HEADLINE

Latest Post
Loading...

09 July 2024

Lumbung Hitam

Foto: Pexels.com


Ladang sunyi, alam mengalir sederhana

Lumbung tanpa cahaya

Langit penuh rasa kelam

Sudut pandang tak lagi mampu melihat


Lumbung hitam, tak lagi terjamah

Terkubur waktu, menyelimuti fana

Mengurai cerita mengalahkan fatamorgana

Tersembunyi di balik makna tak guna


Nyata tak lagi sama

Lari dalam bayang, rahasia terlampau hampa

Tiada yang tahu, tiada yang berani datang

Setiap retak, saban derak, menggema duka


Benihnya rusak, tak lagi tersebar

Ditinggal jiwa tak sadar

Namun, dibalik kelam, terselubung harap

Terjebak dalam keheningan, sebutir benih kembali menyinar


Oleh: Zuhra

08 July 2024

Angan

Foto: Pexels.com

 

Dalam ilmu fisika

Kita adalah ruang hampa

Namun dalam sastra

Kau indurasmi dalam atma yang amerta


Saat malam tiba

Gelap muncul dengan bahagianya

Waktu yang tenang untuk berdoa

Merayumu kepada sang pencipta

Menanggalkan satu persatu harapan

Lalu mulai mejadi bintang yang berjatuhan


Detik demi detik berbisik

Hatiku mulai menerka-nerka

Perihal bagaimana dengan harimu?

Apakah aku masih kau dekap dalam doamu

Ataukah kamu yang akan melumpuhkan segenap doaku


Seperti indah dan rupawan sang purnama

Aku mengibaratkanmu 

dengan segala rupa sempurna

Diantara bintang yang berjuta-juta

Doaku turut bersinar diantaranya


Lantas 

Mana yang lebih indah

Mencintai dalam diam

Atau saling mendoakan di sepertiga malam?

Namun

Kuharap ini bukan hanya anganku

Tapi juga doa yang ada dalam amin-mu



Oleh: Daini Rizki

06 July 2024

Mimpi Mimpi Muda Mudi

Foto:Pixabay.com


Niat menutup diri

Menyerah pada takdir 

Ambisi yang kini mati

Dibunuh diri sendiri

Isi kepala sepi

Sketsa masa depan sunyi

Hati semakin perih

Ingin menghilangkan diri

Malu pada bumi Pertiwi

Asa milik  si muda mudi 

Tunggakan negara terus tinggi

Mereka tak terlalu peduli

Koar koar Ulil Amri

menjadi janji sakti

Mimpi negara yang kian meninggi

Berpindah ke pundak kami 

Pundak kami tak sanggup lagi

Dunia perlahan menyakiti

Ayah ibu berpaling

Mendorong tuk terus melangkahkan kaki

Tanpa bimbingan Ulil Amri

Tersesat jiwa bingung muda mudi

Berlarian kesana kemari

Letih dijalan ini

Jejal hidup milik muda mudi

Mendaki rasa apatis 

ditumpangi mimpi mimpi 

Berlanjut ke hari tua nanti

Kian menjadi putaran tanpa henti 

Selamat berjuang tuk para muda mudi


Oleh: Ismi Saydina Lubis 

04 July 2024

Jejak Kaki di Pasir

Foto: Pexels.com

Langkah kaki menyapa pagi,

Di atas pasir yang lembut dan sunyi.

Jejak terukir, satu per satu,

Menyimpan cerita, harapan tak jemu.


Ombak mendesir, menyapu tepi,

Jejak-jejak itu perlahan menghilang.

Namun ingatan, tak pernah pergi,

Tertinggal di hati, terukir tenang.


Setiap jejak, kisah berbisik,

Tentang cinta, rindu yang klasik.

Meski hilang, tertelan lautan,

Kenangan tetap abadi di ingatan.


Langit biru, saksi bisu,

Pada jejak yang terus melaju.

Dalam pasir, dalam hati,

Jejak kaki, takkan mati.


Oleh: Najatia

02 July 2024

Jejak Awal di Bulan Juli

Foto: Pexelab.com


Ketika pagi juli mulai bersinar,

Kutemukan harapan yang sangat besar di setiap sinarnya.

Juni yang telah berlalu begitu cepat, membawa pergi segala cerita yang hangat.

Dan kini, di awal Juli yang menjanjikan, kubuka lembaran baru dengan seribu harapan.


Langit yang begitu cerah,

Seolah mendukung jiwa yang rindu akan perubahan.

Angin yang begitu segar menyapu daun telinga,

Seolah membisikkan tentang semangat baru.


Setiap langkah di bulan juli ini, adalah bait-bait puisi yang kutulis dengan hati.

Dengan keyakinan dan doa di setiap kata, kuresapi makna dari setiap tulisannya.


Juli, bulan yang penuh dengan kemungkinan,

Kubuka lembaran baru dalam kehidupan.

Di bawah langitnya aku berdiri teguh, siap menghadapi hari dengan semangat yang membara.


Awal bulan ini, dengan penuh semangat aku melangkah.

Melewati hari dengan penuh senyuman.

Awal bulan yang begitu indah, untuk cerita baru yang akan di mulai.


Oleh: Ima Nisa

29 May 2024

Dana UMKM Tidak Teralokasikan, ORMAWA FEBI IAIN Lhokseumawe Lakukan Audiensi Bersama DPRK Kota Lhokseumawe

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe melaksanakan kegiatan audiensi bersama DPRK Lhokseumawe pada Selasa (28/5/2024) yang dilaksanakan di gedung DPRK Lhokseumawe.

Audiensi tersebut dibuka langsung oleh ketua Senat Mahasiswa (SEMA) FEBI IAIN Lhokseumawe yakni Uswatun Hasanah Putri Nasution. Beliau mengatakan bahwa tujuan dari dilakukannya audiensi ini adalah mengetahui bagaimana peran dan fungsi DPRK terhadap masyarakat kota Lhokseumawe terutama dalam bidang legislasi, pengawasan dan budgitting.

Berbicara mengenai fungsi, tugas dan wewenang lembaga DPRK terutama tentang legislasi pembentukan peraturan daerah/qanun serta peran dalam mengontrol kebijakan pemerintahan daerah dan beberapa kegiatan lainnya.

Mahasiswa FEBI  IAIN Lhokseumawe memilih mendiskusikan isu-isu hangat yang sedang diperbincangkan dan terjadi dalam waktu terakhir ini di seputaran kota Lhokseumawe seperti isu dana UMKM yang banyak tidak teralokasi kan dengan tepat.  

Faisal selaku ketua komisi A DPRK Lhokseumawe menyampaikan bahwa “Sebenarnya dana yang dikeluarkan pemerintah untuk UMKM itu nyata akan tetapi banyak masyarakat yang menyalahgunakan bantuan tersebut dikarenakan banyak masyarakat yang tidak mengetahui standar UMKM serta tidak mengetahui tentang penyaluran dana," tuturnya.

 Beliau juga menambahkan bahwa UMKM dan PAD (Pendapatan Asli Daerah) semakin menurun dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman SDM kota Lhokseumawe.

Namun disamping banyaknya permasalahan tersebut, Murhaban selaku ketua DPRK Lhokseumawe kembali menguatkan bahwa “Semua keresahan yang ada di kota Lhokseumawe bisa diselesaikan dengan cara bersama-sama bahu membahu untuk mengubah kota Lhokseumawe menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

09 May 2024

Kami Generasi Revolusi

Foto: Pexels.com
  

Di hening senja, langit terbuka luas,

Kami, generasi revolusi, menyongsong masa depan yang merona.

Dengan semangat yang berkobar,

Kami menatap dunia, tak gentar, tak lara.


Di jalan-jalan kota, langkah kami berpadu,

Mengetuk pintu mimpi, membuka ruang yang terkunci.

Kami bukan sekadar bayang-bayang masa lalu,

Kami pancaran cahaya, membawa perubahan yang terukir abadi.


Kami teriakkan kebenaran di tengah gemuruh,

Menolak kebodohan, mengejar ilmu yang mendalam.

Dengan pena dan pikiran yang tajam,

Kami membangun jembatan menuju masa depan yang bersinar terang.


Kami generasi revolusi,

Berkarya, berjuang, mengukir sejarah yang hakiki.

Kami adalah harapan, mimpi-mimpi yang terwujud,

Kami, generasi penerus, mengukir legenda kehidupan yang indah.


Oleh: Abbiyu Naufal Al Hakim

07 May 2024

Aku Adalah Rakyat

Foto: IST

Aku adalah rakyat

Rakyat disebuah negeri demokrasi gema ripah loh jinawi 

Rakyat disebuah negeri dengan 5 agama resmi tapi terbiasa mendengar caci maki

Rakyat disebuah negeri yang pejabatnya lumrah masuk jeruji besi


Aku adalah rakyat

Yang selalu jadi konsumsi elit negeri

Yang selalu dimanja tiap lima tahun sekali

Yang jadi tameng atas keegoisan penguasa dan oposisi


Aku adalah rakyat

Yang kadang berpikir mengapa beda warna harus memaki

Yang kadang tersenyum melihat pejabat negara keluar masuk bui

Yang kadang merintih melihat korupsi jadi teman minum kopi


Aku adalah rakyat

Rakyat biasa yang biasa terombang egoisnya penguasa

Rakyat biasa yang selalu menjadi dalil ambisi mereka

Rakyat biasa yang selalu menelan janji manis ambisi mereka 


Aku adalah rakyat

Rakyat yang rindu akan sopan santun warisan budaya

Rakyat yang rindu senyum sapa ala indonesia

Rakyat yang rindu akan pejabat yang sadar dirinya siapa


Aku adalah rakyat

Tapi rakyat siapa?


Oleh: M. Sony

Editor: Redaksi 

01 March 2024

Cinta Dalam Diam

Foto: Pexels.com

Guratan Tinta : Cak Raony

Aku tak menginginkan omong kosong mu
Aku juga tak menginginkan janji manis mu
Sejak getir-getir rasa percaya berubah menjadi dingin

Ku turunkan ekspektasi ku 
Meski demikian kau memiliki rasa dalam diam mu
Meski dalam diam pun aku juga memiliki rasa untuk mu

Kali ini semua tentang hati
Biarkan lah rasa ini tumbuh, sebisanya
Tidak di paksakan, tidak juga ingin di ungkapkan
Kau masih menjadi resah untuk pelengkap rasa
Kau masih menjadi candu tanpa bersuara
Maaf, segala tentang mu ku abadikan dalam makna tersirat ku

Dan maaf, aku tidak menerima siapapun untuk memegang kunci pintu hati
Termasuk kamu, sang rasa yang tetap jadi misteri
Karena ku tahu, langit tetaplah di pandang menjadi langit

Yang meskipun menemani ku dalam segala cuaca nya

Yang meskipun warna birunya ingin ku abadikan dalam setia ku
Langit tetap lah langit
Jauh untuk di gapai

Oleh: M. Sony

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.