Portal Berita Al-Kalam

Alih Status IAIN ke UIN, Username dan Profil Media Sosial UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Belum Berganti? Ini Alasannya

Foto: IST www.lpmalkalam.com -  Humas Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menuai pertanyaan dari mahasiswa terkai...

HEADLINE

Latest Post

13 Juli 2025

Bahas Jurnalisme Data, Workshop Jurnalitik Dasar Hadirkan Masriadi Sambo

Foto: Muhammad Izzat Saputra 
www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menyelenggarakan Workshop Jurnalistik Dasar di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Walikota Lhokseumawe pada Sabtu (12/07/2025).

Kegiatan yang mengusung tema Berkarya dengan Data, Menggali Fakta dengan Rasa, turut menghadirkan pemateri hebat yang merupakan seorang dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Malikussaleh (Unimal), yaitu Masriadi Sambo, S.Sos., M.Kom.l., yang menyampaikan materinya Jurnalisme Data.

Dalam pemaparan materi, Masriadi Sambo menekankan penggunaan open data dalam mencari data. Setelah itu, pemateri menyampaikan agar data pribadi jangan ditunjukkan kepada publik, karena data pribadi bukan hak publik. Untuk membedakan atau mengukur bahwa data bersifat publik atau pribadi, maka indikatornya hanya satu apakah di dalamnya terdapat uang negara, jika ada berarti datanya bersifat publik, namun jika tidak ada maka bersifat pribadi. 

"Yang boleh dipublikasikan hanya yang ada urusan publiknya, jika urusan pribadi maka tidak boleh dipublikasikan," ungkapnya.

Foto: Qurrata A'yuni 
Selanjutnya, beliau membahas tentang etika untuk menggunakan data. Pertama, unsur membedakan masalah publik dan pribadi. Kedua, unsur kepantasan budaya dan lokal. Ketiga, lisensi data yang membutuhkan data. Contohnya copyright yang diberikan watermark.

"Untuk open data, yang artinya milik negara boleh diambil. Namun, jika ada watermark maka harus ada izin," pungkasnya.

Kemudian, Masriadi menyampaikan mengenai sudut pandang (point of view) yang harus didebatkan bukan datanya. 

"Jika mau mendebatkan data, maka ambil data dan sumber yang sama. Data boleh saja di debatkan karena bukan datanya yang salah, tetapi pemberi maknanya lah yang salah," ujarnya.

Setelah sesi tanya jawab, materi ditutup dengan memberikan wejangan kepada seluruh kru LPM Al-Kalam. Masriadi mengatakan bahwa jurnalisme tidak berbicara hitam putih kebenaran, jurnalisme selalu mendekati seratus persen kebenaran.

"Menjadi jurnalisme tidak boleh egois, jangan merasa bahwa diri kita yang paling benar. Jangan samakan hukum jurnalisme dan hukum Tuhan, karena itu adalah dua hal yang berbeda," tutupnya.


Reporter: Daini Rizki

Editor: Tiara Khalisna

12 Juli 2025

Zainal Bakri: Jangan Jadi Wartawan Ala Munkar-Nakir!

Foto: Qurrata A'yuni 

www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menggelar Workshop Jurnalistik Dasar di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Lhokseumawe pada Sabtu (12/07/2025). 

Kegiatan ini menghadirkan Zainal Bakri, S.Sos., M.Kom.I, yakni salah seorang pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe, sebagai pemateri dengan materinya psikologi narasumber. Dalam pemaparannya, Zainal menekankan pentingnya pemahaman psikologi komunikasi dalam proses wawancara. Ia menyoroti bagaimana sikap dan pendekatan seorang wartawan dapat memengaruhi respons narasumber.

“Wartawan bukan polisi, jadi jangan menginterogasi. Wartawan juga bukan hakim, jadi jangan menghakimi," tegas Zainal.

Ia mengkritik praktik pewartaan yang sering kali menempatkan wartawan seolah-olah sebagai aparat penegak hukum. “Tidak semua wartawan berlaku seperti wartawan, ada yang seperti munkar-nakir, seperti jaksa, seperti polisi," tambahnya. 

Zainal juga menegaskan bahwa wartawan tidak boleh menjadi narasumber atas beritanya sendiri, karena berita adalah fakta yang terverifikasi secara langsung. “Wartawan tidak bisa jadi narasumber sendiri, itu bukan berita, karena berita adalah fakta yang terverifikasi langsung," ujarnya.

Foto: Muhammad Izzat Saputra
Lebih lanjut, Zainal menjelaskan bahwa dalam komunikasi, wartawan harus mampu memahami persepsi, emosi, motivasi, dan pengalaman masa lalu narasumber. “Ketika membangun komunikasi pasti kita melibatkan persepsi, emosi, motivasi, serta pengalaman masa lalu," jelasnya.

Menurutnya, narasumber terbagi ke dalam empat karakter, yakni defensif, dominan, emosional, dan kooperatif. Setiap tipe narasumber, kata Zainal, memerlukan pendekatan yang berbeda agar proses wawancara berjalan efektif.

Zainal juga membagikan pengalamannya saat mewawancarai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ketika masih menjabat sebagai Menko Polhukam, terkait penanganan negara atas konflik Aceh.

Sesi ditutup dengan tanya jawab interaktif bersama peserta. Sebagai penutup, Zainal mengingatkan pentingnya etika dan penghormatan terhadap narasumber.

“Kalau jadi wartawan sebenarnya, kalian harus paham bahwa narasumber adalah orang yang mesti dihormati haknya," pungkasnya.


Reporter: Raja Oktariansyah

Editor: Tiara Khalisna

Ciptakan Ruang Belajar, LPM Al-Kalam Hadirkan Workshop Jurnalistik Dasar

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com - Workshop Jurnalistik Dasar yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menjadi ruang belajar bagi kru baru LPM Al-Kalam. Kegiatan ini berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Lhokseumawe pada Sabtu, (12/07/ 2025), pukul 08.00–16.00 WIB.

Seluruh peserta merupakan kru baru LPM Al-Kalam angkatan tahun 2024. Materi Psikologi Narasumber dan Jurnalisme Data disampaikan oleh dua narasumber berpengalaman, yakni Zainal Bakri, S.Sos., M.Kom.I., dan Masriadi Sambo, M.Kom.I. Penampilan tari Top Pade dan pembacaan puisi oleh kru LPM Al-Kalam juga menjadi salah satu daya tarik dalam workshop tersebut.

Pembina LPM Al-Kalam, Ir. Muhammad Ilham, S.T., M.I.T., turut hadir pada kegiatan bertema Berkarya dengan Data, Menggali Fakta dengan Rasa. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bekal penting bagi kru LPM Al-Kalam dalam menghasilkan karya. “Di era digital ini, adik-adik diharapkan memahami bagaimana membuat berita berdasarkan data yang faktual. Bukan hanya menyajikan berita secara garis besar, tetapi juga secara mendalam,” ungkapnya.

Foto: Qurrata A'yuni 

Zainal Bakri sebagai pemateri pertama yang membahas psikologi narasumber, tidak hanya menyampaikan materi pokok, tetapi juga menjelaskan tentang etika kepada narasumber, teknik menembus narasumber, dan pengalaman-pengalaman yang telah ia lalui selama menjadi jurnalis.

Sementara itu, Masriadi Sambo yang memaparkan materi jurnalisme data, menjelaskan bagaimana penggunaan data yang tepat dapat membantu menilai berita secara lebih objektif. Sesi diskusi dan tanya jawab setelah pemaparan materi turut membantu meningkatkan pemahaman peserta.

Foto: Qurrata A'yuni
Peraih penghargaan kategori peserta terbaik, Tiara Khalisna, menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan ini. "Acara ini sudah sangat bagus. Panitia sudah menyiapkan acara dengan maksimal, hanya saja peserta kurang bersemangat. Saya berharap ke depannya peserta bisa lebih aktif lagi,” ujarnya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara atas apresiasi yang telah diberikan kepadanya.

Berlangsungnya workshop ini tidak lepas dari dukungan pihak sponsor dan mitra media, yakni Depo Cleo Lhokseumawe, iNews Portal Aceh, Aceh Journal National Network (AJNN), Media Literasi, Radar Aceh, PT Radio Citra Multi Swara, Berita Merdeka, Gemar News, Puja TV, Info Lhokseumawe, Info Aceh Utara, CEO Aceh, News RB Aceh, dan Portal Satu.

Melalui workshop ini, Abdul Azis Perangin-angin selaku ketua panitia berharap kegiatan ini dapat menjadi ilmu yang diterapkan peserta saat melakukan peliputan, khususnya sebagai jurnalis kampus.


Reporter: Alya Nadila
Editor: Putri Ruqaiyah

24 Juni 2025

Majelis Jubah Berdasi Gaungkan Dakwah Milenial Lhokseumawe Bersama Kadam Sidik di Talkshow FYP

 
Foto: Raisa Salsabiila
www.lpmalkalam.com - Majelis Jubah Berdasi sukses menyelenggarakan talkshow spektakuler bertajuk JIBRIL (Jiwa Brutal Ingat Ilahi) dengan tema “FYP (Fikiran, Yakin, Perasaan)” pada Senin (23/06/2025, pukul 13.35 s.d. 17.00 WIB berlangsung di Gedung Multi Purpose, Arun, Lhokseumawe. 

Talkshow ini dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Hadir sebagai narasumber utama, dai muda nasional Kadam Sidik, atau yang memiliki nama asli Husain Basyaiban. Ia dikenal luas melalui dakwahnya yang kreatif dan inspiratif di media sosial. Gaya penyampaiannya yang lugas, mudah dipahami, dan relevan dengan kehidupan generasi Z menjadikan dirinya sosok yang digemari kalangan remaja.

Ketua Panitia Pelaksana, Tgk. Muhammad Iqbal, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas antusiasme para peserta dan menyampaikan alasan pemilihan narasumber tersebut. “Beliau adalah figur yang mampu menyampaikan dakwah dengan bahasa yang ringan namun berbobot, sehingga mudah dipahami oleh semua kalangan, terutama generasi muda. Kami ingin memberikan motivasi kepada para jemaah melalui sosok yang inspiratif dan mampu menjangkau generasi saat ini,” jelasnya.

Acara secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Wali Kota Lhokseumawe, yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan dakwah modern ini. Sejumlah tokoh penting daerah turut hadir memberikan dukungan.

Dalam sesi materi, Kadam Sidik menekankan pentingnya memahami makna perintah Iqra’ sebagai dasar membangun peradaban. “Membaca itu sangat penting untuk memperdalam ilmu, terutama ilmu agama. Jadilah pribadi yang selalu ingin belajar dan berusaha menjadi lebih baik setiap harinya. Isi waktu luang dengan produktivitas yang bermanfaat, sehingga hidup menjadi lebih bermakna,” ujarnya.

Talkshow ini tidak hanya menghadirkan materi inspiratif, tetapi juga memberikan ruang interaksi langsung antara peserta dan narasumber melalui sesi tanya jawab. Antusiasme peserta begitu tinggi, terutama dalam membahas dakwah, kehidupan remaja, serta peran generasi muda dalam membangun peradaban melalui pendidikan.

Sebagai penutup, acara dimeriahkan dengan penampilan salawat oleh Redho, yang semakin menguatkan nuansa religius dan semangat kebersamaan. Peserta tampak menikmati seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir acara.

Panitia berharap talkshow ini menjadi inspirasi bagi generasi milenial dalam meningkatkan semangat syiar Islam. Dengan pendekatan yang modern dan relevan, kegiatan semacam ini diharapkan terus berlanjut sebagai upaya membangkitkan gairah Islam dan membentuk generasi muda yang produktif dan berdaya saing.

Reporter: Raisa Salsabiila
Editor: Putri Ruqaiyah

20 Juni 2025

Aksi Bersih dan Kampanye Lingkungan Warnai Milad UKM PA Jipala ke-14

 

Foto: Abdul Aziz Perangin-angin

www.lpmalkalam.com- Dalam rangka peringatan milad ke-14, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam (PA) Jipala Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menggelar aksi bersih dan kampanye lingkungan yang bertitik temu di Lapangan Biro UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe pada Jumat (20/06/2025). 

Kegiatan ini dihadiri oleh kru UKM PA Jipala serta beberapa tamu undangan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi sampah dan juga memperasri lingkungan kampus serta menyadarkan mahasiswa tentang pentingnya memerhatikan lingkungan sekitar. Kegiatan ini diisi dengan aksi mengutip sampah dan pemasangan pamflet yang dimulai dari Lapangan Biro UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe hingga Halaman Gedung Lab Center.

Muhammad Safii, Ketua Umum UKM PA Jipala, menyampaikan setelah kegiatan ini diharapkan mahasiswa tetap menjaga lingkungan agar tidak tercemar. 

"Acara ini dimulai dari Lapangan Biro UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe hingga Lab Center. Acara ini diisi dengan aksi bersih-bersih dengan mengutip sampah dan pemasangan plang-plang tadi," ujar Abi Naim selaku ketua panitia ketika diwawancarai.


Reporter: Tiara Khalisna

Editor: Zuhra

19 Juni 2025

Bukan Sekadar Pulau, Ini Wujud Otonomi Aceh yang Harus Kita Kawal

Foto: Andi Firdaus/ANTARA News

www.lpmalkalam.com- Pemerintah pusat melalui keputusan Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan empat pulau, yakni Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek yang berada di kawasan perbatasan Sumatra sebagai bagian dari wilayah kelola Provinsi Aceh.

Penetapan ini menjadi langkah penting dalam penegasan batas wilayah dan tata kelola pemerintahan daerah. Selama ini, status administratif keempat pulau tersebut berada dalam situasi yang belum sepenuhnya jelas. Dengan adanya keputusan ini, kewenangan penuh atas pengelolaan wilayah, administrasi pemerintahan, serta perencanaan pembangunan di empat pulau tersebut kini berada di bawah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Aceh.

Bagi mahasiswa dan generasi muda Aceh, kebijakan ini dapat dibaca sebagai peluang strategis. Pertama, karena membuka ruang baru bagi penguatan otonomi daerah dan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah kepulauan. Kedua, karena mempertegas hak masyarakat lokal atas pelayanan publik yang lebih adil dan terintegrasi.

Secara hukum, langkah ini juga menegaskan posisi Aceh sebagai daerah dengan status otonomi khusus yang memiliki wewenang lebih luas dalam pengelolaan wilayah, sesuai dengan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). Penetapan wilayah ini dilakukan setelah melalui proses kajian lintas kementerian, verifikasi data, serta pemetaan ulang wilayah oleh lembaga terkait. Kehadiran negara dalam menetapkan batas wilayah ini bukan hanya soal administrasi, tetapi juga bentuk pengakuan atas kebutuhan riil masyarakat. 

Diharapkan, pemerintah daerah dapat segera menyusun program strategis untuk mendukung pengembangan pendidikan, infrastruktur, layanan kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat di keempat pulau tersebut. Bagi mahasiswa, informasi ini bukan sekadar wacana politik, melainkan bagian dari proses pematangan daerah yang membutuhkan dukungan, perhatian, dan partisipasi aktif kaum muda, baik dalam pengawasan kebijakan maupun kontribusi keilmuan ke depan.

Penulis: Raja Oktariansyah
Editor: Tiara Khalisna



17 Juni 2025

Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Bentuk Halaqah Nahrasiyah dan Kegiatan Bedah Buku

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com - Halaqah Nahrasiyah dan Bedah Buku yang diluncurkan oleh Fakultas Syariah (FASYA), fakultas tertua di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe resmi launching, bertempat di Lobi FASYA pada Selasa (17/06/2025) pukul 09.30 s.d. 12.00 WIB.

Kegiatan ini dihadiri oleh rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, para dosen, serta mahasiswa. Halaqah Nahrasiyah adalah agenda bulanan yang diadakan oleh FASYA, ditujukan sebagai forum diseminasi dan apresiasi karya dosen dan mahasiswa FASYA UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe.

Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, S. Ag., M.Ag., dalam kata sambutannya mengangkat filosofi yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa "Setiap orang yang Anda temui adalah guru. Di mana tempat Anda bertemu adalah sekolah." Danial menyampaikan, dengan terbentuknya halaqah ini menjadi forum diskusi yang dapat terus dikembangkan dan menjadi model bagi fakultas lainnya di kampus setempat. 

Dr. Ja'far, M.A., selaku ketua panitia kegiatan mengungkapkan bahwa Halaqah Nahrasiyah menjadi agenda bulanan FASYA yang dilakukan secara hybrid (luring atau daring) dengan mengundang pemateri yang berasal dari luar Aceh. Ja'far mengatakan FASYA juga akan mengadakan seminar berskala nasional dan internasional dengan pemateri yang berasal dari luar negeri. Ia berharap, kegiatan seperti ini terus berlanjut di masa yang akan datang. 

Foto: Aprllia Fira Purnama

Bedah buku yang juga menjadi bagian dari kegiatan ini turut menghadirkan dua narasumber serta pembedah buku yaitu Dr. Munadi, MA., satu dari dua penulis buku Epistemologi Hukum Islam Dayah Aceh yang ditanggapi oleh Dr. Jafar, MA., serta Almira Keumala Ulfah, S.E., M.Si., Ak., CA, ASEAN CPA, salah satu penulis buku Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Berbasis Syariah yang ditanggapi oleh Ramadhan, Lc., MA. 

Munadi menjelaskan isi buku yang telah ditulisnya mengenai bagaimana dayah bisa memproduksi hakikat hukum Islam, apa sumber yang digunakan, apa metode penalaran yang digunakan, dan metode validasi hukum Islam yang mereka gunakan. Ja'far sebagai penanggap mengungkapkan bahwa, "Buku ini sudah sangat bagus. Sudah menghasilkan riset yang digital dan berbasis kearifan lokal. Pembentukan Lajnah Bahtsul Masa'il yang misinya adalah mendiskusikan hukum Islam, membuat dinamika hukum Islam di Aceh terus berkembang dan hidup."

Almira, narasumber kedua juga ikut menjelaskan isi buku yang ditulisnya; bagaimana memadukan inovasi dan nilai-nilai Islam dalam satu aktivitas. "Makanan, kerajinan tangan, pendidikan berbasis keterampilan yang dapat dihasilkan oleh santri membantu mereka membangun usaha, memperluas lapangan kerja, dan mendapatkan income dari daerah dan wilayahnya," jelas Almira. 

Hal ini disetujui oleh pihak penanggap. Ramadhan mengatakan bahwa ekonomi kreatif menjalar ke seluruh sektor dan buku tersebut sangat menjawab tantangan di pesantren. Ia memberi masukan untuk tidak hanya mengkaji ekonomi kreatif, tetapi juga sirkularisasi kreatifitas. Ramadhan mengharapkan buku tersebut bisa dibaca dengan teliti oleh mahasiswa dan dosen sehingga bisa menjadi bahan diskusi lebih lanjut. 

Dekan FASYA, Muhammad Syahrial Razali Ibrahim Lc., M.A., Ph.,D. mengharapkan keistikamahan dari fakultas yang dipimpinnya. "Kita berharap kajian yang seperti ini bisa ditiru oleh yang lain. Mudah-mudahan kami dari fakultas ini bisa istikamah. Mohon doa juga dari semuanya, apa yang sudah kita rancang dan hari ini kita mulai bisa terus berlanjut. Dengan cara-cara seperti ini, kita bisa mengangkat martabat nama besar UIN Sultanah Nahrasiyah ini; cara-cara yang elegan, beradab, berbudaya untuk kemudian kita tampilkan di publik," jelasnya. 


Reporter: Alya Nadila

Editor: Zuhra

08 Juni 2025

UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Gelar Pemotongan Hewan Kurban Iduladha 1446 H

Foto: Abdul Azis Perangin-angin

www.lpmalkalam.com- Dalam rangka memperingati Iduladha 1446 Hijriah, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe melaksanakan kegiatan pemotongan hewan kurban di halaman Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) pada Sabtu, (7/6/2025). 

Kegiatan ini dihadiri oleh rektor, dosen, tenaga kependidikan (tendik), serta tenaga kerja kampus lainnya. Nur Anwar, S.Pd.I., M.Pd. selaku ketua panitia kegiatan kurban mengungkapkan kegiatan ini telah rutin dilaksanakan selama enam tahun terakhir. Namun, pada tahun ini jumlah hewan kurban mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tercatat ada tiga ekor lembu, empat ekor domba, dan satu ekor kambing yang disembelih. Hewan kurban ini merupakan sumbangan dari para dosen dan tendik UIN Sultanah Nahrasiyah.

Foto: Abdul Azis Perangin-angin

Anwar menjelaskan bahwa penurunan jumlah hewan kurban tahun ini disebabkan oleh banyaknya dosen dan tendik yang melaksanakan kurban di luar kampus.

Daging kurban akan dibagikan kepada masyarakat internal dan eksternal kampus. Untuk kalangan internal, penerima daging kurban antara lain cleaning service, sopir, satpam, tendik non-PNS, dan dosen non-PNS. Sementara itu, masyarakat eksternal yang menerima manfaat berasal dari Alue Awe, Bukit Rata, dan warga pedalaman Aceh Utara di kawasan Nisam Antara.

Tahun ini, panitia kurban tidak melibatkan warga Alue Awe sebagai tenaga kerja karena mereka juga sedang melaksanakan kegiatan serupa di musala daerah setempat. Pelaksanaan penyembelihan dilakukan oleh dosen FUAD, Sufrian Suri, Lc., M.A., dibantu masyarakat di lingkungan tempat tinggal beliau, serta didukung oleh dosen dan tendik kampus.

Anwar menegaskan bahwa pemotongan hewan kurban merupakan perintah agama yang penting untuk dilaksanakan setiap tahunnya. Ia berharap kegiatan ini membawa berkah bagi kampus dan seluruh penerima daging kurban.

"Semoga ini menjadi keberkahan bagi yang berkurban dan juga keberkahan bagi kampus kita bersama," ujarnya.


Reporter: Zuhra dan Ririn Dayanti Harahap

Penulis: Ririn Dayanti Harahap

Editor: Zuhra

01 Juni 2025

Mahasiswa UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Dinobatkan Menjadi Duta Wisata Aceh Utara 2025

 
Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Muqsal Mina, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe dinobatkan menjadi Duta Wisata Aceh Utara 2025 bertempat di Aula Kantor Bupati Kabupaten Aceh Utara pada Sabtu, (31/05/2025) pukul 13.30 s.d. selesai.

Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah (ES) ini mengaku senang dan bangga mampu mengharumkan nama UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe di tingkat kabupaten usai peralihan IAIN menjadi UIN. “Saya merasa senang dan bangga bisa menjadi mahasiswa yang meneriakkan UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe di tingkat kabupaten. Semoga di tingkat provinsi nanti, bisa menjadi ajang promosi untuk kampus saya tercinta. Sebagai perwakilan UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, saya harap ini bisa menjadi sebuah hadiah bagi kampus saya yang baru saja berubah status menjadi UIN,” ungkapnya saat diwawancarai melalui WhatsApp.

Di sela-sela mengerjakan tugas akhirnya sebagai mahasiswa semester 8 dan mengemban tanggung jawab sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut, Muqsal memberanikan diri untuk mengikuti ajang tersebut dengan potensi yang ia miliki. Ia yakin dapat menyeimbangkan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa, Sekretaris Jenderal DEMA-I, dan Agam Aceh Utara 2025.

Berbagai tahapan dan seleksi berhasil dilaluinya: interview yang diikuti lebih dari 100 peserta, pemilihan 10 pasang finalis, hingga pemilihan Duta Wisata Aceh Utara 2025. Di samping itu, sebelum diadakannya acara penobatan, para finalis yang terpilih dikarantina untuk pembekalan materi terkait budaya, pariwisata, personal branding, public speaking, dan penampilan bakat finalis. Tak sampai di situ, deep interview di hari terakhir karantina juga dilakukan, termasuk penilaian pada malam penobatan Duta Wisata Aceh Utara 2025.

Melalui ajang pemilihan Duta Wisata Aceh Utara 2025 bertajuk “New Spirit of Bumoe Pase”, Muqsal mendapatkan banyak pelajaran. Ia merasa ada perubahan dalam kemampuan public speaking-nya. Setelah dinobatkan menjadi Agam Aceh Utara 2025, rasa percaya dirinya terus meningkat.

Perjalanannya tak berhenti di sini. Muqsal masih harus mempersiapkan diri untuk pemilihan Duta Wisata Aceh 2025 di tingkat provinsi nanti. Bahasa Inggris, bekal pengetahuan tentang adat dan budaya, sejarah, serta potensi wisata yang dimiliki Aceh Utara menjadi hal-hal yang harus dipersiapkan dengan matang olehnya.

Ia yakin dan percaya, Pemerintah Aceh Utara akan mendukung semua program yang diinisiasi oleh Ikatan Agam Inong Pasai.

Enam mahasiswa UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe turut menjadi finalis dan berhasil meraih penghargaan pada ajang ini. Berikut adalah nama-nama mahasiswa yang menjadi finalis serta penghargaan yang diraih pada ajang Duta Wisata Aceh Utara 2025.

Nama Jurusan Penghargaan
Muqsal Mina Ekonomi Syariah Agam Aceh Utara 2025
Muhammad Khalilullah Hukum Keluarga Islam Wakil II Agam Aceh Utara 2025
Ravika Nuzula Tadris Bahasa Inggris Wakil III Inong Aceh Utara 2025
Muhammad Israfil Bimbingan dan Konseling Islam Wakil IV Agam Aceh Utara 2025
Natasya Fahira Hukum Tata Negara Inong Berbakat Aceh Utara 2025
Intan Mahliza Ekonomi Syariah Inong Sosial Media Aceh Utara 2025
Zulfa Puan Auliani Pendidikan Bahasa Arab Inong Ekonomi Kreatif Aceh Utara 2025

Reporter: Alya Nadila
Editor: Zuhra dan Putri Ruqaiyah

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0821-6414-4543 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.