![]() |
Desain: Meutia Rahma (Magang) |
www.lpmalkalam.com- Generational trauma atau trauma antar-generasi merupakan respons terhadap peristiwa buruk yang mengakibatkan dampak buruk secara fisik dan emosional. Trauma ini kemudian diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Trauma ini dapat diwariskan melalui pengajaran yang berasal dari perasaan tidak aman atau tidak stabil. Pola asuh orang tua dalam keluarga bukan hanya mengajarkan keteladanan dan membentuk kepribadian anaknya. Lebih dari itu, terkadang orang tua atau generasi sebelumnya juga "mewariskan trauma". Warisan tersebut dikenal dengan istilah trauma antargenerasi (Intergenerational Trauma).
Penyebab utama dari generational trauma yaitu, siklus trauma yang terjadi dalam keluarga disebabkan oleh pengalaman buruk di masa kecil. Trauma generasi dapat melanggengkan siklus kekerasan di dalam keluarga. Ketika orang tua memiliki trauma yang belum terselesaikan, secara tidak sadar mereka akan melakukan pola perilaku yang berasal dari trauma tersebut, yang kemudian dapat diserap dan diulangi oleh anak-anak mereka
Dampak trauma antargenerasi bersifat multifaset dan dapat memengaruhi kesehatan mental, emosional, dan fisik, seperti, kecemasan, masalah amarah, rendahnya harga diri, depresi, kehilangan emosi dan gangguan stres pascatrauma (ptsd). Beberapa bukti menunjukkan bahwa trauma antargenerasi dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan lebih banyak penyakit autoimun atau kecenderungan yang lebih besar untuk sakit.
Ada beberapa cara mengatasi generational trauma, yaitu :
1. Hancurkan pola disfungsi dalam hubungan
2. Memperbaiki Inner-child
3. Mencari bantuan profesional
4. Belajar mencintai dan menerima diri sendiri
5. Menetapkan batasan diri
6. Mendidik dan advokasi
Maka dari pada itu, penting nya untuk mengurangi serta mengatasi generational trauma, anak-anak dari penyintas trauma mungkin menginternalisasi rasa sakit dan mekanisme koping yang tidak terselesaikan dari orang tua mereka, yang mengakibatkan pola perilaku, stres emosional, atau masalah kesehatan mental yang mirip dengan orang tua mereka. Siklus ini dapat berlanjut melalui generasi jika tidak ditangani. Memahami dan memutus siklus ini seringkali melibatkan terapi, komunikasi terbuka, dan intervensi dukungan yang bertujuan untuk penyembuhan dan ketahanan.
Oleh: Nurul Fadilah (Magang)
Editor: Redaksi