![]() |
| Foto: IST |
Rombongan KPM yang turut didampingi Kepala Desa Menye Cut Bahagia, Tengku Imum (Ismail Adam) serta sejumlah ibu-ibu setempat, tiba di rumah duka sekitar pukul 11.00 WIB. Kedatangan mereka disambut dengan penuh haru oleh keluarga almarhum. Dalam kesempatan tersebut, rombongan juga membacakan doa dan samadiah yang dipimpin oleh Tengku Imum Ismail Adam.
Nurul Mukminati, yang akrab disapa Mina, menceritakan kembali kronologi kejadian yang menimpa ayahnya. Menurutnya, almarhum terseret arus banjir bandang saat dalam perjalanan pulang dari Desa Nibong menuju rumahnya di Cot Girek Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Saat itu, almarhum membawa satu unit sepeda motor Honda Beat yang hingga kini belum ditemukan.
“Sebelum terbawa arus, motor tersebut sempat diparkirkan di rumah warga karena jalan sudah tidak bisa dilewati,” ungkap Mina.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, proses evakuasi terhadap korban dimulai sekitar pukul 09.00 WIB setelah petugas menerima laporan adanya dugaan temuan jenazah yang terbawa banjir bandang. Operasi evakuasi melibatkan personel gabungan dari Koramil 05 Syamtalira Bayu, Polsek Syamtalira Bayu, Bhabinkamtibmas, serta bantuan pasukan Yon Kav 11/Serbu.
Kapolres Aceh Utara, AKBP dr. Ahzan, S.H., S.I.K., M.S.M., M.H., melalui Kapolsek Syamtalira Bayu IPTU Gunanto, membenarkan bahwa laporan tersebut valid dan langsung ditindaklanjuti.
“Tim bergerak cepat memverifikasi laporan dan menuju lokasi dengan perlengkapan evakuasi lengkap. Kondisi air saat itu sangat deras, sehingga seluruh proses dilakukan dengan kehati-hatian yang tinggi,” ujarnya.
Takziah tersebut menjadi bentuk dukungan moral dan empati dari keluarga besar KPM kelompok 15 Desa Menye Cut Bahagia UIN SUNA Lhokseumawe atas musibah yang menimpa keluarga sahabat mereka.
Penulis: Mulia Pobrina, Mahasiswi KPM Kelompok 15 UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe
Editor: Zuhra













