HEADLINE

Latest Post
Loading...

10 December 2023

Cegah bullying sejak dini, KPM Kelompok 20 melaksanakan sosialisasi antisipasi bullying di SDN 2 Meurah Mulia.

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Sabtu (9/12/23) Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat Institute Agama Islam Negeri Lhokseumawe Kelompok 20 melaksanakan sosialisasi antisipasi bullying di SDN 2 Meurah Mulia.

Bullying merupakan suatu tindakan pemaksaan fisik atau psikologis yang dilakukan seseorang dengan cara menghina dan merendahkan orang lain secara berulang-ulang, sehingga memberikan dampak negatif terhadap korban. Tindakan bullying biasanya lebih sering dilakukan oleh sekelompok orang yang merasa dirinya memiliki kekuasaan (senioritas), sedangkan korban biasanya merasa dirinya lemah dan tidak mampu untuk melawan pelaku tindakan bullying.

Melihat maraknya fenomena bullying yang terjadi saat ini, mahasiswa kpm kelompok 20 melaksanakan sosialiasi antisipasi tindakan bullying yang sebelumnya sudah dilakukan koordinasi dengan kepala sekolah. 

Foto: IST

"Memang antisipasi bullying harus kita tanamkan sejak dini. Dikarenakan di era saat ini anak-anak sering sekali lalai dengan hp, sehingga banyak jenis kekerasan yang awalnya hanya ingin mencoba-coba melihat dari hp pada akhirnya menjadi kebiasaan dari anak tersebut" ujar Pak Iskandar selaku kepala sekolah SDN 2 Meurah Mulia.

Dengan dilaksanakannya sosialisasi ini, diharapkan dapat memberi pemahaman terkait apa itu bullying, tindakan apa saja yang mengarah ke bullying, dan efek yang ditimbulkan dari bullying. Serta diharapkan agar tidak adanya kesenjangan diantara siswa-siswi SDN 2 Meurah Mulia dalam proses pembelajaran dan menghargai satu sama lain.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

09 December 2023

Rajut Kreativitas Remaja, KPM Kelompok 39 Sukseskan Pelatihan Kerajinan Tangan dari Kain Perca

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- KPM kelompok 39 IAIN Lhokseumawe lakukan pelatihan kerajinan tangan melalui pemanfaatan kain perca pada Sabtu (9/12/2023) di halaman meunasah gampong Kumbang, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas remaja gampong Kumbang dalam hal pemanfaatan kain perca menjadi barang yang bernilai ekonomi. 

Pada dasarnya, kain sisa atau perca dianggap sebagai bahan yang tidak bisa dimanfaatkan lagi menjadi barang yang berguna. Namun, nyatanya bahan tersebut bisa disulap menjadi barang yang berguna dengan sentuhan kreativitas. Hal inilah yang di edukasikan oleh mahasiswa KPM kelompok 39 kepada remaja-remaja gampong Kumbang. Realisasinya, mereka mengadakan pelatihan kerajinan tangan dari kain perca menjadi ikat rambut atau scrunchie bagi remaja gampong Kumbang.

Saat pelatihan berlangsung, terlihat antusiasme dari remaja gampong Kumbang dalam mengikuti pelatihan kerajinan tangan. Mereka dengan khidmat mendengarkan arahan sekaligus mempraktikkan tata cara membuat scrunchie atau ikat rambut berbahan dasar kain perca. Tentu, hal ini membawa dampak positif bagi kemajuan gampong Kumbang dalam hal pengembangan diri dan kreativitas.

Pemilihan scrunchie atau ikat rambut sebagai objek pelatihan memiliki alasan tersendiri bagi mahasiswa KPM. Hal ini dikarenakan scrunchie atau ikat rambut adalah salah satu barang yang paling sering digunakan oleh para remaja, termasuk remaja gampong Kumbang. Sehingga menjadi hal tepat untuk kemudian diajarkan pembuatannya kepada remaja gampong. Di akhir pelatihan, remaja gampong Kumbang bersama mahasiswa KPM kelompok 39  melakukan foto bersama sebagai bukti dokumentasi hasil kerajinan tangan yang diperoleh dari pelatihan.

Mahasiswa KPM kelompok 39 menaruh harapan besar terhadap manfaat dari pelatihan ini. Dengan adanya pelatihan kerajinan tangan, diharapkan remaja-remaja gampong Kumbang tumbuh menjadi remaja yang melakukan pengembangan diri dan kreativitas secara terus menerus hingga memajukan perekonomian gampong Kumbang.  


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

Biografi KH. Murtadlo Amin, Ulama Falak yang Mumpuni dalam Bidangnya

 
Foto: ponpesgasek.id
www.lpmalkalam.com - K.H, Murtadlo Amin merupakan salah seorang sosok ilmuwan yang gencar dalam menuntut ilmu, pemikirannya cemerlang, solutif dalam menyelesaikan segala aspek permasalahan yg muncul, sosok yang tenang namun pasti ini sangat mudah bergaul dan popular dikalangan masyarakat, bicaranya yang santun dan murah senyum, sehingga mudah berbaur dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Memiliki gaya hidup moderat, harmoni, dan menjunjung sikap toleransi antar sesama juga merupakan bagian dari dirinya. Komitmen yg selalu dipegang teguh oleh beliau ialah tidak ingin memiliki permasalahan dengan keluarga,teman, maupun orang lain. 

Kiai Murtadlo lahir di Lamongan, pada 8 Mei 1966. dan tutup usia pada hari Kamis 13 Agustus 2020 pukul 13.05 WIB di sebuah rumah sakit di Kepanjen Malang. Setelah sempat dirawat selama satu malam. Kiai Murtadlo tutup usia pada usia 54 tahun dengan meninggalkan seorang istri dan dua orang putra.

Tidak banyak yang tahu, masa kecil Kiai Murtadlo ternyata penuh dengan warna. Mulai dari kepolosannya, kegemarannya dalam bermain layang-layang. 

Sehingga para santri, cukup mengelus dada ketika tahu begitu istimewanya Kiai Murtadlo inu, namun saat jasadnya telah tiada kehilangan begitu berat terasa. Pendidikan dasarnya dimulai di SDN Ngambeg, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan dan MI Ma’arif Al-Hidayah, Padengan Ploso. Beliau bersekolah di dua tempat dalam satu waktu, pagi hari di SDN dan sore hari di MI.

Jenjang pendidikan menengah pertama Kiai Murtadlo diselesaikan di MTs Ma’arif NU, Sukodadi Lamongan pada tahun 1982. Selepas itu beliau hijrah ke Malang untuk melakukan pengembaraan ilmunya di Pondok Pesantren Miftahul Huda (PPMH) Gading, di bawah asuhan K.H. Abdurrachim Amrullah Yahya, K.H, Baidlowi Muslich, Abdurrohman Yahya, dan K.H. Ahmad Arif Yahya.

Di PPMH Gading, para santri diberikan izin untuk menjalankan pendidikan formal di luar pesantren. Melihat peluang tersebut, beliau bersekolah di PGAN Jl. Bandung. Sesuai tujuan primer, beliau hijrah ke Malang untuk menimba ilmu agama, sepulang dari sekolah beliau langsung menghabiskan waktunya dengan mendalami ilmu agama di PPMH.

Pada masa muda, waktu yang dihabiskan hanya untuk belajar, kesenangan yang dirasakan cukup pekat ketika mendapatkan ilmu baru yang belum dipelajari sebelumnya, mulai dari remaja hingga lulus kuliah. Tidak terhitung banyak sekali rentetan prestasi yang menyertai. Bisa dibilang, beliau adalah paket komplit dari sosok kiai. Sampai ada yang mengatakan, “Kiai Murtadlo itu bagaikan manusia tanpa noda. Dari muda kalau mengenang beliau itu yang diingat hanya tentang kebaikannya saja”. Perjuangan menuntut ilmu dan mengamalkannya juga luar biasa. Kata-kata motivasi meningkatkan antusiasme kepada siapapun yg mendengarkan lontaran yang disampaikan dalam suatu kesempatan.

Jabatan beliau pada saat itu salah satunya menjadi Direktur Pesantren Ainul Yakin Universitas Islam Malang (Unisma), tidak hanya itu beliau juga salah satu pengasuh PP Sabilurrosyad Gasek bersama KH Marzuki Mustamar, dan KH Ahmad.

Bidang khusus yang didalami yaitu ilmu falak. Beliau juga menulis buku dalam bidang ilmu falak praktis, dan juga mengajar ilmu hisab dan lain sebagainya. Ulama satu ini piawai sekali dalam pemahaman ilmu falak, yang mempelajari bagaimana lintasan benda-benda langit seperti bulan, matahari, dan bintang untuk menentukan waktu-waktu di permukaan bumi.

Berkaitan keahlian dan pengetahuan beliau mengenai kajian ilmu falak. Kiai Murtadlo mumpuni ilmu tersebut di PPMH Gading. Pertama kali belajar dasar-dasar ilmu falak, beliau merasa tidak tertarik. Akan tetapi, setelah diberi  kesempatan ikut pelatihan atas arahan dari masyayikh, akhirnya beliau pun merasa tertarik dengan ilmu falak. Berkat keistiqamahan dan keuletannya dalam mempelajari ilmu falak, Kiai Murtadlo pernah cukup lama dipercaya menjadi anggota Badan Hisab dan Ru’yah (BHR) Kemenag Jawa Timur dan jajaran Ketua Lajnah Falaqiyah Jawa Timur. Selain aktif di BHR beliau juga aktif mengajar mata kuliah Ilmu Falak di Fakultas Syariah UIN Maliki Malang.

Agar senantiasa dapat mengenang sosok luar biasa ini diciptakanlah Buku Ulama Falak yang berjudul "Biografi KH Moh Murtadlo Amin" yang disusun oleh 18 santri Pondok Pesantren Sabilurrosyad dengan mencantumkan 70 narasumber dari berbagai daerah. Namun, konsentrasi penelitiannya tetap di empat tempat, yaitu Lamongan, Gading, Unisma, dan Gasek. Kata demi kata ditata dengan penuh kehati-hatian dalam kurun waktu sekitar 7 bulan 29 hari untuk meminimalisir kesalahan dalam kepenulisan. Naskah juga telah ditashih berulang kali sebelum dirilis, baik dari keluarga Lamongan, maupun dari keluarga daerah lainnya. 

Tak tertinggal, saat-saat terakhir sebelum beliau ingin dikebumikan juga telah direkam melalui para narasumber utama yang langsung berinteraksi dengan almarhum, cerita-cerita itu kami bagikan untuk dapat menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa "Niat ialah kunci utama bagi setiap orang yang ingin mencapai sesuatu."

Tentang perjuangannya, sahabat-sahabat dekat almarhum juga tidak mau ketinggalan. Saat dihubungi, mereka begitu antusias menceritakan sosoknya, kenangan-kenangan bersamanya, dan teladan-teladan yang diajarkannya. Menceritakan beliau merupakan kebahagiaan tersendiri, mempunyai kenangan bersama kiai  bagai anugerah yg patut untuk disyukuri. Ada sebuah kebanggaan di dalamnya. Masing-masing punya kenangan yang khas dan membekas di relung hati terdalam.


Oleh: Raisa Salsabila

Editor: Redaksi

08 December 2023

Kelompok 24 KPM IAIN Lhokseumawe Melaksanakan Kegiatan Pengolahan Pisang Untuk Memanfaatkan Aset Yang Ada Di Desa Pulo Drien Beukah.

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) institut agama islam Negeri Lhokseumawe kelompok 24 di desa Pulo Drien Beukah, kecamatan meurah mulia, Aceh Utara melaksanakan kegiatan pengolahan pisang menjadi keripik pisang lumer. Adapun kegiatan ini, di laksanakan pada hari Jum'at (8/12/2023) di gedung serba guna, desa Pulo Drien Beukah. 

Desa Pulo Drien Beukah merupakan wilayah dengan mayoritas penduduknya memiliki pekerjaan sebagai petani. Selain padi, salah satu komoditas pertanian yang jumlahnya cukup banyak di daerah ini adalah pisang. namun buah pisang yang langsung dijual cenderung memiliki harga yang rendah dan tidak dapat disimpan lama setelah dipanen, karena akan cepat sekali mengalami proses pemasakan dan mengarah kepada pembusukan. Untuk itu mahasiswa kuliah pengabdian masyarakat yang ada di desa tersebut, mengajak masyarakat khususnya ibuk-ibuk yang ada di desa Pulo Drien Beukah untuk mengolah pohon pisang menjadi keripik pisang lumer.

Keripik pisang merupakan makanan kering olahan yang dibuat dengan proses penggorengan irisan buah pisang hingga menghasilkan keripik yang gurih dan renyah. Bahan yang dibuat untuk keripik pisang biasanya berasal dari pisang yang masih mentah, tanpa bahan tambahan makanan lainnya. Jenis pisang olahan yang paling banyak digunakan untuk keripik pisang adalah pisang kepok, karena rasanya yang enak dan bentuknya yang mudah diolah.

Foto: IST

Dalam kegiatan pengabdian ini mahasiswa berperan sebagai perantara atau fasilitator untuk membantu terwujudnya harapan dan tujuan utama yaitu meningkatkan nilai jual pisang. Selanjutnya masyarakat dapat melanjutkannya dan memanfaat kan aset yang ada. Produk keripik pisang lumer ini memiliki nilai jual cukup tinggi, oleh karna itu mahasiswa memilih keripik pisang lumer  dengan alasan utama dalam pemilihan olahan keripik pisang ini. Pendampingan ini dilaksanakan secara langsung bersama dengan ibu-ibu yang ada di desa Pulo Drien Beukah.

"Saya sangat senang dengan adanya mahasiswa pengabdian masyarakat di desa saya Karena kegiatan yang mereka laksanakan dapat mendorong masyarakat desa kami untuk memiliki kemampuan dalam memanfaatkan aset sekitar dan potensi yang dimiliki" ujar  salah satu warga desa Pulo Drien Beukah.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

Ma'had Al-Jamiah IAIN Lhokseumawe Kembali Adakan Kajian Massal Bersama Pimpinan Ma'had

Foto: Neiva Zaida Hasanah Saragih


www.lpmalkalam.com- Alue Awe, Kamis (08/12/2023) Ma'had Al-Jamiah IAIN Lhokseumawe kembali mengadakan kajian rutin bersama pimpinan Ma'had Ustad Fahrurrazi M.A dengan judul Kitab Yawakib Wal Jawahir. Acara ini berhasil menarik perhatian mahasantri sekitar dan juga bimbingan dari pimpinan Ma'had kepada para mahasantri untuk membina rumah tangga.

Kajian ini biasanya diadakan satu semester sekali untuk mengedukasi para mahasantri yang tinggal di Ma'had Al-Jamiah IAIN Lhokseumawe. Kegiatan ini diawali dengan sholawat menyambut ustad, lalu doa bersama untuk membaca Kitab, dan membaca sebaris dua baris kitab, sesi tanya jawab dan terakhir sholawat.

Puluhan pertanyaan yang dilontarkan oleh para mahasantri, mereka begitu antusias belajar kitab ini karena di dalam kitab tersebut membahas rumah tangga menurut pandangan islam agar rumah tangga menjadi sakinah mawadah mawaddah warohmah.

Sebelum memulai membaca kitab Ustad Fahrurrazi M.A berkata, "Kita sangat cocok untuk mempelajari kitab ini, karena ustad lihat banyak mahasantri yang memberikan buku merah untuk di tanda tangani."

Sekedar informasi bahwa di Ma'had ada buku khusus yaitu buku merah dan buku biru. Buku Merah karena melakukan pelanggaran, dan buku biru adalah buku izin ketika akan pulang.

Ada satu pertanyaan yang di lontarkan oleh mahasantri "Ustad izin bertanya, kalau misalnya ada seseorang yang di jodohkan oleh orang tua nya, lalu dia takzim kepada suaminya tetapi tidak ada sedikitpun rasa cinta dari istri tersebut kepada suaminya, dan suaminya meminta istrinya untuk dicintai. Itu bagaimana ustad?" Tanya mahasantri tersebut.

Foto: Neiva Zaida Hasanah Saragih

"Mungkin sudah kembali lagi seperti zaman siti nurbaya ya, tetapi menikah itu adalah ibadah dan ibadah terpanjang adalah menikah. Untuk itu kita butuh ilmu sebelum menuju kesana. Tidak semua pernikahan yang berlandaskan cinta membuat bahagia. Karena banyak pernikahan yang berawal dari cinta berakhir dengan air mata (cerai). Dan justru ada pernikahan yang awal nya terpaksa (di jodohkan) malah berakhir bahagia dan surga ia dapatkan." Ujar Ustad Fahrurrazi menjawab pertanyaan dari mahasantri.

Acara kajian tersebut dibubarkan pada pukul 22.00 WIB. Sebelum ustad menutup kajian ada beberapa hal yang di sampaikan oleh beliau.

"Dengan berakhirnya kajian kita malam ini maka berakhir lah jadwal mengaji kita pada semester ini, semangat untuk ujian besok malam, agar kalian bisa pulang ke kampung halaman masing-masing. Dan sampaikan pada orang tua bahwa kabar 4 bulan berada di ma'had ini sudah tidak lagi dilakukan, maka kalian bisa untuk tetap tinggal di ma'had dengan catatan perilaku, adab, dan akhlak kalian yang paling utama. Dan selamat menunggu pengumuman kelulusan ma'had untuk semester depan." Ujar Ustad Fahrurrazi selaku direktur ma'had Al-Jamiah IAIN Lhokseumawe.


Reporter: Neiva Zaida Hasanah Saragih (Magang)

Editor: Redaksi 

Ciptakan Pembelajaran Lebih Menyenangkan, KPM Kelompok 39 Edukasikan APE Hijaiyah Cup Magic kepada Guru PAUD Jeumala Amal

Foto: IST


www.lpmalkalam.com-  Kelompok 39 Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di Gampong Kumbang, Meurah Mulia melakukan edukasi Alat Pembelajaran Edukatif (APE) kepada guru-guru di PAUD Jeumala Amal pada Kamis (7/12/2023). APE yang dihasilkan diberi nama Hijaiyah Cup Magic sebagai alat bantu anak-anak dalam mengenal huruf-huruf hijaiyah. APE yang dimaksud merupakan hasil kolaborasi antar mahasiswa KPM kelompok 39 di bawah arahan jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Alat Pembelajaran Edukatif (APE) saat ini menjadi hal penting dalam pembelajaran anak, khususnya anak usia 0-6 tahun. APE diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.  

Seperti namanya, Hijaiyah Cup Magic hadir sebagai alat pembelajaran anak dalam mengenal huruf-huruf hijaiyah. Anak-anak di usia tersebut sudah seharusnya diperkenalkan dengan huruf hijaiyah dan harkah-harkahnya, mulai dari fathah, kasrah, hingga dhummah. Hal ini menjadi batu loncatan anak ketika nanti belajar membaca Al-Qur’an di usia selanjutnya. Hijaiyah Cup Magic adalah APE yang berbahan dasar cup kopi dengan kreasi sedemikian rupa sehingga menjadi alat pembelajaran edukatif untuk mengenal harkah huruf-huruf hijaiyah. 

Program kerja APE ini merupakan salah satu program yang dicanangkan sejak awal oleh kelompok 39 KPM Kumbang. Hal ini mengingat tersedianya sumber daya PAUD di gampong pengabdian. Sebelumnya, mahasiswa KPM kelompok 39 melakukan pendekatan dengan PAUD Jeumala Amal melalui partisipasi dalam proses pembelajaran yang  dilakukan  selama 4 minggu berturut-turut dengan sistem piket. Hingga pada akhirnya, edukasi sekaligus penyerahan APE Hijaiyah Cup Magic ini terlaksana sebagaimana mestinya. Penyerahan APE secara simbolis dilakukan disertai dengan penjelasan tata cara pemakaian.

“Semoga APE ini bisa bermanfaat bagi PAUD kami. Kami menerima dengan baik kenang-kenangan ini,” ucap Ibu Syarifah, salah satu guru PAUD Jeumala Amal.

PAUD Jeumala Amal sendiri merupakan satu-satunya PAUD yang saat ini berada di gampong Kumbang dengan menaungi sekitar 29 siswa yang berasal dari dalam dan luar gampong, sedangkan guru atau tenaga pendidik sejumlah 4 guru yang berkompeten di bidang pendidikan anak. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa PAUD Jeumala Amal masih bertahan sampai dengan sekarang

Mahasiswa KPM kelompok 39 menaruh harapan positif terhadap PAUD Jeumala Amal, terlebih lagi hadirnya sebagai sekolah kedua bagi anak setelah orang tua. Harapan positif ini direalisasikan penuh oleh KPM kelompok 39 melalui program-program kerja peningkatan kualitas pembelajaran PAUD Jeumala Amal, salah satunya dengan pengenalan Alat Pembelajaran Edukatif (APE).   


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

07 December 2023

Kelompok 33 KPM IAIN Lhokseumawe Melakukan Gotong Royong Membersihkan Lingkungan Meunasah Ulee Meuria

Foto: IST

www.lpmalkalam.com-   Kamis (7/12/2023) Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe Kelompok 33 melakukan kegiatan pembersihan lingkungan di desa Ulee Meuria, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara.

Gotong royong merupakan suatu kegiatan yang di anjurkan untuk sebagai salah satu upaya menjaga lingkungan dan juga gotong royong memiliki tujuan mencapai kepentingan bersama dan bisa meningkatkan rasa solidaritas antar sesama anggota KPM kelompok 33 maupun dengan sesama warga desa Ulee Meuria. 

"Kami merasa sangat senang dapat melakukan kegiatan ini sebagai wujud peduli kami terhadap lingkungan yang ada di desa Ulee meuria, bersihnya lingkungan bukan hanya memberikan kenyamanan bagi masyarakat saja, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai tentang kebersihan sebagian dari iman dalam menjaga lingkungan bersama-sama" Ujar Fairuz Asra Hafit selaku ketua kelompok 33 KPM Ulee Meuria. 

Foto: IST

Kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan meunasah ini  diharapkan dapat membentuk rasa kebersamaan atau solidaritas, yang dapat mewujudkan sebuah lingkungan yang nyaman dan asri. Dengan adanya kegiatan ini dalam lingkungan masyarakat, kami berharap semoga dapat menumbuhkan rasa peduli masyarakat terhadap lingkungan terutama lingkungan di sekitar desa Ulee Meuria, supaya terciptanya lingkungan bersih dan nyaman demi kesehatan kita semua.

Foto: IST

" Saya sangat mendukung dan ikut senang dengan hadirnya Mahasiswa KPM di desa kami, karena dengan adanya adik-adik KPM ini desa kami lebih ramai lingkungan ikut terjaga" Ujar salah satu warga.

Dengan adanya kegiatan pembersihan lingkungan ini di harapkan, semoga kedepannya dan sampai seterusnya lingkungan desa Ulee Meuria terus menjadi lingkungan yang asri nyaman dan bersih dari pencemaran lingkungan.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

06 December 2023

Coco Chips, Potensi produk UMKM Unggulan Gampong Blang Cut Oleh Mahasiswa KPM Kelompok 31

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Kuliah pengabdian masyarakat kelompok 31 Gampong Blang Cut melaksanakan demo masak produk UMKM unggulan bersama ibu-ibu gampong Blang Cut di Balai Meunasah Gampong pada Kamis, (30/11/2023)

Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi program kerja Kelompok KPM yang di dasari oleh melimpahnya potensi sumber daya alam yaitu kelapa serta turunnya angka produktivitas masyarakat gampong dikarenakan rusaknya aliran irigasi sehingga masyarakat tidak bisa melakukan aktifitas ke sawah seperti biasa.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perekonomian suatu negara. Di Indonesia sendiri, pemerintah memastikan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian bangsa. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, UMKM kembali menjadi pahlawan kebangkitan ekonomi nasional di tahun 2023 dengan membuka lapangan kerja dan peluang usaha. 

Peningkatan keberhasilan pengembangan UMKM di Desa/Gampong, salah satunya adalah dengan tersebarnya UMKM di Desa/Gampong di seluruh Indonesia. Setiap Desa/Gampong tentu memiliki potensi sumber daya alam yang dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual yang tinggi dan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada, harapannya mampu memberikan kontribusi nyata dalam mengangkat perekonomian masyarakat Desa/Gampong setempat dan mampu mengurangi kesenjangan perekonomian masyarakat desa dengan masyarakat kota. 

Foto: IST

Hal itulah yang mendasari mahasiswa kelompok 31 Gampong Blang Cut untuk menggagas terciptanya “Coco Chips” yaitu produk olahan kelapa yang disajikan dalam bentuk keripik dengan berbagai varian rasa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa memperkenalkan produk olahan keripik kelapa tersebut dengan metode demo masak praktik persiapan produk, pengemasan produk hingga produk siap dipasarkan.  

Hasami selaku ketua kelompok menyampaikan harapannya agar produk Coco Chips nantinya bisa terus di produksi oleh masyarakat Gampong sehingga dapat bermanfaat untuk mendukung perkembangan trobosan baru produk UMKM desa, Selain itu, penggunaan bahan baku lokal juga memberikan nilai tambah dalam mendukung perkembangan ekonomi lokal. 


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

Implementasi Moderasi Beragama, Kelompok 58 KPM IAIN Lhokseumawe Lakukan Gotong Royong Membersihkan Rumah Ibadah

Foto: IST


www.lpmalklam.com-  Para mahasiswa IAIN Lhokseumawe kini melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dengan tema "Moderasi Beragama". Hal ini dilakukan sebagai pengabdian moderasi beragama terhadap masyarakat di Kelurahan Tanjung Langkat, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat.

Kelompok 58 telah melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan membersihkan masjid dan gereja sebagai bentuk upaya mereka dalam meningkatkan kebersihan dan kenyamanan tempat ibadah bagi masyarakat. Kegiatan ini merupakan contoh nyata dari peran aktif mahasiswa dalam membantu masyarakat dan memperkuat hubungan antar mahasiswa dengan masyarakat.

Sejak pagi hari, para mahasiswa dengan semangat dan antusiasme menyambut kegiatan ini. Dengan membawa alat kebersihan dan pembersih.

Ketua KPM kelompok 58 Ahmad Riadi mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja kelompok 58, dikarenakan tema dari kelompok 58 ini adalah Moderasi Beragama maka dari itu kelompok ini melakukan gotong royong dalam membersihkan rumah ibadah.

"Kami merasa sangat terpanggil untuk melakukan kegiatan ini sebagai wujud rasa syukur kami atas kesempatan berkontribusi untuk masyarakat. Bersihnya tempat ibadah tidak hanya akan memberikan kenyamanan bagi masyarakat, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan rasa saling menghargai dalam menjaga lingkungan bersama," Ujar Ahmad Riadi.

Para mahasiswa juga berupaya menjadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk mempererat hubungan antar umat beragama.

Pengurus Masjid Raya Salapian Kelurahan Tanjung Langkat Andi menyambut baik kegiatan mahasiswa KPM ini dan menyatakan apresiasinya terhadap partisipasi aktif para mahasiswa.

Foto: IST 

"Saya sangat senang dengan kedatangan teman-teman dari mahasiswa KPM IAIN Lhokseumawe, karena dengan adanya anak-anak KPM ini Kelurahan Tanjung Langkat menjadi lebih terbantu," Ucap Andi, minggu (26/11/2023).

Tidak hanya Masjid, tetapi juga Gereja Sidang Rohulkudus Indonesia (GSRI) di Kelurahan Tanjung Langkat juga ikut dibersihkan oleh kelompok 58 pada Sabtu (2/12/2023).

Pendeta Junior Andrianta Bangun mengatakan sangat senang senang dengan kegigihan para mahasiswa KPM sudah membersihkan rumah ibadah kami dan sudah mau bertoleransi dengan kami.


Foto: IST


"Saya sangat mengapresiasi adik-adik mahasiswa karena sudah ikut serta berpartisipasi untuk membersihkan tempat ibadah kami. Kegiatan ini tidak hanya membantu dalam menjaga kebersihan rumah ibadah saja, tetapi juga membawa semangat baru dan energi positif bagi masyarakat," Jelas Andrianta.

Kegiatan bakti sosial ini diharapkan menjadi contoh bagi mahasiswa dan masyarakat lainnya untuk berkolaborasi dalam menjaga kebersihan dan keharmonisan lingkungan sekitar. Semangat berbakti dan gotong royong dalam menjaga tempat ibadah juga menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berdaya.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.