![]() |
| Foto: IST |
Kegiatan ini dilakukan setelah banjir melanda wilayah Gampong Lang Kuta pada akhir November lalu, yang menggenangi sebagian besar lahan pertanian warga. Kondisi tersebut membuat banyak petani kesulitan memanen padi tepat waktu karena batang padi menjadi rusak, berat, dan licin akibat terendam air.
Melihat situasi tersebut, mahasiswa KPM Kelompok 40 berinisiatif turun ke sawah bersama para petani sejak pagi hari. Mereka membantu proses pemotongan padi yang sudah memasuki masa panen serta mengangkat hasil panen untuk dijemur di area yang aman dan kering.
Ibu Hawilah menyampaikan rasa terima kasihnya dengan penuh haru. “Alhamdulillah, saya sangat terbantu sekali. Padi saya baru dipanen dan masih basah akibat banjir, tapi anak-anak mahasiswa dari KPM datang membantu,” ujarnya.
Muhammad Saleh, salah satu petani di Gampong Lang Kuta, menjelaskan bahwa kondisi pascabanjir membuat proses panen tahun ini jauh lebih berat dari biasanya. “Biasanya kami memanen padi menggunakan combine (mesin panen), tapi kali ini terpaksa pakai arit karena sawah baru saja terendam. Mesin tidak bisa masuk karena padinya sudah jatuh semua,” tuturnya.
![]() |
| Foto: IST |
Kegiatan ini sekaligus menjadi momen kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menghadapi dampak bencana alam. Selain membantu panen, para mahasiswa juga belajar cara memanen padi menggunakan arit.
Dengan berakhirnya kegiatan panen hari itu, mahasiswa KPM Kelompok 40 berharap kehadiran mereka dapat terus memberikan manfaat selama masa penugasan di Gampong Lang Kuta. Mereka juga berkomitmen untuk mendukung masyarakat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan hingga program KPM selesai dijalankan.
Penulis: Meutia Rahma


