|
Foto: Muhammad Izzat Saputra |
www.lpmalkalam.com- Terkenal lahir sejak tahun 2005, pengurus dan kru LPM Al-Kalam saat ini masih bertanya-tanya bagaimana sejarah LPM Al-Kalam dari masa ke masa. Reffhy Bahrizal sebagai salah satu alumni sekaligus Pimpinan Redaksi LPM Al-Kalam tahun 2017 untuk menceritakan kilas balik LPM Al-Kalam Kegiatan Kemah Jurnalistik yang berlangsung di Aula Fakultas Tarinyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) pada Jumat, (1/11/2024).
Reffhy memulai kilas baliknya dengan menampilkan sebuah slide power point presentation logo LPM Al-Kalam di tahun 2005 s.d. 2015 dengan nuansa hitam putih. Namun demikian, ia menegaskan bahwa sejarah LPM Al-Kalam pada tahun 2005 s.d. 2015 belum ditemukan, sehingga menjadi PR besar bagi seluruh pengurus, kru aktif, dan kru magang untuk mencari tahu lebih jauh terkait hal tersebut.
Tiba di masa krisis LPM Al-Kalam tahun 2016, Reffhy menyampaikan bahwa Wakil Rektor III ingin membekukan LPM Al-Kalam melihat SDM yang ada saat itu hanya berkisar 3 s.d. 4 mahasiswa. Hal ini tak membuat SDM LPM Al-Kalam saat itu mundur, Muhammad, Indra, Musliadi dan Reffhy bersikeras menentang pembekuan UKM LPM Al-Kalam dengan menyetujui permintaan Wakil Rektor III untuk membuat sebuah buletin.
Dalam merancang buletin tersebut, keempat kader LPM Al-Kalam melakukan perekrutan secara tak resmi dengan mencari SDM sebanyak-banyaknya dan melakukan PJTD (Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar). Hingga pada akhirnya, tanpa anggaran dan hanya memanfaatkan pengalaman yang belum matang, serta printer hasil pinjaman, sebuah buletin berhasil diterbitkan. Pertemuan kembali bersama Wakil Rektor III membuahkan hasil, LPM Al-Kalam kembali bangkit.
Di samping itu, pada tahun 2016 LPM Al-Kalam memiliki program-program yang akan dilaksanakan agar LPM Al-Kalam tetap hidup; yaitu membentuk susunan struktur baru, menetapkan visi dan misi, perubahan logo, melakukan upaya terobosan baru, menentukan warna atau identitas organisasi, rencana pembuatan baju dinas dan badge kerja, serta menilik sejarah dan menentukan tanggal terbentuknya LPM Al-Kalam.
Reffhy dalam penyampaian kilas balik penentuan tanggal terbentuknya LPM Al-Kalam mengatakan, "Saat itu kami tidak tahu kapan terbentuknya LPM Al-Kalam. Namun, kami sempat bertanya dengan alumni sebelumnya dan mereka mengatakan di tahun 2005, pertengahan bulan Mei. Sehingga, kami menentukan tanggal terbentuknya LPM Al-Kalam adalah 15 Mei 2005," tuturnya jelas.
|
Foto: Muhammad Izzat Saputra |
Logo LPM Al-Kalam dengan nuansa kuning emas saat ini merupakan hasil ide dan karya para alumni LPM Al-Kalam saat itu. Ilustrasi pena yang menunjukkan tulisan dan toa yang mengharapkan organisasi tersebut terus menjadi penyuara.
Perihal pembuatan baju dinas bernuansa biru dongker dan logo kuning emas yang menjadi identitas bagi LPM Al-Kalam juga menjadi ketertarikan penuh bagi peserta Kemah Jurnalistik dalam mendengarkan paparan dari Reffhy. "Baju dinas yang kalian gunakan saat ini adalah baju yang kami desain dan kami tentukan warnanya saat itu. Baju itu merupakan inspirasi dari kru Net TV. Kami mencoba memodifikasi dengan membuat bajunya berwarna biru dongker dan mendesain jahitan putih di setiap pinggir jahitan," ucapnya yang dihadiahi tepuk tangan oleh seluruh peserta.
Menariknya lagi, slogan "Rakan Meutuah" merupakan slogan yang lahir di masa setelah LPM Al-Kalam kembali bangkit. Slogan tersebut lahir dari Aulia Rahmat, alumni LPM Al-Kalam yang saat itu sering menggunakan slogan tersebut sebagai sapaan bagi pembaca dan peminat berita LPM Al-Kalam.
Reffhy menyampaikan bahwa alumni LPM Al-Kalam tak sedikit yang berprofesi sebagai seorang jurnalis atau berprofesi sebagai non-jurnalis, tetapi tekun dalam menangani media massa sebagai jurnalis. Ia juga menegaskan bahwa LPM Al-Kalam tidak serta merta hanya belajar menjadi seorang jurnalis. "Di LPM Al-Kalam tidak hanya belajar jurnalis, tetapi bagaimana mengelola organisasi, belajar bagaimana menjadi organisatoris, dan memiliki pengalaman yang akan dibawa ke masa depan," ujarnya.
Reffhy menyebutkan bahwa generasi LPM Al-Kalam saat ini merupakan hasil dari generasi sebelumnya. Meski kader generasi sebelumnya tak sehebat generasi sekarang, tapi berkat kerja keras dan bantuan mereka, LPM Al-Kalam masih bertahan dan terus berkembang hingga saat ini.
Di akhir penyampaian materi, ia mengharapkan LPM Al-Kalam terus berkembang dengan penggunaan media website yang lebih menarik, serta sosial media yang terus aktif, dan pembuatan tabloid sekali atau dua kali dalam setahun, serta memikirkan bagaimana menarik peminat untuk menelusuri media LPM Al-Kalam.
Reporter: Alya Nadila
Editor: Redaksi