Reporter: Aprillia Fira Purnama

Editor: Tiara Khalisna 

07 Juli 2025

Pengaruh Pendidikan Anak terhadap Gadget yang Membludak Saat Ini

Foto: Pexels.com
www.lpmalkalam.com - Di era digital saat ini, gadget seperti smartphone dan tablet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, bahkan untuk anak-anak. Fenomena ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga menyangkut pendidikan serta nilai-nilai yang ditanamkan sejak dini.

Gadget bukan sepenuhnya alat yang buruk. Ia bisa menjadi sarana edukatif yang luar biasa jika digunakan dengan benar, misalnya untuk belajar bahasa, membaca buku digital, atau menonton video pembelajaran. Namun, jika dibiarkan tanpa pengawasan, gadget dapat menjadi sumber kecanduan, menurunkan konsentrasi, serta mengganggu perkembangan sosial dan emosional anak.

Banyak orang tua dan pendidik yang belum memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam mengatur penggunaan gadget secara sehat. Akibatnya, anak-anak dibiarkan terlalu bebas, atau justru terlalu dilarang tanpa penjelasan yang memadai. Kedua pendekatan ini bisa berdampak negatif terhadap perkembangan anak.

Foto: Pexels.com

Pendidikan yang baik tidak hanya mengajarkan apa yang boleh dan tidak boleh, tetapi juga menjelaskan "mengapa?". Oleh karena itu, anak-anak perlu diajak berdiskusi mengenai dampak bermain gadget terlalu lama, diajarkan cara mengelola waktu, serta diberikan alternatif kegiatan yang menyenangkan dan mendidik di luar layar.

Orang tua adalah "guru pertama" bagi anak. Keteladanan mereka sangat menentukan. Jika orang tua sendiri kecanduan gadget, maka akan sulit mengharapkan anak mampu membatasi diri. Maka dari itu, edukasi kepada orang tua tentang pola pengasuhan digital sangatlah penting.

Dengan demikian, ledakan penggunaan gadget yang membludak saat ini bukanlah masalah yang berdiri sendiri. Ia merupakan cermin dari bagaimana pendidikan anak, baik di rumah maupun di sekolah, dijalankan. Dengan pendidikan yang kuat dan bijak, gadget dapat menjadi alat yang mendidik, bukan merusak. Sebaliknya, tanpa bimbingan, anak-anak dapat tersesat dalam dunia digital.


Penulis: Rusmawati

Editor: Putri Ruqaiyah

06 Juli 2025

LPM Al-Kalam Gelar Rapat Bahas Program Kerja Bersama Pembina Baru

Foto: Muhammad Alif Maulana

www.lpmalkalam.com- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam menyelenggarakan rapat dan evaluasi program kerja bersama pembina baru yang dihadiri oleh seluruh kru LPM Al-Kalam di Teras Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe pada Sabtu (05/07/2025).

Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan masing-masing divisi serta menyampaikan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program kerja. Kegiatan ini dibuka langsung oleh pembina baru LPM Al-Kalam, yakni Ir. Muhammad Ilham, S.T., M.I.T. dalam suasana yang santai namun penuh arahan produktif serta menekankan pentingnya sinergi dan semangat kerja kolektif dalam menjalankan setiap program kerja secara maksimal. 

Selanjutnya, Ketua Umum LPM Al-Kalam, Syahru, memaparkan rekapitulasi pelaksanaan program kerja secara umum. Setiap divisi kemudian diberikan kesempatan untuk menyampaikan progres program kerja masing-masing serta kendala yang dihadapi.
Foto: Muhammad Alif Maulana


Menanggapi pemaparan tersebut, Ilham turut memberikan saran dan solusi terhadap beberapa hambatan yang disampaikan, serta mendorong para kru agar tetap konsisten, inovatif, dan terbuka terhadap komunikasi lintas divisi.

Kemudian sesi dilanjutkan dengan diskusi terbuka dan sharing santai yang dapat mempererat hubungan antara pengurus dan pembina dalam bingkai kerja profesional yang tetap humanis.

"Kami sangat mengapresiasi kehadiran dan perhatian dari pembina terhadap proses internal kami. Semoga hasil dari pembinaan ini bisa menjadi energi baru bagi seluruh kru agar lebih terarah, solid, dan semangat dalam menyelesaikan setiap program kerja," ujar Syahru selaku Pemimpin Umum LPM Al-Kalam periode 2025/2026.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kekompakan dan komitmen bersama dalam memajukan LPM Al-Kalam ke depan.

Reporter: Ismi Saydina Lubis dan Daini Rizki
Editor: Tiara Khalisna

05 Juli 2025

Jurusan TBIn UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Gelar Kuliah Dosen Tamu: Bahas Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Terkini

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Jurusan Tadris Bahasa Indonesia (TBIn) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menyelenggarakan kuliah dosen tamu yang inspiratif dalam mata kuliah Micro Teaching yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom pada Jumat (06/07/2025).

Kegiatan diawali dengan sambutan hangat dari Ketua Jurusan TBIn, Istiqamah, M.Pd. Dalam sambutannya, Istiqamah menegaskan pentingnya penguasaan strategi penyampaian materi, tidak hanya sekadar penguasaan konten. “seorang guru tidak hanya harus mampu mempelajari materi, namun juga bagaimana materi tersebut disampaikan kepada para siswa," ujarnya. Ia berharap kegiatan ini dapat membuka cakrawala pengetahuan mahasiswa serta dapat mempraktikkan model pembelajaran yang efektif di dalam kelas.

Kuliah tamu ini dibuka secara resmi oleh Dekan FTIK, Dr. Jumat Barus, SS., M.S., yang memberikan semangat dan motivasi kepada para mahasiswa. “Ilmu dari bangku kuliah hanyalah awal. Dunia kerja menuntut guru yang mampu menerapkan berbagai model pembelajaran yang relevan dan kekinian. Jangan sampai kita menggunakan model yang sudah ketinggalan zaman,” tegasnya.

Kegiatan ini turut menghadirkan pemateri hebat yang berasal dari Universitas Tidar, Dr. Ayu Wulandari, M.Pd. Ayu memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi guru di kelas, termasuk kendala dari sisi peserta didik maupun pendekatan pembelajaran itu sendiri. “Solusinya adalah memilih model pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada siswa. Guru harus mampu menciptakan ruang belajar yang membuat siswa aktif dan terlibat,” jelasnya.

Sesi tanya jawab menegaskan pentingnya pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi, seperti discovery learning, inquiry learning, problem based learning, dan project based learning yang memiliki fokus dan pendekatan berbeda. Pembelajaran berdiferensiasi, perencanaan pembelajaran mendalam, serta pemahaman perbedaan antara modul ajar dan modul pembelajaran juga menjadi kunci dalam implementasi Kurikulum Merdeka.


Rilisan

Editor: Zuhra

03 Juli 2025

Humas UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Beri Penjelasan Ragam Prestasi Mahasiswa yang Tidak Dimuat Seluruhnya

Foto: IST
www.lpmalkalam.com- Mahasiswa kerap mempertanyakan alasan mengapa prestasi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe tidak seluruhnya dimuat di website dan media sosial Instagram kampus. Kru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam turut mencari tahu penjelasan mengapa Humas tidak memuat informasi tersebut melalui wawancara yang berlangsung di Ruang Humas, Biro UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe pada Kamis (26/06/2025) pukul 15.30 WIB. 

Aulia Rahmat, M.Pd., salah satu Tim Humas menyampaikan bahwa informasi prestasi mahasiswa yang dimuat di media sosial kampus berasal dari mahasiswa itu sendiri, dengan cara mengirimkan informasi tersebut ke email Humas. Jika tidak dikirimkan, maka tidak ditayangkan karena tidak ada informasi yang diperoleh oleh Humas. 

Hal ini disetujui oleh Saifuddin, S.Sos., Pranata Humas Muda yang mengatakan bahwa informasi tersebut dikirimkan oleh mahasiswa yang bersangkutan atau melalui fakultas dan jurusan masing-masing. "Kalau dia (mahasiswa) juga nggak kasih tau (kalau) dia juara, apalagi dia juaranya bukan dikirim oleh kampus, tapi (berbentuk) prestasi, fakultas atau jurusannya juga mungkin nggak tau. Ya, nggak naik di sini," ungkapnya. 

Beliau juga mengatakan bahwa Humas kerap mencari tahu informasi-informasi melalui website LPM Al-Kalam dan masing-masing jurusan, menghindari ketertinggalan informasi. Menurut pengakuannya, sekecil apapun prestasinya, jika positif, maka akan ditayangkan jika pihak Humas mengetahuinya.

Namun demikian, ada pula berita yang tidak dimuat dikarenakan adanya ketidaksesuaian format yang telah disampaikan oleh Humas saat mahasiswa ingin mengirimkan informasi melalui email. "Ada yang layak dipublikasikan, ada yang tidak dipublikasikan. Selemah-lemahnya mengirimkan rilis ke Humas, mereka harus menyebutkan 5W + 1H, atau nomor (handphone) yang bisa kami konfirmasi. Kalau nggak ada, ya, sudah, kami skip," jelas Aulia. 

Tata cara pengiriman berita yang belum diketahui seluruhnya oleh mahasiswa UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe juga diperjelas oleh Aulia. Ia mengatakan bahwa panduan pengiriman berita telah disebarluaskan melalui divisi Infokom masing-masing Organisasi Mahasiswa (Ormawa). "Organisasi mahasiswa itu kan, wadah bagi mahasiswa. Jadi, kami cuma teruskan ke Ormawa aja. Nggak harus ke semua (mahasiswa) ini. DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa), kan, ada presiden, departemen, menteri. Infokomnya yang harusnya menyebarkan ke seluruh mahasiswa," tambahnya.  

Aulia mengatakan, penyampaian informasi ini tidak disampaikan langsung kepada seluruh mahasiswa. Hal ini bertujuan agar jurusan, fakultas, Ormawa, hingga seluruh kampus mengetahui bahwa mahasiswa tersebut sedang berprestasi melalui penyampaian informasi secara bergilir, sehingga ada apresiasi dari masing-masing untuk memberi ucapan selamat kepadanya. Namun, mahasiswa peraih prestasi ini dapat mengirimkan informasi tersebut secara langsung melalui email Humas. Layanan Humas juga dapat diakses melalui media sosial dan WhatsApp Sapa Humas


Reporter: Alya Nadila dan Ririn Dayanti Harahap 

Penulis: Alya Nadila

Editor: Zuhra

02 Juli 2025

Refleksi Mahasiswa Perantauan dalam Perayaan 1 Muharam di Lhokseumawe, Aceh

Foto: Pexels.com

www.lpmalkalam.com- Sebagai mahasiswa asal Sumatera Utara yang merantau untuk menempuh pendidikan di Lhokseumawe, Aceh, saya tidak hanya datang untuk belajar di ruang kelas, tetapi juga menjadi saksi hidup dari kekayaan budaya serta nilai-nilai religius masyarakat setempat. Salah satu pengalaman yang sangat membekas adalah ketika saya mengikuti perayaan 1 Muharam, tahun baru dalam kalender Hijriah. Apa yang semula saya kira hanya merupakan seremonial keagamaan, ternyata jauh lebih dari itu. Perayaan ini membuka pandangan tentang bagaimana Islam tidak hanya menjadi keyakinan pribadi, tetapi juga menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat di kota ini.

Di Lhokseumawe, 1 Muharam bukan sekadar angka baru dalam penanggalan Islam, melainkan dapat dimaknai sebagai momentum kolektif untuk berhijrah secara spiritual dan sosial. Saya menyaksikan bagaimana masyarakat menyambut hari besar ini dengan kekhidmatan dan kebersamaan yang luar biasa. Pawai akbar yang melibatkan pelajar, santri, tokoh masyarakat, dan umat Muslim dari berbagai kalangan menjadi bukti bahwa semangat hijrah tidak hanya hidup dalam kisah sejarah Rasulullah saw. tetapi juga tercermin nyata dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh. Sebagai perantau, saya merasa tidak hanya disambut, tetapi juga diajak turut serta dalam kebersamaan itu. Saya tidak hanya menyaksikan keramaian, tetapi merasakan keterikatan yang menghangatkan hati.

Pada malam harinya, suasana religius semakin terasa. Masjid-masjid dipenuhi jamaah yang mengikuti zikir akbar dan doa bersama. Saya berkesempatan mengikuti salah satu kegiatan tersebut di lingkungan kampus. Tausiah dari para ulama tidak hanya membahas sejarah hijrah, tetapi juga menyentuh sisi personal, bagaimana kita sebagai individu perlu terus memperbaiki diri, meninggalkan keburukan, dan menjemput kebaikan. Dalam suasana tersebut, saya merasa benar-benar diajak untuk merenung bukan hanya sebagai mahasiswa, tetapi sebagai manusia yang terus berproses dalam perjalanan spiritualnya.

Yang tak kalah menyentuh adalah kegiatan santunan anak yatim yang menjadi bagian penting dalam perayaan ini. Di Lhokseumawe, kepedulian terhadap anak yatim bukan hanya wacana, tetapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk perhatian dan kasih sayang. Saya menyaksikan sendiri bagaimana mereka tidak hanya diberikan bantuan materi, tetapi juga disapa hangat, ditemani, dan dirangkul sebagai bagian utuh dari masyarakat. Dari situ saya belajar bahwa keberagamaan bukan hanya soal ibadah ritual, tetapi juga tentang kepedulian sosial.

Terlihat juga bagaimana institusi pendidikan di Aceh berperan aktif dalam menyemarakkan Muharam. Lomba-lomba Islami di sekolah dan pesantren seperti tilawah, azan, kaligrafi, dan ceramah agama menjadi sarana untuk menumbuhkan semangat kompetisi yang sehat sekaligus menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini. Di kalangan mahasiswa, diskusi keagamaan dan kajian makna hijrah dalam konteks kekinian menjadi ruang intelektual yang sangat bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai keislaman di Aceh tidak hanya diwariskan, tetapi juga dibumikan secara konkret.

Sebagai mahasiswa dari luar daerah, saya merasa sangat beruntung bisa menyaksikan langsung sebuah perayaan yang tidak hanya kaya akan tradisi, tetapi juga sarat dengan nilai. Saya belajar bahwa hijrah bukan hanya soal berpindah tempat, melainkan juga berpindah sikap, cara pandang, dan pola hidup ke arah yang lebih baik. Perayaan 1 Muharam di Lhokseumawe menjadi contoh nyata bagaimana semangat itu dapat tumbuh dalam kehidupan masyarakat secara alami dan berkelanjutan.

Melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan bahwa tradisi perayaan 1 Muharam di Lhokseumawe adalah kekayaan yang tidak hanya layak dipertahankan, tetapi juga perlu dikembangkan dan dikenalkan lebih luas. Di tengah arus globalisasi yang sering kali mengikis nilai-nilai lokal dan spiritual, perayaan seperti ini menjadi ruang dakwah kultural yang efektif. Ia tidak hanya mempererat ukhuwah, tetapi juga menjadi penanda bahwa identitas keislaman masih kuat berakar dalam masyarakat. Sebagai mahasiswa perantauan, saya tidak hanya membawa ilmu dari kampus, tetapi juga pengalaman batin yang akan saya kenang dan jadikan bekal dalam perjalanan hidup saya ke depan.


Penulis: Arahmadan Jaminur Berutu

Editor: Putri Ruqaiyah

 

HMJ Komunikasi dan Penyiaran Islam Selenggarakan Pelatihan Bahasa Isyarat

Foto: Neza Azharni

www.lpmalkalam.com- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Bahasa Isyarat yang berlangsung di Aula lantai tiga Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) pada Selasa (01/07/2025) pukul 08.00 –12.00 WIB.

Pelatihan ini mengusung tema "Menjembatani Cinta Tanpa Suara, Berseni dengan Isyarat yang bermakna." Kegiatan ini diikuti sekitar 80 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, serta tamu undangan. Kegiatan ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, sebagai upaya membangun komunikasi yang inklusif dan ramah disabilitas. 

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor III, Dr. Darmadi, S.Sos., M.Si. “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana, khususnya kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang telah menggagas kegiatan ini dengan semangat inklusi dan empati," ungkap Darmadi dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya tentang belajar bahasa isyarat sebagai alat komunikasi, tetapi juga tentang membuka hati, membangun kesadaran, dan menjembatani cinta kepada saudara-saudara dari kalangan disabilitas. “Cinta tidak selalu diungkapkan dengan kata-kata. Terkadang, isyarat sederhana mampu menyampaikan makna yang lebih dalam daripada seribu kalimat,” tambahnya.

Ia juga berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun kampus yang ramah disabilitas, bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya secara emosional dan spiritual.

Ketua Jurusan KPI, Zanzibar, M.Sos., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial mahasiswa terhadap kelompok disabilitas, khususnya tuna rungu, serta sebagai langkah awal menciptakan lingkungan kampus yang lebih terbuka dan inklusif.

Acara pelatihan diisi oleh pemateri yang berkompeten di bidang bahasa isyarat, yaitu Mursyita, S.Pd.Gr., guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Aneuk Nanggroe.  Melalui pelatihan ini, Mursyita berharap peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari serta menyebarkan kesadaran akan pentingnya komunikasi yang setara.

Ketua panitia, Arif Firmanda, menyampaikan, “Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dengan penyandang disabilitas, khususnya teman-teman tuli dan tunawicara. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua kalangan.”

Ia menambahkan harapannya agar mahasiswa mampu menjalin komunikasi yang lebih baik dengan penyandang disabilitas, serta tidak lagi mengasingkan mereka dalam kehidupan sosial.

Ketua HMJ KPI, Ferdi Firmansyah, mengungkapkan, "Tujuan pelatihan ini sangat banyak, khususnya untuk kalangan disabilitas. Menurut saya, anak-anak disabilitas saat ini masih kurang mendapat perhatian. Maka dari itu, pelatihan ini diadakan agar mereka bisa lebih dipandang dan diingat oleh masyarakat luas.”

Ferdi berharap anak-anak disabilitas semakin terlihat dan tidak lagi dipandang sebelah mata. Kepada masyarakat umum, ia mengajak untuk lebih menghargai dan tidak merendahkan mereka. "Karena pada dasarnya, kita semua itu sama. Semoga kita semua bisa lebih baik dan saling menghargai ke depannya,” tuturnya.


Reporter: Juramaida Ziliwu

Editor: Putri Ruqaiyah

01 Juli 2025

UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Sukses Gelar Seminar Literasi Keuangan “Kemilau Emas Muharram” bersama Pegadaian

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe sukses menyelenggarakan Seminar Literasi Keuangan: _Kemilau Emas Muharram_ di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) kampus setempat pada Sabtu (29/06/2025). 

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama strategis antara FEBI UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe dan PT Pegadaian, dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap literasi keuangan syariah serta memperkenalkan peluang investasi emas di kalangan generasi muda.

Seminar ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Dr. Iskandar, M.Si., yang mewakili rektor. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kolaborasi antara kampus dan dunia industri, khususnya pegadaian, dalam memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa.

Basuki Tri Andayani, Deputi Operasional Kanwil I Sumatera Utara–Aceh turut memberikan sambutan pembuka. Ia menekankan pentingnya literasi keuangan dalam membentuk generasi muda yang cerdas secara finansial dan berorientasi pada ekonomi syariah yang adil dan inklusif.

Foto: IST


Seminar ini menghadirkan empat narasumber berkompeten, yaitu:

1. Dr. Iskandar, M.Si. – Wakil Rektor I UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe

2. Sofwan Idris, S.Kom., M.M., Ph.D. – Owner Petrodollar Coffeatery & Roastery

3. Anisa Ul Munawarah – Marketing Kelembagaan B2B Pegadaian Area Banda Aceh

4. Sahrel Jumadi – Customer Relationship Officer Pegadaian CPS Lhokseumawe


Acara dipandu oleh Zulfikar Syarif, S.E., M.S.M. selaku moderator yang mengarahkan diskusi menjadi lebih interaktif dan inspiratif.

Seminar ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan FEBI UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe:

1. Tgk. Munawar Rizki Jailani, Lc., M.Sh., Ph.D. – Dekan FEBI

2. M. Yoesoef, Lc., M.Sh. – Wakil Dekan I

3. Ainun Mardhiah, M.Si. – Wakil Dekan II

4. Zulfikar, M.Sos. – Wakil Dekan III


Sementara dari pihak Pegadaian, turut hadir tokoh-tokoh penting yang memperkuat sinergi antara akademisi dan industri keuangan:

1. Heri Budi Kusuma – Kepala Departemen Operasional Unit Usaha Syariah

2. Andya Fauzi – Kepala Departemen Bisnis Analis Kanwil I Sumut–Aceh

3. Ronald Fahrizan – Kepala Departemen Non-Gadai Area Aceh

4. Abdul Arif Fadillah – Kepala Departemen Gadai Area Aceh

5. Apriandes – Pimpinan Cabang Pegadaian CPS Lhokseumawe

Foto: IST


Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh lebih dari 100 mahasiswa FEBI. Para peserta tidak hanya memperoleh wawasan baru seputar pengelolaan keuangan dan investasi syariah, tetapi juga mendapatkan motivasi untuk mulai membangun masa depan finansial secara cerdas dan terarah.

Dalam kesempatan terpisah, Dekan FEBI, Tgk. Munawar Rizki Jailani, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari komitmen FEBI untuk menjembatani teori dan praktik serta mendorong literasi keuangan syariah yang inklusif di kalangan generasi muda.

Seminar Kemilau Emas Muharram diharapkan menjadi langkah awal dari kerja sama berkelanjutan antara UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe dan PT Pegadaian dalam membangun ekosistem literasi keuangan berbasis nilai-nilai syariah di Aceh dan Indonesia secara umum.


Rilisan

Editor: Zuhra

Alih Status IAIN ke UIN, Username dan Profil Media Sosial UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Belum Berganti? Ini Alasannya

Foto: IST
www.lpmalkalam.com - Humas Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menuai pertanyaan dari mahasiswa terkait media sosial, terutama Instagram, yang belum mengganti username dan profil usai peralihan status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi UIN. Menghadapi pertanyaan tersebut, kru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam turut mewawancarai Pranata Humas Muda dan Tim Humas, bertempat di Ruang Humas, Biro UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe pada Kamis (26/06/2025) pukul 15.00 WIB.

Aulia Rahmat, M.Pd., salah satu anggota Tim Humas, menyatakan alasan mengapa username media sosial hingga saat ini belum berganti, yaitu karena harus diseragamkan dengan domain website iainlhokseumawe.ac.id. Oleh karena itu, seluruh media sosial masih mengikuti domain website tersebut.

Alasan ini juga didukung oleh Saifuddin, S.Sos., Pranata Humas Muda. Ia mengatakan bahwa kampus ini baru saja mendapatkan Surat Keterangan (SK) Peraturan Presiden (Perpres) mengenai peralihan menjadi UIN secara kelembagaan. Namun, kampus masih harus menunggu Otaker (Organisasi Tata Kelola) untuk kemudian didefinitifkan struktur di bawahnya, termasuk domain website.

“Domain ini kan belinya per tahun. Jadi, sekarang domain kita itu alamatnya masih .ac.id. Itu tidak sembarangan perubahannya. Besok kita beli lagi, nggak bisa, kecuali misalnya .com. Nah, itu boleh sembarangan beli,” ungkapnya. Ia juga menyampaikan bahwa proses migrasi data dari IAIN ke UIN belum sepenuhnya selesai.

Saifuddin menegaskan bahwa website tersebut merupakan website resmi yang harus diajukan secara formal, terlebih karena peralihan tersebut baru terjadi beberapa bulan. Ia juga menambahkan bahwa singkatan resmi nama kampus masih menunggu keputusan dari Menteri Agama, yang juga menjadi pertimbangan. Ia berharap mahasiswa dapat memperoleh manfaat dari dua aset, baik saat masih IAIN maupun setelah menjadi UIN.

“Kita porsinya operator. Kita cuma buat beritanya, posting. Sementara hosting, maintenance, server, itu nggak di kita, tapi di TIPD (Teknologi Informasi dan Pangkalan Data). Jadi, kenapa namanya (website) iainlhokseumawe, itu bukan di kita. Kenapa dulu bukan iainl, itu juga bukan di kita. Kita hanya mengelola isinya,” tambahnya.

Usai peralihan IAIN ke UIN, jumlah pengikut (followers) di media sosial Instagram meningkat drastis. Aulia menyampaikan bahwa salah satu insight tertinggi terjadi pada unggahan ucapan selamat atas peralihan status IAIN ke UIN. Bahkan, tayangan profil mencapai lebih dari satu juta penayangan.

Terkait profil Instagram yang belum berubah, Aulia menjelaskan bahwa logo kampus harus diturunkan berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA). Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi terkait logo UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe. Di samping itu, logo yang telah dirancang namun belum diresmikan juga belum dikenal luas oleh masyarakat. Oleh karena itu, profil Instagram masih menggunakan singkatan dan belum menggunakan logo. Hal ini juga bergantung pada kreativitas admin media sosial.

Perihal media sosial Instagram tidak berhenti sampai di situ. Mahasiswa kerap kali mempertanyakan alasan Humas tidak me-repost story Instagram para mahasiswa ketika mereka melakukan mention. Terkait hal ini, Aulia menjelaskan bahwa jumlah story yang di-mention mahasiswa cukup banyak. Terkadang, mention dilakukan di luar jam kerja admin, sehingga tidak langsung terbaca. Username akun Instagram juga menjadi faktor pertimbangan dalam me-repost.

“Kalau mereka tag-nya pakai akun resmi Ormawa (Organisasi Mahasiswa), itu akan otomatis masuk. Sehari itu kadang ratusan yang tag. Jadi, bukan meng-anaktirikan. Kadang muncul pertanyaan, kok dia-dia saja yang di-repost.  Kalau dia nggak follow akun Instagram resmi, otomatis nggak masuk notifikasi mention. Mau di-tag seribu kali pun nggak akan masuk. Jadi, syaratnya apa? Ikuti saja dulu, jadi sudah masuklah notifikasinya,” sambungnya.

Saifuddin menambahkan bahwa tim Humas tidak memiliki pembagian tugas yang spesifik karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Satu anggota tim Humas harus mengerjakan setidaknya tiga jenis pekerjaan, bahkan rata-rata mencapai empat hingga lima tugas sekaligus.

Question box yang sering dibagikan di story Instagram oleh pihak Humas juga kerap menerima pertanyaan seputar kegiatan kampus, pengumuman, keluhan, hingga curhatan dari mahasiswa. Menurut Aulia, keluhan atau curhatan yang tidak dapat langsung direspon akan dijadikan sebagai bahan evaluasi. Ia juga menyebut bahwa melalui question box, pihak Humas banyak memperoleh informasi, termasuk mengenai kegiatan di luar jam kuliah.

Reporter: Alya Nadila dan Ririn Dayanti Harahap 
Penulis: Alya Nadila 
Editor: Putri Ruqaiyah dan Zuhra

Mahasiswa HTN Semester 6 UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Laksanakan Praktik Sidang Cerai di Mahkamah Syar’iyah

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara (HTN) semester 6 UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe melaksanakan kegiatan praktik peradilan berupa simulasi sidang perceraian yang digelar langsung di ruang sidang Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe pada Selasa (01/07/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari penilaian ujian akhir mata kuliah Praktik Peradilan yang bertujuan untuk memperkenalkan sistem dan prosedur peradilan agama secara langsung kepada mahasiswa.

Dalam kegiatan ini, seluruh mahasiswa memainkan peran sebagaimana dalam proses sidang sungguhan, mulai dari hakim ketua, hakim anggota, panitera, penggugat, tergugat, hingga pihak-pihak terkait lainnya. Simulasi berlangsung dengan tertib dan profesional, menggambarkan kesiapan mahasiswa dalam memahami sistem hukum yang berlaku di Mahkamah Syar’iyah.

Salah satu mahasiswa peserta, Muthmainnah, yang berperan sebagai hakim ketua, menyampaikan kesannya. “Sebagai hakim ketua dalam praktik sidang ini, saya merasa mendapatkan pengalaman baru yang sangat berharga. Kami belajar secara langsung bagaimana proses persidangan berlangsung dan menilai apakah sidang berjalan efektif atau tidak. Apalagi, kelompok kami terpilih sebagai kelompok terbaik. Itu menjadi bukti dari kerja keras dan kekompakan kami. Harapannya, ke depan kami juga bisa merasakan praktik di lingkungan Pengadilan Negeri agar bisa membandingkan langsung bagaimana perbedaan proses antara Mahkamah Syar’iyah dan Pengadilan Negeri,” ujarnya.

Melalui kegiatan praktik ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh nilai akademik, tetapi juga pengalaman hukum yang kontekstual. Diharapkan, program serupa dapat terus dikembangkan untuk memperkaya kemampuan praktis mahasiswa di berbagai ranah hukum di Indonesia.


Reporter: Ismi Saydina Lubis

Editor: Putri Ruqaiyah

30 Juni 2025

Global Seminar on Islamic Psychotherapy Jawab Tantangan Mental Health Generasi Muda

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com- UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe melalui mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) semester 4  menggelar Seminar Internasional: Islamic Psychotherapy yang berlangsung di Aula Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) serta disiarkan secara daring melalui Zoom Meeting pada Senin (30/06/2025). 

Seminar internasional ini digagas oleh Wakil Dekan II FUAD, Nurul Hikmah, M.Pd., dan resmi dibuka pukul 08.15 WIB. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Andiani dan Shidqi Mufid Rafi, serta penampilan tarian tradisional Ranup Lampuan dan Tarian Pukat yang menambah kekhidmatan sekaligus memperkaya nuansa budaya dalam kegiatan ini.

Acara turut dihadiri oleh:

1. Wakil Rektor I: Dr. Iskandar, M.A. (hadir secara daring melalui Zoom)

2. Dekan FUAD: Dr. Ruhama Wazna, M.A.

3. Wakil Dekan I: Irwanto, Lc., M.Th.

4. Wakil Dekan II: Nurul Hikmah, M.Pd.

5. Wakil Dekan III: Dr. Rizqy Wahyudi, M.Kom.I.

6. Ketua Prodi BKI: Hartini Mudarsa, M.Psi.

7. Sekretaris Prodi BKI: Minda Septiani, SST., M.K.M.

Jumlah peserta yang mendaftar online mencapai 171 orang, sedangkan hadir secara ofline itu mencapai 172 orang. sehingga sesuai target awal tembus 300 peserta. Seminar ini juga dibuka untuk umum secara daring sehingga menjangkau peserta dari berbagai daerah.

Sebanyak enam narasumber dihadirkan dalam seminar kolaboratif ini, baik dari dalam maupun luar negeri:

1. Muhammad Saffuan bin Abdullah, KB.PA. (Malaysia)

2. Muhammad Muhajirin, M.Pd., Kons.

3. Wannadwah binti Ja’afar (Singapura)

4. Nurul Hikmah, M.Pd.

5. Hartini Mudarsa, M.Psi.

6. Minda Septiani, SST., M.K.M.

Foto: Qurrata A'yuni

Seminar ini mengangkat pentingnya kesehatan mental remaja serta bagaimana psikoterapi Islam dapat menjadi pendekatan solutif dalam menjawab tantangan mental health generasi muda saat ini.

Zahira Putri Meola, selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam menyelenggarakan acara berskala internasional.

“Kegiatan ini tidak berhenti di sini, melainkan menjadi agenda berkelanjutan yang diteruskan ke generasi mahasiswa selanjutnya, sehingga terbuka untuk peserta yang lebih luas di masa mendatang,” ujarnya.

Tiara Khalisna, salah satu peserta, juga menyampaikan pandangannya. “Kegiatan ini membantu mahasiswa untuk termotivasi dan menjadi ajang pembelajaran. Harapannya, kegiatan seperti ini tidak berakhir di sini, tetapi menjadi agenda rutin tahunan yang terus diselenggarakan dari tahun ke tahun,” tuturnya.

Menariknya, seminar ini menjadi kegiatan jurusan dengan jumlah sponsor dan media partner terbanyak, yakni sebanyak 18 pihak yang turut berkolaborasi menyukseskan acara. Sebagai bentuk apresiasi, panitia juga membagikan doorprize dan sertifikat kepada para peserta.


Reporter: Aprillia Fira Purnama

Editor: Putri Ruqaiyah

 

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0821-6414-4543 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.