HEADLINE

Latest Post
Loading...

30 April 2025

Mataqu Utsman Bin Affan Eksplorasi Dunia Kampus Lewat Study Tour ke IAIN Lhoksemawe

Foto: Jati Mainah

www.lpmalkalam.com- Ma'had Ta'limul Quran (MATAQU) Ustman Bin Affan melakukan study tour ke IAIN Lhokseumawe, yang diikuti sebanyak 60 orang sebagai bentuk pembelajaran sembari mengenal dunia kampus. Kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa (29/04/2025).

Peserta tersebut tiba pada siang hari dan disambut langsung di area biro kampus. Setelah pengarahan selesai, dilanjutkan dengan tour ke setiap fakultas. Pertama mereka mengunjungi ke Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), lalu bergilir ke Fakultas Syariah (FASYA), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), hingga Fakultas Tarbiyah  dan Ilmu Keguruan (FTIK). Di setiap fakultas, mereka disambut dengan hangat oleh para dosen dan mahasiswa.

Tour ditutup dengan kunjungan ke gedung Pascasarjana. Di sana, mereka melaksanakan salat Asar. Disesi penutup ini juga diisi dengan pengenalan organisasi kemahasiswaan (ormawa), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Unit Kegiatan Khusus (UKK) sebagai gambaran kehidupan non-akademik di kampus, serta informasi terkait beasiswa.

"kesan tentang kampus IAIN gedungnya bagus bagus, kakak dan abang abang disini juga ramah, dan sepertinya dosennya juga baik dan enak buat diajak ngobrol" ujar Alisma Mahara salah satu siswa dengan antusias.

Munawir sebagai presiden mahasiswa menyampaikan bahwa Kunjungan ini menjadi kesempatan strategis untuk memperkenalkan lingkungan dan potensi kampus secara langsung kepada para siswa "tujuan dari study tour ini yang pastinya kita ingin mempromosikan tapi ini pun hal yang sangat bagus sekali karena biasanya kita yang mempromosikan keluar, tapi momennya sekarang mereka yang masuk kesini jadi ini kesempatan yang bagus untuk kita memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan yang ada didalam, langsung dengan objek-objek yang ada." Ujarnya.

"harapan besar karena hari ini adalah kunjungan dari dayah mataqu itu ada sebanyak 60 orang harapan kita semua itu mendaftar di IAIN Lhokseumawe." Tambah munawir.


Reporter: Indira Ulfa

Editor: Redaksi

Sirkus Taman Safari

Foto: Pixabay.com

www.lpmalkalam.com- 

Dibawah gelapnya langit malam

Diatas panggung yang megah

Dengan sorot lampu yang bersinar

Pertunjukan yang indah dimulai

Sorak sorai penonton yang bertepuk tangan

Menyaksikan sebuah penampilan sirkus

Sirkus ini bukan sekadar hiburan,

Tapi panggung cerita penuh keajaiban.

Namun di balik tepuk tangan yang ramai,

Ada suara sunyi dari balik jeruji damai.

Apakah mereka bahagia di tengah sorak?

Ataukah hanya diam dalam topeng gemerlap?

Sirkus Taman Safari, kini kau terkenal,

Namun bisakah viralmu tetap bermoral?

Tertawa boleh, kagum pun pantas,

Asal tetap ingat hati yang bebas.


Karya: Syamsiah (Rilis)

Serah Terima Jabatan Direktur Pascasarjana IAIN Lhokseumawe: Dr. Al Muhajir Serahkan Amanah kepada Dr. Zulfikar Ali Buto

Foto: Abdul Azis Perangin-angin

www.lpmalkalam.com-  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe melangsungkan acara serah terima jabatan Direktur Pascasarjana dari pejabat lama, Dr. Al Muhajir, M.A., kepada pejabat baru, Dr. Zulfikar Ali Buto, M.A., Kegiatan ini berlangsung khidmat di Aula Pascasarjana IAIN Lhokseumawepada hari Selasa, (29/04/25). 

Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan, dosen, staf, serta tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya, Dr. Al Muhajir menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh civitas akademika selama masa jabatannya dan berharap kepemimpinan yang baru dapat melanjutkan serta meningkatkan kualitas program Pascasarjana. “Tanggung jawab ini adalah amanah besar. Saya percaya Dr. Zulfikar memiliki kompetensi dan visi untuk membawa Pascasarjana IAIN Lhokseumawe ke arah yang lebih maju,” ujarnya.

Foto: Abdul Azis Perangin-angin


Sementara itu, Dr. Zulfikar Ali Buto dalam pidato perdananya menyampaikan komitmennya untuk mendorong pengembangan akademik yang inovatif, memperkuat kerja sama nasional dan internasional, serta meningkatkan kualitas lulusan Pascasarjana. “InsyaAllah, dengan kolaborasi dan dukungan semua pihak, kita akan terus membangun Pascasarjana yang unggul dan berdaya saing,” ucapnya.

Acara ditutup dengan pemberian surat serah terima jabatan dan pemberian cenderamata sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian Dr. Al Muhajir, MA.


Reporter: Jura Maida Ziliwu

Editor: Redaksi

29 April 2025

Krisis Kesehatan Mental di Kalangan Mahasiswa: Tantangan yang Perlu Dihadapi Bersama

Foto: Pixabay
www.lpmalkalam.com- Di tengah tekanan akademik yang semakin meningkat, banyak mahasiswa yang menghadapi masalah kesehatan mental yang serius. Tuntutan untuk berprestasi, memenuhi harapan keluarga, serta menjalani kehidupan sosial yang dinamis, sering kali menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Meskipun masalah ini semakin dibicarakan, kenyataannya banyak mahasiswa yang masih enggan mengungkapkan perasaan mereka dan lebih memilih untuk menahan masalah tersebut, karena takut dihakimi atau dianggap lemah. Akibatnya, masalah kesehatan mental di kalangan mahasiswa kerap kali terabaikan dan tidak mendapatkan perhatian yang semestinya.

Stres akademik adalah salah satu pemicu utama dari masalah kesehatan mental yang dialami mahasiswa. Beban tugas yang terus menumpuk, ujian yang datang silih berganti, dan ekspektasi tinggi yang datang dari keluarga sering kali membuat mahasiswa merasa tertekan. Selain itu, banyak di antara mereka yang belum memiliki keterampilan untuk mengatur waktu dan mengelola tekanan, yang menjadikan mereka lebih rentan terhadap stres. Tak jarang, tekanan akademik ini berkembang menjadi masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti kecemasan dan depresi. Ketidakpastian mengenai masa depan, rasa tidak cukup baik, dan perasaan terjebak dalam rutinitas yang membebani dapat memperburuk kondisi tersebut.

Selain stres akademik, mahasiswa juga menghadapi tantangan sosial yang besar. Menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus yang baru, jauh dari keluarga, serta beradaptasi dengan teman-teman dan lingkungan sosial yang berbeda bisa memicu perasaan kesepian dan isolasi emosional. Di tengah keramaian kampus, beberapa mahasiswa merasa terpinggirkan dan sulit membangun hubungan sosial yang mendalam. Perasaan kesepian ini menjadi salah satu faktor pemicu masalah kesehatan mental, yang sering kali tidak terungkap karena mahasiswa cenderung menyembunyikan perasaan mereka.

Bahkan dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, stigma terhadap masalah ini masih sangat kuat. Banyak mahasiswa yang enggan mencari bantuan karena takut dianggap lemah atau tidak mampu menghadapi masalah mereka sendiri. Layanan konseling yang tersedia di banyak kampus pun sering kali tidak dimanfaatkan secara maksimal, meskipun sudah ada upaya dari pihak universitas untuk menyediakan fasilitas tersebut. Stigma ini menciptakan tembok tebal antara mahasiswa dan bantuan yang mereka butuhkan.

Namun, solusi untuk krisis kesehatan mental di kalangan mahasiswa tidaklah mustahil. Kampus harus menjadi tempat yang mendukung dan aman bagi mahasiswa untuk membicarakan masalah kesehatan mental mereka. Pertama, kampus perlu lebih aktif dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Mengadakan seminar, workshop, atau kegiatan lain yang mengedukasi mahasiswa tentang cara mengelola stres dan kecemasan bisa membantu mengurangi stigma serta memberikan informasi yang berguna untuk mereka yang merasa tertekan. Selain itu, layanan konseling yang ada perlu diperkuat agar lebih mudah diakses dan digunakan tanpa rasa takut dinilai negatif.

Lebih jauh lagi, kampus perlu menciptakan budaya yang mendukung, di mana mahasiswa merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah kesehatan mental mereka. Mahasiswa harus merasa bahwa mereka tidak akan dihukum atau dipandang rendah hanya karena mengakui adanya masalah psikologis. Dalam hal ini, penting untuk membangun hubungan yang lebih manusiawi dan empatik di dalam lingkungan kampus. Program-program yang melibatkan teman-teman sebaya, di mana mereka bisa saling mendukung dan memberikan perhatian terhadap kondisi kesehatan mental satu sama lain, juga bisa sangat efektif.

Selain itu, integrasi pendidikan tentang kesehatan mental dalam kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler bisa menjadi langkah preventif yang sangat penting. Mengajarkan mahasiswa tentang pentingnya keseimbangan antara kehidupan akademik dan pribadi, serta cara-cara untuk mengelola stres secara sehat, dapat mengurangi dampak negatif dari tekanan yang mereka hadapi.

Krisis kesehatan mental di kalangan mahasiswa adalah masalah yang perlu ditangani bersama. Semua pihak dosen, teman-teman, dan pihak kampus-harus saling bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih peduli dan mendukung kesehatan mental. Hanya dengan menciptakan ruang yang aman dan terbuka, mahasiswa dapat merasa didengar dan mendapat dukungan yang mereka butuhkan untuk mengatasi tantangan kesehatan mental mereka. Dengan begitu, mereka dapat lebih fokus pada perkembangan pribadi dan akademik mereka, serta menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri dan sehat secara mental.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

Berantas Secara Sistematis Kasus Pelecehan Seksual

Foto: Pixabay

www.lpmalkalam.com- Pelecehan seksual ialah tindakan yang tidak diinginkan oleh seseorang yang mengarah kepada seksual baik itu secara verbal, fisik, dan non-verbal. Segala bentuk tindakan yang mengganggu orang lain dan membuatnya tidak nyaman (dalam ranah seksual) maka itu sudah disebut sebagai pelecehan. Hal ini menjadi ancaman besar bagi negara dalam memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakatnya. Pelecehan tidak hanya terjadi pada perempuan tapi juga dapat terjadi pada laki-laki. Saat ini, masyarakat banyak yang tidak menghiraukan, mengolok-olok, bahkan menertawakan laki-laki yang melaporkan tindakan yang tidak mengenakan tersebut.

Meskipun begitu, korban pelecehan seksual banyak terjadi pada perempuan. Hal dibuktikan pada data UN Women yaitu, 1 dari 3 wanita dan Komnas Perempuan melaporkan 70% perempuan pernah merasakan pelecehan seksual ketika berada dilingkungan sekitar. Tidak hanya diluar, pelecehan bahkan kekerasan seksual dapat terjadi didalam rumah oleh anggota keluarga. Salah satu faktor terjadinya pelecehan seksual dalam keluarga disebabkan budaya patriarki. Patriarki adalah sebutan sosial masyarakat yang merujuk pada laki-laki yang lebih dominan dalam mengambil sebuah keputusan dan mengambil alih peran kekuasaan. Pada umumnya laki-laki memang memiliki kewibawaan dalam memimpin, namun terkadang keegoisan dalam memimpin membuatnya ingin mengambil sebuah keputusan tanpa pertimbangan orang lain bahkan memandang rendah pendapat orang lain terutama perempuan.

Sikap seperti inilah yang menjadi salah satu faktor mengapa pelecehan kerap terjadi pada perempuan. Karena laki-laki menganggap wanita adalah makhluk yang lemah dan dapat diperintah sehingga mudah bagi laki-laki dalam menuntut, membujuk dengan rayuan, hingga memaksa korban untuk melakukan aksinya tersebut. Jika dulu aksi seperti ini hanya dilakukan oleh orang dewasa, saat ini berbanding terbalik. Dalam sebuah kasus menyatakan bahwa ada seorang anak SMP yang mencabuli anak SD. Hal ini menunjukan pentingnya edukasi kepada anak-anak akan hal tersebut. Orang tua dan guru bahkan pemerintah harusnya memberikan sebuah upaya dalam memberitahukan organ tubuh apa saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Dibawah bimbingan orang tua dan guru seharusnya anak juga diberi pemahaman bahwa hubungan antara laki-laki dan perempuan juga mempunyai batas dalam bergaul.

Di Indonesia justru korban pelecehan seksual dianggap sebagai pelaku utama dalam hal ini. Kejadian ini biasanya disebut dengan victim blaming, yaitu sikap yang menyalahkan, menyudutkan, serta menganggap korban yang harus bertanggung jawab dalam hal ini. Salah satu contohnya ialah, perempuan yang disalahkan karena memakai baju yang terbuka. Padahal data menunjukan pada tahun 2018, yang mengenakan lengan Panjang (15,82%) baju longgar (13,80%), hijab pendek dan sedang (13,20%), hijab Panjang (3,68%), bahkan berhijab dan bercadar (0,17%) menurut survei Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA). Melalui data ini jelas bahwa korban tetaplah korban dan bukan tersangka atas kasus ini. Tapi tidak dapat dipungkiri di Indonesia yang menjadikan faktor pelecehan, ada dalam satu paket menyudutkan korbannya. Padahal korban saat itu perlu untuk dilindungi, ditemani, dan didengarkan karena trauma yang dialaminya, bukan malah disudutkan. Perlindungan pada korban juga sudah ada dalam UU No.13 tahun 2006 mengenai perlindungan saksi dan korban. Tapi anehnya mengapa korban terkadang mendapatkan perlakuan tidak mengenakan bahkan diberi labeling orang tidak benar. Bukankah korban tetaplah korban seperti pada kalimat di atas.

Dari faktor-faktor pemicu pelecehan seksual yang dipaparkan di atas maka solusi yang ditawarkan ialah mengenai kesadaran masyarakat umum dan wewenang pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut. Perlunya efek jera bagi pelaku pelecehan seksual yang menimbulkan akibat enggan berbuat hal demian pada waktu yang akan datang. Hal ini juga mampu mendorong orang lain untuk tidak melakukannya karena takut terhadap konsekuensi yang didapatkannya. Masyarakat juga harusnya terus melindungi korban bukan justru memaksa korban untuk mengungkit dan menambah trauma yang dialami. Pelecehan seksual bukan terjadi karena pakaian yang digunakan korban. Oleh karenanya perlu diberantas secara sistematis.


Sumber: Ririndayanti Harahap

Editor: Redaksi

Maraknya Aksi Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa

Foto: Pixabay.com

www.lpmalkalam.com- Mahasiswa adalah kelompok usia muda yang berada di persimpangan kehidupan,mereka tengah membangun jati diri, mengejar pendidikan tinggi, dan menyiapkan masa depan di tengah dunia yang semakin kompetitif dan penuh ketidakpastian. Namun di balik semangat dan ambisi itu, terdapat tekanan besar yang sering kali luput dari perhatian. Beban akademik yang berat, persaingan ketat, tuntutan ekonomi, ekspektasi keluarga, dan tantangan personal lainnya menjadi kombinasi tekanan yang, jika tidak dikelola dengan baik, dapat berujung fatal.

Tekanan akademik menjadi salah satu penyebab dominan. Sistem pendidikan tinggi sering kali terlalu menekankan pada capaian akademik, IPK tinggi, dan kelulusan cepat, tanpa memberikan perhatian cukup terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa. Tugas yang menumpuk, deadline yang ketat, serta ketakutan akan kegagalan menciptakan lingkungan yang tidak ramah terhadap kesehatan mental. Mahasiswa yang mengalami kesulitan sering kali merasa malu untuk mengakui ketidakmampuannya, takut akan stigma negatif, dan akhirnya memilih memendam sendiri hingga stres menumpuk menjadi depresi berat.Tidak hanya itu, masalah finansial juga menjadi tekanan berat yang kerap diabaikan. Biaya pendidikan yang tinggi, biaya hidup sehari-hari, dan beban hutang kuliah membuat banyak mahasiswa harus bekerja sambilan, yang justru menguras tenaga dan pikiran mereka. Ketidakstabilan ekonomi ini menambah beban mental, apalagi bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu yang menaruh harapan besar di pundak mereka.

Aspek sosial juga tak bisa dilepaskan. Era media sosial menciptakan standar kehidupan yang tidak realistis. Melihat teman-teman sebaya yang tampak "sukses" di dunia maya sering kali membuat mahasiswa merasa kurang dan gagal. Kurangnya koneksi sosial yang otentik, kesepian, serta minimnya ruang aman untuk berbagi membuat banyak mahasiswa merasa terasing di tengah keramaian.Bunuh diri bukan terjadi karena satu faktor tunggal; ia adalah hasil dari akumulasi tekanan yang bertubi-tubi tanpa adanya saluran sehat untuk melepaskan dan mengelola stres. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan pun harus bersifat holistik: dari pencegahan, edukasi, hingga intervensi nyata.

Mahasiswa adalah harapan masa depan bangsa. Setiap nyawa yang hilang adalah kehilangan besar bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi negara. Sudah saatnya kita semua berhenti menutup mata dan telinga. Kita harus menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi kesehatan mental, tempat di mana mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menjadi "sukses", tetapi juga didukung untuk menjadi sehat, utuh, dan bahagia.

Karena sejatinya, masa depan yang cerah tidak dibangun di atas deretan angka IPK semata, tetapi di atas jiwa-jiwa yang kuat, sehat, dan penuh semangat hidup.


Sumber: Rilis


Musyawarah Besar LPM Al-Kalam Periode 2025–2026: Menyongsong Kepemimpinan Baru dengan Semangat Kekeluargaan

Foto: Wahyu Ramadhan
www.lpmalkalam.com- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam kembali menggelar Musyawarah Besar (Mubes) dalam rangka menetapkan kepengurusan baru untuk periode 2025–2026. Mengusung tema "The Art of Leading: Beyond Authority, Into Legacy", acara ini berlangsung di Aula FTIK, pada Senin, (28/04/25) dari pukul 09.30 WIB hingga 17.00 WIB.

Dalam kegiatan ini, LPM Al-Kalam turut mengundang Pembina LPM Al-Kalam yaitu Dr. Rizky Wahyudi, M.Kom.I., DEMA dan SEMA I, serta UKM dan UKK IAIN Lhokseumawe. Kehadiran para undangan ini semakin menambah semarak dan dukungan terhadap pelaksanaan Mubes.

Meskipun acara telah berlangsung sepanjang hari, waktu yang tersedia tidak cukup untuk menyelesaikan seluruh rangkaian agenda. Oleh karena itu, sidang Mubes memutuskan untuk menunda beberapa sesi, untuk membahas mengenai AD/ART baru untuk kepemimpinan periode 2025-2026.

Dalam kepengurusan baru ini, Muhammad Syahru terpilih sebagai Pemimpin Umum LPM Al-Kalam periode 2025–2026, sedangkan Fitdaturrahmi ditetapkan sebagai Sekretaris Umum. Sementara itu, untuk posisi Bendahara Umum, Intan Nurani berhasil memenangkan pemilihan setelah bersaing dengan M. Izzat Saputra.

Mubes kali ini juga menghadirkan sambutan inspiratif dari Putri Azzahra Lubis, selaku pemimpin umum LPM Al-Kalam periode 2024–2025. Dalam penyampaiannya, Putri menceritakan awal mula ia mencalonkan diri sebagai pimpinan serta menjelaskan kembali visi dan misi yang pernah diusung. Ia juga menyampaikan bahwa sebagian besar visi dan misi tersebut telah berhasil direalisasikan, meskipun ada beberapa pihak yang menyatakan sebaliknya. Melalui pengalaman tersebut, Putri memberikan motivasi kepada seluruh anggota LPM Al-Kalam untuk terus bersemangat, menjaga kekompakan, dan mempererat rasa kekeluargaan dalam organisasi.

Selain itu, bendahara dan sekretaris periode 2024–2025 turut menyampaikan laporan pertanggungjawaban. Bendahara memaparkan laporan keuangan yang mencakup rincian pemasukan dan pengeluaran organisasi, sedangkan sekretaris menjelaskan struktur organisasi serta kinerja divisi-divisi selama masa kepengurusan. Beberapa divisi juga turut menunjukkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) hasil kegiatan mereka selama periode 2024–2025, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada seluruh anggota.

Muhammad Syahru selaku Pemimpin Umum LPM Al-Kalam yang baru berharap “ Semoga kedepannya LPM Al-Kalam menjadi media pers yang kritis demi perkembangan kampus yang lebih baik kedepannya” tuturnya.

Dengan terlaksananya Musyawarah Besar ini, LPM Al-Kalam diharapkan terus melahirkan generasi-generasi unggul yang mampu membawa nama baik organisasi, serta meneruskan perjuangan dengan semangat kepemimpinan yang membangun warisan positif bagi masa depan.


Reporter: Putri Ruqaiyah

Editor: Redaksi

Trend Velocity: Ketika Mahasiswa Tak Lagi Punya Waktu untuk Merenung

Foto: Pexels.com

www.lpmalkalam.com- Di era percepatan informasi dan perubahan sosial yang sangat cepat, banyak dari kalangan mahasiswa kini dihadapkan pada fenomena yang disebut trend velocity—dimana kecepatan pergantian tren dan arus informasi yang menuntut adaptasi konstan.

Kondisi ini bukan hanya mengubah gaya hidup dan cara berpikir mahasiswa, tetapi juga berdampak serius terhadap hilangnya salah satu unsur fundamental dalam pembentukan identitas diri: waktu untuk merenung.

Di dalam dinamika perkuliahan modern, mahasiswa didorong untuk menjadi individu yang serba bisa baik didalam berprestasi akademik, aktif berorganisasi, terampil dalam dunia digital, dan eksis di media sosial. Tekanan sosial ini menuntut hasil dan usaha yang  berkelanjutan dimana mahasiswa memberikan respons cepat terhadap perubahan. Akibatnya, aktivitas merenung yang dahulu menjadi ruang bagi mahasiswa untuk berpikir kritis, mengevaluasi diri, dan merancang masa depan, kini tergeser oleh tuntutan untuk terus bergerak dan mengikuti perkembangan zaman.

Kehadiran media sosial memperparah situasi ini. Siklus tren yang berputar dalam hitungan jam menciptakan ilusi bahwa nilai seseorang diukur dari seberapa cepat ia merespons perkembangan baru, bukan dari seberapa dalam ia memaknai hidupnya. Mahasiswa cenderung lebih fokus padai ruang publik ketimbang memahami diri di ruang privat. Dalam konteks ini, trend velocity secara tidak langsung membentuk generasi yang sibuk beradaptasi, namun miskin perenungan.

Padahal, berdasarkan teori perkembangan identitas (Marcia, 1966), fase eksplorasi diri dan pengambilan keputusan yang sadar merupakan tahapan krusial dalam membangun identitas dewasa yang stabil. Hilangnya waktu untuk merenung berpotensi menimbulkan krisis identitas, keputusan impulsif, burnout, bahkan alienasi eksistensial. Hal ini diperkuat oleh temuan berbagai studi kesehatan mental yang menunjukkan meningkatnya angka stres, depresi, dan kecemasan di kalangan mahasiswa dalam beberapa tahun terakhir.

Menyadari urgensi persoalan ini, diperlukan upaya kolektif untuk merehabilitasi pentingnya refleksi dalam kehidupan akademik. Institusi pendidikan tinggi dapat berkontribusi melalui integrasi aktivitas reflektif dalam kurikulum, seperti jurnal, program mentorship berbasis diskusi mendalam, hingga pelatihan-pelatihan. Selain itu, perlu perubahan budaya dalam lingkungan mahasiswa: dari yang awalnya mahasiswa terlalu memuji dan  mengikuti semua trend yang ada di media sosial kinimenuju penghargaan atas proses berpikir yang mendalam dan terarah.

Akhirnya, dalam dunia yang terus mempercepat langkahnya, keberanian untuk berhenti, merenung, dan bertanya "Mengapa," menjadi bentuk perlawanan yang paling mendasar. Mahasiswa perlu menyadari bahwa refleksi bukanlah kemewahan atau kelemahan, melainkan kebutuhan esensial untuk hidup yang otentik dan bermakna, sangat penting bagi mahasiswa untuk tau kemana tujuan hidupnya kedepan karena hidup akan terus berputar sesuai dengan porosnya dan kamu tidak boleh hanya diam ditempat tanpa tau arah dan tujuan hidupmu.


Oleh: Qonita Sholihat

Editor: Redaksi

26 April 2025

Great Mates

Sumber: Unsplash.com


www.lpmalkalam.com- Matahari baru saja terbit ketika Rizza dan Adit bersiap meninggalkan kostan mereka. Mereka tinggal di tempat kostan yang berbeda, Rizza tinggal di sebuah kost-an gang kecil yang tak jauh dari kampus, sementara Adit tinggal di kost-kostan berbentuk ruko di seberang jalan kampus, mereka tetap selalu berangkat bersama.

Saat Rizza hendak berangkat kuliah dan sedang menyeberang jalan, matanya tertuju pada Adit yang masih berada di kosan, yang sedang mencoba menyalakan motornya, namun tak kunjung menyala.

“Oii, Dit!, kenapa? mogok, ya?,” teriak Rizza dari seberang jalan, yang tak jauh dari kost Adit.

Rizza lalu menghampirinya dan Adit menjawab, “Ngambekan lagi nih motorku.”

“Yasudah, bareng aku aja,” ujar Rizza.

Akhirnya, mereka pun berangkat bersama menuju kampus.

Sesampainya di kampus, mereka melihat Dika dan Ilham yang juga baru tiba di area parkir. Mereka saling menyapa hangat dan melakukan tos sebagai bentuk salam persahabatan, lalu bersama-sama berjalan masuk ke ruang kelas untuk mengikuti perkuliahan.

Setelah perkuliahan usai, Rizza dan Adit menuju ruang jurusan untuk mengembalikan infokus.

“Buruan, Dit! Dika sama Ilham udah pada nungguin di kantin Bude!,” seru Rizza sambil memegang pulpen entah dari mana ia dapatkan.

Adit meraih jaketnya. “Iya, iya! Sabar dulu napa,” ujarnya sambil mengikat tali sepatu. Rizza, yang mulai tak sabar, meraih tas di punggung Adit lalu menariknya paksa.

“Lama banget, nih anak. Kalau nggak diseret, nggak jalan-jalan,” gumam Rizza.

“OI OI SABARR!! YA ALLAH…” Teriak Adit disepanjang koridor kampus.

Sementara itu, Dika dan Ilham sudah menunggu di kantin Bude. Mereka memang berbeda latar belakang. Keduanya tinggal di rumah masing-masing yang cukup jauh dari kampus. Tapi perbedaan itu tak pernah menciptakan jarak di antara mereka. Sejak awal semester, keempatnya langsung klop gara-gara 1 kelompok, maka berawal dari situ mereka kuliah bareng, main futsal, nongkrong, sampai saling curhat soal cinta dan hidup.

Kantin Bude sudah menjadi markas tetap mereka. Tempat semua cerita bermula, dari tugas kelompok, drama percintaan, hingga impian masa depan. Kadang mereka sampai terlambat masuk kuliah karena terlalu asyik mengobrol di kantin Bude.

Ketika Rizza dan Adit sampai di kantin, Ilham berkata sambil bercanda, “Waktu habis, pulang Juna!.”

“Lama banget, bro! Udah laper nih,” goda Dika saat melihat dua anak kos itu datang.

“Lho? Tadi dirumah ga makan?,” balas Adit sambil duduk.

“Keburu telat bro, ytta lah ya.” Ucap Dika.

Ilham tertawa. “Tapi anak kost biasanya yang paling tahan banting. Hebat kalian berdua, it’s the best! otok otok otok.”

“Oh iya dong, anak jantannya emak nih!,” jawab Rizza sambil memamerkan ototnya.

Obrolan pun mengalir seperti biasa, diiringi tawa dan candaan. Namun hari itu, suasananya terasa sedikit berbeda. Ada kegelisahan yang menggantung di antara mereka.

“Nanti kalau kita lulus... masih bisa begini nggak, ya?”, tanya Rizza tiba-tiba.

Hening sejenak, pertanyaan itu menyentuh hati setiap orang di meja itu.

“Kita bakal sibuk. Mungkin kerja di kota yang berbeda. Tapi...” Ilham menjawab, “Kalau kita benar-benar sahabat, kita pasti nyempetin ketemu. Teman sejati nggak akan luntur cuma karena jarak.”

Dika mengangguk. “Kita ini bukan cuma teman kampus. Kita ini Great Mates teman main, teman hidup.”

Rizza tersenyum. Ia menatap ketiga sahabatnya dengan penuh rasa syukur. Mereka memang bukan saudara sedarah, tapi ikatan di antara mereka mungkin jauh lebih kuat.

Di kantin kecil itu, di antara deru motor dan aroma nasi goreng, empat sahabat mengikat janji tak tertulis, apa pun yang terjadi, mereka akan tetap bersama.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

24 April 2025

LPM Al-Kalam Cetak Regenarasi Berkualitas Lewat Pelatihan Kepemimpinan

Foto: Qurrata A’yuni

www.lpmalkalam.com- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam kembali menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan. Acara ini ini berlangsung di Aula perpustakaan IAIN Lhokseumawe pada Selasa (22/04/2025).

Kegiatan ini mengusung tema "The Art of Leading: Beyond Authority, Into Legacy." Kegiatan ini diikuti oleh calon pengurus dan calon BPH (Badan Pengurus Harian) LPM Al-Kalam 2025-2026 dengan tujuan agar calon BPH dan pengurus dapat membentuk individu yang mampu memimpin dengan efektif serta bertanggung jawab.

Pelatihan ini juga menghadirkan pemateri hebat yaitu Aulia Rahmat, S.Pd, M.Pd. selaku alumni LPM Al-Kalam. Pelatihan kepimpinan ini juga salah satu rangkaian acara dari kegiatan MUBES tahun ini.

Putri Azzahra Lubis selaku pemimpin umum LPM Al-Kalam periode 2024-2025 menyampaikan harapannya "harapan kakak untuk peserta dari pelatihan itu bukan hanya dapat memahami tapi dapat menerapkan apa yang disampaikan oleh pemateri dan membuat LPM Al-Kalam ini jauh lebih baik untuk kedepannya, dan semoga peserta yang nantinya melanjutkan estafet kepemimpinan selanjutnya bisa amanah dan memberikan yang terbaik dengan kerja sama yang bagus." Tuturnya.

Putri juga menambahkan "acara ini berlangsung dengan baik, aktif dan cukup kondusif seperti yang diharapkan panitia, sukses terus untuk LPM Al-Kalam kedepan." Tambahnya.

Raisa Salsabiila selaku ketua panitia juga turut berharap "semoga pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menambah pengetahuan, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter dan semangat kepemimpinan yang berintegritas. Semoga setiap kru yang berhadir dapat menyerap ilmu dan pengalaman yang diberikan oleh para narasumber, dan yang lebih penting lagi, mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata baik di lingkungan internal al-kalam maupun eksternal." Tuturnya.


Reporter: Indira Ulfa

Editor: Redaksi

21 April 2025

Hari Kartini dan Api Perjuangan yang Tak Boleh Padam

Foto: Pixabay.com
www.lpmalkalam.com- Tanggal 21 April dikenal sebagai Hari Kartini sebuah momen penting dalam sejarah Indonesia yang menandai lahirnya semangat perjuangan perempuan melalui sosok Raden Ajeng Kartini. Hari ini bukan hanya tentang mengenang, tapi juga tentang melanjutkan gagasan besar Kartini: kesetaraan, pendidikan, dan kebebasan berpikir bagi perempuan.

Kartini hidup di masa ketika perempuan dipinggirkan dari ruang publik dan dibatasi dalam banyak aspek kehidupan. Namun melalui surat-suratnya yang kini dikenal dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang, ia mengungkapkan keresahannya sekaligus harapannya akan masa depan perempuan Indonesia. Pemikirannya melampaui zamannya, dan tetap relevan hingga hari ini.

Akun @magdaleneid pernah menuliskan, "Peringatan Hari Kartini semestinya tidak berhenti pada kebaya dan sanggul, tapi menjadi pengingat tentang perjuangan panjang menuju kesetaraan.” Kalimat ini menekankan bahwa penghormatan kepada Kartini seharusnya tidak sekadar simbolis, melainkan nyata dalam sikap dan tindakan kita sehari-hari.

Menurut jurnal Gender, Keadilan, dan Perempuan di Indonesia Kontemporer (Universitas Gadjah Mada, 2022), tantangan perempuan saat ini tidak hanya bersifat struktural seperti akses ke pendidikan dan kepemimpinan tetapi juga kultural, termasuk stereotip dan tekanan sosial yang membatasi potensi mereka.

Pada tanggal 21 April ini, mari kita semuabaik perempuan maupun laki-laki mengenang perjuangan Kartini sambil menyalakan kembali api perubahan. Karena sejatinya, setiap langkah kecil untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan adalah bentuk nyata dari perjuangan Kartini yang hidup dalam diri kita hari ini.


Oleh: Putri Ruqaiyah

Editor: Redaksi


28 Maret 2025

Sekilas Agency Lhokseumawe Adakan Berbagi Takjil dan Santunan Anak Yatim

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Sekilas Agency bersama kemitraan mengadakan agenda berbagi takjil dan santunan anak yatim di 4 titik strategis di Kota Lhokseumawe pada Rabu, (26/03/2025).

Adapun beberapa titik tempat berbagi takjil ini dilakukan dititik pertama yang berlokasi di depan Pendopo Bupati Aceh Utara, Kota Lhokseumawe. Titik kedua berada di Jl. Pelangi, tepatnya di depan De Grand Coffee. Titik ketiga berlokasi di Jl. Darussalam, tepat di depan SMA N 1 Kota Lhokseumawe. Terakhir, pembagian takjil dilakukan di kawasan pedagang area Islamic Center Kota Lhokseumawe. 

Acara kemudian dilanjutkan dengan agenda sedekah anak yatim di kawasan lhokseumawe. Tim sekilas agncy langsung mengantarkan ke rumah anak yatim yang memang di survey langsung oleh tim ke lokasinya.

Terdapat sebanyak 460 paket takjil, 4 orang anak yatim, yang  telah disiapkan untuk kegiatan ini. Sebagian besar takjil dibeli langsung dari pelaku UMKM, sementara beberapa paket lainnya merupakan donasi dari partner yang turut berkontribusi dalam acara ini.  

“Alhamdulillah, acara berbagi takjil hari ini berjalan dengan lancar. Kami dari Sekilas Agency mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh partner Sekilas atas dukungannya dalam kegiatan sosial ini. Semoga apa yang kita lakukan hari ini mendapatkan keberkahan dari Allah SWT," ujar Muhammad Rizal, pendiri Sekilas Agency.  

Setelah kegiatan berbagi takjil selesai, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama antara Tim Sekilas Agency. Sekilas Agency adalah Creative Agency yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari photography, videography, hingga social media management.  

Terdapat 20 kemitraan yang tergabung dalam kegaitan ini diantaranya dapu mie bieng, sengklekmen, ziam guest house, zulfanlink media, hinagiku photobox, De grand coffee, PT. Inlux solution, Marizco, rumoh tuha roastery, movepic studio, Galvio films, sh films, ubi celembu novianti, Awal mula pertashop, Molwey, Pizza Panjang, siwah, Imagery Photo, Linear, dan Al-kalam 

Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berbagi dan menebarkan kebaikan, terutama di bulan suci Ramadan.


Reporter: Fitdaturrahmi

Editor: Redaksi

21 Maret 2025

Peduli Sosial HMJ HKI dan HTN Mengadakan Santunan Anak Yatim-Piatu

Foto: Yusri
www.lpmalkalam.com- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Keluarga Islam (HKI) dan Hukum Tata Negara (HTN) IAIN Lhokseumawe mengadakan kegiatan santunan anak yatim-piatu, kajian, doa bersama dan buka bersama di Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe pada Kamis (20/03/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan Fakultas Syariah (Dekan dan Wadek) dan IAIN Lhokseumawe (Warek) serta para dosen Fakultas Syariah. Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua HMJ HKI Hasanul Afkar, dengan mengangkat tema, "Kajian Membentuk Identitas Gen Z yang Bernuansa Islam dan Peduli Sosial." Kegiatan ini dibuka dengan membaca Ayat suci Al-Quran, Sholawat dan materi singkat oleh Siddik Alfaiz.

Foto: Yusri
Hasanul Afkar menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat solidaritas antar anggota lembaga, khususnya antara HMJ HKI dan HMJ HTN. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai kepedulian sosial sebagai tugas mahasiswa. Meskipun terdapat kendala terkait pendanaan, ia menjelaskan bahwa banyak donasi yang terkumpul dari berbagai pihak. 

"Tapi alhamdulillah banyak donasi dari luar kampus baik dari kerabat-kerabat, teman-teman panitia dan para panitia," ujarnya. 

Partisipasi pimpinan fakultas dan IAIN Lhokseumawe menunjukkan dukungan terhadap kegiatan mahasiswa. Semangat gotong royong dan solidaritas yang ditunjukkan dalam pengumpulan donasi patut diapresiasi.


Reporter: Muhammad Alif Maulana

Editor: Redaksi

20 Maret 2025

HMJ BKI IAIN Lhokseumawe Menghidupkan Ramadhan dengan Santunan Anak Yatim dan Berbuka Bersama

Foto: Nurul Fadilah

www.lpmalkalam.com- Sebagai wujud dari semangat berbagi dan kepedulian di bulan suci Ramadhan, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) IAIN Lhokseumawe menggelar kegiatan santunan anak yatim dan berbuka bersama di Panti Asuhan STIKES Muhammadiyah, Lhokseumawe pada (19/03/2025).

Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua HMJ BKI, Ihsan Maulana, dengan mengangkat tema Indahnya Silahturahmi, Manisnya Berbagi. Kegiatan ini dibuka dengan membaca Al-Quran dan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti bermain, sedikit ilmu pembelajaran, dan tausiah singkat. 

Kegiatan ini melibatkan 15 anggota HMJ BKI dan 12 anak yatim. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meramaikan, menikmati, dan merasakan bagaimana suasana berbuka di panti asuhan. Dengan demikian, diharapkan anak-anak yatim dapat merasakan kebahagiaan dan kebersamaan dengan mahasiswa, serta dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap anak-anak yatim dan memperkuat ikatan sosial dan emosional antara HMJ BKI dan masyarakat.

Menurut Ketua HMJ BKI, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan. Pihak pengurus panti juga menerima kegiatan ini dengan baik dan membantu menyediakan tempat untuk kegiatan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak panti asuhan, karena mereka dapat merasakan kebahagiaan dan kebersamaan dengan kami, Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain untuk melakukan kegiatan serupa, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap anak-anak yatim dan memperkuat ikatan sosial dan emosional antara mahasiswa dan masyarakat.” Ujar Ihsan Maulana.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi wujud dari kepedulian dan kebersamaan antara mahasiswa dan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap anak-anak yatim dan memperkuat ikatan sosial dan emosional antara HMJ BKI dan masyarakat. Ihsan maulana selaku ketua HMJ BKI berharap agar kegiatan yang dilakukan ini dapat menjadi inspirasi bagi semua orang dalam melakukan kebaikan dan berbagi dengan orang lain.

Dengan demikian, kegiatan santunan anak yatim dan berbuka bersama yang digelar oleh HMJ BKI IAIN Lhokseumawe dapat terlaksana dengan sukses dan bermanfaat bagi semua pihak terlibat. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk melakukan kebaikan dan berbagi dengan orang lain.


Reporter: Zahira Putri Meola

Editor: Redaksi

15 Maret 2025

BSI Scholarship Batch 4 Gelar Acara “Ramadhan Berbagi” untuk Anak Panti Asuhan

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Dalam semangat berbagi di bulan suci Ramadhan, BSI Scholarship Batch 4 mengadakan acara Ramadhan Berbagi.  Acara ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak panti asuhan melalui kegiatan buka puasa bersama. Kegiatan ini bertempat di Panti Asuhan Muhammadiyah, Lhokseumawe pada (14/03/2025).

Muhammad Izzat Saputra, koordinator BSI Scholarship Batch 4, menjelaskan bahwa dana yang digunakan dalam acara ini berasal dari beasiswa yang mereka sisihkan secara khusus. Acara ini juga berkolaborasi dengan komunitas TurunTangan Lhokseumawe yang sebelumnya telah mengadakan kegiatan mengajar dan perlombaan bagi anak-anak panti dari Senin hingga Kamis.

“Kami dari BSI Scholarship Batch 4 berfokus pada penyediaan buka puasa bersama untuk anak-anak panti asuhan. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan IAIN dan program BSI Scholarship kepada masyarakat agar lebih dikenal luas,” ujar Izzat.

Foto: Ist
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh kehangatan. Para peserta, termasuk anak-anak panti asuhan, mahasiswa, serta para relawan dari komunitas Turun Tangan Lhokseumawe, berkumpul untuk menikmati hidangan berbuka puasa bersama. Selain berbagi makanan, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi yang mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.

Selain itu, tujuan dari acara ini juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya berbagi di bulan suci Ramadhan. Dengan menyisihkan sebagian dari beasiswa yang mereka terima, para mahasiswa ingin menunjukkan bahwa berbagi tidak harus menunggu hingga memiliki banyak, tetapi bisa dimulai dari hal-hal kecil yang bermanfaat bagi orang lain.

“Kami berharap acara ini tidak hanya menjadi momen berbagi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk peduli terhadap sesama. Semoga apa yang kami lakukan menjadi berkah dan bermanfaat bagi orang lain,” tambah Izzat.

Acara ini mendapat sambutan positif dari anak-anak panti asuhan yang merasa bahagia dapat berbuka puasa bersama. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk menebarkan lebih banyak manfaat bagi masyarakat.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

09 Maret 2025

MUSMA 2025: Perpanjangan Pendaftaran dan Penyatuan Pemilihan, Ini Tanggapan SEMA-I Periode 2024-2025

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Musyawarah Mahasiswa (Musma) yang telah digelar oleh Senat Mahasiswa (SEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe yang telah berjalan pada beberapa waktu lalu sempat memicu berbagai kontroversial dari antara pihak penyelenggara dan beberapa peserta forum lainnya kegiatan ini telah berlangsung di Aula Biro IAIN Lhokseumawe pada (26/02/2025).

Salah satu hal yang menjadi kontroversial pada Musma ini adalah pemilihan DEMA-i dan SEMA-i tahun ini di satukan. Dari pihak penyelenggara pemilihan SEMA dan DEMA tahun ini menegaskan bahwa mereka tetap patuh pada aturan yang tertulis dalam AD/ART. Di tambah AD/ART yang disusun tahun lalu baru mulai diterapkan tahun ini. Kesalahan terbesar terjadi ketika aturan sudah ada tetapi tidak dijalankan. Dengan efisiensi anggaran, diharapkan organisasi mahasiswa dapat memanfaatkannya sebaik mungkin. Anil Alwi selaku perwakilan penyelenggara Musma menjelaskan bahwa dalam tahun-tahun sebelumnya, pemilihan SEMA dan DEMA dilakukan secara terpisah, dengan pemilihan DEMA-i terlebih dahulu, diikuti oleh SEMA-i. Namun, tahun ini, atas permintaan peserta forum, kedua pemilihan tersebut digabungkan pada hari yang sama.

"Pada tahun sebelumnya, memang pemilihan SEMA dan DEMA itu dipisahkan. Duluan dibuat DEMA, lalu dilanjutkan dengan SEMA. Tapi tahun ini, para peserta forum meminta agar keduanya disatukan. Itu kesepakatan forum, dan kami sudah menjelaskan bahwa seharusnya pemilihan dilakukan seperti yang tertulis. Namun, mereka tetap meminta agar dilakukan dalam satu hari," jelas Anil Alwi.

Lebih lanjut, Anil Alwi menegaskan bahwa meskipun pihak penyelenggara harus mengikuti aturan yang ada, mereka tetap berusaha untuk melayani permintaan forum. "Kami sebagai penyelenggara berpegang pada aturan yang ada. Kami tidak tahu apakah ada kepentingan tertentu atau tidak di balik permintaan ini, yang jelas, mereka meminta agar pemilihan SEMA-i dan DEMA-i dilakukan pada hari yang sama, karena memang itu sudah diatur dalam AD/ART. Ditambah lagi AD/ART yang baru disusun tahun lalu dan baru tahun ini dijalankan" ungkapnya

Selaku ketua umum SEMA-i periode 2024-2025 Anil Alwi juga menyampaikan harapannya kepada SEMA-i yang terpilih "Meningkatkan apa yang sudah kami jalankan dan menambahkan apa yang belum kami laksanakan. Masih banyak wewenang SEMA institut yang tahun ini belum dijalankan. Semoga SEMA selanjutnya bisa merealisasikan amanah yang tertulis dalam AD/ART, karena aturan dibuat untuk dijalankan," ujar Anil Alwi.


Reporter: Intan Nuraini

Editor: Redaksi

03 Maret 2025

Peralihan Kepemimpinan SEMA-I dan DEMA-I: Dinamika dalam Musma 2025

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Musyawarah Mahasiswa (Musma) Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Lhokseumawe 2025 telah menetapkan kepemimpinan baru di tingkat organisasi mahasiswa (Ormawa). Kegiatan ini mengusung tema Sinergi Kampus dan Organisasi Mahasiswa dalam Meningkatkan SDM Berdaya Saing Global. Kegiatan ini berlangsung di Aula Biro IAIN Lhokseumawe pada Rabu (27/2/2025).

Setelah Musyawarah Mahasiswa (Musma) IAIN Lhokseumawe 2025 resmi ditutup, kru LPM Al-Kalam mendatangi sejumlah pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan maupun jalannya forum tersebut untuk melakukan wawancara. Ketua dan Wakil Ketua DEMA-I, Ketua dan Wakil Ketua SEMA-I, Ketua DEMA FTIK selaku peserta forum, demisioner DEMA dan SEMA-I, serta Ketua Panitia Badan Penyelenggara Musma Mahasiswa (BPMM) berbagi pandangan mereka mengenai jalannya Musma, tantangan yang dihadapi, serta harapan untuk kepengurusan organisasi mahasiswa ke depan.

Ketua DEMA-I terpilih, Munawir, menjelaskan bahwa langkah awal dalam kepemimpinannya adalah merekrut anggota dan menyusun struktur organisasi. “Setelah struktur terbentuk, kami akan membekali pengurus agar siap mengabdi dan menjalankan tugas mereka,” jelasnya ketika diwawancarai oleh kru LPM Al-Kalam. Wakil Ketua DEMA-I, Asyraf Zaky, ikut menambahkan keterangannya, “Saat ketua berhalangan, yang menggantikannya adalah wakil, bukan orang lain,” ujarnya. Terkait pengambilan keputusan, keduanya berkomitmen untuk tetap berkolaborasi dalam menentukan kebijakan organisasi. Di akhir wawancara Munawir menambahkan sebuah kalimat motivasi yang ia pegang dalam kepemimpinannya, “Tuhan tidak menyuruh kita menjadi lebih baik dari orang lain, tapi menjadi lebih baik dari hari kemarin.”

Adapun Ketua SEMA-I, Cut Asna, bersama Wakil Ketua, Amru Ginting, mengungkapkan bahwa langkah awal dalam kepengurusan mereka adalah melaksanakan open recruitment bagi Badan Pengurus Harian (BPH) dan komisi-komisi lain yang terdapat dalam manajemen senat. Amru menambahkan bahwa metode rekrutmen kali ini akan melibatkan delegasi dari fakultas. Ketika ditanya bagaimana jika terjadi perbedaan pendapat di antara mereka, Cut Asna menegaskan, “Kami sudah berdiskusi sejak awal bahwa jika ada masalah, kami akan selalu berkomunikasi untuk mencari jalan tengah yang lebih baik,” ungkapnya. Adapun saat ditanya tanggapan mereka ketika terjadinya perselisihan terkait dinamika Musma yang sering menjadi ajang benturan politik antar fakultas, Cut Asna menekankan bahwa peran SEMA hanya sebatas menyediakan forum yang kondusif.

Kru LPM Al-Kalam juga turut menanyakan pendapat demisioner Ketua DEMA-I, Alam Thoriq Aku, atas kinerjanya selama 1 periode. Alam pun menyatakan kepuasannya atas kinerjanya selama satu periode. “Tujuan kami adalah meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam berpikir kritis dan berlogika. Saya berharap dinamika yang ada tetap terjaga, namun dalam batas yang wajar,” ujarnya. Alam juga berharap kepemimpinan baru mampu merangkul seluruh mahasiswa serta mampu membawa nama IAIN Lhokseumawe ke tingkat nasional ataupun internasional. Saat ditanyai mengenai pasangan calon dalam pemilihan DEMA-I yang hanya ada satu pasangan, Alam menjelaskan bahwa pihak penyelenggara telah membuka pendaftaran beberapa kali, tetapi dikarenakan adanya Koalisi antar fakultas maka terpilihlah pasangan Munawir dan Asyraf Zaky. “Sebenarnya bukan hanya satu paslon, tetapi karena adanya koalisi dengan beberapa fakultas, akhirnya hanya saudara Munawir yang maju tahun ini,” jelasnya. Ia juga berharap kedepannya pemilihan tingkat DEMA I untuk memilih Presiden dan wakil Presiden tidak lagi koalisi dari fakultas, tetapi keinginan pribadi untuk mendaftar dan dilakukan sebagaimana mestinya, seperti debat visi-misi program kerja hingga pemilihan pencoblosan nantinya jika paslon lebih dari satu karena dengan begitu barulah dikatakan dengan mahasiswa kritis dan demokratis”. Ungkapnya sekali lagi.

Foto: Putri Azzahra Lubis

Sebagai perwakilan peserta forum, Ketua DEMA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Rizqi Rahmanda, saat dimintai pendapat oleh kru terkait dinamika yang terjadi di dalam Musma, ia mengungkapkan, “Dinamika yang terjadi adalah pengalaman yang sangat berharga bagi peserta dan penyelenggara." Namun, ia turut mengungkapkan kekecewaannya, dikarenakan pengunduran jadwal Musma pada h-1 Musma tersebut ke waktu yang tidak ditentukan. “yang disayangkan adalah peserta forum yang bukan berasal dari sini. Jadi, setelah  pelantikan di FTIK kami menahan mereka untuk pulang demi ikut Musma ini. Jika ditunda ke waktu yang tidak ditentukan, rugi.” ujarnya. Rizqi juga menyoroti kurangnya transparansi dalam pembentukan Badan Penyelenggara Musyawarah Mahasiswa (BPMM), terutama mengenai struktur kepanitiaan. “Yang jadi tanda tanya adalah kemanakah anggota SEMA-I,” ungkapnya. “Selain itu, dalam akun resmi panitia tidak dicantumkan jabatan seperti ketua panitia, sekretaris, dan lainnya, hanya tertulis sebagai panitia Musma,” tambahnya.

Mendapat kritikan dari peserta forum terhadap Musma 2025, Ketua Panitia Badan Penyelenggara Musyawarah Mahasiswa (BPMM), Raifatul Rifka, mengakui bahwa menjadi panitia dalam forum tertinggi mahasiswa IAIN Lhokseumawe merupakan pengalaman baru baginya. “Ini perdana bagi saya, jadi banyak hal yang belum saya pahami, Tapi dengan bantuan Ketua SEMA dan panitia lain, semuanya menjadi lebih ringan,” ungkapnya. Raifatul rifka juga menjelaskan dalam forum pengunduran terjadi dikarenakan permintaan langsung oleh Wakil Rektor 3 dikarenakan paslon hanya 1.

Anil Alwi selaku Ketua Umum SEMA-I menjelaskan Keputusan nya membentuk panitia khusus dalam Musma 2025 kali ini dikarenakan peraturan yang tertulis dalam ADART “selama ini musma ricuh dan lain sebagainya karena tidak adanya praturan yang membentuk dan dijalani, di tahun ini jelas tertulis dalam Pasal 23 BAB IX Tentang Badan Penyelenggara Mahasiswa (BPMM), itu sebabnya kepanitian tahun ini tidak semata dari kepengurusan SEMA-I, kepengurusan anggota panitia BPMM terbentuk dari sleksi Recrutmen delegasi dari SEMA Fakultas. Beberapa sorotan yang terjadi diluar ekspetasi yang di bayangkan seperti pengunduran kegiatan dengan batas yang tidak di tentukan. Hal ini sebenarnya karena arahan langsung dari Wakil Rektor III” ungkapnya. Terkait pengeluaran surat pengunduran kegiatan MUSMA di tanggal merah Anil Alwi mengungkapkan bahwa tidak adanya peraturan yang tertulis tidak boleh mengeluarkan surat di tanggal merah, kita Senat Mahasiswa peraturan ADART mahasiswa berbeda dengan UUD pemerintahan.

Musma IAIN Lhokseumawe 2025 menjadi ajang pembelajaran bagi seluruh pihak yang terlibat. Dinamika yang terjadi memberikan wawasan baru, baik bagi peserta, panitia, maupun pemimpin organisasi mahasiswa yang baru terpilih. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, harapannya kepengurusan baru dapat membawa perubahan positif bagi mahasiswa IAIN Lhokseumawe.


Reporter: Zuhra, Putri Azzahra Lubis & Mutia Wardani

Editor: Redaksi

01 Maret 2025

Kasubbag Akademik IAIN Lhokseumawe Tanggapi Pertanyaan Mahasiswa tentang Pelaksanaan Perkuliahan Semester Genap 2024/2025

Foto: Ist
www.lpmalkalam.com- Berdasarkan Surat Pengumuman Tentang Pelaksanaan Perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 yang ditandatangani pada Jumat, (21/02/25). 

Surat tersebut menyampaikan:

1. Perkuliahan Semester Genap dimulai pada Senin, 10 Maret 2025;

2. Perkuliahan dilaksanakan dengan sistem Blended Learning, menggunakan sarana pembelajaran Edlink sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

Serta beberapa poin penting lain yang tercantum pada surat edaran. Dua poin dalam surat pengumuman tersebut menimbulkan pertanyaan dari kalangan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe. Menurut kalender akademik tahun 2024/2025 yang telah dibagikan kepada mahasiswa sebelumnya, perkuliahan semester genap dimulai pada 3 Maret 2025. Namun, poin pertama dalam surat pengumuman menyatakan bahwa perkuliahan semester genap dimulai pada 10 Maret 2025. Hal ini menimbulkan kebingungan bagi mahasiswa, apa alasan pihak akademik mengundur jadwal masuk perkuliahan?

Adapun pertanyaan lain yang juga muncul dari mahasiswa adalah poin kedua yang menyatakan bahwa perkuliahan dilaksanakan dengan sistem Blended Learning. Bagaimana dengan sistem perkuliahan di bulan Ramadan?

Pada Jumat, 28 Februari 2025, Kru dan Pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam mewawancarai Kasub Bag Akademik, Marhalim, M.A., untuk mencari tahu penjelasan lebih lanjut terkait surat pengumuman yang sudah diedarkan guna menjawab pertanyaan dari mahasiswa.

Marhalim, M.A., saat diwawancarai mengatakan bahwa alasan perkuliahan diundur karena adanya kebijakan kesiapan di fakultas dan gangguan pada BSI (Bank Syariah Indonesia) yang sempat terjadi saat mahasiswa membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal). "Pengunduran tanggal karena adanya kebijakan kesiapan di fakultas. Banyak mahasiswa sampai hari ini belum bisa membayar UKT, belum bisa mengisi KRS (Kartu Rencana Studi), dan ada kesalahan lain; kesalahan tersebut sebetulnya bukan di kita karena kita pembayaran UKT melalui virtual account, cuma masalahnya kemarin ada gangguan dari BSI, ada yang nggak bisa mengambil nomor virtual account di Siakad, dan ada yang sudah transfer tetapi buktinya tidak terkirim. Terkait masalah itu semua perkuliahan diundur," jelasnya saat diwawancarai. 

Beliau juga menjelaskan sistem perkuliahan yang akan dilaksanakan pada semester genap 2024/2025 adalah secara tatap muka atau luring (luar jaringan). "Sampai sekarang kita masih kuliahnya melalui tatap muka atau luring dengan media pembelajarannya berupa Edlink yang ada di Siakad. Jadi, Edlink itu bisa offline bisa online. Edlink hanya sebagai media perkuliahan, terserah sama dosennya nanti waktu kuliah; mau langsung, tatap muka, semua bahan kuliah di upload di Edlink. Kembali ke dosennya. Jadi, selama puasa kita akan kuliah secara luring," sambungnya.


Reporter: Alya Nadila

Editor: Redaksi

 

28 Februari 2025

Berlomba Tampil Didepan Umum, Anak-anak Uteun Bayi Siap Menyambut Ramdhan

Foto: Qurrata A’yuni

www.lpmalkalam.com- Balai Pengajian Miftahussa’adah mengadakan ajang perlombaan untuk menyambut bulan suci Ramadhan selama 3 hari berturut-turut yang diadakan di Gampong Uteun Bayi (27/02/25).

Acara ini melibatkan seluruh anak peserta didik mengikuti perlombaan ini, walaupun ada diantara anak-anak yang masih merasa “demam panggung”, namun dengan dukungan dan dorongan orang tua dan guru hal itu dapat teratasi.

Ajang perlombaan ini diadakan untuk menyemarakkan datangnya bulan suci Ramadhan yang hanya tinggal menghitung hari. Disamping itu juga, melalui ajang perlombaan ini Ummi Nurhayati selaku Pimpinan Balai Pengajian Miftahussa’adah berharap agar anak-anak dapat meningkatkan kepercayaan diri, mengenali kemampuan dan mengasah bakat mereka masing-masing.

"semoga dengan adanya acara ini anak-anak bisa tambah berani tampil ke depan umum, semakin giat belajar nya dan semoga acara ini bisa kita laksanakan tiap tahunnya."ungkapnya

Acara ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut, mulai hari Senin, 24 Februari 2025 sampai hari rabu, 27 Feb. 25 yang dilaksanakan di balai pengajian ini sendiri tepatnya di Gampong Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.

Acara ini terbilang sukses dengan persiapannya yang tiba-tiba, karena adanya bantuan dari wali murid dan antusias nya anak-anak. Pasalnya acara ini adalah yang pertama kalinya diadakan sejak balai pengajian ini pertama kali dibangun.


Reporter: Qurrata A’yuni

Editor: Redaksi

23 Februari 2025

Regenerasi Kepemimpinan, Segenap Organisasi Mahasiswa Fakultas Syariah Periode 2025 Resmi dilantik.

Foto: Ist

www.lpmalkalam.com- Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe selenggrakan kegiatan pelantikan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dengan mengusung tema Membangun semangat baru dalam regenerasi untuk mewujudkan integritas, loyalitas, dan solidaritas. Kegiatan ini bertempat di Aula Fakultas Syariah pada Kamis, (20/02/2025).

Pelantikan ini diikuti oleh pengurus organisasi mahasiswa periode 2025-2026. Sebanyak 100 peserta dari enam organisasi mahasiswa hadir dalam acara tersebut, yakni Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA), serta Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Keluarga Islam (HKI), Hukum Ekonomi Syariah (HES), Hukum Tata Negara (HTN), dan Ilmu Falak.

Adapun ketua Ormawa yang dilantik antara lain, Ketua SEMA Fakultas Syariah Rizky Nanda Saputra, Ketua DEMA Fakultas Syariah Sastra Maulana Simangunsong, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum keluarga Islam (HMJ-HKI) Hasanul Afkar, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HMJ-HES) Raja Ary Suwandika, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara (HMJ-HTN) Ahmad Rayhan Pratama dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Falak (HMJ-IF) Muhammad Khalil Mubarraq.

Foto: Ist
Raisa Salsabiila, selaku Ketua Pelaksana, menyampaikan bahwa "Tujuan pelantikan ini adalah untuk membangun regenerasi organisasi mahasiswa agar terus berkembang ke masa depan. Selain itu, pelantikan juga bertujuan untuk meresmikan pengurus dan anggota baru yang sebelumnya telah terpilih melalui musyawarah masing-masing lembaga." ungkapnya. Raisa juga berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan antarorganisasi di Fakultas Syariah, dan juga dapat menciptakan track record yang baik di lingkungan fakultas, kampus, bahkan ke masyarakat umum. Hal ini selaras dengan tema acara yang mendorong adanya komitmen bersama dari setiap ORMAWA untuk memajukan dan mengenalkan Fakultas Syariah secara lebih luas.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Syariah, Sastra Maulana dalam sambutannya mengatakan, “Harapan saya selaku Ketua Dema Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe kepada teman-teman ketua SEMA- DEMA beserta seluruh jajarannya untuk kekompakannya, demi membuat Fakultas Syariah lebih baik lagi dari sebelumnya. Jika ada suatu permasalahan marilah kita saling bahu membahu untuk menyelesaikan masalah tersebut” tuturnya. 

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Bagian Fakultad Syariah, Bapak Lukman, S.Kom, Wakil Dekan III bapak Kafrawi, M.H,  Demisioner Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe. Acara ini kemudian ditutup dengan pembacaan doa dan sesi foto bersama.


Sumber: Rilis

Editor: Redaksi

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnaslis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0831 6327 5415 (Pimpinan Umum) 0895 1601 7818 (Pimpinan Redaksi) 082268042697 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.