HEADLINE

Latest Post
Loading...

04 Agustus 2024

Teka Teki Kehidupan

Pixabary.com

www.lpmalkalam.com-  Selalu ada pertanyaan dalam menjalani kehidupan, pertanyaan tentang apa yang telah terjadi, mengapa ini semua bisa terjadi, bagaimana ini bisa terjadi dan siapa yang telah merekayasa semua kejadian ini, tidak ada yang bisa menjawab. Ada sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa lebih mudah melupakan orang yang telah mati, tetapi sulit melupakan orang yang telah berubah. Mungkin pernyataan itu benar, lebih sulit melupakan orang yang telah berubah watak dan perilakunya, karena jiwa dan raganya masih bisa terlihat jelas, masih bisa diperhatikan walaupun dari kejauhan, masih bisa dicari keberadaannya, masih bisa ditemui walaupun terhalang waktu, namun sudah berubah sikap dan wataknya. Tetapi dapat disimpulkan bahwa orang yang telah berubah itu masih bisa dihadapi dan kembali bisa beradaptasi. Namun, bagaimana dengan orang telah mati? 

Apakah masih ada kesempatan untuk dapat melihatnya lagi?

Apakah masih bisa mencari tahu dan memperhatikan bagaimana keadaannya?

Apakah masih ada kesempatan untuk bisa bertemu langsung dalam keadaan yang sama?

Semua jawabannya adalah tidak akan pernah. 

Hilangnya kepala perlahan-lahan akan menyebabkan kehancuran dan kerusakan. Bagaikan rumah tanpa atap yang meninggalkan pondasi, berdirinya rumah tanpa tiang, terbangnya burung tanpa sayap, dinginnya hembusan angin ketika kemarau. Semuanya terlihat aneh dan rumpang, namun seiring dengan berjalannya waktu semuanya akan terlihat biasa saja. Pedoman ini hanya berlaku untuk lingkungan dan orang yang melihat dari kejauhan saja. tetapi bagaimana dengan kondisi bangunan rumah yang telah kehilangan atapnya? Bagaimana dengan keberlangsungan kehidupan burung tanpa sayap? Bagaimana dengan kondisi lingkungan sekitar yang selalu dihembus oleh angin dingin walaupun ditengah musim kemarau?. 

Kehidupan dan kematian adalah sebuah keunikan, tidak ada yang tau kapan seseorang akan memulai kehidupannya dan tidak ada yang tau pula kapan seseorang akan menghadapi kematian. Rumah itu akan tetap berdiri walaupun tidak ada atap yang melindunginya, namun kondisinya telah berubah, orang sekitar yang melihat dari kejauhan akan melihat rumah itu baik-baik saja mungkin hanya ada perbedaan dari warna cat saja, karna mereka tahu tidak ada yang melindungi rumah itu lagi. Tetapi mereka tidak tau sebenarnya pondasi itu sebentar lagi akan rusak, tiangnya sudah rapuh, dan pada akhirnya akan hancur. Sebenarnya burung yang telah kehilangan sayapnya masih bisa melanjutkan hidupnya hanya saja kehilangan bagian dari hidup adalah hal yang sangat menyakitkan dan perlahan akan mempengaruhi hidup sehingga  membuat si burung mati karna tak sanggup menahan perihnya kehilangan. 

Angin yang berhembus meskipun di tengah cuaca yang kemarau akan membuat suasana selalu dingin, semesta telah memberi kehangatan tetapi sepertinya ada pihak yang tidak setuju dan tidak bisa menerima, alhasil pihak yang tidak menerima sebuah kehangatan yang telah diberikan akan selalu kedinginan walau berada dalam kehangatan. 

Teka teki yang tak dapat dipecahkan adalah sebuah penentuan hidup dan mati, kedatangan dan kepergian, keberadaan dan kehilangan. Tetapi ada satu hal yang dapat dipahami bagaimanapun pedihnya rasa kehilangan, kehancuran dan kerusakan semesta akan selalu terus berputar dan tak peduli bagaimana cara seseorang akan menjalani kehidupan.



Oleh: Fitdaturrahmi

Editor: Redaksi

banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnaslis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0831 6327 5415 (Pimpinan Umum) 082365083003 (Pimpinan Redaksi) 085262278755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.