Portal Berita Al-Kalam

Tim CBP Rupiah KPw Bank Indonesia Lhokseumawe Gelar "KAnJI RUMBI": CBP Goes to Campus di IAIN Lhokseumawe

Foto: Qurrata A'yuni www.lpmalkalam.com- Tim CBP Rupiah KPw Bank Indonesia Lhokseumawe mengadakan kegiatan KAnJI RUMBI (KAJIan RUpiah be...

HEADLINE

Latest Post

17 Mei 2025

Tim CBP Rupiah KPw Bank Indonesia Lhokseumawe Gelar "KAnJI RUMBI": CBP Goes to Campus di IAIN Lhokseumawe

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com- Tim CBP Rupiah KPw Bank Indonesia Lhokseumawe mengadakan kegiatan KAnJI RUMBI (KAJIan RUpiah bersaMa Bank Indonesia): CBP Goes to Campus di IAIN Lhokseumawe yang berlangsung di Aula Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Lhokseumawe, pada Sabtu (17/05/25) pukul 09.00 s.d. 13.00 WIB.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta yang merupakan mahasiswa dari IAIN Lhokseumawe. Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk mengedukasi dan menyosialisasikan Cinta, Bangga, Paham (CBP) rupiah, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dan perlindungan konsumen kepada mahasiswa di ruang lingkup kampus IAIN Lhokseumawe.

Kegiatan ini dibuka oleh Munawar Rizki, selaku yang mewakili Rektor dan Wakil Rektor III IAIN Lhokseumawe yang tidak dapat berhadir. Agenda pada kegiatan ini terbagi menjadi tiga sesi dengan menghadirkan pemateri yang merupakan utusan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Lhokseumawe. 

Sesi pertama, sosialisasi CBP-Rupiah yang dibawakan oleh Khairul Asri. Sesi kedua dipaparkan oleh Ifa Humaira terkait sosialisasi pemanfaatan aplikasi QRIS serta perlindungan konsumen, diikuti sesi ketiga, yaitu sosialisasi penanggulangan uang palsu yang diedukasikan oleh Heri Agus Putra.

Kegiatan ini dimeriahkan dengan post-test dari para pemateri, pertanyaan-pertanyaan menarik dari para peserta, serta doorprize menarik yang disediakan oleh pihak penyelenggara kegiatan. Puji Wulandari, sebagai salah satu panitia kegiatan ini mengungkapkan, "Melalui kegiatan ini diharapkan semoga teman-teman lebih bijak menggunakan uang rupiah atau QRIS dan lebih tau konsekuensi sebenarnya ada apa saja: terkait isu-isu terkini tentang uang palsu, dan juga penggunaan media terhadap transaksi."


Reporter: Ismi Sayyidina Lubis

Editor: Tiara Khalisna

14 Mei 2025

Ormawa, UKM, dan UKK IAIN Lhokseumawe Gelar Konsolidasi: Sampaikan Aspirasi Mahasiswa

 

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com- Ormawa, UKM, dan UKK IAIN Lhokseumawe menggelar konsolidasi yang melibatkan seluruh Pimpinan Organisasi Mahasiswa (Ormawa), Unit Kegiatan Khusus (UKK), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Teras Perpustakaan IAIN Lhokseumawe (13/5/2025).

Rapat ini bertujuan untuk menyesuaikan kegiatan kelembagaan dengan kondisi anggaran dan efektivitas program kerja yang berjalan. Presiden Mahasiswa (Presma) IAIN Lhokseumawe, Munawir, dalam sambutannya menyampaikan bahwa efisiensi menjadi langkah strategis untuk menjaga stabilitas organisasi tanpa mengorbankan tujuan utama dari masing-masing unit kegiatan. “Kita ingin memastikan bahwa seluruh kegiatan tetap berjalan optimal meskipun dengan penyesuaian anggaran. Ini bukan soal pemangkasan, tapi soal efektivitas,” ungkapnya. 

Rapat ini membahas beberapa poin penting seperti pemetaan ulang program kerja, penghematan pada kegiatan non-prioritas, serta evaluasi laporan kinerja semester sebelumnya. Perwakilan dari setiap Ormawa, UKK, dan UKM pun diberikan kesempatan untuk menyampaikan laporan dan rencana penyesuaian masing-masing.

Meski dilakukan efisiensi, pihak kampus dan DEMA tetap menekankan pentingnya menjaga semangat pelayanan, kreativitas, dan partisipasi aktif mahasiswa. Di akhir rapat, disepakati bahwa setiap unit akan mengajukan revisi proposal kegiatan yang disesuaikan dengan arahan baru hasil rapat.

Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Lhokseumawe, Cut Asna, menyampaikan tujuan kegiatan tersebut untuk menjalin silaturahmi antara Ormawa, UKM, dan UKK, mewadahi aspirasi dari masing-masing pihak, khususnya dikarenakan banyak pengurus baru yang terpilih, serta menyatukan dan menyelaraskan komunikasi atau kerja sama antarlembaga.

Langkah yang akan diambil setelah forum yaitu membuat dokumentasi berupa dokumen formal sebagai acuan laporan dan diskusi ke depan. Dokumen tersebut akan memuat aspirasi dari seluruh Ormawa, UKM, dan UKK secara jelas. Hasil yang didapat setelah forum tersebut dilaksanakan adalah terjalinnya silaturahmi antar lembaga serta tertampungnya aspirasi dari semua pihak, seperti kebutuhan fasilitas, terutama di lingkungan sanitasi kampus. “Diharapkan setelah forum, hubungan antar lembaga semakin erat, serta tersedia dokumentasi resmi yang dapat dijadikan rujukan untuk tindak lanjut dari forum,” tegas Cut.

Rizqi Rahmanda sebagai Ketua Dema Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), menyampaikan harapan agar forum ini dapat memperkuat sinergi antara Ormawa, UKM , dan UKK, mendorong semangat saling merangkul, serta menyelesaikan permasalahan internal, seperti yang disinggung oleh presiden terkait kondisi RKM yang tidak ada kejelasan lagi.
 
Ilham Darmawan sebagai Ketua Menwa menekankan pentingnya forum sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi, terutama bagi UKK,UKM dan para pemimpin lainnya. Ia berharap hasil forum dapat segera ditindaklanjuti, mengingat akan adanya kegiatan-kegiatan penting yang akan segera dilaksanakan oleh Ormawa,UKM, UKK, dan rekan-rekan lainnya.

Reporter: Juramaida Ziliwu
Editor: Zuhra

12 Mei 2025

Wakil Rektor II Klarifikasi Isu Efisiensi Anggaran: Kegiatan Kampus Tetap Berjalan Optimal

Foto: Abdul Azis Perangin-angin

www.lpmalkalam.com– Terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 berdampak pada seluruh institusi pendidikan, termasuk Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Kebijakan ini menimbulkan berbagai informasi yang simpang-siur mengenai anggaran kampus di kalangan mahasiswa. Menanggapi hal tersebut, Dr. Said Alwi, M.A., Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, didampingi oleh Subroto, S.HI., M.SM., Ketua Tim Perencanaan dan Penganggaran, memberikan klarifikasi resmi di Ruang Wakil Rektor II IAIN Lhokseumawe pada Kamis (8/5/2025).

Menjawab pertanyaan mahasiswa seputar dampak efisiensi terhadap kegiatan dan fasilitas kampus, Subroto menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan program nasional. “Efisiensi yang terjadi di kementerian adalah program nasional yang didasarkan pada Inpres Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi anggaran. Perlu dipahami, ini bukan penghilangan kegiatan, melainkan efisiensi anggaran yang sifatnya sementara dalam rangka pelaksanaan program prioritas nasional. Program-program utama layanan pendidikan, seperti proses belajar-mengajar dan penyelesaian tugas akhir tetap menjadi prioritas utama dalam layanan pendidikan, sehingga tetap harus dijamin kelancaran pelaksanaannya. Beberapa aspek yang diefisienkan telah diatur, termasuk yang mendukung program digitalisasi,” tutur Subroto.

Klarifikasi ini menegaskan bahwa kegiatan kampus yang sebelumnya berjalan lancar tidak dihentikan akibat efisiensi, melainkan mengalami penyesuaian atau penundaan pelaksanaan sementara diluar jadwal yang direncanakan di awal tahun. Mengenai pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) dan perjalanan dinas, Subroto menambahkan, “Penggunaan ATK telah dikurangi signifikan sekitar 93% telah dilakukan langkah-langkah efisiensinya sesuai dengan ketentuan dalam Inpres No.1 Tahun 2025. Besaran untuk ATK, perjalanan dinas, dan kegiatan seremonial seperti seminar/workshop/FGD dilakukan penyesuaian kembali untuk diefisienkan. Istilah yang digunakan pemerintah adalah efisiensi belanja yang tidak diperlukan dengan pemblokiran anggaran, bukan dihilangkan. Posisinya saat ini diblokir sementara, sehingga kegiatan yang terkena dampak blokir belum bisa dilaksanakan dan belum bisa dilakukan penagihan amprahan atas beban biaya pelaksanaan kegiatannya. Kita menunggu keputusan pemerintah untuk membuka blokir tersebut agar proses penyesuaian kembali semua kegiatan bisa dilakukan dan dilanjutkan pelaksanaannya.”

Sebagaimana surat penyampaian informasi penambahan efisiensi kepada setiap unit kerja tercatat total anggaran yang terdampak efisiensi di IAIN Lhokseumawe, Dr. Said Alwi dan Subroto menjelaskan lebih lanjut, “Efisiensi anggaran oleh pemerintah telah dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama IAIN Lhokseumawe terkena efisiensi sebesar Rp 12.614.099.000, kemudian bertambah menjadi Rp 14.948.258.000 pada tahap berikutnya. Sekali lagi ini bukan pemotongan anggaran, melainkan efisiensi anggaran. Adapun efisiensi ini mencakup belanja yang bersumber dari PNBP, BOPTN, dan RM Operasional. Menyikapi hal tersebut IAIN Lhokseumawe melakukan pemetaan ulang terhadap pelaksanaan program prioritas kampus. Prioritas utama tetap mengacu pada layanan utama kesejahteraan umum agar tetap berjalan, antara lain gaji Non PNS, pelaksanaan tugas tambahan, kegiatan akademik seperti proses belajar mengajar, proses penyelesaian tugas akhir (sidang proposal, bimbingan skripsi, sidang skripsi), dan proses akreditasi baik proses tahapan 1/2/3 dan proses visitasi. Tahapan ini sudah ditetapkan,” ungkap mereka.

Lebih lanjut, Subroto menjelaskan dengan adanya program efisiensi dari pemerintah ini maka IAIN Lhokseumawe juga melakukan beberapa program optimalisasi efisiensi alokasi serta efektifitas dan efisiensi penggunaan. “Kami mulai mengoptimalkan proses bisnis layanan berbasis digital. Pembelajaran menerapkan model blended learning sesuai ketentuan antara perkuliahan online dan tatap muka yang telah diterapkan mulai Ramadan 1446 H sampai dengan saat ini.” 

“Selain itu juga telah dilakukan penghematan operasional, seperti: 1) penggunaan listrik dengan mematikan perangkat elektronik dan elektrik yang tidak terpakai, 2) penyederhanaan layanan persuratan yang memanfaatkan basis digital mulai dari e-layanan, e-persuratan dan layanan akademik berbasis siakad, 3) pengaturan sistem kerja seperti penerapan WFH, WFO, dan WFA sehingga tidak semua staf harus berada di kampus setiap hari, kecuali untuk tugas esensial seperti mengajar yang terjadwal,” tegasnya. Tentunya hal ini mengurangi beban operasional setiap bulannya. 4) Langkah selanjutnya pengurangan ATK sehingga layanan yang terkait dengan surat menyurat saat ini sudah dilakukan berbasis elektronik baik surat menyurat, tanda tangan elektronik (TTE), pencetakan dokumen sertifikat, dokumen akreditasi juga sudah dalam format PDF, 5) selain itu, Rektor IAIN Lhokseumawe juga sudah melakukan pengurangan atau penghentian sebagian besar penyediaan sewa kendaraan operasional bagi unit kerja dan kembali memanfaatkan kendaraan operasional lama dengan tetap memperhatikan tingkat keselamatan pengguna. Semua hal yang dilakukan optimalisasi tersebut dananya dialihkan sementara untuk mendukung kecukupan kegiatan layanan prioritas utama terlebih dahulu,” jelasnya. 

“Selain berdampak pada beberapa program prioritas kampus, program efisiensi pemerintah ini juga berdampak pada kegiatan mahasiswa, namun Rektor IAIN Lhokseumawe telah mengambil kebijakan untuk mengajukan permohonan penyediaan Minimum Pencairan (MP) PNBP tambahan ke DJPB Kementerian Keuangan dalam rangka untuk bisa mengaktifkan kembali sebagian kegiatan pokok prioritas berikutnya secara bertahap baik terkait dengan wisuda, OJT/PPL/KPM/Visitasi Akreditasi APT, dan persiapannya, serta kegiatan ormawa dalam rangka pembinaan mahasiswa yang terdampak. Insya Allah pimpinan telah memetakan prioritas berikutnya yang harus segera dicarikan sumber pendanaan untuk diajukan penambahan penyediaan MP PNBP ke DJPB Banda Aceh yang saat ini sedang berproses. Apabila persetujuan sudah terbit maka kegiatan yang sempat tertunda akan diinformasikan melalui unit layanan masing-masing (Bidang I/II/III) untuk dilakukan tindak lanjut penyiapan pelaksanaan berikutnya,” papar Subroto.

Di akhir wawancara, Subroto kembali menegaskan bahwa informasi mengenai adanya program efisiensi ini berarti menyebabkan hilangnya anggaran pada IAIN Lhokseumawe adalah tidak benar. “Saya tegaskan sekali lagi, berita bahwa anggaran tidak ada karena adanya efisiensi itu tidak benar. Anggaran dan kegiatan masih tercatat, tetapi posisinya diblokir. Kegiatan yang diblokir bukan berarti hilang, namun kegiatan tersebut diblokir dan kegiatan yang masih diblokir belum bisa dilaksanakan. Namun IAIN Lhokseumawe mengupayakan langkah-langkah alternatif untuk tetap mencapai program-program prioritasnya. Sebagai contoh, Rektor IAIN Lhokseumawe telah memerintahkan agar dilakukan upaya pengajuan percepatan penambahan MP PNBP untuk mengaktifkan kembali sebagian kegiatan yang dianggap penting antara lain kegiatan Ormawa mahasiswa diaktifkan kembali dan sebagiannya lagi nanti diaktifkan bila sudah ada program buka blokir PNBP berikutnya oleh pemerintah."

Adapun total anggaran perjalanan dinas Ormawa (UKM/UKK, Sema, Dema, HMJ) sebesar Rp 129,8 juta diblokir seluruhnya. Total anggaran kegiatan Ormawa se-IAIN Lhokseumawe sebesar Rp 557 juta juga seluruhnya diblokir dan menunggu terbitnya izin percepatan penambahan MP PNBP oleh pemerintah yang sedang dalam proses pengajuan. Jadi, pernyataan bahwa anggaran sudah tidak ada adalah keliru. Yang benar, kegiatan masih ada tetapi diblokir karena efisiensi. Proses efisiensi ini sudah berjalan satu triwulan, dan IAIN Lhokseumawe diberi kelonggaran mengajukan permintaan tambahan penggunaan MP PNBP. “Proses efisiensi Ini berjalan bertahap, namun IAIN Lhokseumawe tetap berkomitmen mengalokasikan anggaran untuk seluruh kegiatan prioritas di kampus ini,” lanjut Subroto.

Wakil Rektor II dan Ketua Tim Perencanaan dan Anggaran mewakili Pimpinan IAIN Lhokseumawe, berharap seluruh civitas akademika baik dosen maupun pegawai tetap dapat fokus dalam melaksanakan tugas pelayanan pada bidangnya dan terutama teman-teman mahasiswa tetap mengikuti proses pembelajaran baik akademik dan nonakademik dengan baik serta mampu menyikapi informasi yang beredar dengan bijak. “Saya harap teman-teman mahasiswa dapat menerima dan memproses informasi dengan benar, melakukan konfirmasi ke pihak yang tepat. Mahasiswa harus tetap fokus pada pengembangan diri, baik dalam pembelajaran maupun organisasi, dengan menyesuaikan pada program pemerintah. Jika Ormawa bisa menjalin kerja sama dengan pihak eksternal kampus seperti LSM dalam mengelola kegiatan pengembangan kapasitas Ormawa dan kemahasiswaan, tentu itu lebih kreatif. Yang pasti, fokus utama mahasiswa adalah pembelajaran dan pengembangan diri. Ormawa yang akan membuat kegiatan agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pembina Ormawa, Kabag Umum, Wakil Dekan III, dan Wakil Rektor III, yang selanjutnya akan dikoordinasikan dengan Wakil Rektor II mengenai mekanismenya,” harapnya.

Reporter: Muhammad Syahru & Fitdaturrahmi

Editor: Zuhra

29 April 2025

Musyawarah Besar LPM Al-Kalam Periode 2025–2026: Menyongsong Kepemimpinan Baru dengan Semangat Kekeluargaan

Foto: Wahyu Ramadhan
www.lpmalkalam.com- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam kembali menggelar Musyawarah Besar (Mubes) dalam rangka menetapkan kepengurusan baru untuk periode 2025–2026. Mengusung tema "The Art of Leading: Beyond Authority, Into Legacy", acara ini berlangsung di Aula FTIK, pada Senin, (28/04/25) dari pukul 09.30 WIB hingga 17.00 WIB.

Dalam kegiatan ini, LPM Al-Kalam turut mengundang Pembina LPM Al-Kalam yaitu Dr. Rizky Wahyudi, M.Kom.I., DEMA dan SEMA I, serta UKM dan UKK IAIN Lhokseumawe. Kehadiran para undangan ini semakin menambah semarak dan dukungan terhadap pelaksanaan Mubes.

Meskipun acara telah berlangsung sepanjang hari, waktu yang tersedia tidak cukup untuk menyelesaikan seluruh rangkaian agenda. Oleh karena itu, sidang Mubes memutuskan untuk menunda beberapa sesi, untuk membahas mengenai AD/ART baru untuk kepemimpinan periode 2025-2026.

Dalam kepengurusan baru ini, Muhammad Syahru terpilih sebagai Pemimpin Umum LPM Al-Kalam periode 2025–2026, sedangkan Fitdaturrahmi ditetapkan sebagai Sekretaris Umum. Sementara itu, untuk posisi Bendahara Umum, Intan Nurani berhasil memenangkan pemilihan setelah bersaing dengan M. Izzat Saputra.

Mubes kali ini juga menghadirkan sambutan inspiratif dari Putri Azzahra Lubis, selaku pemimpin umum LPM Al-Kalam periode 2024–2025. Dalam penyampaiannya, Putri menceritakan awal mula ia mencalonkan diri sebagai pimpinan serta menjelaskan kembali visi dan misi yang pernah diusung. Ia juga menyampaikan bahwa sebagian besar visi dan misi tersebut telah berhasil direalisasikan, meskipun ada beberapa pihak yang menyatakan sebaliknya. Melalui pengalaman tersebut, Putri memberikan motivasi kepada seluruh anggota LPM Al-Kalam untuk terus bersemangat, menjaga kekompakan, dan mempererat rasa kekeluargaan dalam organisasi.

Selain itu, bendahara dan sekretaris periode 2024–2025 turut menyampaikan laporan pertanggungjawaban. Bendahara memaparkan laporan keuangan yang mencakup rincian pemasukan dan pengeluaran organisasi, sedangkan sekretaris menjelaskan struktur organisasi serta kinerja divisi-divisi selama masa kepengurusan. Beberapa divisi juga turut menunjukkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) hasil kegiatan mereka selama periode 2024–2025, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada seluruh anggota.

Muhammad Syahru selaku Pemimpin Umum LPM Al-Kalam yang baru berharap “ Semoga kedepannya LPM Al-Kalam menjadi media pers yang kritis demi perkembangan kampus yang lebih baik kedepannya” tuturnya.

Dengan terlaksananya Musyawarah Besar ini, LPM Al-Kalam diharapkan terus melahirkan generasi-generasi unggul yang mampu membawa nama baik organisasi, serta meneruskan perjuangan dengan semangat kepemimpinan yang membangun warisan positif bagi masa depan.


Reporter: Putri Ruqaiyah

Editor: Redaksi

15 Maret 2025

BSI Scholarship Batch 4 Gelar Acara “Ramadhan Berbagi” untuk Anak Panti Asuhan

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Dalam semangat berbagi di bulan suci Ramadhan, BSI Scholarship Batch 4 mengadakan acara Ramadhan Berbagi.  Acara ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak panti asuhan melalui kegiatan buka puasa bersama. Kegiatan ini bertempat di Panti Asuhan Muhammadiyah, Lhokseumawe pada (14/03/2025).

Muhammad Izzat Saputra, koordinator BSI Scholarship Batch 4, menjelaskan bahwa dana yang digunakan dalam acara ini berasal dari beasiswa yang mereka sisihkan secara khusus. Acara ini juga berkolaborasi dengan komunitas TurunTangan Lhokseumawe yang sebelumnya telah mengadakan kegiatan mengajar dan perlombaan bagi anak-anak panti dari Senin hingga Kamis.

“Kami dari BSI Scholarship Batch 4 berfokus pada penyediaan buka puasa bersama untuk anak-anak panti asuhan. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan IAIN dan program BSI Scholarship kepada masyarakat agar lebih dikenal luas,” ujar Izzat.

Foto: Ist
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh kehangatan. Para peserta, termasuk anak-anak panti asuhan, mahasiswa, serta para relawan dari komunitas Turun Tangan Lhokseumawe, berkumpul untuk menikmati hidangan berbuka puasa bersama. Selain berbagi makanan, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi yang mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.

Selain itu, tujuan dari acara ini juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya berbagi di bulan suci Ramadhan. Dengan menyisihkan sebagian dari beasiswa yang mereka terima, para mahasiswa ingin menunjukkan bahwa berbagi tidak harus menunggu hingga memiliki banyak, tetapi bisa dimulai dari hal-hal kecil yang bermanfaat bagi orang lain.

“Kami berharap acara ini tidak hanya menjadi momen berbagi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk peduli terhadap sesama. Semoga apa yang kami lakukan menjadi berkah dan bermanfaat bagi orang lain,” tambah Izzat.

Acara ini mendapat sambutan positif dari anak-anak panti asuhan yang merasa bahagia dapat berbuka puasa bersama. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk menebarkan lebih banyak manfaat bagi masyarakat.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

09 Maret 2025

MUSMA 2025: Perpanjangan Pendaftaran dan Penyatuan Pemilihan, Ini Tanggapan SEMA-I Periode 2024-2025

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Musyawarah Mahasiswa (Musma) yang telah digelar oleh Senat Mahasiswa (SEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe yang telah berjalan pada beberapa waktu lalu sempat memicu berbagai kontroversial dari antara pihak penyelenggara dan beberapa peserta forum lainnya kegiatan ini telah berlangsung di Aula Biro IAIN Lhokseumawe pada (26/02/2025).

Salah satu hal yang menjadi kontroversial pada Musma ini adalah pemilihan DEMA-i dan SEMA-i tahun ini di satukan. Dari pihak penyelenggara pemilihan SEMA dan DEMA tahun ini menegaskan bahwa mereka tetap patuh pada aturan yang tertulis dalam AD/ART. Di tambah AD/ART yang disusun tahun lalu baru mulai diterapkan tahun ini. Kesalahan terbesar terjadi ketika aturan sudah ada tetapi tidak dijalankan. Dengan efisiensi anggaran, diharapkan organisasi mahasiswa dapat memanfaatkannya sebaik mungkin. Anil Alwi selaku perwakilan penyelenggara Musma menjelaskan bahwa dalam tahun-tahun sebelumnya, pemilihan SEMA dan DEMA dilakukan secara terpisah, dengan pemilihan DEMA-i terlebih dahulu, diikuti oleh SEMA-i. Namun, tahun ini, atas permintaan peserta forum, kedua pemilihan tersebut digabungkan pada hari yang sama.

"Pada tahun sebelumnya, memang pemilihan SEMA dan DEMA itu dipisahkan. Duluan dibuat DEMA, lalu dilanjutkan dengan SEMA. Tapi tahun ini, para peserta forum meminta agar keduanya disatukan. Itu kesepakatan forum, dan kami sudah menjelaskan bahwa seharusnya pemilihan dilakukan seperti yang tertulis. Namun, mereka tetap meminta agar dilakukan dalam satu hari," jelas Anil Alwi.

Lebih lanjut, Anil Alwi menegaskan bahwa meskipun pihak penyelenggara harus mengikuti aturan yang ada, mereka tetap berusaha untuk melayani permintaan forum. "Kami sebagai penyelenggara berpegang pada aturan yang ada. Kami tidak tahu apakah ada kepentingan tertentu atau tidak di balik permintaan ini, yang jelas, mereka meminta agar pemilihan SEMA-i dan DEMA-i dilakukan pada hari yang sama, karena memang itu sudah diatur dalam AD/ART. Ditambah lagi AD/ART yang baru disusun tahun lalu dan baru tahun ini dijalankan" ungkapnya

Selaku ketua umum SEMA-i periode 2024-2025 Anil Alwi juga menyampaikan harapannya kepada SEMA-i yang terpilih "Meningkatkan apa yang sudah kami jalankan dan menambahkan apa yang belum kami laksanakan. Masih banyak wewenang SEMA institut yang tahun ini belum dijalankan. Semoga SEMA selanjutnya bisa merealisasikan amanah yang tertulis dalam AD/ART, karena aturan dibuat untuk dijalankan," ujar Anil Alwi.


Reporter: Intan Nuraini

Editor: Redaksi

03 Maret 2025

Peralihan Kepemimpinan SEMA-I dan DEMA-I: Dinamika dalam Musma 2025

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Musyawarah Mahasiswa (Musma) Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Lhokseumawe 2025 telah menetapkan kepemimpinan baru di tingkat organisasi mahasiswa (Ormawa). Kegiatan ini mengusung tema Sinergi Kampus dan Organisasi Mahasiswa dalam Meningkatkan SDM Berdaya Saing Global. Kegiatan ini berlangsung di Aula Biro IAIN Lhokseumawe pada Rabu (27/2/2025).

Setelah Musyawarah Mahasiswa (Musma) IAIN Lhokseumawe 2025 resmi ditutup, kru LPM Al-Kalam mendatangi sejumlah pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan maupun jalannya forum tersebut untuk melakukan wawancara. Ketua dan Wakil Ketua DEMA-I, Ketua dan Wakil Ketua SEMA-I, Ketua DEMA FTIK selaku peserta forum, demisioner DEMA dan SEMA-I, serta Ketua Panitia Badan Penyelenggara Musma Mahasiswa (BPMM) berbagi pandangan mereka mengenai jalannya Musma, tantangan yang dihadapi, serta harapan untuk kepengurusan organisasi mahasiswa ke depan.

Ketua DEMA-I terpilih, Munawir, menjelaskan bahwa langkah awal dalam kepemimpinannya adalah merekrut anggota dan menyusun struktur organisasi. “Setelah struktur terbentuk, kami akan membekali pengurus agar siap mengabdi dan menjalankan tugas mereka,” jelasnya ketika diwawancarai oleh kru LPM Al-Kalam. Wakil Ketua DEMA-I, Asyraf Zaky, ikut menambahkan keterangannya, “Saat ketua berhalangan, yang menggantikannya adalah wakil, bukan orang lain,” ujarnya. Terkait pengambilan keputusan, keduanya berkomitmen untuk tetap berkolaborasi dalam menentukan kebijakan organisasi. Di akhir wawancara Munawir menambahkan sebuah kalimat motivasi yang ia pegang dalam kepemimpinannya, “Tuhan tidak menyuruh kita menjadi lebih baik dari orang lain, tapi menjadi lebih baik dari hari kemarin.”

Adapun Ketua SEMA-I, Cut Asna, bersama Wakil Ketua, Amru Ginting, mengungkapkan bahwa langkah awal dalam kepengurusan mereka adalah melaksanakan open recruitment bagi Badan Pengurus Harian (BPH) dan komisi-komisi lain yang terdapat dalam manajemen senat. Amru menambahkan bahwa metode rekrutmen kali ini akan melibatkan delegasi dari fakultas. Ketika ditanya bagaimana jika terjadi perbedaan pendapat di antara mereka, Cut Asna menegaskan, “Kami sudah berdiskusi sejak awal bahwa jika ada masalah, kami akan selalu berkomunikasi untuk mencari jalan tengah yang lebih baik,” ungkapnya. Adapun saat ditanya tanggapan mereka ketika terjadinya perselisihan terkait dinamika Musma yang sering menjadi ajang benturan politik antar fakultas, Cut Asna menekankan bahwa peran SEMA hanya sebatas menyediakan forum yang kondusif.

Kru LPM Al-Kalam juga turut menanyakan pendapat demisioner Ketua DEMA-I, Alam Thoriq Aku, atas kinerjanya selama 1 periode. Alam pun menyatakan kepuasannya atas kinerjanya selama satu periode. “Tujuan kami adalah meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam berpikir kritis dan berlogika. Saya berharap dinamika yang ada tetap terjaga, namun dalam batas yang wajar,” ujarnya. Alam juga berharap kepemimpinan baru mampu merangkul seluruh mahasiswa serta mampu membawa nama IAIN Lhokseumawe ke tingkat nasional ataupun internasional. Saat ditanyai mengenai pasangan calon dalam pemilihan DEMA-I yang hanya ada satu pasangan, Alam menjelaskan bahwa pihak penyelenggara telah membuka pendaftaran beberapa kali, tetapi dikarenakan adanya Koalisi antar fakultas maka terpilihlah pasangan Munawir dan Asyraf Zaky. “Sebenarnya bukan hanya satu paslon, tetapi karena adanya koalisi dengan beberapa fakultas, akhirnya hanya saudara Munawir yang maju tahun ini,” jelasnya. Ia juga berharap kedepannya pemilihan tingkat DEMA I untuk memilih Presiden dan wakil Presiden tidak lagi koalisi dari fakultas, tetapi keinginan pribadi untuk mendaftar dan dilakukan sebagaimana mestinya, seperti debat visi-misi program kerja hingga pemilihan pencoblosan nantinya jika paslon lebih dari satu karena dengan begitu barulah dikatakan dengan mahasiswa kritis dan demokratis”. Ungkapnya sekali lagi.

Foto: Putri Azzahra Lubis

Sebagai perwakilan peserta forum, Ketua DEMA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Rizqi Rahmanda, saat dimintai pendapat oleh kru terkait dinamika yang terjadi di dalam Musma, ia mengungkapkan, “Dinamika yang terjadi adalah pengalaman yang sangat berharga bagi peserta dan penyelenggara." Namun, ia turut mengungkapkan kekecewaannya, dikarenakan pengunduran jadwal Musma pada h-1 Musma tersebut ke waktu yang tidak ditentukan. “yang disayangkan adalah peserta forum yang bukan berasal dari sini. Jadi, setelah  pelantikan di FTIK kami menahan mereka untuk pulang demi ikut Musma ini. Jika ditunda ke waktu yang tidak ditentukan, rugi.” ujarnya. Rizqi juga menyoroti kurangnya transparansi dalam pembentukan Badan Penyelenggara Musyawarah Mahasiswa (BPMM), terutama mengenai struktur kepanitiaan. “Yang jadi tanda tanya adalah kemanakah anggota SEMA-I,” ungkapnya. “Selain itu, dalam akun resmi panitia tidak dicantumkan jabatan seperti ketua panitia, sekretaris, dan lainnya, hanya tertulis sebagai panitia Musma,” tambahnya.

Mendapat kritikan dari peserta forum terhadap Musma 2025, Ketua Panitia Badan Penyelenggara Musyawarah Mahasiswa (BPMM), Raifatul Rifka, mengakui bahwa menjadi panitia dalam forum tertinggi mahasiswa IAIN Lhokseumawe merupakan pengalaman baru baginya. “Ini perdana bagi saya, jadi banyak hal yang belum saya pahami, Tapi dengan bantuan Ketua SEMA dan panitia lain, semuanya menjadi lebih ringan,” ungkapnya. Raifatul rifka juga menjelaskan dalam forum pengunduran terjadi dikarenakan permintaan langsung oleh Wakil Rektor 3 dikarenakan paslon hanya 1.

Anil Alwi selaku Ketua Umum SEMA-I menjelaskan Keputusan nya membentuk panitia khusus dalam Musma 2025 kali ini dikarenakan peraturan yang tertulis dalam ADART “selama ini musma ricuh dan lain sebagainya karena tidak adanya praturan yang membentuk dan dijalani, di tahun ini jelas tertulis dalam Pasal 23 BAB IX Tentang Badan Penyelenggara Mahasiswa (BPMM), itu sebabnya kepanitian tahun ini tidak semata dari kepengurusan SEMA-I, kepengurusan anggota panitia BPMM terbentuk dari sleksi Recrutmen delegasi dari SEMA Fakultas. Beberapa sorotan yang terjadi diluar ekspetasi yang di bayangkan seperti pengunduran kegiatan dengan batas yang tidak di tentukan. Hal ini sebenarnya karena arahan langsung dari Wakil Rektor III” ungkapnya. Terkait pengeluaran surat pengunduran kegiatan MUSMA di tanggal merah Anil Alwi mengungkapkan bahwa tidak adanya peraturan yang tertulis tidak boleh mengeluarkan surat di tanggal merah, kita Senat Mahasiswa peraturan ADART mahasiswa berbeda dengan UUD pemerintahan.

Musma IAIN Lhokseumawe 2025 menjadi ajang pembelajaran bagi seluruh pihak yang terlibat. Dinamika yang terjadi memberikan wawasan baru, baik bagi peserta, panitia, maupun pemimpin organisasi mahasiswa yang baru terpilih. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, harapannya kepengurusan baru dapat membawa perubahan positif bagi mahasiswa IAIN Lhokseumawe.


Reporter: Zuhra, Putri Azzahra Lubis & Mutia Wardani

Editor: Redaksi

23 Februari 2025

Regenerasi Kepemimpinan, Segenap Organisasi Mahasiswa Fakultas Syariah Periode 2025 Resmi dilantik.

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe selenggrakan kegiatan pelantikan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dengan mengusung tema Membangun semangat baru dalam regenerasi untuk mewujudkan integritas, loyalitas, dan solidaritas. Kegiatan ini bertempat di Aula Fakultas Syariah pada Kamis, (20/02/2025).

Pelantikan ini diikuti oleh pengurus organisasi mahasiswa periode 2025-2026. Sebanyak 100 peserta dari enam organisasi mahasiswa hadir dalam acara tersebut, yakni Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA), serta Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Keluarga Islam (HKI), Hukum Ekonomi Syariah (HES), Hukum Tata Negara (HTN), dan Ilmu Falak.

Adapun ketua Ormawa yang dilantik antara lain, Ketua SEMA Fakultas Syariah Rizky Nanda Saputra, Ketua DEMA Fakultas Syariah Sastra Maulana Simangunsong, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum keluarga Islam (HMJ-HKI) Hasanul Afkar, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HMJ-HES) Raja Ary Suwandika, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara (HMJ-HTN) Ahmad Rayhan Pratama dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Falak (HMJ-IF) Muhammad Khalil Mubarraq.

Foto: Ist
Raisa Salsabiila, selaku Ketua Pelaksana, menyampaikan bahwa "Tujuan pelantikan ini adalah untuk membangun regenerasi organisasi mahasiswa agar terus berkembang ke masa depan. Selain itu, pelantikan juga bertujuan untuk meresmikan pengurus dan anggota baru yang sebelumnya telah terpilih melalui musyawarah masing-masing lembaga." ungkapnya. Raisa juga berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan antarorganisasi di Fakultas Syariah, dan juga dapat menciptakan track record yang baik di lingkungan fakultas, kampus, bahkan ke masyarakat umum. Hal ini selaras dengan tema acara yang mendorong adanya komitmen bersama dari setiap ORMAWA untuk memajukan dan mengenalkan Fakultas Syariah secara lebih luas.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Syariah, Sastra Maulana dalam sambutannya mengatakan, “Harapan saya selaku Ketua Dema Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe kepada teman-teman ketua SEMA- DEMA beserta seluruh jajarannya untuk kekompakannya, demi membuat Fakultas Syariah lebih baik lagi dari sebelumnya. Jika ada suatu permasalahan marilah kita saling bahu membahu untuk menyelesaikan masalah tersebut” tuturnya. 

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Bagian Fakultad Syariah, Bapak Lukman, S.Kom, Wakil Dekan III bapak Kafrawi, M.H,  Demisioner Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe. Acara ini kemudian ditutup dengan pembacaan doa dan sesi foto bersama.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

16 Februari 2025

Resmi Dilantik, 5 Ormawa FUAD Siap Menjadi Estafet Majukan FUAD dengan Visi dan Misi yang Sama

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Organisasi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe selenggarakan pelantikan untuk seluruh kepengurusan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) FUAD periode 2025/2026 pada Jumat, (14/02/2025).

Pelantikan Ormawa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah periode 2025/2026 digelar secara khidmat, dimulai dari pembukaan ceremonial, pembacaan SK pelantikan yang di bacakan oleh Wadek lll Dr.Mugni.MA serta pengukuhan dan pembacaan ikrar oleh Dekan FUAD yang diikuti oleh seluruh peserta Ormawa yang dilantik. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan pesan oleh Dekan FUAD yakni Dr.Marhamah, M.Kom.I.

Selanjutnya Agenda dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara beserta serah terima jabatan oleh demisioner kepada SEMA, DEMA, HMJ definitif serta pemberian kata sambutan dari Kiflan Alghifary selaku ketua Dema FUAD definitif.

Setiap lembaga Ormawa mengirimkan delegasi sebanyak 15 anggota pengurus yang terdiri dari BPH dan Kabid disetiap bidangnya. Dimulai dari lembaga Sema, Dema, dan 3 HMJ Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah.

Firman Maulidna selaku ketua panitia dalam laporannya mengatakan " Acaranya sangat hebat, walaupun dilanda hujan banyak para tamu undangan bisa menyempatkan hadir diacara yang berbahagia ini, saya sebagai ketupat sangat bersyukur dan bahagia karna partisipasi teman- teman buat hadir di acara ini, saya selaku ketupat berterima kasih sebanyak banyak nya buat teman teman, saya berharap setelah terlantiknya Ormawa Fuad periode tahun ini  bisa menjadi tauladan dan menjaga amanah dengan baik.

" Allhamdulillah ormawa FUAD telah selesai membuat acara pelantikan yang dihadiri langsung oleh Dekan FUAD Dr. Marhamah. M.kom.i. sekaligus melantik ormawa dan juga di hadiri juga oleh para civitas akademika Fuad yang  membuat acara berjalan baik. Pesan saya semoga dengan dilantiknya pengurus baru, FUAD IAIN Lhokseumawe dapat menjadi estafet yang bisa memajukan organisasi dan juga 5 Ormawa FUAD mempunyai satu visi dan misi yang sama " tutur T Alfaez Amin selaku ketua Sema FUAD definitif.


Reporter: Nurul Fadila

Editor: Redaksi

05 Februari 2025

Kenalkan Beasiswa Bank Indonesia, GenBi Komisariat IAIN Lhokseumawe Gelar GenBi Talk 3.0

 

Foto: Qurrata A'yuni 

www.lpmalkalam.com- GenBi Komisariat IAIN Lhokseumawe selenggarakan GenBi Talk 3.0 bertajuk "Get to Know Beasiswa Bank Indonesia" pada Rabu (5/2/2025) pukul 08.30 s.d. 12.30 WIB bertempat di Aula Biro IAIN Lhokseumawe. Peserta GenBi Talk 3.0 mencapai 150 mahasiswa aktif IAIN Lhokseumawe dengan latar belakang jurusan yang berbeda-beda. Kegiatan ini turut mengundang Rektor IAIN Lhokseumawe beserta jajarannya dan perwakilan KPw BI Lhokseumawe. 

Fauzi Zakaria, Manajer Unit Data Statistik dan Kehumasan KPw BI Lhokseumawe dalam kata sambutannya menyampaikan beberapa hal mengenai beasiswa Bank Indonesia, salah satunya adalah alasan mengapa Bank Indonesia memberikan beasiswa kepada generasi muda Indonesia dalam hal pendidikan. "Tentu karena kualitas generasi muda akan menjadi faktor penentu peradaban dan kemajuan suatu bangsa. Jika generasi muda terdidik dan memiliki pengetahuan yang bagus, tentu akan menjadi modal untuk berinovasi dan maju sehingga dapat bersaing dengan negara lain," tuturnya. 

Sesuai dengan tiga pilar utama GenBi yakni sebagai frontliner, change agent, dan future leader, Fauzi turut menambahkan, "Penerima beasiswa Bank Indonesia tidak hanya memperoleh bantuan pendidikan, tetapi juga pelatihan dan binaan agar menjadi garda terdepan dalam perekonomian bangsa."

Foto: Qurrata A'yuni 

Ucapan terima kasih turut dihaturkan oleh Rektor IAIN Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag., kepada Bank Indonesia yang telah memberikan atensi khusus perihal beasiswa dan program lainnya yang telah terlaksana, seperti pojok baca di perpustakaan IAIN Lhokseumawe. Beliau juga menjelaskan 4 kalimat yang menjadi kunci dalam mars GenBi, yakni meningkatkan kompetensi, meningkatkan inovasi, mencetak pemimpin religius dan tangguh, serta mencetak generasi yang mengabdi.

Pembukaan GenBi Talk 3.0 secara resmi dibuka oleh Rektor IAIN Lhokseumawe. Dalam hal ini, GenBi Talk 3.0 terbagi menjadi dua sesi; sesi pertama membahas Kebanksentralan oleh Puji Wulan Dari, dan sesi kedua membahas Tips & Trick Lolos Beasiswa Bank Indonesia, Sharing Session "Siap Jadi GenBi" oleh Muhammad Fauzan, Nirwana Zakia, Putri Maulida, dan Dinda Salsabilla. Tak hanya pemberian materi, pemutaran video penampilan bakat yang dimiliki oleh anggota GenBi Komisariat IAIN Lhokseumawe turut dilakukan. 

Foto: Qurrata A'yuni 

Penyampaian materi Kebanksentralan pada sesi pertama dikupas tuntas oleh Puji Wulan Dari selaku Ketua Umum GenBi Komisariat IAIN Lhokseumawe, mulai dari pengertian bank sentral, tugas dan wewenang bank sentral, 7 area utama tugas bank sentral, hingga sistem pembayaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Panitia GenBi Talk 3.0 juga memberikan games kepada peserta berupa Kahoot dengan pertanyaan berdasarkan penjelasan Kebanksentralan sebelumnya. 

Sesi kedua berjalan dengan penuh semangat. Pembahasan mengenai Tips & Trick Lolos Beasiswa Bank Indonesia kerap dijelaskan oleh keempat pemateri yang berpengalaman menjadi penerima beasiswa Bank Indonesia. Pemateri menyampaikan tahapan seleksi penerima beasiswa Bank Indonesia, seperti seleksi administrasi dan tahap wawancara. Kesalahan yang harus dihindari turut disampaikan guna membantu dan mendorong calon pendaftar beasiswa Bank Indonesia melakukan yang terbaik dan lolos menjadi penerima beasiswa Bank Indonesia. Sesi tanya jawab juga diberikan kepada audiens untuk mengulik lebih dalam perihal beasiswa Bank Indonesia. 

Tak berhenti di situ, panita GenBi Talk 3.0 juga menambah keseruan acara dengan memberikan kesempatan kepada 15 peserta yang beruntung untuk memainkan estafet QRIS di akhir acara.


Reporter: Alya Nadila

Editor: Redaksi 

22 Januari 2025

Mahasiswa Hukum Tata Negara Soroti Pelaksanaan Musyawarah Mahasiswa FEBI

Foto: IST


www.lpmalkalam.com-  Pelaksanaan Musyawarah Mahasiswa (Musma) yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (SEMA FEBI) menuai sorotan dari berbagai kalangan mahasiswa. Akrim Abshor salah satu mahasiswa Hukum Tata Negara dengan tegas menyampaikan kritik terkait proses seleksi calon peserta yang dinilai tidak memenuhi standar administrasi yang semestinya. MUSMA tersebut berlangsung di Aula FEBI IAIN Lhokseumawe pada (20/01/2025).

Dalam laporan yang diterima dari narasumber yang berinisial Z, diketahui bahwa beberapa calon yang tidak memenuhi persyaratan administratif yang telah ditetapkan oleh panitia. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai proses seleksi dan transparansi yang diterapkan oleh SEMA FEBI dalam pelaksanaan Musma.  

“Kami merasa bahwa proses ini tidak jelas dan tidak berjalan sesuai dengan prinsip keadilan. Seharusnya panitia lebih memperhatikan dan teliti saat memverifikasi berkas calon dan menggugurkan bagi calon yang tidak memenuhi persyaratan yang telah di tetapkan,” tegas Abshor dalam pernyataannya.  

Absor, bersama mahasiswa lainnya, meminta agar SEMA FEBI memberikan klarifikasi secara resmi terkait permasalahan ini. Selain itu, mereka juga meminta evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Musma, termasuk kemungkinan dilakukan peninjauan ulang terhadap tahapan seleksi.  

"Kami berharap agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan secara terbuka dan damai, sehingga tujuan dari Musma tetap tercapai dengan baik," ujar Abshor.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

10 Januari 2025

Musyawarah Mahasiswa HMJ Hukum Tata Negara: Menyongsong Masa Depan dengan Kepemimpinan Berintegritas

Foto: IST


www.lpmalkalam.com- Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara (HMJ HTN) Fakultas Syariah sukses menggelar Musyawarah Mahasiswa yang bertempat di Fakultas Syariah pada (6/01/2025). Kegiatan tersebut mengusung tema “Menyongsong Masa Depan dengan Kepemimpinan Berintegritas”, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menentukan arah kepemimpinan organisasi di periode selanjutnya.

Musyawarah ini dihadiri oleh mahasiswa perwakilan dari setiap angkatan dan dipimpin oleh presidium sidang, yaitu Amalik Yusbar sebagai Presidium I, Amru Ginting sebagai Presidium II, dan Rizky Nanda Saputra sebagai Presidium III. Rangkaian kegiatan meliputi Sidang Pleno I, II, dan III, pemaparan Lembar Pertanggungjawaban Pengurus HMJ HTN, serta pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum HMJ HTN periode berikutnya. 

Dalam proses pemilihan, para kandidat memaparkan visi, misi serta program kerja mereka sebelum memasuki sesi diskusi dan kritisi dari peserta musyawarah untuk menggali lebih dalam gagasan yang disampaikan kandidat. Setelah melalui proses demokratis, Ahmad Rayhan Pratama dan Putri Awwalunnisa resmi terpilih sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum HMJ HTN untuk periode mendatang. Ketua terpilih, Ahmad Rayhan Pratama, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kepengurusan ke depan dapat semakin solid dan berorientasi pada kemajuan mahasiswa HTN. “Kami berkomitmen untuk membawa HMJ HTN menjadi wadah yang lebih progresif dan berintegritas dalam mengembangkan potensi mahasiswa,” ujarnya.

Dengan berakhirnya musyawarah ini, diharapkan kepemimpinan baru dapat melanjutkan estafet organisasi dengan semangat kolaborasi dan dedikasi tinggi demi kemajuan mahasiswa Hukum Tata Negara.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

04 Januari 2025

Upaya Kelompok KPM 21 Gampong Blang Bidok dan KPM 52 Gampong Rayeuk Kuta Tinggalkan Sinergi Qur'ani bagi Generasi

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Kelompok Kuliah Pengabdian  Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kolaborasi antara KPM Gampong Blang Bidok bersama KPM Gampong Rayeuk Kuta pada tanggal (09-11/12/24). 

Acara ini dihadiri oleh puluhan warga desa dan masyarakat lainnya, termasuk anak-anak dan remaja, yang antusias mengikuti lomba dan menyaksikan pertunjukan. MTQ  (First) yang mengusung tema Menjadi Generasi Qur'ani yang Inovatif dan Berakhlak Mulia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur'an serta memperkuat pemahaman nilai-nilai islami di kalangan masyarakat setempat. Dalam sambutannya, Ketua Panitia MTQ, Isma Dhanil, menyatakan, "Kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi generasi muda untuk lebih dekat dengan Al-Qur'an dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, serta kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang akan dilanjutkan oleh masyarakat setempat."

MTQ diisi dengan berbagai kategori lomba, mulai dari Pidato, Hafalan Surah Pendek, Mewarnai, Adzan, hingga Tartil Al-Qur'an. Peserta dari berbagai usia menunjukkan bakat dan kemampuan mereka, menciptakan suasana kompetisi yang positif. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh camat KPM yaitu Munawir pada penutupan MTQ dan pembagian hadiah kepada peserta MTQ.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari 2 gampong dan masyarakat setempat. Kepala Desa Blang bidok, bapak A Wahab Is, mengungkapkan, "Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KPM yang telah membawa kegiatan positif untuk anak-anak gampong kami. Semoga MTQ ini dapat menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat belajar Al-Qur'an dan meningkatkan kualitas pendidikan agama di gampong kami."

Dengan suksesnya MTQ ini, kelompok KPM 21 berharap dapat memperkuat sinergi antara mahasiswa dan masyarakat serta meninggalkan warisan positif bagi generasi mendatang di Desa Blang bidok dan Rayeuk Kuta.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

03 Januari 2025

Mahasiswa IAIN Lhokseumawe Gelar Aksi Damai Tolak PPN 12%: Suara Perjuangan untuk Rakyat Kecil

Foto: Putri Ruqaiyah

www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe menggelar aksi demonstrasi dalam bentuk protes terhadap kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tepatnya di depan Gedung DPRK Lhokseumawe, pada Selasa (02/01/25).

Aksi ini merupakan protes terhadap kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, yang dianggap memberatkan rakyat kecil. Mahasiswa menyampaikan empat tuntutan utama yaitu stabilisasi harga kebutuhan pokok, pengkajian ulang kebijakan PPN, transparansi dalam pengambilan keputusan dan jaminan kebijakan yang tidak memberatkan masyarakat kecil.

Koordinator aksi, Raja Muda, menegaskan pentingnya pengkajian ulang kebijakan PPN melalui proses transparan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Ia mengusulkan pemerintah lebih fokus pada optimalisasi pajak dari sektor-sektor besar yang selama ini kurang tergarap, daripada membebani rakyat kecil. “Langkah progresif seperti itu akan lebih adil dibandingkan dengan kebijakan saat ini,” ujar Raja Muda penuh semangat.

Presiden Mahasiswa IAIN Lhokseumawe, Allam Thoriq Aku, menambahkan bahwa kebijakan PPN seharusnya memiliki klasifikasi jelas, sehingga hanya berlaku untuk barang-barang mewah.“Peraturan turunan seperti perpres atau permenkeu harus segera diterbitkan untuk menghindari kebingungan masyarakat,” tegas Allam Tharid Aku.

Ketua DPRK Lhokseumawe, Faisal, memberikan apresiasi atas aksi damai ini dan menyatakan dukungannya terhadap aspirasi mahasiswa. Ia menandatangani petisi yang diajukan para demonstran sebagai bentuk komitmennya untuk membawa tuntutan ini ke rapat pleno DPRK.

“Apa yang disuarakan mahasiswa ini adalah keresahan nyata masyarakat. Kami akan mengawal isu ini dan memastikan suara rakyat sampai ke pemerintah pusat,” ungkap Faisal.

Faisal menjelaskan bahwa kenaikan PPN dilakukan untuk menutupi beban utang negara, namun kebijakan tersebut seharusnya hanya berlaku pada barang mewah dan bukan kebutuhan pokok masyarakat.

Meskipun sempat terjadi ketegangan antara demonstran dan aparat keamanan, aksi tetap berlangsung damai berkat pengawalan ketat. Sekitar pukul 12.15 WIB, mahasiswa mengakhiri aksi dengan satu pesan tegas: perjuangan mereka belum usai.

“Mahasiswa akan terus mengawal kebijakan ini hingga keadilan bagi rakyat kecil terwujud,” seru Raja Muda sebelum massa aksi membubarkan diri.

Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan sosial. Dengan semangat dan solidaritas yang kuat, mereka mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu melawan kebijakan yang memberatkan rakyat kecil. Suara mahasiswa adalah suara perubahan dan kali ini, mereka ingin memastikan suara itu benar-benar didengar.


Reporter: Putri Ruqaiyah

Editor: Redaksi

01 Januari 2025

Ormawa IAIN Lhokseumawe Gelar Konferensi Pers Tolak Kenaikan PPN 12%

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Organisasi Mahasiswa (Ormawa) IAIN Lhokseumawe menggelar konferensi pers untuk menyatakan penolakan mereka terhadap rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, yang akan diberlakukan pada 1 Januari 2025 mendatang. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga Ormawa serta sejumlah mahasiswa yang menyuarakan ketidaksetujuan terhadap kebijakan tersebut. Konferensi tersebut bertempat di di Jibie Kopi Kota Lhokseumawe, pada Selasa (31/12/2024). 

Dalam konferensi pers yang berlangsung dengan penuh semangat, Ketua DEMA IAIN Lhokseumawe, Allam Thoriq  menyampaikan bahwa kenaikan PPN sebesar 12% akan memberatkan masyarakat, terutama kalangan masyarakat menengah kebawah yang masih dalam kondisi ekonomi yang terbatas. "Kami melihat bahwa kenaikan PPN ini justru akan menambah beban masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," ujar Allam.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini yang masih belum sepenuhnya stabil. "Saat ini, banyak masyarakat yang mengandalkan usaha dagang untuk bertahan hidup. Jika PPN naik, harga barang dan jasa akan semakin tinggi, yang tentu saja akan membuat kehidupan semakin sulit bagi kami," tambahnya.

Ketua SEMA IAIN Lhokseumawe Muhammad Anil Alwi juga menekankan pentingnya pemerataan ekonomi dan kebijakan yang lebih pro-rakyat, yang tidak hanya fokus pada peningkatan pendapatan negara, namun juga memperhatikan daya beli masyarakat yang semakin menurun. "Kami mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kembali kebijakan ini dan mencari solusi yang lebih adil bagi semua lapisan masyarakat," ujarnya.

Sebagai bentuk aksi, Ormawa IAIN Lhokseumawe berencana menggelar aksi damai pada kamis 2 Januari 2025, sebagai lanjutan dari penolakan terhadap kebijakan kenaikan PPN tersebut dengan terus mengawal isu melalui forum diskusi dan media sosial sehingga aksi ini bisa dipertimbangkan oleh pemerintah pusat untuk mengambil kebijakan yang lebih berpihak pada kepentingan rakyat.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi 

Nonton Bareng Film "Hafalan Shalat Delisa" Bersama LPM Al-Kalam: Mengenang 20 Tahun Tragedi Tsunami

Foto: Siti Raihani

www.lpmalkalam.com- Dalam rangka memperingati 20 tahun tragedi tsunami Aceh, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam IAIN Lhokseumawe sukses menggelar kegiatan Nonton Bareng (Nobar) film “Hafalan Shalat Delisa”. Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat dan antusias yang bertempat di Gedung Serba Guna IAIN Lhokseumawe, pada Senin (30/12/24) mulai pukul 14.00 WIB hingga selesai.

Film “Hafalan Shalat Delisa” dipilih sebagai refleksi atas tragedi kemanusiaan yang melanda Aceh dua dekade silam. Film ini tidak hanya menggambarkan kekuatan dan keteguhan hati seorang anak kecil di tengah bencana besar, tetapi juga mengingatkan kita pada nilai-nilai kemanusiaan, kepasrahan, dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan.

Acara diawali dengan sambutan dari MC diikuti dengan pembacaan puisi  oleh panitia  untuk mengenang para korban tsunami Aceh. Suasana haru menyelimuti saat para peserta bersama-sama mendengarkan puisi dalam mengenang  para korban yang telah gugur dalam tragedi tersebut.

Foto: Siti Raihani
Kegiatan Nobar ini berhasil menarik perhatian para  mahasiswa yang hadir dalam kegiatan. Selain menonton bersama, acara ini juga dimeriahkan denga adanya challange video dan reward untuk peserta yang berhasil mereview film dengan baik. Acara Nobar ini bukan sekadar hiburan, melainkan momentum penting untuk merefleksikan betapa berartinya hidup dan kekuatan iman dalam menghadapi ujian. 

"Harapannya untuk masyarakat atau mahasiswa yang ada di Aceh semoga kejadian tsunami 20 tahun yang lalu dapat menjadi pelajaran yang besar untuk masyarakat Aceh dan harapan saya untuk UKM Al Kalam semoga semakin solid lagi dan dapat lebih baik lagi kedepannya ", ucap Putri Az-zahra Lubis selaku pimpinan umum UKM AL-kalam. Baik Putri dan pengurus LPM Al-Kalam IAIN Lhokseumawe berharap acara ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada seluruh peserta untuk terus mempererat persaudaraan serta peduli terhadap sesama.


Reporter: Ismi Saydina Lubis

Editor: Redaksi

31 Desember 2024

Aceh Catat Kasus Pemerkosaan Tertinggi di Indonesia: Begini Tanggapan Kepala PSGA IAIN Lhokseumawe

Foto: Fitdaturrahmi

www.lpmalkalam.com- Provinsi Aceh tercatat sebagai daerah dengan jumlah laporan tertinggi kasus pemerkosaan di Indonesia. Berdasarkan sumber data dari katadatacoid, jumlah laporan yang masuk ke dalam data Kepolisian Daerah (POLDA) Aceh di tahun 2024 sebanyak 97 kasus. Tingginya angka laporan pemerkosaan di Aceh banyak menuai berbagai komentar dari netizen dan juga Masyarakat Aceh. Hal ini juga menjadi sorotan bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Khususnya Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Lhokseumawe Nurul Hikmah, M.Pd yang berhasil diwawancarai dan memberi tanggapannya tepatnya di Gedung Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Lhokseumawe pada Jumat (26/12/24).

Banyaknya kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual di Aceh menjadi salah satu bukti bagaimana peran hukum dan kepolisian bekerja di provinsi Aceh. “Banyaknya laporan kasus pemerkosaan di Aceh tidak hanya bisa dilihat secara 1 sisi, tapi kita juga bisa lihat dari sisi misalnya kenapa tinggi karena mungkin laporannya tinggi, artinya orang percaya dengan penegak hukum, sehingga melapor walaupun nanti entah bagaimana hasil akhir dari pelapor, yang penting dia sudah berani melapor,” ungkap Nurul Hikmah ketika memberi tanggapan terkait tingginya kasus pemerkosaan yang ada di Aceh.

Tak hanya itu, beliau juga menjelaskan terdapat beberapa indikasi. “Ada indikasi yang mempengaruhi itu semua. Pertama dilihat atau dianalisis bahwa masyarakat Aceh, sudah berani lapor dan percaya dengan penegak hukum. Kedua tingginya angka tersebut juga mengindikasi bahwa banyaknya kasus yang terjadi di Aceh. Karena banyak kasus terjadi maka banyak yang melapor. Kalau di luar Aceh, bisa jadi karena masih rendahnya kepercayaan kepada penegak hukum, sehingga kasusnya banyak tapi tidak terlapor. Sedangkan di Aceh, sudah banyak yang melapor. Tapi dari sisi lain, yang dilapor saja segitu berarti di luar dari itu mungkin masih tinggi lagi. Jadi untuk analisis kasus itu kita harus melihat dari berbagai sisi, yang pertama berarti laporan tinggi itu karena sudah ada kepercayaan dengan penegak hukum. Atau sisi yang kedua, kasus yang dilaporkan aja segitu, gimana dengan yang di luar sana yang tidak dilaporkan. Artinya di berbagai daerah pasti tinggi, cuman yang dilaporkan paling banyak itu di daerah Aceh,” tuturnya. Maka hal ini dapat menjadi sebuah apresiasi kepada badan penegak hukum, yang tentunya selalu siap sedia dan menindaklanjuti segala kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual khususnya di daerah Aceh.

Tak hanya memberi pandangan terkait kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual di Aceh, Nurul Hikmah juga menjelaskan alasan mengapa kasus pelecehan atau kekerasan seksual dapat terjadi. “Jadi salah satu alasan tingginya angka pelecahan atau angka kekerasan seksual itu yang pertama, minimnya kesadaran dan minimnya pengetahuan. Contohnya, yang pertama minimnya pengetahuan dari pihak korban, dia tidak tahu kalau itu sebenarnya sudah masuk pelecehan seksual. Padahal sebenarnya kalau dia tahu, dia bisa langsung cegah atau melawan. Tapi karena ketidaktahuan, jadi dia hanya menerima dan tidak melakukan apa-apa. Sehingga ketika dia sudah dilecehkan, baru merasa aku dilecehkan, aku korban, tapi kalau dia berani dan tahu bahwa itu pelecehan seksual pasti dia akan melawan dari awal, tanpa harus takut. Misalnya dilingkungan kampus takut jika melapor maka nilai di mata kuliahnya tidak lulus atau tidak di acc skripsi, tapi kalau dia berani dan tahu, dia tidak akan menahan dan pasti akan melapor ke Satgas PPKS,” jelasnya yang saat ini menjadi hal utama penyebab banyaknya korban serta tingginya angka kekerasan dan pelecehan seksual di berbagai tempat.

Memberikan edukasi dan kesadaran kepada setiap orang menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kasus pelecehan dan kekerasan seksual baik di lingkungan kampus maupun di tempat lainnya. “Begitu juga dengan ketidakpahaman bagi pelaku, pelaku tidak tau dan tidak paham dampak kekerasan seksual dan pelecehan seksual seperti apa, dampak terhadap korban seperti apa, dampak kepada dirinya sendiri seperti apa. Sehingga, misalnya besok jika ada yang mulai menganggu seperti bersiul atau cat calling seperti kiw-kiw, itu juga sudah termasuk melecehkan, merendahkan siapa pun itu baik perempuan maupun laki-laki. sehingga nanti ketika sudah dilapor dan terancam hukuman 10 tahun penjara, dia kaget dan baru sadar kalau itu pelecehan. Padahal sebenarnya undang-undangnya ada dan hukumnya jelas. Karena ketidaktahuan orang akan selalu mengatakan ah cuman bercanda, sama halnya juga seperti menepuk bahu atau pundak dan pinggul. Banyak orang mengangapnya sebagai bercanda, padahal sebenarnya kalau tau itu sudah termasuk pelecehan dan kalau didakwa atau dilaporkan itu bisa kena pasal. Jadi yang paling menjadi alasan utama, adalah ketidaktahuan atau minimnya pemahaman individu terhadap apa itu kekerasan seksual, dan apa dampak kepada pelaku maupun korban,” ungkapnya.

Selaku Pembina Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) IAIN Lhokseumawe, beliau juga menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan PSGA dan juga Satgas PPKS IAIN Lhokseumawe, agar kasus pelecehan seksual tidak terjadi di lingkungan kampus. “Upaya pencegahan yang dilakukan PSGA yang pertama adalah sosialisasi. Sosialisasi bisa dilakukan melalui offline maupun online, bisa melalui edukasi diskusi, seminar, melalui postingan di Instagram, atau misalnya seperti di media LPM Al-Kalam bisa membantu menyuarakan melalui tulisan artikel, opini dan lainnya,” ungkapnya.

Keberadaan media seperti website dan Instagram sangat membantu memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada khalayak ramai. Hal ini juga bisa menjadi alat untuk mencari tahu dan menyelidiki berbagai kasus yang terjadi, walaupun tidak adanya laporan langsung dari pihak yang terkait. Sama halnya yang sering terjadi di lingkungan kampus IAIN Lhokseumawe. “Tahun ini saya sering mendengar, Bu ada kasus, tetapi tidak ada yang melapor. Satgas PPKS tugasnya bukan mencari kesalahan orang atau menerima asumsi belaka, seperti ada isu kasus pelecehan di FASYA, di FEBI, ada dosen mesum di FUAD, nah begitu saya tanya mana data-datanya? kenapa tidak apa laporan ke satgas? tidak sesimple itu. Lapor dulu, jika sudah masuk nama terlapor siapa, pelapor siapa, kejadiannya apa, baru kita selidiki. Walaupun misalnya, Bu yang kami tau hanya segini selebihnya nanti ibu tinggal selidiki di lapangan maka itu akan kita selidiki. Tetapi saat ini mahasiswanya hanya ngasi tau sekilas tapi tidak melapor” tuturnya

Nurul Hikmah juga menjelaskan, bahwa adanya perlindungan khusus yang diberikan kepada korban atau pelapor, terkait kasus pelecehan seksual di lingkungan kampus. “satgas PPKS IAIN Lhokseumawe akan menjaga kerahasiaan pelapor dan saksi, dan akan menangani kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus dan di luar kampus jika masih berhubungan dengan kegiatan atas nama kampus atau kegiatan akademik. Selain dari kegiatan akademik, maka SATGAS tidak bertanggung jawab” tuturnya

“Kita juga bekerjasama dengan bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) DP3AP2KB Kota Lhokseumawe, LBH Apik Aceh dan POLRES Kota Lhokseumawe. Beliau juga turut memberikan harapan untuk pencegahan kasus pelecehan seksual terutama di lingkungan kampus IAIN Lhokseumawe. “Pertama saya berharap agar setiap individu civitas akademik IAIN Lhokseumawe, meningkatkan kesadaran tentang pencegahan kekerasan seksual, meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan gender. Karena jika kesetaraan gender terbentuk, maka orang tidak akan ada lagi yang berani menghina-hina, tidak akan ada lagi yang menjatuhkan, dan melecehkan orang lain. Jadi cara meningkatkan kesadaran itu yakni, dengan cara membaca melalui edukasi dan concern terhadap isu ini. Kedua beri dukungan kepada korban dan tidak memberikan kalimat buruk atau menjudge korban. Ketiga, jangan takut untuk bersuara di manapun berada, karena sangat berpengaruh untuk mencegah kasus ini. Tanpa kita bersuara orang tidak akan takut dan tidak akan kapok untuk melakukan pelecehan seksual,” harapnya.

 

Reporter: Muhammad Syahru dan Fitdaturrahmi

Editor: Redaksi

26 Desember 2024

Komitmen Tingkatkan Jaringan WIFI, Kepala TIPD: Targetnya Ke Depan Satu Akses Point untuk Dua Ruang Kelas

Foto: Mutia Wardani

www.lpmalkalam.com- Lambatnya jaringan WIFI di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe tepatnya dibeberapa titik yang dikarenakan infrastruktur sedang ditingkatkan. Sehingga menyebabkan lambatnya jaringan WIFI dibeberapa titik kampus. Hal ini disampaikan oleh Ir. Muhammad Ilham, S.T., M.IT. selaku Kepala Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) IAIN Lhokseumawe, yang diwawancari di Lab Center IAIN Lhokseumawe pada Senin, (23/12/24).

Muhammad Ilham menyampaikan perkembangan infrastruktur jaringan dari sebelum dan setelah ia menjadi kepala TIPD IAIN Lhokseumawe. Sebelumnya, jaringan WIFI di IAIN Lhokseumawe banyak yang blind spot (tidak nampak) dan banyak kendala yang terjadi. “Dua tahun belakangan ini kita mencoba membangun infrastruktur yang lebih bagus, lebih up to date. Sehingga jaringan-jaringan yang kita dapatkan disini bisa lebih bagus. Jadi kalau sekarang selama dua tahun ini perkembangan infrastruktur yang kita kerjakan ialah sudah adanya jaringan fiber optik dengan 5,7 KM, jadi semua jaringan sudah diatur sendiri tidak disewa lagi seperti dulu. Dengan adanya infrastruktur ini, blind spot yang sebelumnya sering terjadi, saat ini sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

Foto: Wahyu Ramadhan

Beliau juga menjelaskan perkembangan infrastruktur di dua tahun belakangan ini hingga sekarang yang telah dibangun sendiri sangat memudahkan, karena server dan jaringan yang sudah dimanage sendiri.

“Karena secara infrastruktur kita sudah membangun sendiri. Servernya juga kita sudah ada sendiri, jadi jaringannya kita yang memanage sendiri, berapa ke FTIK, berapa ke FEBI semua- semua lah, termasuk LAB Center. Termasuk ketika acara wisuda segala macam, itu sudah semua bisa dipakai. Makanya ketika acara apapun tidak terjadi masalah, karena koordinasi dengan kita, kita berikan jaringan nya ke acara tersebut, memang kembali ke bandwidth. Bandwidth ini perlahan akan kita naikkan, tahun ini juga sudah naik dari tahun sebelumnya. Dari yang awalnya cuman 100 sekian Mbps dengan UMS beberapa, nah tahun ini yang sudah berjalan saat ini, kita sudah memiliki jaringan 250 Mbps dengan pemakaian Provider Telkom dan 35 Mbps dengan pemakaian provider Icon, itu terpusat di server kita. Belum lagi nanti ada UMS, seperti IndiHome yang tersebar di 30 titik,” tuturnya.

Lebih lanjut, beliau juga mengatakan dalam hal itu perlahan akan ditingkatkan, sementara untuk menghilangkan terjadinya blind spot adalah dengan menyediakan satu akses point untuk empat kelas.

“Nah itu perlahan kita tingkatkan, kenapa, contoh di FTIK, karena saya kebetulan di FTIK, di FTIK ini kita usahakan jangan blind spot, maka kita sediakan satu akses point itu untuk empat kelas, menurut kita itu belum mencukupi. Nah, tahun depan target kita adalah satu akses point untuk dua kelas. Hal ini sudah kita ajukan dan sudah kita skemakan semua,” ucapnya.

Muhammad Ilham menjelaskan, “Jaringan yang tidak stabil itu bukan tidak stabil jaringannya. Jaringan penuh itu karena infrastruktur sedang kita tingkatkan. Contohnya akses point, pelan-pelan kita tingkatkan. Sekarang akses point kita sudah mulai banyak, dulu kan kurang. Jadi ini udah mulai kita tingkatkan. Sekarang jumlah akses point kita mungkin ada sekitar hampir 100 lebih kurang lebih. Tapikan tersebar di seluruh kampus, sehingga kampus kita inikan besar- besar, ruangannya lantai satu, lantai dua, dan lantai tiga. Jadi ini pelan-pelan kita tingkatkan. Makanya target kita, satu akses point itu dua ruang kelas. Itu insya Allah kalo bisa memang tahun depan sudah bisa terealisasi,” jelasnya.

Tak hanya itu, Muhammad Ilham juga mengungkapkan mengenai pemeliharaan dan sistem yang terhubung dengan server. “Untuk pemeliharan itu kita sendiri, mandiri. Kita memang belum cukup secara SDM (Sumber Daya Manusia), masih kurang. Tetapi pelan-pelan dalam SDM kita pun ada peningkatan secara skill. Semua kita kelola sendiri bahkan website kita punya server sendiri, tidak ada lagi bergantung dengan orang. Ketika ada kendala, contohnya di FTIK, di FTIK biasanya dalam hal itu kita punya sistem NMS (Network Monitoring System) namanya, di telegram diberi tahu, FTIK misalnya jaringannya penuh. Kita tahu penuh, tapi kita tidak bisa buat apa-apa, karena infrastruktur nya memang segitu, kecuali ada putus-putus atau tidak connect nah itu biasanya ada laporan ke kita, biasa seperti itu. Contoh kemarin di lantai 3 FTIK yang plafonnya roboh, itu juga alat kita kena, jadi kita ganti,” ungkapnya.

Beliau juga mengharapkan dengan adanya dukungan dari mahasiswa sangat berpengaruh untuk terealisasi. Karena skema sudah mulai dibuat dan mappingnya sudah ada.

“Mudah-mudahan dengan adanya dukungan dari para mahasiswa, karena mahasiswa memakai WIFI banyak saya lihat digunakan untuk sosial media dan jam-jam padatnya hanya di jam 9-12, itupun di FTIK yang banyaknya karena ramai mahasiswa. Nah target kita satu akses point dua kelas. Tahun depan insyaAllah, mudah-mudahan terlaksana, karena kita ini sudah mulai buat skemanya, mapping nya sudah ada, insyaAllah segera kita buatkan seperti itu. Itu yang terjadi sekarang, memang kita usahakan dulu. Dua tahun belakangan ini blind spotnya, jangan ada lagi yang tidak terjamah jaringannya. Sekarang kalo bisa kita rasakan hampir semua terjamah. Memang satu kelas itu kan 20-25 orang sekali masuk, jadi empat kelas dah 100. Nah alatnya tahan tapi jaringannya lelet. Dulu mungkin mahasiswa tidak dapat aksesnya. Mulai saya ini, dua tahun belakangan, semua ini open. Artinya, jaringannya kita password tapi passwordnya mahasiswa bisa tahu, itu yang kita coba sampaikan. Karena itu salah satu fasilitas yang akan kita berikan secara penuh, karena berbasis dengan teknologi sesuai dengan visi misi IAIN Lhokseumawe,” harapnya.

Disisi lain, Rektor IAIN Lhokseumawe Prof. Dr. Danial, M.Ag. saat diwawancarai oleh Kru LPM Al-Kalam pada Jum’at, 4 Oktober 2024 di Ruang Rektor IAIN Lhokseumawe, menyampaikan. “Transformasi yang kami lakukan dari 2021 hingga 2024 bukan hanya upaya peningkatan mutu pendidikan, namun juga komitmen kami untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global. Dengan peningkatan akreditasi, kerjasama internasional, dan fasilitas yang lebih modern, dengan pembangunan infrastruktur digital dan IT yang telah kami tingkatkan. Peningkatan infrastruktur teknologi informasi dan jaringan internet menjadi prioritas utama kami. Karena penyediaan fasilitas IT yang lebih baik akan mempermudah proses belajar mengajar dan akses digital,” tutur Prof Danial.


Reporter: Muhammad Syahru

Editor: Redaksi

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnaslis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0823-6508-3003 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.