![]() |
Foto: IST |
Dalam kegiatan ini panitia membentuk kelompok untuk para peserta, masing-masing terdiri dari lima kelompok, dengan lokasi liputan yang berbeda-beda.
Adapun tempat-tempat bersejarah yang menjadi objek liputan adalah Kelenteng See Hien Kiong, Gedung de Javasche, Gedung Joang 45 BPPI, Mesjid Muhammadan Pasa Gadang, dan Bangunan Tua Padang Chelsea Spaarbak.
Ketua Panitia PJTLN, Nanang Sanjay menjelaskan bahwa peliputan ini bertujuan sebagai pendalaman materi yang telah didapatkan dari pemateri. "Tujuan kegiatan hari ini adalah untuk melatih kemampuan liputan langsung di lapangan setelah sebelumnya mengikuti rangkaian seminar. Mulai dari wawancara, observasi, hingga pengambilan foto, lalu dilanjutkan dengan penyusunan in-depth dan video. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan agar teman-teman terbiasa mengolah hasil liputan menjadi karya yang nantinya bisa dipublikasikan, sekaligus mempraktikkan ilmu dari pelatihan kemarin agar benar-benar bermanfaat," ujarnya.
Ia juga berharap dengan liputan hari ini, para peserta bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk membantu memudahkan dalam proses mengolah data untuk karya jurnalistik.
"Saya berharap, kegiatan turun liputan hari ini bisa melatih peserta agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman, khususnya mobile jurnalisme di era AI. Harapannya, teman-teman tidak hanya mampu melakukan liputan langsung di lapangan, tapi juga bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk mengolah data, menyajikan informasi, dan menghasilkan karya jurnalistik yang cepat, akurat, serta relevan dengan kebutuhan publik saat ini," tambahnya.
Reporter: Abdul Azis Perangin-angin
Editor: Putri Ruqaiyah