![]() |
Mahasiswa IAIN Lhokseumawe foto bersama usai napak tilas ditemani ketua NGO HAM Aceh Foto : Redaksi |
www.lpmalkalam.com- Mengenang hari perdamaian dunia yang jatuh pada tanggal 21 september ke depan, sejumlah organisasi HAM Aceh mengajak rekan KNPI dan mahasiswa IAIN Lhokseumawe mengikuti
napak tilas untuk mengenang serta mengunjungi lokasi dan korban dari kekerasan
Hak Asasi manusia di Bukit Sintang dan Buloh Blang Ara, rabu 18/09 Aceh Utara.
Koalisi NGO Ham Aceh, Zulfikar Muhammad mengatakan “
kegiatan yang disertakan pemuda ini untuk memberikan bukti serta pengetahuan
terbaru bahwasanya Aceh merupakan daerah
yang pernah terjadi konflik berkepanjangan sehingga banyak yang jatuh korban
akbat konflik itu.
Selain itu pula, “memberikan pemahaman kepada segenap pemuda
agar tidak melupakan sejarah konflik
yang melanda Aceh ini, serta untuk memperkuat memperkuat ingatan segenap pemuda bahwasanya konflik itu telah meruntuhkan
struktur tatanan masyarakat, jiwa dan
trauma yang dirasakan oleh masyarakat serta insfrastruktur lainnya.
Kondisi ini juga harus menjadi memori bagi lintas generasi muda bahwa konflik itu
tidak boleh terulang kembali, sekali
konflik itu terjadi maka akan merusak banyak tatanan hidup, tuturnya.
Ia menambahkan,“Kemudian napak tilas ini juga untuk
memberikan empati serta mendorong semangat kepada masyarakat yang pernah
menjadi korban kekerasan hak asasi manusia dikawasan tersebut agar bisa pulih
dari trauma, keterpencilan dan menjadikan penyemangat dalam menjalani kehidupan
yang lebih baik.
Adapun lokasi napak tilas terletak dibukit sentang tepatnya
pada sebuah kuburan massal yang diduga tempat korban pelanggaran HAM
dikebumikan sampai hari ini titik lokasi itu belum juga di bongkar. Dan di
jalan Line pipa Buloh Blang Ara yang terdapat satu kuburan yang isinya Sembilan
orang dikebumikan dalam liang lahat tersebut, kata Zulfikar Muhammad saat
diwawancarai pers mahasiswa Al-Kalam.
“napak tilas ini merupakan kegiatan wajib dilakukan setiap
tahunnya harus dilaksanakan agar nantinya generasi yang belum mengetahui sejarah
konflik aceh lebih mengetahui keadaan aceh dahulunya dan memperbaiki memori
pikiran masyarakat untuk lebih mengetahui sejarah dan konflik Aceh, dan pepatah
soekarno mengatakan “Jas Merah” jangan sesekali melupakan sejarah, ujar Fajar
Buana selaku ketua Dema IAIN Lhokseumawe.
“Kami berharap kepada segenap pemerintahan untuk selalu
memperhatikan masyarakat yang terkena dampak pelanggaran HAM dan terus
memberikan kontribusi aktif kepada mereka, dan terus menjaga perdamaian Aceh
agar tidak terjadi lagi konflik ini, tutup nya.
Adapun yang behadir dalam kegiatan napak tilas mengenang hari
perdamaian dunia yakni Relawan Perempan Untuk Kemanusiaan (RPuK) Aceh, Komite Nasional Pemuda Indonesia Aceh Utara, Himpuanan Mahasiswa Islam, DEMA
IAIN Lhokseumawe, Lembaga bantuan Hukum, serta puluhan Mahasiswa.
Reporter : Muhammad Fadhil
Editor : Redaksi