Portal Berita Al-Kalam

Istighotsah dan Zikir Kebangsaan jadi Pertemuan Pertama Mahasiswa Setelah Libur Semester

Foto: Muhammad Izzat Saputra www.lpmalkalam.com-  Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menyelenggara...

HEADLINE

Latest Post

01 September 2025

Wali Kota Lhokseumawe Janji Tunda Kenaikan PBB dan Desak Mubadala Penuhi Komitmen

Foto: Abdul Aziz Perangin Angin

www.lpmalkalam.com– Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abu Bakar, menegaskan bahwa tidak akan ada kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di wilayahnya. Pernyataan itu disampaikannya usai menemui massa aksi damai mahasiswa di depan gedung DPRK Lhokseumawe pada Senin (01/09/2025).

Sayuti menjelaskan, langkah awal yang akan dilakukan pihaknya adalah mengirim surat resmi untuk menunda pelaksanaan kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan. Menurutnya, kebijakan penundaan menjadi penting agar masyarakat tidak terbebani, mengingat proses revisi qanun membutuhkan waktu dan harus melalui pembahasan bersama DPRK.

“Untuk kenaikan PBB ini kita tunda dulu. Kalau pembayaran normal tetap berjalan seperti tahun sebelumnya. Walikota tidak bisa langsung membatalkan qanun, tapi bisa mengeluarkan kebijakan penundaan sambil menunggu proses revisi bersama dewan,” ujarnya.

Selain membahas isu PBB, Sayuti juga menyinggung permasalahan tenaga kerja terkait keberadaan perusahaan Mubadala. Ia mengakui, hingga kini pihaknya masih menunggu pemetaan kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan tersebut.

“Pada pertemuan 23 Agustus lalu di Jakarta, kita minta Mubadala segera memetakan kebutuhan tenaga kerjanya. Harus jelas berapa kuota yang bisa diserap, baik di sektor hulu maupun hilir. Kita ingin ada kerja sama dengan Lhokseumawe,” tegasnya.

Sayuti menambahkan, Pemerintah Kota Lhokseumawe saat ini juga sedang menyiapkan revisi qanun ketenagakerjaan. Revisi tersebut difokuskan pada dua hal, yakni memperkuat kuota tenaga kerja lokal dan membuka peluang bagi kaum disabilitas untuk mendapatkan kesempatan kerja.

Di sela-sela pernyataannya, Wali Kota juga menyinggung persoalan bonus atlet Aceh yang hingga kini belum terbayarkan. Ia menyatakan siap mendorong Pemerintah Aceh agar segera menunaikan kewajibannya.

Aksi damai mahasiswa yang berlangsung di depan DPRK Lhokseumawe tersebut menyoroti berbagai polemik di tingkat lokal maupun nasional, termasuk masalah PBB, tenaga kerja, dan komitmen pemerintah daerah dalam merespons aspirasi masyarakat.


Reporter: Raja Oktariansyah

Editor: Zuhra
 

Ketua DPRK Lhokseumawe: PBB Ditunda, DPRK Tolak Penambahan Batalyon di Aceh

Foto: Abdul Aziz Perangin Angin

www.lpmalkalam.com– Ketua DPRK Lhokseumawe, Faisal, menegaskan bahwa lembaganya akan segera menindaklanjuti aspirasi mahasiswa terkait polemik Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Ia menyatakan pembayaran PBB dengan ketentuan Qanun Nomor 1 Tahun 2024 akan dipangkas, sembari menunggu proses legislasi lebih lanjut melalui Badan Legislasi (Banleg) DPR Aceh yang diungkapkan setelah aksi damai Aliansi Masyarakat Pase di depan gedung DPRK Lhokseumawe pada Senin (01/09/2025).

“Insya Allah, hari ini juga akan kami tindak lanjuti bersama Wali Kota. Apa yang sudah terjadi sekarang ini akan kita cut dan pangkas semuanya. Tidak ada pembayaran sesuai dengan qanun tersebut, dan prolegda (Program Legislasi Daerah) akan berlanjut di DPR melalui Banleg,” kata Faisal kepada wartawan usai aksi damai Aliansi Masyarakat Pase. 

Selain soal PBB, Faisal juga menegaskan bahwa DPRK Lhokseumawe menolak rencana penambahan batalyon baru di Aceh. Ia menyebut penolakan tersebut berlandaskan pada MoU Helsinki serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

“Ini Aceh, dan kami menghormati MoU Helsinki serta undang-undang yang berlaku. Karena itu, DPR juga dengan tegas menolak penambahan batalyon,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Faisal turut menyoroti tunggakan bonus atlet Aceh yang belum dibayarkan oleh pemerintah provinsi. Ia menekankan agar hak-hak atlet segera dipenuhi karena mereka telah berjasa bagi daerah dan masyarakat.

“Apapun bentuknya, bonus atlet itu harus segera dibayarkan. Mereka berjasa untuk Aceh dan Lhokseumawe, jadi jangan lagi ditunda,” ujarnya.

Faisal memastikan DPRK Lhokseumawe langsung menindaklanjuti aspirasi masyarakat tanpa menunda waktu. Menurutnya, 25 anggota DPRK hadir dalam rapat hari itu, kecuali dua orang yang berhalangan karena sakit.

“Mulai detik ini, kami bekerja. Hari ini kami tetap ada di DPR dan akan musyawarahkan hal ini bersama,” pungkasnya.


Reporter: Raja Oktariansyah

Editor: Zuhra
 

Ribuan Massa Aliansi Masyarakat Pase Gelar Aksi Damai di DPRK Lhokseumawe

Foto: Abdul Aziz Perangin Angin

www.lpmalkalam.com– Aksi demonstrasi yang diikuti lebih dari 1.000 orang dari Aliansi Masyarakat Pase berlangsung di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe pada Senin (01/09/2025).

Aksi berakhir dengan penandatanganan petisi oleh Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abu Bakar, bersama Ketua DPRK, serta kesepakatan untuk membatalkan Qanun Nomor 1 Tahun 2024 yang menjadi dasar kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Dalam aksinya, massa menyuarakan berbagai tuntutan, antara lain; mendesak reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), menolak Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP), menolak penambahan lima batalyon di Aceh, menolak kenaikan tunjangan DPR RI, menolak usulan penulisan ulang sejarah oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, serta mendesak Pemerintah Aceh segera menyelesaikan pembayaran bonus atlet.

Foto: Abdul Aziz Perangin Angin

Wali Kota Lhokseumawe menegaskan bahwa pemerintah kota bersama DPRK mendengar aspirasi masyarakat. “Kami sudah sepakat, Pemerintah Kota Lhokseumawe dan DPRK juga sepakat untuk membatalkan Qanun Nomor 1 Tahun 2024,” ujarnya di hadapan massa.

Foto: Abdul Aziz Perangin Angin

Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Robet Kamid, menilai langkah pemerintah sudah cukup positif, namun perlu disertai komitmen nyata. “Responnya baik, tapi kita harapkan ini bukan sekedar tertawa-tertawaan di jalan. Kita harapkan hari ini ada responsibilitas yang baik, respon yang cepat tanggap dari pihak forkopimda, khususnya Wali Kota dan DPRK Lhokseumawe,” katanya.

Aksi yang dijaga ketat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP itu berlangsung damai. Usai penandatanganan petisi, massa membubarkan diri dengan tertib.


Reporter: Raja Oktariansyah

Editor: Zuhra
 

21 Agustus 2025

Menggalakkan Pemahaman Jurnalistik di Era Post-Trust, AJI Lhokseumawe Gelar Edukasi Jurnalistik

Foto: IST 

www.lpmalkalam.com - Di era serba digital dan maraknya informasi hoaks di kalangan masyarakat, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe menggelar edukasi jurnalistik bertema “Jurnalistik Dasar di Era Post-Trust: Muda Berkarya, dan Berdampak”. Kegiatan ini berlangsung di Aula PMI Kota Lhokseumawe pada Rabu (20/8/2025).

Foto: Nurul Fadilah
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lhokseumawe, seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe, Universitas Malikussaleh (Unimal), Politeknik Negeri Lhokseumawe, Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI), dan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe.

“Sementara ini kami fokus untuk mahasiswa, dan mungkin juga pelajar. Kalau untuk umum, setiap tahun sudah ada Kelas Jurnalistik Ramadan,” ujar Ketua AJI Lhokseumawe, Zikri Maulana.

Acara dibuka oleh MC dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua AJI Lhokseumawe, Zikri Maulana. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa untuk membekali diri dengan pemahaman dunia pers, keterampilan menulis berita, serta memahami etika jurnalistik. Sambutan berikutnya disampaikan oleh panitia, Mulyadi, serta pemaparan singkat mengenai dunia jurnalistik oleh penasihat AJI Lhokseumawe, Zainal Bakri.

Materi inti disampaikan oleh dua pemateri yang sama-sama membahas edukasi jurnalistik. Para mahasiswa turut aktif berbagi pengalaman menulis berita dalam sesi tanya jawab.

Pemateri pertama, Agustiar, menekankan pentingnya verifikasi data dan pemanfaatan tools digital untuk memudahkan wartawan dalam mengonfirmasi kebenaran berita. “Wartawan yang baik adalah wartawan yang berada di tempat,” tegasnya. Ia juga mengingatkan agar wartawan menghindari bias, tidak mencampurkan fakta dan opini, menjaga etika, menghargai privasi, serta memberitakan hal-hal yang menyangkut kepentingan publik. “Senjata bagi jurnalis ada dua, yaitu verifikasi dan etika,” tambahnya.

Materi kedua dibawakan oleh Saiful Bahri, wartawan Serambi Indonesia, dengan topik dasar fotografi praktis bagi jurnalis muda. Ia menjelaskan bahwa fotografi adalah proses mengambil gambar dengan kamera untuk menghasilkan karya seni atau mengabadikan momen. Salah satunya adalah foto jurnalistik, yakni proses menghasilkan gambar yang menyampaikan informasi, pesan, atau cerita suatu peristiwa yang menarik bagi publik. Foto jurnalistik biasanya dimuat di media cetak, seperti surat kabar atau majalah, maupun media digital, seperti portal berita online. Saiful menegaskan bahwa etika sangat diperlukan dalam fotografi, khususnya foto jurnalistik, terutama dalam memilih sudut pengambilan gambar.

Ketua AJI Lhokseumawe menambahkan bahwa materi foto jurnalistik dipilih untuk memberi pandangan kepada peserta tentang bagaimana menghasilkan foto yang memiliki nilai berita. “Mungkin ke depan AJI Lhokseumawe juga akan memberikan materi video jurnalistik agar ada variasi dalam edukasi untuk mahasiswa dan pelajar. Alhamdulillah kegiatan berlangsung sukses, dan kami berharap edukasi serupa bisa menjadi agenda tahunan. Kami juga berharap dapat bekerja sama dengan kampus-kampus di Aceh Utara dan Lhokseumawe melalui program goes to university atau school,” ujarnya.


Reporter: Ririn Dayanti Harahap

Penulis: Nurul Fadilah

Editor: Putri Ruqaiyah

13 Agustus 2025

Jurusan IPII UIN SUNA Perkuat Literasi Melalui Bedah Buku Bersama Pengawas Sekolah Disdikbud Aceh Utara

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan bedah buku bersama pengawas sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Utara. Kegiatan ini berlangsung di Aula Lantai 3 FUAD pada Selasa (12/08/25).

Kegiatan ini mengusung tema “Dengan Semangat Kemerdekaan, Kita Teguhkan Peran Pengawas Sekolah Menuju Pendidikan Aceh Utara Bangkit, Unggul, dan Berkarakter Melalui Gerakan Gemar Menulis.” Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UIN SUNA Lhokseumawe, Dekan dan Wakil Dekan FUAD, Kepala Jurusan (Kajur) dan Sekretaris Jurusan (Sekjur) IPII FUAD, para pengawas sekolah Aceh Utara, serta Kepala Dinas Pendidikan Aceh Utara. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor UIN SUNA Lhokseumawe. Almira Keumala Ulfah, M.Si., Ak., Ca., ASEAN CPA, selaku Kajur IPII mengatakan tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memotivasi para pengawas sekolah dan seluruh civitas academica agar rajin menulis. 

Adapun dalam kegiatan ini terdapat enam buku yang dijadikan sebagai bahan dalam kegiatan bedah buku. Buku-buku ini merupakan hasil karya dari para pegawas sekolah Disdikbud Aceh Utara. Buku-buku tersebut dibedah langsung oleh para dosen FUAD UIN SUNA Lhokseumawe diantaranya Dr. Marhamah, M.Kom.I., Almira Keumala Ulfah, M.Si., Ak., Ca., ASEAN CPA, dan Dr. Rizqi Wahyudi, M.Kom.I.

Kegiatan ini juga dijadikan sebagai pemantik awal dari Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam, dimana jurusan ini merupakan jurusan baru yang hadir di FUAD UIN SUNA Lhokseumawe. Almira juga menyampaikan harapan kedepannya, “semoga orang-orang lebih banyak membaca dan lebih banyak menghasilkan buku-buku untuk dibaca,” tuturnya.


Reporter: Fitdaturrahmi

Editor: Zuhra
 

12 Agustus 2025

Presiden Prabowo Resmikan Lima Batalyon di Aceh, DEMA UIN SUNA Tolak Pembangunan Empat Diantaranya

Foto: Instagram/@kemhanri

www.lpmalkalam.com – Penambahan batalyon di Aceh menjadi sorotan publik setelah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan sejumlah satuan baru di wilayah Kodam Iskandar Muda. Peresmian tersebut berlangsung dalam upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu (10/8/2025).

Berdasarkan pemberitaan berbagai media lokal maupun nasional, mayoritas laporan menyebutkan bahwa presiden meresmikan lima Batalyon Teritorial Pembangunan (Yonif TP) yang berlokasi di Kabupaten Aceh Timur, Aceh Tengah, Gayo Lues, Nagan Raya, dan Pidie. Namun, terdapat sumber lain yang menyebut jumlah batalyon baru mencapai enam unit. Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi terkait perbedaan data tersebut.

Menurut laporan Analisa Aceh, Presiden Prabowo tidak hanya meresmikan lima Yonif TP di Aceh, tetapi juga satu Brigade Infanteri. Agenda ini merupakan bagian dari program pembentukan total 100 Yonif TP dan 20 Komando Brigade Infanteri baru di seluruh Indonesia. Artinya, peresmian ini tidak semata-mata sebatas unit tempur tingkat batalyon, melainkan juga mencakup penguatan struktur komando di tingkat yang lebih tinggi.

Sementara itu, melalui unggahan di akun Instagram resmi Kementerian Kajian dan Advokasi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe (@kajianadvokasi_demauinsuna) pada Selasa (12/8/2025), DEMA UIN SUNA menyatakan penolakan tegas terhadap rencana pembangunan empat batalyon di Aceh. Empat lokasi yang disebut adalah Pidie, Nagan Raya, Aceh Tengah, dan Aceh Singkil.

DEMA-U menilai penambahan batalyon tersebut melanggar Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005 antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dalam Pasal 4.4 MoU tersebut disebutkan bahwa jumlah personel militer organik di Aceh dibatasi maksimal 14.700 orang, tanpa penambahan batalyon baru kecuali untuk rotasi dan penggantian personel.

DEMA-U menyampaikan empat alasan utama penolakan:

1. Penambahan batalyon dinilai melanggar MoU Helsinki dan merusak komitmen damai di hadapan dunia internasional.

2. Langkah tersebut bertentangan dengan semangat demiliterisasi pascakonflik dan menghidupkan kembali bayang-bayang status Daerah Operasi Militer (DOM).

3. Penambahan pasukan dalam jumlah besar dianggap mengancam kepercayaan yang dibangun selama 20 tahun perdamaian.

4. Alasan ketahanan pangan dinilai tidak sebanding dengan risiko sosial, politik, dan trauma masa lalu masyarakat Aceh.

Selain itu, DEMA-U menyoroti potensi keterlibatan TNI dalam sektor sipil seperti pertanian dan ketahanan pangan yang dinilai tidak tepat serta berpotensi melanggengkan militerisasi sipil.

Di samping itu, perlu dicatat bahwa dalam isi tuntutannya, DEMA-U baru menyoroti rencana pembangunan empat batalyon, sedangkan pada kenyataannya Presiden Prabowo telah meresmikan lima batalyon di Aceh dalam agenda tersebut. Perbedaan ini menjadi salah satu titik ketidaksesuaian informasi di ruang publik. Namun, tanda-tanda kebangkitan semangat dan kepedulian DEMA-U mulai tampak, berawal dari satu unggahan tersebut.

Foto: Instagram/@kajianadvokasi_demauinsuna

Dengan landasan tersebut, DEMA-U menyatakan empat tuntutan, diantaranya penolakan penuh terhadap pembangunan batalyon baru dan penegasan agar pemerintah mematuhi MoU Helsinki. “Kami menolak segala bentuk kebijakan yang mengarah pada remiliterisasi Aceh, termasuk rencana pembangunan empat batalyon TNI. Menjaga perdamaian berarti menjaga masa depan Aceh yang adil, aman, dan bermartabat,” tulis DEMA-U dalam penutup pernyataannya.


Penulis: Muhammad Syahru dan Alya Nadila

Editor: Zuhra

09 Agustus 2025

ISNU Aceh Gelar Pelantikan Pengurus dan Madrasah Kader di UIN SUNA Lhokseumawe

Foto: Muhammad Syahru

www.lpmalkalam.com – Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Aceh menggelar pelantikan pengurus wilayah dan cabang se-Aceh sekaligus Madrasah Kader (MK) yang bertempat di Gedung Serbaguna UIN Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe pada Jumat (08/08/2025).

Kegiatan ini dihadiri jajaran Pimpinan Pusat (PP) ISNU, tokoh NU, ulama, akademisi, rektor PTKIN se-Aceh, perwakilan Pemprov Aceh, serta perwakilan Forkopimda Lhokseumawe/Aceh Utara. Ketua Panitia, Muazzinah, M.P.A., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa hujan deras yang mengguyur Lhokseumawe sebelum acara sempat memadamkan listrik di aula setempat. Panitia bahkan telah menyiapkan opsi memindahkan kegiatan ke kantor Wali Kota Lhokseumawe. “Kami panitia memohon maaf, karena memang kondisinya kita dikasih ujian dengan hujan yang sangat deras. Tadi saya sempat berkoordinasi, kalau memang di sini nanti tetap tidak kondusif maka kita pindahkan ke kantor wali kota. Ternyata begitu kami pindahkan semua kue ke mobil, lampunya hidup. Jadi enggak jadi kita mobilisasi ke sana,” ujarnya.

Muazzinah menjelaskan, acara ini terdiri dari dua rangkaian kegiatan, yakni pelantikan Pengurus Wilayah (PW) ISNU Aceh dan pengurus cabang ISNU se-Aceh, serta Madrasah Kader yang digelar selama tiga hari dengan narasumber dan instruktur dari Pimpinan Pusat (PP) ISNU. “Temanya ‘Membangun Peradaban, Meneguhkan Iman, Mengabdi untuk Umat’. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami, terkhususnya BSI, Forkopimda Lhokseumawe, UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dan pesantren Miftahul Ulum yang menyiapkan konsumsi,” tambahnya.

Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag., menyampaikan sambutan selamat datang kepada seluruh tamu undangan dan peserta. “Kami atas nama keluarga besar UIN Sultanah Nahrasiyah mengucapkan selamat datang di bumi Serambi Mekkah pusat peradaban Samudra Pasai. Terima kasih kepada Bapak Ketum dan jajaran yang dengan lapang dada dan penuh kebahagiaan hadir di kampus ini. Kami memohon maaf sebesar-besarnya jika ada keterbatasan dalam penyambutan. Semoga acara ini tidak hanya membekali para peserta dengan pengetahuan, tapi juga memberikan pencerahan untuk menjadi garda terdepan dalam mengembangkan Islam yang toleran dan penuh kasih sayang,” ujarnya.

Pelantikan pengurus dilakukan oleh Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. selaku Ketua Umum PP ISNU setelah pembacaan SK oleh H. Wardi Taufik, S.Ag., M.Si., selaku Sekretaris Umum PP ISNU. Acara dilanjutkan dengan launching website dan pengesahan kantor Kesekretariatan Pimpinan Wilayah ISNU Aceh. Ketua Umum PW ISNU Aceh Prof. Dr. H. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, M.A., dalam sambutannya menegaskan komitmen organisasi dalam menjaga ideologi bangsa. “Ketika tadi kita dilantik, kita diikat dengan janji dan komitmen bahwa ISNU menjadi pemelihara Pancasila, menjadi pelopor moderasi beragama. Mari kita hadir untuk berkontribusi meskipun dalam keadaan lemah, dan jangan sampai ada seorang ISNU yang terpapar radikalisme, khususnya di Aceh,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PP ISNU menekankan pentingnya peran ISNU dalam mewujudkan cita-cita nasional. “Sangat diharapkan ISNU bisa mengawal Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. ISNU harus siap bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk mewujudkan Indonesia Emas,” ungkapnya.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama pengurus yang baru dilantik, jajaran PP ISNU, tokoh NU, dan tamu undangan. Madrasah Kader ISNU Aceh dijadwalkan berlangsung selama tiga hari dengan berbagai materi penguatan kapasitas kader.


Reporter: Muhammad Syahru

Editor: Zuhra
 

31 Juli 2025

BEM SI Adakan Aksi Indonesia (C)emas, Apa Peran DEMA UIN SUNA Lhokseumawe?

Foto: IST

www.lpmalkalam.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) lakukan Aksi Nasional Indonesia (C)emas guna mengawal dan mendorong kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat untuk dibatalkan yang bertempat di Patung Kuda, Istana Negara pada Senin (28/07/2025)  pukul 14.00 WIB. 

Aksi tersebut berlangsung tidak sesuai dengan tempat yang telah direncanakan, melainkan hanya sampai 50 meter dari objek vital nasional. Aksi serentak di daerah dan nasional ini dikoordinatori oleh BEM SI Rakyat Bangkit yang mengajak seluruh BEM SI, BEM SI Kerakyatan, BEM Nusantara, Forum Mahasiswa Pagar Nusa Indonesia, serta seluruh mahasiswa dan masyarakat Indonesia. Di samping itu, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe belum terlibat langsung dalam aksi serupa. 

Munawir, sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) UIN SUNA Lhokseumawe saat diwawancarai melalui WhatsApp (30/07) menyatakan bahwa peran DEMA-U akan muncul jika terdapat dua hal: rencana aksi serupa di wilayah Aceh atau DEMA-U memutuskan untuk menyuarakan solidaritas terhadap isu-isu yang diangkat dalam aksi tersebut. 

Sebelumnya, DEMA-U juga telah ikut serta pada kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) BEM SI Kerakyatan bertempat di Padang (13–19/07) dan berperan sebagai peserta aktif dalam pembahasan, perumusan sikap, dan pengambilan keputusan dalam Munas tersebut. Kegiatan ini membahas agenda-agenda strategis; pembahasan isu nasional, perumusan sikap dan tuntutan, serta pemilihan koordinator pusat. 

Pada pemilihan koordinator pusat ini, DEMA-U memilih koordinator pusat BEM SI Kerakyatan untuk periode berikutnya. Keikutsertaan dalam Munas tersebut menunjukkan bahwa DEMA-U mengakui  dan mendukung platform serta visi misi BEM SI Kerakyatan. 

Meski demikian, Munawir menganggap aksi yang dilaksanakan oleh BEM SI Rakyat Bangkit adalah netral atau kritis, tetapi tetap menghormati. Ia juga menyampaikan beberapa kemungkinan pandangan DEMA-U terhadap aksi ini, "Kemungkinan pandangan DEMA-U bisa jadi mendukung isu yang diperjuangkan, jika isu yang diangkat oleh BEM SI Rakyat Bangkit sejalan dengan prinsip dan nilai-nilai yang dipegang oleh DEMA-U. Mereka mungkin akan memberikan dukungan moral atau bahkan dukungan lainnya meskipun tidak terlibat langsung dalam aksi."

Ia juga menambahkan dua kemungkinan lain, seperti: berfokus pada BEM SI Kerakyatan, yakni fokus pada sumber daya mereka pada agenda dan aksi yang direncanakan oleh BEM SI Kerakyatan; serta menjaga independensi dan tidak serta-merta menolak semua aksi dari kubu lain jika yang diangkat relevan untuk kepentingan masyarakat.


Reporter: Alya Nadila

Editor: Zuhra

26 Juli 2025

Perguruan Cakra Aura Laduni Nur Sejahtera Indonesia Peringati Milad ke-6

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com - Perguruan Cakra Aura Laduni Nur Sejahtera Indonesia adakan kegiatan puncak dalam rangka memperingati milad ke-6 yang bertempat di Aula Lido Graha Hotel pada Sabtu (26/07/2025) pukul 14.00 s.d. 16.00 WIB. 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh bagian dari Perguruan Cakra Aula Laduni Nur Sejahtera Indonesia, perwakilan: Kapolres Lhokseumawe, Dandim-Danrem Lhokseumawe dan Aceh Utara, Walikota Lhokseumawe, serta para tamu undangan.

Rahmad YD., MP., MPH., selaku ketua panitia dalam kata sambutannya mengungkapkan bahwa peringatan milad tersebut disertai dengan kegiatan sosial donor darah massal dan pengobatan (media dan non medis) bagi masyarakat Kota Lhokseumawe dan sekitarnya, yang telah dilaksanakan pagi hari (26/7) pukul 08.00 s.d. 12.00 WIB yang bertempat di Museum Kota Lhokseumawe. 

Penampilan tari Ranup Lampuan dan Ratoh Jaroe, serta atraksi yang dilakukan oleh bagian dari Perguruan Cakra Aula Laduni Nur Sejahtera Indonesia turut dipersembahkan sebagai hiburan bagi para tamu undangan. 

Foto: Qurrata A'yuni
Sebelum pemotongan tumpeng oleh Rahmad yang didampingi Guru Besar perguruan tersebut serta para tamu undangan terpilih, Rahmad menyampaikan harapannya, "Pemotongan tumpeng ini menandakan ke depannya perguruan ini harus lebih solid. Kehadiran perguruan ini harus bermanfaat bagi masyarakat dan bisa membantu pemerintah sinergi dengan yang lain. Semoga dengan usia keenam tahun ini semakin mendekatkan diri kita kepada Allah Swt."


Reporter: Alya Nadila

Editor: Zuhra

Mahasiswi UIN SUNA Raih Juara dalam Ajang Bank Indonesia Rupiah Championship 2025

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Dalam ajang Bank Indonesia Rupiah Championship 2025 yang digelar di Kantor Perwakikan (KPw) Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe raih Juara 3 dan Harapan 2 pada pekan lalu, Sabtu (19/07/2025).

Prestasi ini diraih oleh Nirwana Zakia jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) semester 8 sebagai Juara 3 dan Ismi Saydina Lubis jurusan Hukum Tata Negara (HTN) semester 6 sebagai Harapan 2.

Foto: IST

Foto: IST

Lomba Duta Muda Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah adalah kompetisi edukatif untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang cinta, bangga, dan paham rupiah. Peserta diminta membuat konten kreatif sebagai bentuk kampanye edukasi keuangan yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan kebanggaan terhadap rupiah. Selebihnya mengikuti struktur lomba KPw BI masing-masing.

Kompetisi ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kampus di wilayah Lhokseumawe, yang kemudian disaring menjadi Top 10 finalis terbaik, dan akhirnya mengerucut pada Top 6 finalis utama. Capaian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya, menggali potensi, dan mengambil bagian dalam gerakan positif di tengah masyarakat.


Reporter: Neiva Zaida Hasanah Saragih

Editor: Tiara Khalisna
 

13 Juli 2025

Bahas Jurnalisme Data, Workshop Jurnalitik Dasar Hadirkan Masriadi Sambo

Foto: Muhammad Izzat Saputra 
www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menyelenggarakan Workshop Jurnalistik Dasar di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Walikota Lhokseumawe pada Sabtu (12/07/2025).

Kegiatan yang mengusung tema Berkarya dengan Data, Menggali Fakta dengan Rasa, turut menghadirkan pemateri hebat yang merupakan seorang dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Malikussaleh (Unimal), yaitu Masriadi Sambo, S.Sos., M.Kom.l., yang menyampaikan materinya Jurnalisme Data.

Dalam pemaparan materi, Masriadi Sambo menekankan penggunaan open data dalam mencari data. Setelah itu, pemateri menyampaikan agar data pribadi jangan ditunjukkan kepada publik, karena data pribadi bukan hak publik. Untuk membedakan atau mengukur bahwa data bersifat publik atau pribadi, maka indikatornya hanya satu apakah di dalamnya terdapat uang negara, jika ada berarti datanya bersifat publik, namun jika tidak ada maka bersifat pribadi. 

"Yang boleh dipublikasikan hanya yang ada urusan publiknya, jika urusan pribadi maka tidak boleh dipublikasikan," ungkapnya.

Foto: Qurrata A'yuni 
Selanjutnya, beliau membahas tentang etika untuk menggunakan data. Pertama, unsur membedakan masalah publik dan pribadi. Kedua, unsur kepantasan budaya dan lokal. Ketiga, lisensi data yang membutuhkan data. Contohnya copyright yang diberikan watermark.

"Untuk open data, yang artinya milik negara boleh diambil. Namun, jika ada watermark maka harus ada izin," pungkasnya.

Kemudian, Masriadi menyampaikan mengenai sudut pandang (point of view) yang harus didebatkan bukan datanya. 

"Jika mau mendebatkan data, maka ambil data dan sumber yang sama. Data boleh saja di debatkan karena bukan datanya yang salah, tetapi pemberi maknanya lah yang salah," ujarnya.

Setelah sesi tanya jawab, materi ditutup dengan memberikan wejangan kepada seluruh kru LPM Al-Kalam. Masriadi mengatakan bahwa jurnalisme tidak berbicara hitam putih kebenaran, jurnalisme selalu mendekati seratus persen kebenaran.

"Menjadi jurnalisme tidak boleh egois, jangan merasa bahwa diri kita yang paling benar. Jangan samakan hukum jurnalisme dan hukum Tuhan, karena itu adalah dua hal yang berbeda," tutupnya.


Reporter: Daini Rizki

Editor: Tiara Khalisna

12 Juli 2025

Zainal Bakri: Jangan Jadi Wartawan Ala Munkar-Nakir!

Foto: Qurrata A'yuni 

www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menggelar Workshop Jurnalistik Dasar di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Lhokseumawe pada Sabtu (12/07/2025). 

Kegiatan ini menghadirkan Zainal Bakri, S.Sos., M.Kom.I, yakni salah seorang pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe, sebagai pemateri dengan materinya psikologi narasumber. Dalam pemaparannya, Zainal menekankan pentingnya pemahaman psikologi komunikasi dalam proses wawancara. Ia menyoroti bagaimana sikap dan pendekatan seorang wartawan dapat memengaruhi respons narasumber.

“Wartawan bukan polisi, jadi jangan menginterogasi. Wartawan juga bukan hakim, jadi jangan menghakimi," tegas Zainal.

Ia mengkritik praktik pewartaan yang sering kali menempatkan wartawan seolah-olah sebagai aparat penegak hukum. “Tidak semua wartawan berlaku seperti wartawan, ada yang seperti munkar-nakir, seperti jaksa, seperti polisi," tambahnya. 

Zainal juga menegaskan bahwa wartawan tidak boleh menjadi narasumber atas beritanya sendiri, karena berita adalah fakta yang terverifikasi secara langsung. “Wartawan tidak bisa jadi narasumber sendiri, itu bukan berita, karena berita adalah fakta yang terverifikasi langsung," ujarnya.

Foto: Muhammad Izzat Saputra
Lebih lanjut, Zainal menjelaskan bahwa dalam komunikasi, wartawan harus mampu memahami persepsi, emosi, motivasi, dan pengalaman masa lalu narasumber. “Ketika membangun komunikasi pasti kita melibatkan persepsi, emosi, motivasi, serta pengalaman masa lalu," jelasnya.

Menurutnya, narasumber terbagi ke dalam empat karakter, yakni defensif, dominan, emosional, dan kooperatif. Setiap tipe narasumber, kata Zainal, memerlukan pendekatan yang berbeda agar proses wawancara berjalan efektif.

Zainal juga membagikan pengalamannya saat mewawancarai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ketika masih menjabat sebagai Menko Polhukam, terkait penanganan negara atas konflik Aceh.

Sesi ditutup dengan tanya jawab interaktif bersama peserta. Sebagai penutup, Zainal mengingatkan pentingnya etika dan penghormatan terhadap narasumber.

“Kalau jadi wartawan sebenarnya, kalian harus paham bahwa narasumber adalah orang yang mesti dihormati haknya," pungkasnya.


Reporter: Raja Oktariansyah

Editor: Tiara Khalisna

Ciptakan Ruang Belajar, LPM Al-Kalam Hadirkan Workshop Jurnalistik Dasar

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com - Workshop Jurnalistik Dasar yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menjadi ruang belajar bagi kru baru LPM Al-Kalam. Kegiatan ini berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Lhokseumawe pada Sabtu, (12/07/ 2025), pukul 08.00–16.00 WIB.

Seluruh peserta merupakan kru baru LPM Al-Kalam angkatan tahun 2024. Materi Psikologi Narasumber dan Jurnalisme Data disampaikan oleh dua narasumber berpengalaman, yakni Zainal Bakri, S.Sos., M.Kom.I., dan Masriadi Sambo, M.Kom.I. Penampilan tari Top Pade dan pembacaan puisi oleh kru LPM Al-Kalam juga menjadi salah satu daya tarik dalam workshop tersebut.

Pembina LPM Al-Kalam, Ir. Muhammad Ilham, S.T., M.I.T., turut hadir pada kegiatan bertema Berkarya dengan Data, Menggali Fakta dengan Rasa. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bekal penting bagi kru LPM Al-Kalam dalam menghasilkan karya. “Di era digital ini, adik-adik diharapkan memahami bagaimana membuat berita berdasarkan data yang faktual. Bukan hanya menyajikan berita secara garis besar, tetapi juga secara mendalam,” ungkapnya.

Foto: Qurrata A'yuni 

Zainal Bakri sebagai pemateri pertama yang membahas psikologi narasumber, tidak hanya menyampaikan materi pokok, tetapi juga menjelaskan tentang etika kepada narasumber, teknik menembus narasumber, dan pengalaman-pengalaman yang telah ia lalui selama menjadi jurnalis.

Sementara itu, Masriadi Sambo yang memaparkan materi jurnalisme data, menjelaskan bagaimana penggunaan data yang tepat dapat membantu menilai berita secara lebih objektif. Sesi diskusi dan tanya jawab setelah pemaparan materi turut membantu meningkatkan pemahaman peserta.

Foto: Qurrata A'yuni
Peraih penghargaan kategori peserta terbaik, Tiara Khalisna, menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan ini. "Acara ini sudah sangat bagus. Panitia sudah menyiapkan acara dengan maksimal, hanya saja peserta kurang bersemangat. Saya berharap ke depannya peserta bisa lebih aktif lagi,” ujarnya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara atas apresiasi yang telah diberikan kepadanya.

Berlangsungnya workshop ini tidak lepas dari dukungan pihak sponsor dan mitra media, yakni Depo Cleo Lhokseumawe, iNews Portal Aceh, Aceh Journal National Network (AJNN), Media Literasi, Radar Aceh, PT Radio Citra Multi Swara, Berita Merdeka, Gemar News, Puja TV, Info Lhokseumawe, Info Aceh Utara, CEO Aceh, News RB Aceh, dan Portal Satu.

Melalui workshop ini, Abdul Azis Perangin-angin selaku ketua panitia berharap kegiatan ini dapat menjadi ilmu yang diterapkan peserta saat melakukan peliputan, khususnya sebagai jurnalis kampus.


Reporter: Alya Nadila
Editor: Putri Ruqaiyah

04 Juli 2025

Presma UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Soroti Minimnya Keterlibatan Mahasiswa dalam Isu Strategis Empat Pulau


 
Foto: Qurata A'yuni

www.lpmalkalam.com- Himpunan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe melalui Presiden Mahasiswanya, Munawir, menyoroti minimnya keterlibatan mahasiswa dalam isu strategis yang menyangkut kepentingan daerah, salah satunya polemik pengelolaan empat pulau yang sebelumnya disengketakan antara Aceh dan Sumatera Utara. Pernyataan ini ia sampaikan dalam wawancara yang berlangsung di Ruang Perpustakaan UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Rabu (02/07/2025) pukul 14.00 WIB.

Dalam wawancara tersebut, Munawir menanggapi pernyataan terbaru Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang membuka peluang kerja sama pengelolaan empat pulau dengan Provinsi Sumatera Utara. Menurutnya, pernyataan tersebut menimbulkan ambiguitas dan memancing pro-kontra baru di tengah masyarakat. “Sebelumnya, beliau (Gubernur) sangat tegas menolak kerja sama karena menilai itu milik Aceh. Tapi setelah kepemilikan ditetapkan, muncul pernyataan membuka peluang pengelolaan bersama. Ini tentu membingungkan masyarakat,” ujarnya.

Munawir menjelaskan bahwa pernyataan gubernur perlu ditafsirkan secara utuh dan tidak sepotong-potong, mengingat gaya komunikasi yang dikenal jarang berbicara tetapi sarat makna. Ia menegaskan bahwa peluang kerja sama tidak hanya dalam sektor migas, tetapi juga meliputi sektor pariwisata dan potensi sumber daya lainnya.

Lebih lanjut, Munawir menyoroti pentingnya transparansi, konsistensi kebijakan pemerintah, dan keterlibatan publik, khususnya kalangan mahasiswa. "Kita tahu, Pemerintah Aceh tidak akan mampu mengelola empat pulau itu hanya dengan APBA. Dibutuhkan investor dan sumber daya luar. Tapi arah kerja sama dan identitas wilayah harus jelas dulu,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan bahwa organisasi mahasiswa seperti DEMA UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe telah membentuk forum-forum kajian yang serius membahas isu ini, bahkan baru-baru ini menyelenggarakan diskusi khusus tentang pengelolaan empat pulau. “Forum sudah ada, kajian sudah dilakukan, tapi hasil kajian ini tidak tahu harus disampaikan ke mana. Tidak ada ruang atau sistem resmi dari pemerintah untuk menerima rekomendasi mahasiswa,” jelas Munawir.

Sayangnya, menurutnya, mahasiswa hampir tidak pernah dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan strategis baik di tingkat lokal maupun provinsi. Ia juga menyoroti persoalan internal di kalangan mahasiswa sendiri yang belum maksimal dalam membangun budaya literasi dan diskusi. "Sekitar 80 persen mahasiswa kita lebih nyaman scroll TikTok daripada baca buku. Ini jadi PR besar. Kita harus mulai dari diri sendiri, membangun semangat literasi dan rasa ingin tahu. Kalau literasi naik, kesadaran hukum dan sosial akan terbuka,” katanya.

Munawir berharap agar kampus dan lembaga kemahasiswaan bisa menjalankan peran ganda: membina budaya kajian sekaligus mendesak pemerintah membuka ruang partisipatif yang nyata bagi mahasiswa.

Di akhir wawancara, ia menyampaikan pesan tegas kepada pemerintah daerah agar tidak menutup ruang bagi kontribusi mahasiswa dalam isu-isu daerah. "Kami tidak minta posisi atau jabatan, tapi beri kami ruang untuk menyampaikan hasil kajian. Mahasiswa tidak boleh dianggap hanya penonton. Kami punya ide, punya data, dan kami serius ingin berkontribusi,” tutupnya.


Reporter: Raja Oktariansyah
Editor: Putri Ruqaiyah

24 Juni 2025

Majelis Jubah Berdasi Gaungkan Dakwah Milenial Lhokseumawe Bersama Kadam Sidik di Talkshow FYP

 
Foto: Raisa Salsabiila
www.lpmalkalam.com - Majelis Jubah Berdasi sukses menyelenggarakan talkshow spektakuler bertajuk JIBRIL (Jiwa Brutal Ingat Ilahi) dengan tema “FYP (Fikiran, Yakin, Perasaan)” pada Senin (23/06/2025, pukul 13.35 s.d. 17.00 WIB berlangsung di Gedung Multi Purpose, Arun, Lhokseumawe. 

Talkshow ini dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Hadir sebagai narasumber utama, dai muda nasional Kadam Sidik, atau yang memiliki nama asli Husain Basyaiban. Ia dikenal luas melalui dakwahnya yang kreatif dan inspiratif di media sosial. Gaya penyampaiannya yang lugas, mudah dipahami, dan relevan dengan kehidupan generasi Z menjadikan dirinya sosok yang digemari kalangan remaja.

Ketua Panitia Pelaksana, Tgk. Muhammad Iqbal, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas antusiasme para peserta dan menyampaikan alasan pemilihan narasumber tersebut. “Beliau adalah figur yang mampu menyampaikan dakwah dengan bahasa yang ringan namun berbobot, sehingga mudah dipahami oleh semua kalangan, terutama generasi muda. Kami ingin memberikan motivasi kepada para jemaah melalui sosok yang inspiratif dan mampu menjangkau generasi saat ini,” jelasnya.

Acara secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Wali Kota Lhokseumawe, yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan dakwah modern ini. Sejumlah tokoh penting daerah turut hadir memberikan dukungan.

Dalam sesi materi, Kadam Sidik menekankan pentingnya memahami makna perintah Iqra’ sebagai dasar membangun peradaban. “Membaca itu sangat penting untuk memperdalam ilmu, terutama ilmu agama. Jadilah pribadi yang selalu ingin belajar dan berusaha menjadi lebih baik setiap harinya. Isi waktu luang dengan produktivitas yang bermanfaat, sehingga hidup menjadi lebih bermakna,” ujarnya.

Talkshow ini tidak hanya menghadirkan materi inspiratif, tetapi juga memberikan ruang interaksi langsung antara peserta dan narasumber melalui sesi tanya jawab. Antusiasme peserta begitu tinggi, terutama dalam membahas dakwah, kehidupan remaja, serta peran generasi muda dalam membangun peradaban melalui pendidikan.

Sebagai penutup, acara dimeriahkan dengan penampilan salawat oleh Redho, yang semakin menguatkan nuansa religius dan semangat kebersamaan. Peserta tampak menikmati seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir acara.

Panitia berharap talkshow ini menjadi inspirasi bagi generasi milenial dalam meningkatkan semangat syiar Islam. Dengan pendekatan yang modern dan relevan, kegiatan semacam ini diharapkan terus berlanjut sebagai upaya membangkitkan gairah Islam dan membentuk generasi muda yang produktif dan berdaya saing.

Reporter: Raisa Salsabiila
Editor: Putri Ruqaiyah

19 Juni 2025

Bukan Sekadar Pulau, Ini Wujud Otonomi Aceh yang Harus Kita Kawal

Foto: Andi Firdaus/ANTARA News

www.lpmalkalam.com- Pemerintah pusat melalui keputusan Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan empat pulau, yakni Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek yang berada di kawasan perbatasan Sumatra sebagai bagian dari wilayah kelola Provinsi Aceh.

Penetapan ini menjadi langkah penting dalam penegasan batas wilayah dan tata kelola pemerintahan daerah. Selama ini, status administratif keempat pulau tersebut berada dalam situasi yang belum sepenuhnya jelas. Dengan adanya keputusan ini, kewenangan penuh atas pengelolaan wilayah, administrasi pemerintahan, serta perencanaan pembangunan di empat pulau tersebut kini berada di bawah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Aceh.

Bagi mahasiswa dan generasi muda Aceh, kebijakan ini dapat dibaca sebagai peluang strategis. Pertama, karena membuka ruang baru bagi penguatan otonomi daerah dan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah kepulauan. Kedua, karena mempertegas hak masyarakat lokal atas pelayanan publik yang lebih adil dan terintegrasi.

Secara hukum, langkah ini juga menegaskan posisi Aceh sebagai daerah dengan status otonomi khusus yang memiliki wewenang lebih luas dalam pengelolaan wilayah, sesuai dengan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). Penetapan wilayah ini dilakukan setelah melalui proses kajian lintas kementerian, verifikasi data, serta pemetaan ulang wilayah oleh lembaga terkait. Kehadiran negara dalam menetapkan batas wilayah ini bukan hanya soal administrasi, tetapi juga bentuk pengakuan atas kebutuhan riil masyarakat. 

Diharapkan, pemerintah daerah dapat segera menyusun program strategis untuk mendukung pengembangan pendidikan, infrastruktur, layanan kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat di keempat pulau tersebut. Bagi mahasiswa, informasi ini bukan sekadar wacana politik, melainkan bagian dari proses pematangan daerah yang membutuhkan dukungan, perhatian, dan partisipasi aktif kaum muda, baik dalam pengawasan kebijakan maupun kontribusi keilmuan ke depan.

Penulis: Raja Oktariansyah
Editor: Tiara Khalisna



17 Juni 2025

Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Bentuk Halaqah Nahrasiyah dan Kegiatan Bedah Buku

Foto: Qurrata A'yuni

www.lpmalkalam.com - Halaqah Nahrasiyah dan Bedah Buku yang diluncurkan oleh Fakultas Syariah (FASYA), fakultas tertua di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe resmi launching, bertempat di Lobi FASYA pada Selasa (17/06/2025) pukul 09.30 s.d. 12.00 WIB.

Kegiatan ini dihadiri oleh rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, para dosen, serta mahasiswa. Halaqah Nahrasiyah adalah agenda bulanan yang diadakan oleh FASYA, ditujukan sebagai forum diseminasi dan apresiasi karya dosen dan mahasiswa FASYA UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe.

Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, S. Ag., M.Ag., dalam kata sambutannya mengangkat filosofi yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa "Setiap orang yang Anda temui adalah guru. Di mana tempat Anda bertemu adalah sekolah." Danial menyampaikan, dengan terbentuknya halaqah ini menjadi forum diskusi yang dapat terus dikembangkan dan menjadi model bagi fakultas lainnya di kampus setempat. 

Dr. Ja'far, M.A., selaku ketua panitia kegiatan mengungkapkan bahwa Halaqah Nahrasiyah menjadi agenda bulanan FASYA yang dilakukan secara hybrid (luring atau daring) dengan mengundang pemateri yang berasal dari luar Aceh. Ja'far mengatakan FASYA juga akan mengadakan seminar berskala nasional dan internasional dengan pemateri yang berasal dari luar negeri. Ia berharap, kegiatan seperti ini terus berlanjut di masa yang akan datang. 

Foto: Aprllia Fira Purnama

Bedah buku yang juga menjadi bagian dari kegiatan ini turut menghadirkan dua narasumber serta pembedah buku yaitu Dr. Munadi, MA., satu dari dua penulis buku Epistemologi Hukum Islam Dayah Aceh yang ditanggapi oleh Dr. Jafar, MA., serta Almira Keumala Ulfah, S.E., M.Si., Ak., CA, ASEAN CPA, salah satu penulis buku Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Berbasis Syariah yang ditanggapi oleh Ramadhan, Lc., MA. 

Munadi menjelaskan isi buku yang telah ditulisnya mengenai bagaimana dayah bisa memproduksi hakikat hukum Islam, apa sumber yang digunakan, apa metode penalaran yang digunakan, dan metode validasi hukum Islam yang mereka gunakan. Ja'far sebagai penanggap mengungkapkan bahwa, "Buku ini sudah sangat bagus. Sudah menghasilkan riset yang digital dan berbasis kearifan lokal. Pembentukan Lajnah Bahtsul Masa'il yang misinya adalah mendiskusikan hukum Islam, membuat dinamika hukum Islam di Aceh terus berkembang dan hidup."

Almira, narasumber kedua juga ikut menjelaskan isi buku yang ditulisnya; bagaimana memadukan inovasi dan nilai-nilai Islam dalam satu aktivitas. "Makanan, kerajinan tangan, pendidikan berbasis keterampilan yang dapat dihasilkan oleh santri membantu mereka membangun usaha, memperluas lapangan kerja, dan mendapatkan income dari daerah dan wilayahnya," jelas Almira. 

Hal ini disetujui oleh pihak penanggap. Ramadhan mengatakan bahwa ekonomi kreatif menjalar ke seluruh sektor dan buku tersebut sangat menjawab tantangan di pesantren. Ia memberi masukan untuk tidak hanya mengkaji ekonomi kreatif, tetapi juga sirkularisasi kreatifitas. Ramadhan mengharapkan buku tersebut bisa dibaca dengan teliti oleh mahasiswa dan dosen sehingga bisa menjadi bahan diskusi lebih lanjut. 

Dekan FASYA, Muhammad Syahrial Razali Ibrahim Lc., M.A., Ph.,D. mengharapkan keistikamahan dari fakultas yang dipimpinnya. "Kita berharap kajian yang seperti ini bisa ditiru oleh yang lain. Mudah-mudahan kami dari fakultas ini bisa istikamah. Mohon doa juga dari semuanya, apa yang sudah kita rancang dan hari ini kita mulai bisa terus berlanjut. Dengan cara-cara seperti ini, kita bisa mengangkat martabat nama besar UIN Sultanah Nahrasiyah ini; cara-cara yang elegan, beradab, berbudaya untuk kemudian kita tampilkan di publik," jelasnya. 


Reporter: Alya Nadila

Editor: Zuhra

08 Juni 2025

UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Gelar Pemotongan Hewan Kurban Iduladha 1446 H

Foto: Abdul Azis Perangin-angin

www.lpmalkalam.com- Dalam rangka memperingati Iduladha 1446 Hijriah, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe melaksanakan kegiatan pemotongan hewan kurban di halaman Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) pada Sabtu, (7/6/2025). 

Kegiatan ini dihadiri oleh rektor, dosen, tenaga kependidikan (tendik), serta tenaga kerja kampus lainnya. Nur Anwar, S.Pd.I., M.Pd. selaku ketua panitia kegiatan kurban mengungkapkan kegiatan ini telah rutin dilaksanakan selama enam tahun terakhir. Namun, pada tahun ini jumlah hewan kurban mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tercatat ada tiga ekor lembu, empat ekor domba, dan satu ekor kambing yang disembelih. Hewan kurban ini merupakan sumbangan dari para dosen dan tendik UIN Sultanah Nahrasiyah.

Foto: Abdul Azis Perangin-angin

Anwar menjelaskan bahwa penurunan jumlah hewan kurban tahun ini disebabkan oleh banyaknya dosen dan tendik yang melaksanakan kurban di luar kampus.

Daging kurban akan dibagikan kepada masyarakat internal dan eksternal kampus. Untuk kalangan internal, penerima daging kurban antara lain cleaning service, sopir, satpam, tendik non-PNS, dan dosen non-PNS. Sementara itu, masyarakat eksternal yang menerima manfaat berasal dari Alue Awe, Bukit Rata, dan warga pedalaman Aceh Utara di kawasan Nisam Antara.

Tahun ini, panitia kurban tidak melibatkan warga Alue Awe sebagai tenaga kerja karena mereka juga sedang melaksanakan kegiatan serupa di musala daerah setempat. Pelaksanaan penyembelihan dilakukan oleh dosen FUAD, Sufrian Suri, Lc., M.A., dibantu masyarakat di lingkungan tempat tinggal beliau, serta didukung oleh dosen dan tendik kampus.

Anwar menegaskan bahwa pemotongan hewan kurban merupakan perintah agama yang penting untuk dilaksanakan setiap tahunnya. Ia berharap kegiatan ini membawa berkah bagi kampus dan seluruh penerima daging kurban.

"Semoga ini menjadi keberkahan bagi yang berkurban dan juga keberkahan bagi kampus kita bersama," ujarnya.


Reporter: Zuhra dan Ririn Dayanti Harahap

Penulis: Ririn Dayanti Harahap

Editor: Zuhra

01 Juni 2025

Mahasiswa UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Dinobatkan Menjadi Duta Wisata Aceh Utara 2025

 
Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Muqsal Mina, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe dinobatkan menjadi Duta Wisata Aceh Utara 2025 bertempat di Aula Kantor Bupati Kabupaten Aceh Utara pada Sabtu, (31/05/2025) pukul 13.30 s.d. selesai.

Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah (ES) ini mengaku senang dan bangga mampu mengharumkan nama UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe di tingkat kabupaten usai peralihan IAIN menjadi UIN. “Saya merasa senang dan bangga bisa menjadi mahasiswa yang meneriakkan UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe di tingkat kabupaten. Semoga di tingkat provinsi nanti, bisa menjadi ajang promosi untuk kampus saya tercinta. Sebagai perwakilan UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, saya harap ini bisa menjadi sebuah hadiah bagi kampus saya yang baru saja berubah status menjadi UIN,” ungkapnya saat diwawancarai melalui WhatsApp.

Di sela-sela mengerjakan tugas akhirnya sebagai mahasiswa semester 8 dan mengemban tanggung jawab sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut, Muqsal memberanikan diri untuk mengikuti ajang tersebut dengan potensi yang ia miliki. Ia yakin dapat menyeimbangkan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa, Sekretaris Jenderal DEMA-I, dan Agam Aceh Utara 2025.

Berbagai tahapan dan seleksi berhasil dilaluinya: interview yang diikuti lebih dari 100 peserta, pemilihan 10 pasang finalis, hingga pemilihan Duta Wisata Aceh Utara 2025. Di samping itu, sebelum diadakannya acara penobatan, para finalis yang terpilih dikarantina untuk pembekalan materi terkait budaya, pariwisata, personal branding, public speaking, dan penampilan bakat finalis. Tak sampai di situ, deep interview di hari terakhir karantina juga dilakukan, termasuk penilaian pada malam penobatan Duta Wisata Aceh Utara 2025.

Melalui ajang pemilihan Duta Wisata Aceh Utara 2025 bertajuk “New Spirit of Bumoe Pase”, Muqsal mendapatkan banyak pelajaran. Ia merasa ada perubahan dalam kemampuan public speaking-nya. Setelah dinobatkan menjadi Agam Aceh Utara 2025, rasa percaya dirinya terus meningkat.

Perjalanannya tak berhenti di sini. Muqsal masih harus mempersiapkan diri untuk pemilihan Duta Wisata Aceh 2025 di tingkat provinsi nanti. Bahasa Inggris, bekal pengetahuan tentang adat dan budaya, sejarah, serta potensi wisata yang dimiliki Aceh Utara menjadi hal-hal yang harus dipersiapkan dengan matang olehnya.

Ia yakin dan percaya, Pemerintah Aceh Utara akan mendukung semua program yang diinisiasi oleh Ikatan Agam Inong Pasai.

Enam mahasiswa UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe turut menjadi finalis dan berhasil meraih penghargaan pada ajang ini. Berikut adalah nama-nama mahasiswa yang menjadi finalis serta penghargaan yang diraih pada ajang Duta Wisata Aceh Utara 2025.

Nama Jurusan Penghargaan
Muqsal Mina Ekonomi Syariah Agam Aceh Utara 2025
Muhammad Khalilullah Hukum Keluarga Islam Wakil II Agam Aceh Utara 2025
Ravika Nuzula Tadris Bahasa Inggris Wakil III Inong Aceh Utara 2025
Muhammad Israfil Bimbingan dan Konseling Islam Wakil IV Agam Aceh Utara 2025
Natasya Fahira Hukum Tata Negara Inong Berbakat Aceh Utara 2025
Intan Mahliza Ekonomi Syariah Inong Sosial Media Aceh Utara 2025
Zulfa Puan Auliani Pendidikan Bahasa Arab Inong Ekonomi Kreatif Aceh Utara 2025

Reporter: Alya Nadila
Editor: Zuhra dan Putri Ruqaiyah

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam UIN SUNA Lhokseumawe, 0823-6508-3003 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.