![]() |
Foto: Pixabay.com |
Terkadang diri ini lupa,
Bahwa agama bukan hanya tentang sajadah,
Bukan hanya sekadar surah-surah yang terhafal separuh,
Bukan juga tentang sebuah tasbih yang begitu sering terlewat
Dalam sela-sela jari di sepertiga malam.
Lupa aku akan amanah,
Bahwa hidup bukan sekadar ibadah berulang,
Bukan hanya sujud dan rukuk bersilang,
Tapi juga tangan yang menyeka air mata orang.
Saat subuh, ketika angin begitu dingin menusuk tulang,
Pintu rumahku terketuk.
Ternyata, jiranku mengatakan anaknya belum makan sejak kemarin.
Aku hanya tersenyum kaku,
Padahal untuk sehari-hari, di dapurku ada lebih dari cukup.
Tapi hatiku keras, tak juga tergerak.
Apakah doaku semalam sia-sia?
Apakah Tuhan menerima doaku?
Sedang aku lalai pada suara dunia,
Sibuk menghitung pahala,
Tapi lupa ada surga di tangan yang memberi.
Tapi mungkin Tuhan lebih suka aku berdiri,
Membagi nasi, daripada duduk terlalu lama bersendirian,
Tunduk sembari khusyuk dalam butiran tasbih,
Memuja Sang Ilahi Rabbi yang Maha Pemberi Rezeki,
Berharap akan ada pahala besar menghampiri.
Orang-orang di jalan banyak juga yang tertunduk,
Bukan karena berdzikir,
Tapi lapar yang tertahan beberapa hari.
Dan aku kadang terlalu sibuk mencari pahala,
Hingga aku lupa, pahala juga datang dari rasa peduli.
Penulis: Nurul Fadilah