Portal Berita Al-Kalam

Klasik Goes to SMA Negeri 1 Syamtalira Bayu Raih Antusias Siswa Pelajari Cara Penulisan Berita

Foto: Nurul Fadilah   www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) L...

HEADLINE

Latest Post

01 November 2025

Ketika Perempuan Memimpin: Kejayaan Samudera Pasai di Tangan Sultanah Nahrasyiyah

Foto: Cut Saputri (Magang)

www.lpmalkalam.com- Dalam lembaran sejarah Nusantara yang kaya akan sejarah, terdapat sosok pemimpin perempuan yang sayangnya sudah mulai terlupakan oleh remaja masa kini. Malikah Nahrasyiyah binti Zainal Abidin, ia merupakan seorang perempuan yang memimpin Kesultanan Samudera Pasai pada tahun 1406–1428 M. Ia menjadi bukti nyata bahwa kemimpinan perempuan di dunia Islam Nusantara telah ada sejak berabad-abad lalu.

Sultanah Nahrasyiyah merupakan pemimpin yang pemurah dan bertanggung jawab. Pada saat beliau memimpin selama 22 tahun, Kesultanan Samudera Pasai selalu mencapai puncak kejayaannya. Fakta ini menantang anggapan yang sering dikaitkan dengan kepemimpinan perempuan, terutama dalam masalah pemerintahan kerajaan islam pada abad pertengahan. 

1. Penyebaran Islam dan Perundingan Kebudayaan

Masa pemerintahan Sultanah Nahrasyiyah ditandai dengan cepatnya terjadi penyebaran agama Islam di kawasan Asia Tenggara. Samudera Pasai pada masa itu menjadi pedoman bagi kerajaan-kerajaan lain yang ada di Nusantara. Pencapaian ini membuktikan bahwa kepemimpinan perempuan tidak akan menghalangi kemajuan nilai-nilai keagamaan. Bahkan sebaliknya, kepemimpinan perempuan justru lebih kuat dari perkiraan. 

2. Peninggalan yang Harus Sama-sama Kita Hidupkan kembali

Salah satu peninggalan dari Sultanah Nahrasyiyah adalah Nisan Sultanah Nahrasyiyah yang masih utuh hingga kini, letaknya berada di Kuta Krueng, Samudera, Aceh Utara. Namun, warisan sesungguhnya yang perlu sama-sama kita jaga adalah nilai-nilai kepemimpinannya yaitu: Bagaimana ia bijaksana ketika memimpin, kasih sayangnya, dan kemampuannya yang mampu membawa kemajuan rakyatnya. 

Malikah Nahrasyiyah binti Zainal Abidin adalah bukti untuk kita bahwa kepemimpinan perempuan bukanlah hal baru atau asing dalam budaya kita. Sudah saatnya kita mengembalikan Sultanah Nahrasyiyah ke tempat yang seharusnya dalam kesadaran bersama untuk bangsa ini, bukan hanya sebagai catatan kaki sejarah, tetapi juga sebagai bukti nyata bahwa perempuan Nusantara telah lama memiliki tempat di puncak kepemimpinan, dan ketika mereka memimpin dengan kebijaksanaan, maka kejayaan pun akan mengikuti.


Penulis: Cut Saputri (Magang)

Editor: Zuhra

banner
Previous Post
Next Post

1 komentar:

  1. Kepemimpinan Sultanah Nahrasiyah menunjukkan bahwa gender tidak menjadi hambatan utama selama masih kompetensi dan legitimasi terpenuhi.

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam UIN SUNA Lhokseumawe, 0823-6508-3003 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.