Portal Berita Al-Kalam

Alih Status IAIN ke UIN, Username dan Profil Media Sosial UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Belum Berganti? Ini Alasannya

Foto: IST www.lpmalkalam.com -  Humas Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menuai pertanyaan dari mahasiswa terkai...

HEADLINE

Latest Post

05 Juli 2025

Jurusan TBIn UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Gelar Kuliah Dosen Tamu: Bahas Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Terkini

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Jurusan Tadris Bahasa Indonesia (TBIn) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menyelenggarakan kuliah dosen tamu yang inspiratif dalam mata kuliah Micro Teaching yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom pada Jumat (06/07/2025).

Kegiatan diawali dengan sambutan hangat dari Ketua Jurusan TBIn, Istiqamah, M.Pd. Dalam sambutannya, Istiqamah menegaskan pentingnya penguasaan strategi penyampaian materi, tidak hanya sekadar penguasaan konten. “seorang guru tidak hanya harus mampu mempelajari materi, namun juga bagaimana materi tersebut disampaikan kepada para siswa," ujarnya. Ia berharap kegiatan ini dapat membuka cakrawala pengetahuan mahasiswa serta dapat mempraktikkan model pembelajaran yang efektif di dalam kelas.

Kuliah tamu ini dibuka secara resmi oleh Dekan FTIK, Dr. Jumat Barus, SS., M.S., yang memberikan semangat dan motivasi kepada para mahasiswa. “Ilmu dari bangku kuliah hanyalah awal. Dunia kerja menuntut guru yang mampu menerapkan berbagai model pembelajaran yang relevan dan kekinian. Jangan sampai kita menggunakan model yang sudah ketinggalan zaman,” tegasnya.

Kegiatan ini turut menghadirkan pemateri hebat yang berasal dari Universitas Tidar, Dr. Ayu Wulandari, M.Pd. Ayu memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi guru di kelas, termasuk kendala dari sisi peserta didik maupun pendekatan pembelajaran itu sendiri. “Solusinya adalah memilih model pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada siswa. Guru harus mampu menciptakan ruang belajar yang membuat siswa aktif dan terlibat,” jelasnya.

Sesi tanya jawab menegaskan pentingnya pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi, seperti discovery learning, inquiry learning, problem based learning, dan project based learning yang memiliki fokus dan pendekatan berbeda. Pembelajaran berdiferensiasi, perencanaan pembelajaran mendalam, serta pemahaman perbedaan antara modul ajar dan modul pembelajaran juga menjadi kunci dalam implementasi Kurikulum Merdeka.


Rilisan

Editor: Zuhra

03 Juli 2025

Humas UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Beri Penjelasan Ragam Prestasi Mahasiswa yang Tidak Dimuat Seluruhnya

Foto: IST
www.lpmalkalam.com- Mahasiswa kerap mempertanyakan alasan mengapa prestasi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe tidak seluruhnya dimuat di website dan media sosial Instagram kampus. Kru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam turut mencari tahu penjelasan mengapa Humas tidak memuat informasi tersebut melalui wawancara yang berlangsung di Ruang Humas, Biro UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe pada Kamis (26/06/2025) pukul 15.30 WIB. 

Aulia Rahmat, M.Pd., salah satu Tim Humas menyampaikan bahwa informasi prestasi mahasiswa yang dimuat di media sosial kampus berasal dari mahasiswa itu sendiri, dengan cara mengirimkan informasi tersebut ke email Humas. Jika tidak dikirimkan, maka tidak ditayangkan karena tidak ada informasi yang diperoleh oleh Humas. 

Hal ini disetujui oleh Saifuddin, S.Sos., Pranata Humas Muda yang mengatakan bahwa informasi tersebut dikirimkan oleh mahasiswa yang bersangkutan atau melalui fakultas dan jurusan masing-masing. "Kalau dia (mahasiswa) juga nggak kasih tau (kalau) dia juara, apalagi dia juaranya bukan dikirim oleh kampus, tapi (berbentuk) prestasi, fakultas atau jurusannya juga mungkin nggak tau. Ya, nggak naik di sini," ungkapnya. 

Beliau juga mengatakan bahwa Humas kerap mencari tahu informasi-informasi melalui website LPM Al-Kalam dan masing-masing jurusan, menghindari ketertinggalan informasi. Menurut pengakuannya, sekecil apapun prestasinya, jika positif, maka akan ditayangkan jika pihak Humas mengetahuinya.

Namun demikian, ada pula berita yang tidak dimuat dikarenakan adanya ketidaksesuaian format yang telah disampaikan oleh Humas saat mahasiswa ingin mengirimkan informasi melalui email. "Ada yang layak dipublikasikan, ada yang tidak dipublikasikan. Selemah-lemahnya mengirimkan rilis ke Humas, mereka harus menyebutkan 5W + 1H, atau nomor (handphone) yang bisa kami konfirmasi. Kalau nggak ada, ya, sudah, kami skip," jelas Aulia. 

Tata cara pengiriman berita yang belum diketahui seluruhnya oleh mahasiswa UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe juga diperjelas oleh Aulia. Ia mengatakan bahwa panduan pengiriman berita telah disebarluaskan melalui divisi Infokom masing-masing Organisasi Mahasiswa (Ormawa). "Organisasi mahasiswa itu kan, wadah bagi mahasiswa. Jadi, kami cuma teruskan ke Ormawa aja. Nggak harus ke semua (mahasiswa) ini. DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa), kan, ada presiden, departemen, menteri. Infokomnya yang harusnya menyebarkan ke seluruh mahasiswa," tambahnya.  

Aulia mengatakan, penyampaian informasi ini tidak disampaikan langsung kepada seluruh mahasiswa. Hal ini bertujuan agar jurusan, fakultas, Ormawa, hingga seluruh kampus mengetahui bahwa mahasiswa tersebut sedang berprestasi melalui penyampaian informasi secara bergilir, sehingga ada apresiasi dari masing-masing untuk memberi ucapan selamat kepadanya. Namun, mahasiswa peraih prestasi ini dapat mengirimkan informasi tersebut secara langsung melalui email Humas. Layanan Humas juga dapat diakses melalui media sosial dan WhatsApp Sapa Humas


Reporter: Alya Nadila dan Ririn Dayanti Harahap 

Penulis: Alya Nadila

Editor: Zuhra

02 Juli 2025

Refleksi Mahasiswa Perantauan dalam Perayaan 1 Muharam di Lhokseumawe, Aceh

Foto: Pexels.com

www.lpmalkalam.com- Sebagai mahasiswa asal Sumatera Utara yang merantau untuk menempuh pendidikan di Lhokseumawe, Aceh, saya tidak hanya datang untuk belajar di ruang kelas, tetapi juga menjadi saksi hidup dari kekayaan budaya serta nilai-nilai religius masyarakat setempat. Salah satu pengalaman yang sangat membekas adalah ketika saya mengikuti perayaan 1 Muharam, tahun baru dalam kalender Hijriah. Apa yang semula saya kira hanya merupakan seremonial keagamaan, ternyata jauh lebih dari itu. Perayaan ini membuka pandangan tentang bagaimana Islam tidak hanya menjadi keyakinan pribadi, tetapi juga menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat di kota ini.

Di Lhokseumawe, 1 Muharam bukan sekadar angka baru dalam penanggalan Islam, melainkan dapat dimaknai sebagai momentum kolektif untuk berhijrah secara spiritual dan sosial. Saya menyaksikan bagaimana masyarakat menyambut hari besar ini dengan kekhidmatan dan kebersamaan yang luar biasa. Pawai akbar yang melibatkan pelajar, santri, tokoh masyarakat, dan umat Muslim dari berbagai kalangan menjadi bukti bahwa semangat hijrah tidak hanya hidup dalam kisah sejarah Rasulullah saw. tetapi juga tercermin nyata dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh. Sebagai perantau, saya merasa tidak hanya disambut, tetapi juga diajak turut serta dalam kebersamaan itu. Saya tidak hanya menyaksikan keramaian, tetapi merasakan keterikatan yang menghangatkan hati.

Pada malam harinya, suasana religius semakin terasa. Masjid-masjid dipenuhi jamaah yang mengikuti zikir akbar dan doa bersama. Saya berkesempatan mengikuti salah satu kegiatan tersebut di lingkungan kampus. Tausiah dari para ulama tidak hanya membahas sejarah hijrah, tetapi juga menyentuh sisi personal, bagaimana kita sebagai individu perlu terus memperbaiki diri, meninggalkan keburukan, dan menjemput kebaikan. Dalam suasana tersebut, saya merasa benar-benar diajak untuk merenung bukan hanya sebagai mahasiswa, tetapi sebagai manusia yang terus berproses dalam perjalanan spiritualnya.

Yang tak kalah menyentuh adalah kegiatan santunan anak yatim yang menjadi bagian penting dalam perayaan ini. Di Lhokseumawe, kepedulian terhadap anak yatim bukan hanya wacana, tetapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk perhatian dan kasih sayang. Saya menyaksikan sendiri bagaimana mereka tidak hanya diberikan bantuan materi, tetapi juga disapa hangat, ditemani, dan dirangkul sebagai bagian utuh dari masyarakat. Dari situ saya belajar bahwa keberagamaan bukan hanya soal ibadah ritual, tetapi juga tentang kepedulian sosial.

Terlihat juga bagaimana institusi pendidikan di Aceh berperan aktif dalam menyemarakkan Muharam. Lomba-lomba Islami di sekolah dan pesantren seperti tilawah, azan, kaligrafi, dan ceramah agama menjadi sarana untuk menumbuhkan semangat kompetisi yang sehat sekaligus menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini. Di kalangan mahasiswa, diskusi keagamaan dan kajian makna hijrah dalam konteks kekinian menjadi ruang intelektual yang sangat bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai keislaman di Aceh tidak hanya diwariskan, tetapi juga dibumikan secara konkret.

Sebagai mahasiswa dari luar daerah, saya merasa sangat beruntung bisa menyaksikan langsung sebuah perayaan yang tidak hanya kaya akan tradisi, tetapi juga sarat dengan nilai. Saya belajar bahwa hijrah bukan hanya soal berpindah tempat, melainkan juga berpindah sikap, cara pandang, dan pola hidup ke arah yang lebih baik. Perayaan 1 Muharam di Lhokseumawe menjadi contoh nyata bagaimana semangat itu dapat tumbuh dalam kehidupan masyarakat secara alami dan berkelanjutan.

Melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan bahwa tradisi perayaan 1 Muharam di Lhokseumawe adalah kekayaan yang tidak hanya layak dipertahankan, tetapi juga perlu dikembangkan dan dikenalkan lebih luas. Di tengah arus globalisasi yang sering kali mengikis nilai-nilai lokal dan spiritual, perayaan seperti ini menjadi ruang dakwah kultural yang efektif. Ia tidak hanya mempererat ukhuwah, tetapi juga menjadi penanda bahwa identitas keislaman masih kuat berakar dalam masyarakat. Sebagai mahasiswa perantauan, saya tidak hanya membawa ilmu dari kampus, tetapi juga pengalaman batin yang akan saya kenang dan jadikan bekal dalam perjalanan hidup saya ke depan.


Penulis: Arahmadan Jaminur Berutu

Editor: Putri Ruqaiyah

 

HMJ Komunikasi dan Penyiaran Islam Selenggarakan Pelatihan Bahasa Isyarat

Foto: Neza Azharni

www.lpmalkalam.com- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Bahasa Isyarat yang berlangsung di Aula lantai tiga Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) pada Selasa (01/07/2025) pukul 08.00 –12.00 WIB.

Pelatihan ini mengusung tema "Menjembatani Cinta Tanpa Suara, Berseni dengan Isyarat yang bermakna." Kegiatan ini diikuti sekitar 80 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, serta tamu undangan. Kegiatan ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, sebagai upaya membangun komunikasi yang inklusif dan ramah disabilitas. 

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor III, Dr. Darmadi, S.Sos., M.Si. “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana, khususnya kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang telah menggagas kegiatan ini dengan semangat inklusi dan empati," ungkap Darmadi dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya tentang belajar bahasa isyarat sebagai alat komunikasi, tetapi juga tentang membuka hati, membangun kesadaran, dan menjembatani cinta kepada saudara-saudara dari kalangan disabilitas. “Cinta tidak selalu diungkapkan dengan kata-kata. Terkadang, isyarat sederhana mampu menyampaikan makna yang lebih dalam daripada seribu kalimat,” tambahnya.

Ia juga berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun kampus yang ramah disabilitas, bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya secara emosional dan spiritual.

Ketua Jurusan KPI, Zanzibar, M.Sos., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial mahasiswa terhadap kelompok disabilitas, khususnya tuna rungu, serta sebagai langkah awal menciptakan lingkungan kampus yang lebih terbuka dan inklusif.

Acara pelatihan diisi oleh pemateri yang berkompeten di bidang bahasa isyarat, yaitu Mursyita, S.Pd.Gr., guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Aneuk Nanggroe.  Melalui pelatihan ini, Mursyita berharap peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari serta menyebarkan kesadaran akan pentingnya komunikasi yang setara.

Ketua panitia, Arif Firmanda, menyampaikan, “Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dengan penyandang disabilitas, khususnya teman-teman tuli dan tunawicara. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua kalangan.”

Ia menambahkan harapannya agar mahasiswa mampu menjalin komunikasi yang lebih baik dengan penyandang disabilitas, serta tidak lagi mengasingkan mereka dalam kehidupan sosial.

Ketua HMJ KPI, Ferdi Firmansyah, mengungkapkan, "Tujuan pelatihan ini sangat banyak, khususnya untuk kalangan disabilitas. Menurut saya, anak-anak disabilitas saat ini masih kurang mendapat perhatian. Maka dari itu, pelatihan ini diadakan agar mereka bisa lebih dipandang dan diingat oleh masyarakat luas.”

Ferdi berharap anak-anak disabilitas semakin terlihat dan tidak lagi dipandang sebelah mata. Kepada masyarakat umum, ia mengajak untuk lebih menghargai dan tidak merendahkan mereka. "Karena pada dasarnya, kita semua itu sama. Semoga kita semua bisa lebih baik dan saling menghargai ke depannya,” tuturnya.


Reporter: Juramaida Ziliwu

Editor: Putri Ruqaiyah

01 Juli 2025

UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Sukses Gelar Seminar Literasi Keuangan “Kemilau Emas Muharram” bersama Pegadaian

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe sukses menyelenggarakan Seminar Literasi Keuangan: _Kemilau Emas Muharram_ di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) kampus setempat pada Sabtu (29/06/2025). 

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama strategis antara FEBI UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe dan PT Pegadaian, dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap literasi keuangan syariah serta memperkenalkan peluang investasi emas di kalangan generasi muda.

Seminar ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Dr. Iskandar, M.Si., yang mewakili rektor. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kolaborasi antara kampus dan dunia industri, khususnya pegadaian, dalam memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa.

Basuki Tri Andayani, Deputi Operasional Kanwil I Sumatera Utara–Aceh turut memberikan sambutan pembuka. Ia menekankan pentingnya literasi keuangan dalam membentuk generasi muda yang cerdas secara finansial dan berorientasi pada ekonomi syariah yang adil dan inklusif.

Foto: IST


Seminar ini menghadirkan empat narasumber berkompeten, yaitu:

1. Dr. Iskandar, M.Si. – Wakil Rektor I UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe

2. Sofwan Idris, S.Kom., M.M., Ph.D. – Owner Petrodollar Coffeatery & Roastery

3. Anisa Ul Munawarah – Marketing Kelembagaan B2B Pegadaian Area Banda Aceh

4. Sahrel Jumadi – Customer Relationship Officer Pegadaian CPS Lhokseumawe


Acara dipandu oleh Zulfikar Syarif, S.E., M.S.M. selaku moderator yang mengarahkan diskusi menjadi lebih interaktif dan inspiratif.

Seminar ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan FEBI UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe:

1. Tgk. Munawar Rizki Jailani, Lc., M.Sh., Ph.D. – Dekan FEBI

2. M. Yoesoef, Lc., M.Sh. – Wakil Dekan I

3. Ainun Mardhiah, M.Si. – Wakil Dekan II

4. Zulfikar, M.Sos. – Wakil Dekan III


Sementara dari pihak Pegadaian, turut hadir tokoh-tokoh penting yang memperkuat sinergi antara akademisi dan industri keuangan:

1. Heri Budi Kusuma – Kepala Departemen Operasional Unit Usaha Syariah

2. Andya Fauzi – Kepala Departemen Bisnis Analis Kanwil I Sumut–Aceh

3. Ronald Fahrizan – Kepala Departemen Non-Gadai Area Aceh

4. Abdul Arif Fadillah – Kepala Departemen Gadai Area Aceh

5. Apriandes – Pimpinan Cabang Pegadaian CPS Lhokseumawe

Foto: IST


Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh lebih dari 100 mahasiswa FEBI. Para peserta tidak hanya memperoleh wawasan baru seputar pengelolaan keuangan dan investasi syariah, tetapi juga mendapatkan motivasi untuk mulai membangun masa depan finansial secara cerdas dan terarah.

Dalam kesempatan terpisah, Dekan FEBI, Tgk. Munawar Rizki Jailani, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari komitmen FEBI untuk menjembatani teori dan praktik serta mendorong literasi keuangan syariah yang inklusif di kalangan generasi muda.

Seminar Kemilau Emas Muharram diharapkan menjadi langkah awal dari kerja sama berkelanjutan antara UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe dan PT Pegadaian dalam membangun ekosistem literasi keuangan berbasis nilai-nilai syariah di Aceh dan Indonesia secara umum.


Rilisan

Editor: Zuhra

Alih Status IAIN ke UIN, Username dan Profil Media Sosial UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Belum Berganti? Ini Alasannya

Foto: IST
www.lpmalkalam.com - Humas Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menuai pertanyaan dari mahasiswa terkait media sosial, terutama Instagram, yang belum mengganti username dan profil usai peralihan status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi UIN. Menghadapi pertanyaan tersebut, kru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam turut mewawancarai Pranata Humas Muda dan Tim Humas, bertempat di Ruang Humas, Biro UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe pada Kamis (26/06/2025) pukul 15.00 WIB.

Aulia Rahmat, M.Pd., salah satu anggota Tim Humas, menyatakan alasan mengapa username media sosial hingga saat ini belum berganti, yaitu karena harus diseragamkan dengan domain website iainlhokseumawe.ac.id. Oleh karena itu, seluruh media sosial masih mengikuti domain website tersebut.

Alasan ini juga didukung oleh Saifuddin, S.Sos., Pranata Humas Muda. Ia mengatakan bahwa kampus ini baru saja mendapatkan Surat Keterangan (SK) Peraturan Presiden (Perpres) mengenai peralihan menjadi UIN secara kelembagaan. Namun, kampus masih harus menunggu Otaker (Organisasi Tata Kelola) untuk kemudian didefinitifkan struktur di bawahnya, termasuk domain website.

“Domain ini kan belinya per tahun. Jadi, sekarang domain kita itu alamatnya masih .ac.id. Itu tidak sembarangan perubahannya. Besok kita beli lagi, nggak bisa, kecuali misalnya .com. Nah, itu boleh sembarangan beli,” ungkapnya. Ia juga menyampaikan bahwa proses migrasi data dari IAIN ke UIN belum sepenuhnya selesai.

Saifuddin menegaskan bahwa website tersebut merupakan website resmi yang harus diajukan secara formal, terlebih karena peralihan tersebut baru terjadi beberapa bulan. Ia juga menambahkan bahwa singkatan resmi nama kampus masih menunggu keputusan dari Menteri Agama, yang juga menjadi pertimbangan. Ia berharap mahasiswa dapat memperoleh manfaat dari dua aset, baik saat masih IAIN maupun setelah menjadi UIN.

“Kita porsinya operator. Kita cuma buat beritanya, posting. Sementara hosting, maintenance, server, itu nggak di kita, tapi di TIPD (Teknologi Informasi dan Pangkalan Data). Jadi, kenapa namanya (website) iainlhokseumawe, itu bukan di kita. Kenapa dulu bukan iainl, itu juga bukan di kita. Kita hanya mengelola isinya,” tambahnya.

Usai peralihan IAIN ke UIN, jumlah pengikut (followers) di media sosial Instagram meningkat drastis. Aulia menyampaikan bahwa salah satu insight tertinggi terjadi pada unggahan ucapan selamat atas peralihan status IAIN ke UIN. Bahkan, tayangan profil mencapai lebih dari satu juta penayangan.

Terkait profil Instagram yang belum berubah, Aulia menjelaskan bahwa logo kampus harus diturunkan berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA). Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi terkait logo UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe. Di samping itu, logo yang telah dirancang namun belum diresmikan juga belum dikenal luas oleh masyarakat. Oleh karena itu, profil Instagram masih menggunakan singkatan dan belum menggunakan logo. Hal ini juga bergantung pada kreativitas admin media sosial.

Perihal media sosial Instagram tidak berhenti sampai di situ. Mahasiswa kerap kali mempertanyakan alasan Humas tidak me-repost story Instagram para mahasiswa ketika mereka melakukan mention. Terkait hal ini, Aulia menjelaskan bahwa jumlah story yang di-mention mahasiswa cukup banyak. Terkadang, mention dilakukan di luar jam kerja admin, sehingga tidak langsung terbaca. Username akun Instagram juga menjadi faktor pertimbangan dalam me-repost.

“Kalau mereka tag-nya pakai akun resmi Ormawa (Organisasi Mahasiswa), itu akan otomatis masuk. Sehari itu kadang ratusan yang tag. Jadi, bukan meng-anaktirikan. Kadang muncul pertanyaan, kok dia-dia saja yang di-repost.  Kalau dia nggak follow akun Instagram resmi, otomatis nggak masuk notifikasi mention. Mau di-tag seribu kali pun nggak akan masuk. Jadi, syaratnya apa? Ikuti saja dulu, jadi sudah masuklah notifikasinya,” sambungnya.

Saifuddin menambahkan bahwa tim Humas tidak memiliki pembagian tugas yang spesifik karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Satu anggota tim Humas harus mengerjakan setidaknya tiga jenis pekerjaan, bahkan rata-rata mencapai empat hingga lima tugas sekaligus.

Question box yang sering dibagikan di story Instagram oleh pihak Humas juga kerap menerima pertanyaan seputar kegiatan kampus, pengumuman, keluhan, hingga curhatan dari mahasiswa. Menurut Aulia, keluhan atau curhatan yang tidak dapat langsung direspon akan dijadikan sebagai bahan evaluasi. Ia juga menyebut bahwa melalui question box, pihak Humas banyak memperoleh informasi, termasuk mengenai kegiatan di luar jam kuliah.

Reporter: Alya Nadila dan Ririn Dayanti Harahap 
Penulis: Alya Nadila 
Editor: Putri Ruqaiyah dan Zuhra

Mahasiswa HTN Semester 6 UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Laksanakan Praktik Sidang Cerai di Mahkamah Syar’iyah

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara (HTN) semester 6 UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe melaksanakan kegiatan praktik peradilan berupa simulasi sidang perceraian yang digelar langsung di ruang sidang Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe pada Selasa (01/07/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari penilaian ujian akhir mata kuliah Praktik Peradilan yang bertujuan untuk memperkenalkan sistem dan prosedur peradilan agama secara langsung kepada mahasiswa.

Dalam kegiatan ini, seluruh mahasiswa memainkan peran sebagaimana dalam proses sidang sungguhan, mulai dari hakim ketua, hakim anggota, panitera, penggugat, tergugat, hingga pihak-pihak terkait lainnya. Simulasi berlangsung dengan tertib dan profesional, menggambarkan kesiapan mahasiswa dalam memahami sistem hukum yang berlaku di Mahkamah Syar’iyah.

Salah satu mahasiswa peserta, Muthmainnah, yang berperan sebagai hakim ketua, menyampaikan kesannya. “Sebagai hakim ketua dalam praktik sidang ini, saya merasa mendapatkan pengalaman baru yang sangat berharga. Kami belajar secara langsung bagaimana proses persidangan berlangsung dan menilai apakah sidang berjalan efektif atau tidak. Apalagi, kelompok kami terpilih sebagai kelompok terbaik. Itu menjadi bukti dari kerja keras dan kekompakan kami. Harapannya, ke depan kami juga bisa merasakan praktik di lingkungan Pengadilan Negeri agar bisa membandingkan langsung bagaimana perbedaan proses antara Mahkamah Syar’iyah dan Pengadilan Negeri,” ujarnya.

Melalui kegiatan praktik ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh nilai akademik, tetapi juga pengalaman hukum yang kontekstual. Diharapkan, program serupa dapat terus dikembangkan untuk memperkaya kemampuan praktis mahasiswa di berbagai ranah hukum di Indonesia.


Reporter: Ismi Saydina Lubis

Editor: Putri Ruqaiyah

30 Juni 2025

Global Seminar on Islamic Psychotherapy Jawab Tantangan Mental Health Generasi Muda

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com- UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe melalui mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) semester 4  menggelar Seminar Internasional: Islamic Psychotherapy yang berlangsung di Aula Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) serta disiarkan secara daring melalui Zoom Meeting pada Senin (30/06/2025). 

Seminar internasional ini digagas oleh Wakil Dekan II FUAD, Nurul Hikmah, M.Pd., dan resmi dibuka pukul 08.15 WIB. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Andiani dan Shidqi Mufid Rafi, serta penampilan tarian tradisional Ranup Lampuan dan Tarian Pukat yang menambah kekhidmatan sekaligus memperkaya nuansa budaya dalam kegiatan ini.

Acara turut dihadiri oleh:

1. Wakil Rektor I: Dr. Iskandar, M.A. (hadir secara daring melalui Zoom)

2. Dekan FUAD: Dr. Ruhama Wazna, M.A.

3. Wakil Dekan I: Irwanto, Lc., M.Th.

4. Wakil Dekan II: Nurul Hikmah, M.Pd.

5. Wakil Dekan III: Dr. Rizqy Wahyudi, M.Kom.I.

6. Ketua Prodi BKI: Hartini Mudarsa, M.Psi.

7. Sekretaris Prodi BKI: Minda Septiani, SST., M.K.M.

Jumlah peserta yang mendaftar online mencapai 171 orang, sedangkan hadir secara ofline itu mencapai 172 orang. sehingga sesuai target awal tembus 300 peserta. Seminar ini juga dibuka untuk umum secara daring sehingga menjangkau peserta dari berbagai daerah.

Sebanyak enam narasumber dihadirkan dalam seminar kolaboratif ini, baik dari dalam maupun luar negeri:

1. Muhammad Saffuan bin Abdullah, KB.PA. (Malaysia)

2. Muhammad Muhajirin, M.Pd., Kons.

3. Wannadwah binti Ja’afar (Singapura)

4. Nurul Hikmah, M.Pd.

5. Hartini Mudarsa, M.Psi.

6. Minda Septiani, SST., M.K.M.

Foto: Qurrata A'yuni

Seminar ini mengangkat pentingnya kesehatan mental remaja serta bagaimana psikoterapi Islam dapat menjadi pendekatan solutif dalam menjawab tantangan mental health generasi muda saat ini.

Zahira Putri Meola, selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam menyelenggarakan acara berskala internasional.

“Kegiatan ini tidak berhenti di sini, melainkan menjadi agenda berkelanjutan yang diteruskan ke generasi mahasiswa selanjutnya, sehingga terbuka untuk peserta yang lebih luas di masa mendatang,” ujarnya.

Tiara Khalisna, salah satu peserta, juga menyampaikan pandangannya. “Kegiatan ini membantu mahasiswa untuk termotivasi dan menjadi ajang pembelajaran. Harapannya, kegiatan seperti ini tidak berakhir di sini, tetapi menjadi agenda rutin tahunan yang terus diselenggarakan dari tahun ke tahun,” tuturnya.

Menariknya, seminar ini menjadi kegiatan jurusan dengan jumlah sponsor dan media partner terbanyak, yakni sebanyak 18 pihak yang turut berkolaborasi menyukseskan acara. Sebagai bentuk apresiasi, panitia juga membagikan doorprize dan sertifikat kepada para peserta.


Reporter: Aprillia Fira Purnama

Editor: Putri Ruqaiyah

 

Prof. Dr. Danial Resmi Dilantik sebagai Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe oleh Menteri Agama

Foto: IST

www.lpmalkalam.com-  Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, secara resmi melantik Prof. Dr. Danial, M.Ag., sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe untuk masa jabatan 2025–2029. Pelantikan tersebut berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama, Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (30/6/2025).

Pelantikan ini bersamaan dengan pengangkatan 45 pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) serta sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau setingkat Eselon II lainnya.

Sebelumnya, Prof. Dr. Danial telah dilantik sebagai Rektor IAIN Lhokseumawe pada 24 Maret 2025. Kini, seiring perubahan bentuk kelembagaan menjadi UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, ia kembali mendapat kepercayaan untuk melanjutkan kepemimpinannya.

Foto: IST

Dalam arahannya, Menteri Agama menyampaikan tiga pesan utama kepada para pejabat yang baru dilantik. Pertama, menjalankan Trilogi Kemenag Jilid 2, yaitu menjaga keharmonisan hubungan manusia dengan sesama, dengan alam, dan dengan Tuhan.

Kedua, para rektor diminta untuk menjadi teladan di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat. Ketiga, beliau menekankan pentingnya penerapan kurikulum cinta sebagai pendekatan pendidikan yang menumbuhkan kasih sayang, toleransi, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Pelantikan ini sekaligus menetapkan Prof. Dr. Danial, M.Ag., sebagai rektor perdana UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, yang baru saja bertransformasi dari IAIN menjadi UIN.


Rilisan

Editor: Putri Ruqaiyah

 

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0821-6414-4543 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.