![]() |
Foto: Pexels.com |
Tercetusnya generasi strawberry ini mengacu pada realitas saat ini, anak-anak muda sekarang di anggap egois, arogan, lamban, tidak mau di kritik, mudah putus asa dan tidak bisa diberi nasehat oleh orang dewasa. Banyak remaja saat ini yang hanya hidup untuk menghabiskan harta orang tua tanpa mau bekerja keras. Adapula yang menggambarkan generasi strawberry sebagai generasi masa kini yang sangat cerdas namun kepribadiannya rapuh, sedikit ada masalah langsung stress, ngamuk, putus asa, bahkan bisa bunuh diri.
Ada beberapa ciri-ciri yang khas dari generasi strawberry yaitu; Gampang putus asa, malas, plin-plan, egois dan ingin serba instan.
Adapun faktor penyebab munculnya generasi strawberry yaitu; Anak tidak mengenal kata berjuang, sejak lahir mereka selalu dilayani, difasilitasi dan dimudahkan.
Orang tua tidak membiarkan anak menerima konsekuensi. Saat anak kesulitan atau menerima hukuman di sekolah misalnya, orang tua akan ikut campur dan membelanya habis-habisan.
Anak digempur oleh gadget, salah satunya game. Kehadiran teknologi menjadi buah simalakama, di satu sisi memudahkan namun di sisi yang lain bisa membuat anak kecanduan dan bisa mempengaruhi kepribadiannya.
Kepribadian generasi strawberry akan terlihat saat anak menginjak remaja dan dewasa. Anak cepat marah dan putus asa hanya dengan mendapat sedikit ganjalan. Hal ini tentunya tidak terjadi begitu saja, namun merupakan kepribadian yang terbentuk sejak masih kecil atau golden age.
Meskipun dianggap sebagai generasi yang rapuh dan mudah menyerah, generasi strawberry tetap memiliki sisi positif, berikut adalah beberapa sisi positif dari generasi strawberry; Menyukai tantangan baru dan mencoba hal-hal yang berbeda, berani menyampaikan pendapat, mudah beradaptasi dengan teknologi, bekerja tidak selalu berorientasi pada uang.
Oleh: Najatia (Magang)
Editor: Redaksi