![]() |
Foto: Pixabary.com |
Ketika seseorang melontarkan kata-kata yang meremehkan, itu sering kali berasal dari rasa tidak aman dalam dirinya. Mereka berusaha menutupi kelemahan sendiri dengan mengalihkan perhatian kepada kekurangan orang lain. Dengan merendahkan, mereka merasa lebih unggul, meskipun itu hanyalah ilusi yang diciptakan untuk mengatasi rasa rendah diri mereka.
Perilaku ini juga mencerminkan kurangnya empati dan kedewasaan emosional. Orang yang matang secara emosional cenderung memilih kata-kata yang membangun daripada menjatuhkan. Mereka paham bahwa merendahkan orang lain bukanlah cara untuk memperbaiki hubungan atau menyelesaikan masalah.
Selain itu, tindakan merendahkan juga memperlihatkan kurangnya kepercayaan diri. Orang yang percaya pada kemampuan dan nilai dirinya tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain, apalagi dengan cara yang merendahkan. Sebaliknya, mereka yang sering menghakimi atau mengejek menunjukkan bahwa mereka mencari validasi dengan cara yang salah.
Bagi yang menjadi korban, penting untuk memahami bahwa ejekan atau penghinaan bukanlah cerminan diri mereka, melainkan refleksi dari pelaku. Dengan tidak memberikan reaksi yang emosional, korban dapat menunjukkan bahwa penghinaan itu tidak memiliki kekuatan untuk memengaruhi harga diri mereka.
Sebagai masyarakat, kita perlu mendorong budaya menghormati satu sama lain. Menghargai orang lain, baik dalam tindakan maupun ucapan, adalah bentuk penghargaan.
Oleh: Putri Ruqaiyah (Magang)
Editor: Redaksi