![]() |
Foto: Pexels.com |
Terkhusus di bulan juli, kata Laksmi, “Kita mengalami hari terpanas sejak 1940”. Dalam “Refleksi Akhir Tahun 2023 Kementerian Lingkungan Hidup Kelautan dan Kehutanan” yang digelar secara hybrid, Kamis (28/12/2023) dikutip dari situs web liputan 6.
Ia mengungkapkan tahun 2023 ada 11 provinsi yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di daerah Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Yang mana di akhir tahun 2022 lalu, pihaknya juga mendeteksi ada musim kemarau yang panjang di 2023.
Di kutip dari halam web detik.edu para ahli mencatat pada tahun 2023 adalah tahun dengan iklim terpanas sepanjang sejarah. Pada 6 Desember 2023, Copernicus Climate Change Servis (C3S) mengungkapkan bahwa musim gugur Boreal tahun ini mencapai suhu terpanas dengan kenaikan suhu 0,32 derajat celcius dari sebelumnya. Dan diketahui juga sepanjang tahun 2023, suhu rata-rata global mencapai 2 derajat celcius, lebih tinggi dibandingkan suhu dari masa pra-industri.
Semua manusia merasakan perubahan iklim yang begitu berpengaruh bagi kenyamanan hidup manusia terutama di kalangan mahasiswa, beberapa kali kesempatan Kru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam mencoba mewawancarai beberapa orang mahasiswa/i terkait perubahan iklim di Indonesia pada saat ini. Cut Izzah Hafizah, mahasiswi IAIN Lhokseumawe mengungkapkan, “Diluar dari semua permasalahan yang terjadi di Indonesia yang mengakibatkan iklim di Indonesia terus meningkat, salah satunya cuaca yang panas saat ini. Saya berharap agar kita semua terus menjaga kelestarian mengurangi semua tindakan yang dapat merubah dan merugikan Indonesia seperti menjaga hutan agar tidak terjadi kebakaran. Karena itu sangat mempengaruhi terhadap pencemaran udara. Kebersihan laut yang mungkin berimbas pada kehidupan masyarakat di pinggir laut, dan kebersihan di lingkungan selokan karena nanti dapat menyebabkan kebanjiran." Ia juga mengungkapkan di daerah Aceh Utara-Lhokseumawe sendiri beberapa daerah dan beberapa desa terendam banjir diakibatkan musim hujan pada Akhir tahun 2023 saat ini.
Akibat dampak perubahan iklim yang terus meningkat, Annisa Jannatul Ula mengungkapkan perempuan di Indonesia lebih bergantung kepada produk kecantikan. Ditinjau dari 40 tahun yang lalu, perempuan tidak begitu peduli dengan produk kecantikan dan sejenis nya, ia menjelaskan, “Tidak heran perempuan di Indonesia seperti itu. Selain karena tuntutan zaman, iklim cuaca sangat mempengaruhi mereka bergantung kepada produk kecantikan. Tidak hanya wanita bahkan laki laki juga mengakuinya," ujarnya.
Reporter: Putri Azzahra Lubis
Editor: Redaksi