Portal Berita Al-Kalam

Milad 56 dan Perpres 56: Simbol Kebangkitan UIN Sultanah Nahrasiyah Menuju Kampus Global

  Foto: Qonita Sholihat www.lpmalkalam.com-  Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menggelar Sidang Senat Terbuka s...

HEADLINE

Latest Post

24 Juni 2025

Majelis Jubah Berdasi Gaungkan Dakwah Milenial Lhokseumawe Bersama Kadam Sidik di Talkshow FYP

 
Foto: Raisa Salsabiila
www.lpmalkalam.com - Majelis Jubah Berdasi sukses menyelenggarakan talkshow spektakuler bertajuk JIBRIL (Jiwa Brutal Ingat Ilahi) dengan tema “FYP (Fikiran, Yakin, Perasaan)” pada Senin (23/06/2025, pukul 13.35 s.d. 17.00 WIB berlangsung di Gedung Multi Purpose, Arun, Lhokseumawe. 

Talkshow ini dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Hadir sebagai narasumber utama, dai muda nasional Kadam Sidik, atau yang memiliki nama asli Husain Basyaiban. Ia dikenal luas melalui dakwahnya yang kreatif dan inspiratif di media sosial. Gaya penyampaiannya yang lugas, mudah dipahami, dan relevan dengan kehidupan generasi Z menjadikan dirinya sosok yang digemari kalangan remaja.

Ketua Panitia Pelaksana, Tgk. Muhammad Iqbal, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas antusiasme para peserta dan menyampaikan alasan pemilihan narasumber tersebut. “Beliau adalah figur yang mampu menyampaikan dakwah dengan bahasa yang ringan namun berbobot, sehingga mudah dipahami oleh semua kalangan, terutama generasi muda. Kami ingin memberikan motivasi kepada para jemaah melalui sosok yang inspiratif dan mampu menjangkau generasi saat ini,” jelasnya.

Acara secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Wali Kota Lhokseumawe, yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan dakwah modern ini. Sejumlah tokoh penting daerah turut hadir memberikan dukungan.

Dalam sesi materi, Kadam Sidik menekankan pentingnya memahami makna perintah Iqra’ sebagai dasar membangun peradaban. “Membaca itu sangat penting untuk memperdalam ilmu, terutama ilmu agama. Jadilah pribadi yang selalu ingin belajar dan berusaha menjadi lebih baik setiap harinya. Isi waktu luang dengan produktivitas yang bermanfaat, sehingga hidup menjadi lebih bermakna,” ujarnya.

Talkshow ini tidak hanya menghadirkan materi inspiratif, tetapi juga memberikan ruang interaksi langsung antara peserta dan narasumber melalui sesi tanya jawab. Antusiasme peserta begitu tinggi, terutama dalam membahas dakwah, kehidupan remaja, serta peran generasi muda dalam membangun peradaban melalui pendidikan.

Sebagai penutup, acara dimeriahkan dengan penampilan salawat oleh Redho, yang semakin menguatkan nuansa religius dan semangat kebersamaan. Peserta tampak menikmati seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir acara.

Panitia berharap talkshow ini menjadi inspirasi bagi generasi milenial dalam meningkatkan semangat syiar Islam. Dengan pendekatan yang modern dan relevan, kegiatan semacam ini diharapkan terus berlanjut sebagai upaya membangkitkan gairah Islam dan membentuk generasi muda yang produktif dan berdaya saing.

Reporter: Raisa Salsabiila
Editor: Putri Ruqaiyah

20 Juni 2025

Aksi Bersih dan Kampanye Lingkungan Warnai Milad UKM PA Jipala ke-14

 

Foto: Abdul Aziz Perangin-angin

www.lpmalkalam.com- Dalam rangka peringatan milad ke-14, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam (PA) Jipala Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menggelar aksi bersih dan kampanye lingkungan yang bertitik temu di Lapangan Biro UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe pada Jumat (20/06/2025). 

Kegiatan ini dihadiri oleh kru UKM PA Jipala serta beberapa tamu undangan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi sampah dan juga memperasri lingkungan kampus serta menyadarkan mahasiswa tentang pentingnya memerhatikan lingkungan sekitar. Kegiatan ini diisi dengan aksi mengutip sampah dan pemasangan pamflet yang dimulai dari Lapangan Biro UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe hingga Halaman Gedung Lab Center.

Muhammad Safii, Ketua Umum UKM PA Jipala, menyampaikan setelah kegiatan ini diharapkan mahasiswa tetap menjaga lingkungan agar tidak tercemar. 

"Acara ini dimulai dari Lapangan Biro UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe hingga Lab Center. Acara ini diisi dengan aksi bersih-bersih dengan mengutip sampah dan pemasangan plang-plang tadi," ujar Abi Naim selaku ketua panitia ketika diwawancarai.


Reporter: Tiara Khalisna

Editor: Zuhra

19 Juni 2025

Bukan Sekadar Pulau, Ini Wujud Otonomi Aceh yang Harus Kita Kawal

Foto: Andi Firdaus/ANTARA News

www.lpmalkalam.com- Pemerintah pusat melalui keputusan Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan empat pulau, yakni Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek yang berada di kawasan perbatasan Sumatra sebagai bagian dari wilayah kelola Provinsi Aceh.

Penetapan ini menjadi langkah penting dalam penegasan batas wilayah dan tata kelola pemerintahan daerah. Selama ini, status administratif keempat pulau tersebut berada dalam situasi yang belum sepenuhnya jelas. Dengan adanya keputusan ini, kewenangan penuh atas pengelolaan wilayah, administrasi pemerintahan, serta perencanaan pembangunan di empat pulau tersebut kini berada di bawah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Aceh.

Bagi mahasiswa dan generasi muda Aceh, kebijakan ini dapat dibaca sebagai peluang strategis. Pertama, karena membuka ruang baru bagi penguatan otonomi daerah dan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah kepulauan. Kedua, karena mempertegas hak masyarakat lokal atas pelayanan publik yang lebih adil dan terintegrasi.

Secara hukum, langkah ini juga menegaskan posisi Aceh sebagai daerah dengan status otonomi khusus yang memiliki wewenang lebih luas dalam pengelolaan wilayah, sesuai dengan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). Penetapan wilayah ini dilakukan setelah melalui proses kajian lintas kementerian, verifikasi data, serta pemetaan ulang wilayah oleh lembaga terkait. Kehadiran negara dalam menetapkan batas wilayah ini bukan hanya soal administrasi, tetapi juga bentuk pengakuan atas kebutuhan riil masyarakat. 

Diharapkan, pemerintah daerah dapat segera menyusun program strategis untuk mendukung pengembangan pendidikan, infrastruktur, layanan kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat di keempat pulau tersebut. Bagi mahasiswa, informasi ini bukan sekadar wacana politik, melainkan bagian dari proses pematangan daerah yang membutuhkan dukungan, perhatian, dan partisipasi aktif kaum muda, baik dalam pengawasan kebijakan maupun kontribusi keilmuan ke depan.

Penulis: Raja Oktariansyah
Editor: Tiara Khalisna



17 Juni 2025

Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Bentuk Halaqah Nahrasiyah dan Kegiatan Bedah Buku

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com - Halaqah Nahrasiyah dan Bedah Buku yang diluncurkan oleh Fakultas Syariah (FASYA), fakultas tertua di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe resmi launching, bertempat di Lobi FASYA pada Selasa (17/06/2025) pukul 09.30 s.d. 12.00 WIB.

Kegiatan ini dihadiri oleh rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, para dosen, serta mahasiswa. Halaqah Nahrasiyah adalah agenda bulanan yang diadakan oleh FASYA, ditujukan sebagai forum diseminasi dan apresiasi karya dosen dan mahasiswa FASYA UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe.

Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, S. Ag., M.Ag., dalam kata sambutannya mengangkat filosofi yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa "Setiap orang yang Anda temui adalah guru. Di mana tempat Anda bertemu adalah sekolah." Danial menyampaikan, dengan terbentuknya halaqah ini menjadi forum diskusi yang dapat terus dikembangkan dan menjadi model bagi fakultas lainnya di kampus setempat. 

Dr. Ja'far, M.A., selaku ketua panitia kegiatan mengungkapkan bahwa Halaqah Nahrasiyah menjadi agenda bulanan FASYA yang dilakukan secara hybrid (luring atau daring) dengan mengundang pemateri yang berasal dari luar Aceh. Ja'far mengatakan FASYA juga akan mengadakan seminar berskala nasional dan internasional dengan pemateri yang berasal dari luar negeri. Ia berharap, kegiatan seperti ini terus berlanjut di masa yang akan datang. 

Foto: Aprllia Fira Purnama

Bedah buku yang juga menjadi bagian dari kegiatan ini turut menghadirkan dua narasumber serta pembedah buku yaitu Dr. Munadi, MA., satu dari dua penulis buku Epistemologi Hukum Islam Dayah Aceh yang ditanggapi oleh Dr. Jafar, MA., serta Almira Keumala Ulfah, S.E., M.Si., Ak., CA, ASEAN CPA, salah satu penulis buku Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Berbasis Syariah yang ditanggapi oleh Ramadhan, Lc., MA. 

Munadi menjelaskan isi buku yang telah ditulisnya mengenai bagaimana dayah bisa memproduksi hakikat hukum Islam, apa sumber yang digunakan, apa metode penalaran yang digunakan, dan metode validasi hukum Islam yang mereka gunakan. Ja'far sebagai penanggap mengungkapkan bahwa, "Buku ini sudah sangat bagus. Sudah menghasilkan riset yang digital dan berbasis kearifan lokal. Pembentukan Lajnah Bahtsul Masa'il yang misinya adalah mendiskusikan hukum Islam, membuat dinamika hukum Islam di Aceh terus berkembang dan hidup."

Almira, narasumber kedua juga ikut menjelaskan isi buku yang ditulisnya; bagaimana memadukan inovasi dan nilai-nilai Islam dalam satu aktivitas. "Makanan, kerajinan tangan, pendidikan berbasis keterampilan yang dapat dihasilkan oleh santri membantu mereka membangun usaha, memperluas lapangan kerja, dan mendapatkan income dari daerah dan wilayahnya," jelas Almira. 

Hal ini disetujui oleh pihak penanggap. Ramadhan mengatakan bahwa ekonomi kreatif menjalar ke seluruh sektor dan buku tersebut sangat menjawab tantangan di pesantren. Ia memberi masukan untuk tidak hanya mengkaji ekonomi kreatif, tetapi juga sirkularisasi kreatifitas. Ramadhan mengharapkan buku tersebut bisa dibaca dengan teliti oleh mahasiswa dan dosen sehingga bisa menjadi bahan diskusi lebih lanjut. 

Dekan FASYA, Muhammad Syahrial Razali Ibrahim Lc., M.A., Ph.,D. mengharapkan keistikamahan dari fakultas yang dipimpinnya. "Kita berharap kajian yang seperti ini bisa ditiru oleh yang lain. Mudah-mudahan kami dari fakultas ini bisa istikamah. Mohon doa juga dari semuanya, apa yang sudah kita rancang dan hari ini kita mulai bisa terus berlanjut. Dengan cara-cara seperti ini, kita bisa mengangkat martabat nama besar UIN Sultanah Nahrasiyah ini; cara-cara yang elegan, beradab, berbudaya untuk kemudian kita tampilkan di publik," jelasnya. 


Reporter: Alya Nadila

Editor: Zuhra

08 Juni 2025

UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Gelar Pemotongan Hewan Kurban Iduladha 1446 H

Foto: Abdul Azis Perangin-angin

www.lpmalkalam.com- Dalam rangka memperingati Iduladha 1446 Hijriah, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe melaksanakan kegiatan pemotongan hewan kurban di halaman Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) pada Sabtu, (7/6/2025). 

Kegiatan ini dihadiri oleh rektor, dosen, tenaga kependidikan (tendik), serta tenaga kerja kampus lainnya. Nur Anwar, S.Pd.I., M.Pd. selaku ketua panitia kegiatan kurban mengungkapkan kegiatan ini telah rutin dilaksanakan selama enam tahun terakhir. Namun, pada tahun ini jumlah hewan kurban mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tercatat ada tiga ekor lembu, empat ekor domba, dan satu ekor kambing yang disembelih. Hewan kurban ini merupakan sumbangan dari para dosen dan tendik UIN Sultanah Nahrasiyah.

Foto: Abdul Azis Perangin-angin

Anwar menjelaskan bahwa penurunan jumlah hewan kurban tahun ini disebabkan oleh banyaknya dosen dan tendik yang melaksanakan kurban di luar kampus.

Daging kurban akan dibagikan kepada masyarakat internal dan eksternal kampus. Untuk kalangan internal, penerima daging kurban antara lain cleaning service, sopir, satpam, tendik non-PNS, dan dosen non-PNS. Sementara itu, masyarakat eksternal yang menerima manfaat berasal dari Alue Awe, Bukit Rata, dan warga pedalaman Aceh Utara di kawasan Nisam Antara.

Tahun ini, panitia kurban tidak melibatkan warga Alue Awe sebagai tenaga kerja karena mereka juga sedang melaksanakan kegiatan serupa di musala daerah setempat. Pelaksanaan penyembelihan dilakukan oleh dosen FUAD, Sufrian Suri, Lc., M.A., dibantu masyarakat di lingkungan tempat tinggal beliau, serta didukung oleh dosen dan tendik kampus.

Anwar menegaskan bahwa pemotongan hewan kurban merupakan perintah agama yang penting untuk dilaksanakan setiap tahunnya. Ia berharap kegiatan ini membawa berkah bagi kampus dan seluruh penerima daging kurban.

"Semoga ini menjadi keberkahan bagi yang berkurban dan juga keberkahan bagi kampus kita bersama," ujarnya.


Reporter: Zuhra dan Ririn Dayanti Harahap

Penulis: Ririn Dayanti Harahap

Editor: Zuhra

01 Juni 2025

Mahasiswa UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Dinobatkan Menjadi Duta Wisata Aceh Utara 2025

 
Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Muqsal Mina, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe dinobatkan menjadi Duta Wisata Aceh Utara 2025 bertempat di Aula Kantor Bupati Kabupaten Aceh Utara pada Sabtu, (31/05/2025) pukul 13.30 s.d. selesai.

Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah (ES) ini mengaku senang dan bangga mampu mengharumkan nama UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe di tingkat kabupaten usai peralihan IAIN menjadi UIN. “Saya merasa senang dan bangga bisa menjadi mahasiswa yang meneriakkan UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe di tingkat kabupaten. Semoga di tingkat provinsi nanti, bisa menjadi ajang promosi untuk kampus saya tercinta. Sebagai perwakilan UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, saya harap ini bisa menjadi sebuah hadiah bagi kampus saya yang baru saja berubah status menjadi UIN,” ungkapnya saat diwawancarai melalui WhatsApp.

Di sela-sela mengerjakan tugas akhirnya sebagai mahasiswa semester 8 dan mengemban tanggung jawab sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut, Muqsal memberanikan diri untuk mengikuti ajang tersebut dengan potensi yang ia miliki. Ia yakin dapat menyeimbangkan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa, Sekretaris Jenderal DEMA-I, dan Agam Aceh Utara 2025.

Berbagai tahapan dan seleksi berhasil dilaluinya: interview yang diikuti lebih dari 100 peserta, pemilihan 10 pasang finalis, hingga pemilihan Duta Wisata Aceh Utara 2025. Di samping itu, sebelum diadakannya acara penobatan, para finalis yang terpilih dikarantina untuk pembekalan materi terkait budaya, pariwisata, personal branding, public speaking, dan penampilan bakat finalis. Tak sampai di situ, deep interview di hari terakhir karantina juga dilakukan, termasuk penilaian pada malam penobatan Duta Wisata Aceh Utara 2025.

Melalui ajang pemilihan Duta Wisata Aceh Utara 2025 bertajuk “New Spirit of Bumoe Pase”, Muqsal mendapatkan banyak pelajaran. Ia merasa ada perubahan dalam kemampuan public speaking-nya. Setelah dinobatkan menjadi Agam Aceh Utara 2025, rasa percaya dirinya terus meningkat.

Perjalanannya tak berhenti di sini. Muqsal masih harus mempersiapkan diri untuk pemilihan Duta Wisata Aceh 2025 di tingkat provinsi nanti. Bahasa Inggris, bekal pengetahuan tentang adat dan budaya, sejarah, serta potensi wisata yang dimiliki Aceh Utara menjadi hal-hal yang harus dipersiapkan dengan matang olehnya.

Ia yakin dan percaya, Pemerintah Aceh Utara akan mendukung semua program yang diinisiasi oleh Ikatan Agam Inong Pasai.

Enam mahasiswa UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe turut menjadi finalis dan berhasil meraih penghargaan pada ajang ini. Berikut adalah nama-nama mahasiswa yang menjadi finalis serta penghargaan yang diraih pada ajang Duta Wisata Aceh Utara 2025.

Nama Jurusan Penghargaan
Muqsal Mina Ekonomi Syariah Agam Aceh Utara 2025
Muhammad Khalilullah Hukum Keluarga Islam Wakil II Agam Aceh Utara 2025
Ravika Nuzula Tadris Bahasa Inggris Wakil III Inong Aceh Utara 2025
Muhammad Israfil Bimbingan dan Konseling Islam Wakil IV Agam Aceh Utara 2025
Natasya Fahira Hukum Tata Negara Inong Berbakat Aceh Utara 2025
Intan Mahliza Ekonomi Syariah Inong Sosial Media Aceh Utara 2025
Zulfa Puan Auliani Pendidikan Bahasa Arab Inong Ekonomi Kreatif Aceh Utara 2025

Reporter: Alya Nadila
Editor: Zuhra dan Putri Ruqaiyah

28 Mei 2025

PSGA Goes to School: Duta Gender dan Anak IAIN Lhokseumawe Suarakan Pendidikan Anti-Bullying di Lingkungan Sekolah dan Pesantren

 

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Dalam rangka menyambut milad IAIN Lhokseumawe yang ke-56, PSGA (Pusat Studi Gender dan Anak) dan DGA (Duta Gender dan Anak) menggelar program “PSGA Goes to School” dengan mengambil tema “Pendidikan Anti Bullying”. Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan di Pesantren Zurriatul Qur'an pada siang hari dan dilanjutkan pada sesi malam di LPQ (Lembaga Pendidikan Al-Qur'an) Islamic Centre Kota Lhokseumawe pukul 19.30 WIB pada Selasa, (27/05/2025). 

Kegiatan dibuka dengan ramah tamah Kampus PSGA dan DGA IAIN Lhokseumawe yang mengenalkan eksistensi diri dan mempromosikan peralihan status IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Lhokseumawe menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe sebagai bentuk apresiasi dan wujud semangat baru menuju kampus yang lebih inklusif dan progresif. 

Foto: IST


Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi “Pendidikan Anti Bullying” yang disampaikan oleh para duta PSGA. Sesi ini dikemas interaktif dan edukatif, agar mudah dipahami oleh para santri dan siswa. Para duta menyampaikan materi mengenai jenis-jenis perundungan, dampaknya, serta cara mencegah dan menghadapinya secara bijak dan empati.

Program ini menargetkan 5 Pesantren dan 6 Sekolah di wilayah sekitar Lhokseumawe, Aceh Utara, hingga Bireuen. Tujuan dari program ini adalah sebagai langkah nyata untuk menyuarakan pendidikan anti kekerasan dan perundungan di tingkat lingkungan sekolah dasar hingga menengah atas. 

“Kami berharap kegiatan ini berdampak nyata dalam mewujudkan, hate has no place in schools!” ungkap Kepala PSGA IAIN Lhokseumawe Hartanti Dewi, S.ST., M.M.

Reporter: Ismi Saydina Lubis

Editor: Tiara Khalisna

Jurusan Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe Lakukan Pengamatan Hilal Awal Zulhijah 1446 H

 

Foto: IST

www.lpmalkalam.com-  Dalam rangka penentuan awal bulan Zulhijah 1446 Hijriah, kegiatan pengamatan hilal kembali dilaksanakan pada Selasa sore di Pos Observasi Bulan (POB) Arun, Lhokseumawe. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Lhokseumawe bersama dengan jurusan Ilmu Falak IAIN Lhoksemawe sebagai salah satu titik pengamatan resmi yang telah ditetapkan pemerintah (27/05/2025).

Pengamatan hilal ini menjadi momen penting dalam kalender Hijriyah, karena akan menentukan tanggal 1 Zulhijah yang berkaitan erat dengan penetapan Hari Raya Idul Adha. Jika hilal berhasil terlihat pada sore ini, maka tanggal 1 Zulhijah akan jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Namun, jika hilal tidak terlihat pada sore ini, maka bulan Zulkaidah akan disempurnakan menjadi 30 hari dan 1 Zulhijah ditetapkan pada Kamis, 29 Mei 2025.

Muhammad Khalil Mubaraq, selaku Ketua HMJ Ilmu Falak IAIN mengungkapkan, “Kegiatan ini turut melibatkan berbagai  kalangan, termasuk mahasiswa dan dosen prodi Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe selaku pihak yang juga melakukan pengamatan di Laboratorium Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe , serta mahasiswa dari prodi Hukum Ekonomi Syariah, dan kunjungan khusus dari mahasiswa dan dosen Universitas Gajah Putih, dosen IAIN Langsa , dan mahkamah Syariah Lhokseumawe. Selain itu, sejumlah perwakilan dari Kemenag kota Lhokseumawe juga terlibat dalam proses observasi”, ungkapnya.

“Secara teknis, pengamatan dilakukan sejak setelah salat Asar hingga usai Maghrib.  pengamatan didukung dengan instrumen utama berupa dua teleskop Ioptron dan Sky-Watcher”, tambahnya.

Foto: IST


Diketahui bahwa Provinsi Aceh memiliki tujuh titik pengamatan hilal resmi, yaitu 

1. Titik Tugu 0 Kilometer, Sabang

2. Titik Observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang, Lhoknga

3. Titik Pantai Lhok Geulumpang, Setia Bakti, Aceh Jaya

4. Titik POB Suak Geudubang, Aceh Barat

5. Titik Pantai Nancala, Teupah Barat, Simeulue 

6. Titik Bukit Blang Tiron, Komplek Perumahan PT. Perta Arun Gas, Kota Lhokseumawe

7. Laboratorium Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe

Menurut Dr. Tgk. Ismail, S.Sy., M.A., dosen Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe, ” Hasil pengamatan hilal di Lhokseumawe menunjukkan hilal tidak berhasil terlihat karena kondisi ufuk barat tertutup awan tebal”, ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama antara jurusan Ilmu Falak dan Kementerian Agama Kota Lhokseumawe.

Namun, berdasarkan informasi yang diterima, hilal berhasil terlihat di titik Pantai Lhok Geulumpang, Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya. Berdasarkan sidang isbat yang digelar oleh Kementrian Agama Republik Indonesia pada Selasa malam, 27 Mei 2025, telah ditetapkan bahwa 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, dan Hari Raya Idul Adha bertepatan pada Jumat, 6 Juni 2025.


Reporter: Fathin Syifa dan Wahyu Ramadhan

Editor: Zuhra

12 Mei 2025

Wakil Rektor II Klarifikasi Isu Efisiensi Anggaran: Kegiatan Kampus Tetap Berjalan Optimal

Foto: Abdul Azis Perangin-angin

www.lpmalkalam.com– Terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 berdampak pada seluruh institusi pendidikan, termasuk Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Kebijakan ini menimbulkan berbagai informasi yang simpang-siur mengenai anggaran kampus di kalangan mahasiswa. Menanggapi hal tersebut, Dr. Said Alwi, M.A., Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, didampingi oleh Subroto, S.HI., M.SM., Ketua Tim Perencanaan dan Penganggaran, memberikan klarifikasi resmi di Ruang Wakil Rektor II IAIN Lhokseumawe pada Kamis (8/5/2025).

Menjawab pertanyaan mahasiswa seputar dampak efisiensi terhadap kegiatan dan fasilitas kampus, Subroto menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan program nasional. “Efisiensi yang terjadi di kementerian adalah program nasional yang didasarkan pada Inpres Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi anggaran. Perlu dipahami, ini bukan penghilangan kegiatan, melainkan efisiensi anggaran yang sifatnya sementara dalam rangka pelaksanaan program prioritas nasional. Program-program utama layanan pendidikan, seperti proses belajar-mengajar dan penyelesaian tugas akhir tetap menjadi prioritas utama dalam layanan pendidikan, sehingga tetap harus dijamin kelancaran pelaksanaannya. Beberapa aspek yang diefisienkan telah diatur, termasuk yang mendukung program digitalisasi,” tutur Subroto.

Klarifikasi ini menegaskan bahwa kegiatan kampus yang sebelumnya berjalan lancar tidak dihentikan akibat efisiensi, melainkan mengalami penyesuaian atau penundaan pelaksanaan sementara diluar jadwal yang direncanakan di awal tahun. Mengenai pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) dan perjalanan dinas, Subroto menambahkan, “Penggunaan ATK telah dikurangi signifikan sekitar 93% telah dilakukan langkah-langkah efisiensinya sesuai dengan ketentuan dalam Inpres No.1 Tahun 2025. Besaran untuk ATK, perjalanan dinas, dan kegiatan seremonial seperti seminar/workshop/FGD dilakukan penyesuaian kembali untuk diefisienkan. Istilah yang digunakan pemerintah adalah efisiensi belanja yang tidak diperlukan dengan pemblokiran anggaran, bukan dihilangkan. Posisinya saat ini diblokir sementara, sehingga kegiatan yang terkena dampak blokir belum bisa dilaksanakan dan belum bisa dilakukan penagihan amprahan atas beban biaya pelaksanaan kegiatannya. Kita menunggu keputusan pemerintah untuk membuka blokir tersebut agar proses penyesuaian kembali semua kegiatan bisa dilakukan dan dilanjutkan pelaksanaannya.”

Sebagaimana surat penyampaian informasi penambahan efisiensi kepada setiap unit kerja tercatat total anggaran yang terdampak efisiensi di IAIN Lhokseumawe, Dr. Said Alwi dan Subroto menjelaskan lebih lanjut, “Efisiensi anggaran oleh pemerintah telah dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama IAIN Lhokseumawe terkena efisiensi sebesar Rp 12.614.099.000, kemudian bertambah menjadi Rp 14.948.258.000 pada tahap berikutnya. Sekali lagi ini bukan pemotongan anggaran, melainkan efisiensi anggaran. Adapun efisiensi ini mencakup belanja yang bersumber dari PNBP, BOPTN, dan RM Operasional. Menyikapi hal tersebut IAIN Lhokseumawe melakukan pemetaan ulang terhadap pelaksanaan program prioritas kampus. Prioritas utama tetap mengacu pada layanan utama kesejahteraan umum agar tetap berjalan, antara lain gaji Non PNS, pelaksanaan tugas tambahan, kegiatan akademik seperti proses belajar mengajar, proses penyelesaian tugas akhir (sidang proposal, bimbingan skripsi, sidang skripsi), dan proses akreditasi baik proses tahapan 1/2/3 dan proses visitasi. Tahapan ini sudah ditetapkan,” ungkap mereka.

Lebih lanjut, Subroto menjelaskan dengan adanya program efisiensi dari pemerintah ini maka IAIN Lhokseumawe juga melakukan beberapa program optimalisasi efisiensi alokasi serta efektifitas dan efisiensi penggunaan. “Kami mulai mengoptimalkan proses bisnis layanan berbasis digital. Pembelajaran menerapkan model blended learning sesuai ketentuan antara perkuliahan online dan tatap muka yang telah diterapkan mulai Ramadan 1446 H sampai dengan saat ini.” 

“Selain itu juga telah dilakukan penghematan operasional, seperti: 1) penggunaan listrik dengan mematikan perangkat elektronik dan elektrik yang tidak terpakai, 2) penyederhanaan layanan persuratan yang memanfaatkan basis digital mulai dari e-layanan, e-persuratan dan layanan akademik berbasis siakad, 3) pengaturan sistem kerja seperti penerapan WFH, WFO, dan WFA sehingga tidak semua staf harus berada di kampus setiap hari, kecuali untuk tugas esensial seperti mengajar yang terjadwal,” tegasnya. Tentunya hal ini mengurangi beban operasional setiap bulannya. 4) Langkah selanjutnya pengurangan ATK sehingga layanan yang terkait dengan surat menyurat saat ini sudah dilakukan berbasis elektronik baik surat menyurat, tanda tangan elektronik (TTE), pencetakan dokumen sertifikat, dokumen akreditasi juga sudah dalam format PDF, 5) selain itu, Rektor IAIN Lhokseumawe juga sudah melakukan pengurangan atau penghentian sebagian besar penyediaan sewa kendaraan operasional bagi unit kerja dan kembali memanfaatkan kendaraan operasional lama dengan tetap memperhatikan tingkat keselamatan pengguna. Semua hal yang dilakukan optimalisasi tersebut dananya dialihkan sementara untuk mendukung kecukupan kegiatan layanan prioritas utama terlebih dahulu,” jelasnya. 

“Selain berdampak pada beberapa program prioritas kampus, program efisiensi pemerintah ini juga berdampak pada kegiatan mahasiswa, namun Rektor IAIN Lhokseumawe telah mengambil kebijakan untuk mengajukan permohonan penyediaan Minimum Pencairan (MP) PNBP tambahan ke DJPB Kementerian Keuangan dalam rangka untuk bisa mengaktifkan kembali sebagian kegiatan pokok prioritas berikutnya secara bertahap baik terkait dengan wisuda, OJT/PPL/KPM/Visitasi Akreditasi APT, dan persiapannya, serta kegiatan ormawa dalam rangka pembinaan mahasiswa yang terdampak. Insya Allah pimpinan telah memetakan prioritas berikutnya yang harus segera dicarikan sumber pendanaan untuk diajukan penambahan penyediaan MP PNBP ke DJPB Banda Aceh yang saat ini sedang berproses. Apabila persetujuan sudah terbit maka kegiatan yang sempat tertunda akan diinformasikan melalui unit layanan masing-masing (Bidang I/II/III) untuk dilakukan tindak lanjut penyiapan pelaksanaan berikutnya,” papar Subroto.

Di akhir wawancara, Subroto kembali menegaskan bahwa informasi mengenai adanya program efisiensi ini berarti menyebabkan hilangnya anggaran pada IAIN Lhokseumawe adalah tidak benar. “Saya tegaskan sekali lagi, berita bahwa anggaran tidak ada karena adanya efisiensi itu tidak benar. Anggaran dan kegiatan masih tercatat, tetapi posisinya diblokir. Kegiatan yang diblokir bukan berarti hilang, namun kegiatan tersebut diblokir dan kegiatan yang masih diblokir belum bisa dilaksanakan. Namun IAIN Lhokseumawe mengupayakan langkah-langkah alternatif untuk tetap mencapai program-program prioritasnya. Sebagai contoh, Rektor IAIN Lhokseumawe telah memerintahkan agar dilakukan upaya pengajuan percepatan penambahan MP PNBP untuk mengaktifkan kembali sebagian kegiatan yang dianggap penting antara lain kegiatan Ormawa mahasiswa diaktifkan kembali dan sebagiannya lagi nanti diaktifkan bila sudah ada program buka blokir PNBP berikutnya oleh pemerintah."

Adapun total anggaran perjalanan dinas Ormawa (UKM/UKK, Sema, Dema, HMJ) sebesar Rp 129,8 juta diblokir seluruhnya. Total anggaran kegiatan Ormawa se-IAIN Lhokseumawe sebesar Rp 557 juta juga seluruhnya diblokir dan menunggu terbitnya izin percepatan penambahan MP PNBP oleh pemerintah yang sedang dalam proses pengajuan. Jadi, pernyataan bahwa anggaran sudah tidak ada adalah keliru. Yang benar, kegiatan masih ada tetapi diblokir karena efisiensi. Proses efisiensi ini sudah berjalan satu triwulan, dan IAIN Lhokseumawe diberi kelonggaran mengajukan permintaan tambahan penggunaan MP PNBP. “Proses efisiensi Ini berjalan bertahap, namun IAIN Lhokseumawe tetap berkomitmen mengalokasikan anggaran untuk seluruh kegiatan prioritas di kampus ini,” lanjut Subroto.

Wakil Rektor II dan Ketua Tim Perencanaan dan Anggaran mewakili Pimpinan IAIN Lhokseumawe, berharap seluruh civitas akademika baik dosen maupun pegawai tetap dapat fokus dalam melaksanakan tugas pelayanan pada bidangnya dan terutama teman-teman mahasiswa tetap mengikuti proses pembelajaran baik akademik dan nonakademik dengan baik serta mampu menyikapi informasi yang beredar dengan bijak. “Saya harap teman-teman mahasiswa dapat menerima dan memproses informasi dengan benar, melakukan konfirmasi ke pihak yang tepat. Mahasiswa harus tetap fokus pada pengembangan diri, baik dalam pembelajaran maupun organisasi, dengan menyesuaikan pada program pemerintah. Jika Ormawa bisa menjalin kerja sama dengan pihak eksternal kampus seperti LSM dalam mengelola kegiatan pengembangan kapasitas Ormawa dan kemahasiswaan, tentu itu lebih kreatif. Yang pasti, fokus utama mahasiswa adalah pembelajaran dan pengembangan diri. Ormawa yang akan membuat kegiatan agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pembina Ormawa, Kabag Umum, Wakil Dekan III, dan Wakil Rektor III, yang selanjutnya akan dikoordinasikan dengan Wakil Rektor II mengenai mekanismenya,” harapnya.

Reporter: Muhammad Syahru & Fitdaturrahmi

Editor: Zuhra

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0821-6414-4543 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.