![]() |
Foto: Zahira Putri Meola |
Beliau mengungkapkan bahwa pembuatan email kampus berawal dari kepedulian terhadap mahasiswa yang belum memiliki alamat resmi institusi, padahal fasilitas dan sistemnya telah tersedia. Setelah melalui kerja sama dengan Google dan penyesuaian sistem internal kampus, email kampus mulai diperkenalkan pertama kali dalam kegiatan PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) tahun 2024.
Setelah peluncuran tersebut, pihak TIPD belum memiliki waktu khusus untuk mengenalkan sistem informasi akademik secara menyeluruh, termasuk email kampus. Oleh karena itu, pihak TIPD bekerja sama dengan Humas (Hubungan Masyarakat) untuk menginformasikan bahwa mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan sudah dapat mengajukan email kampus melalui website resmi TIPD. Email akan diproses dan aktif dalam waktu maksimal 2 × 24 jam. Apabila belum aktif atau terdapat kendala, mahasiswa dapat menghubungi TIPD Center.
“Masuk ke website kami di TIPD. Lalu klik pada pengajuan email, nanti diminta menyiapkan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa), dan di situ ada menu untuk pengajuan email baik bagi mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan. Nah, email kampus ini bisa digunakan seluruh mahasiswa hingga satu tahun setelah menjadi alumni. Setelah itu, baru kami hapus,” ujarnya.
Meskipun belum banyak yang mengetahui, email kampus ini telah memberikan banyak manfaat, seperti akses ke seluruh layanan Google Workspace. Mahasiswa juga mendapatkan kapasitas penyimpanan gratis sebesar 5 gigabita (GB), yang dapat ditingkatkan hingga 30 GB sesuai permintaan. “Awalnya kita beri 5 GB gratis. Kalau penuh, mahasiswa boleh minta tambahan jadi 10 GB, lalu 15 GB, sampai maksimal 30 GB. lumayan juga 30 GB ya,” tambahnya.
Sayangnya, belum adanya kewajiban dari pihak akademik untuk menggunakan email kampus dalam proses pembelajaran juga menjadi salah satu alasan rendahnya pemanfaatan fasilitas ini. Karena itu, pihak TIPD sedang menyiapkan kebijakan baru untuk mendorong pemanfaatan email kampus secara menyeluruh.
“Ke depan nanti, seluruh mahasiswa baru akan langsung kami daftarkan sebagai pengguna email kampus dan juga akan tercatat di Siakad (Sistem Informasi Akademik) menggunakan alamat kampus. Selama ini kan hanya memakai email pribadi. Nah, nantinya wajib menggunakan email kampus. Kami selalu mengimbau mahasiswa untuk segera mendaftar. Sayang sekali kalau tidak digunakan karena manfaatnya sangat banyak,” jelasnya.
“Kami juga mengupayakan agar tahun ini mahasiswa baru mendaftar menggunakan email kampus. Kedua, semua aktivitas akademik yang berkaitan dengan Siakad, Edlink (platform pembelajaran daring kampus), dan sebagainya akan melalui email kampus. Kami juga melakukan sosialisasi kepada para dosen agar ke depannya semua tugas, kalau memang dikumpulkan lewat email, harus dikirimkan menggunakan email kampus. Ini sebenarnya bukan untuk kepentingan kami, tetapi untuk kemudahan mahasiswa sendiri,” tambahnya.
Dari sisi keamanan, email kampus dikelola melalui server Google dan sistem internal TIPD secara profesional. Hingga kini, belum pernah terjadi kebocoran data atau pembobolan akun. Mahasiswa juga diimbau menjaga kerahasiaan kata sandi dan data pribadi agar tidak disalahgunakan. Sebagai penutup, Kepala TIPD menyampaikan pesan penting kepada seluruh mahasiswa.
“Pertama, bagi yang belum memiliki email kampus, segera daftarkan diri. Kedua, upayakan semua aktivitas yang berkaitan dengan kampus dilakukan melalui email kampus. Ketiga, baiknya betul-betul dijaga kata sandi dan semua informasi pribadi karena sangat sensitif. Keempat, manfaatkan berbagai aplikasi yang sudah disediakan di dalamnya,” ujarnya.
Reporter: Indira Ulfa & Jati Mainah
Editor: Putri Ruqaiyah