 |
| Foto: Redaksi |
Hal ini disampaikan oleh perwakilan SEMA Institut melalui media lpmalkalam.com saat di wawancarai, (Senin, 27/ 05/2019) Pukul 22.25 Wib.
Ia mengatakan, berdasarkan surat yang kami terima dan bunyinya "Terkait surat permohonan realisasi yang disampaikan oleh aliansi Senat Mahasiswa tingkat Fakultas Se IAIN Lhokseumawe kepada sema iain lhokseumawe pada 27 Mei 2019 yang meminta kepada sema agar dapat segera menggelar MUSLUB.
Dalam surat tersebut disampaikan agar sema segera mengadakan MUSLUB yang selambat-lambatnya tanggal 20 Juni 2019. Jika tidak segera dikonfirmasi maka mereka akan menindak lanjuti dan melapor ke pihak yang berwenang.
Menanggapi isi surat tersebut, Multazam selaku ketua Senat Mahasiswa melalui Zulbadri merupakan anggota SENAT, "Sebelumnya kami sangat mengapresiasi kepada Aliansi senat mahasiswa fakultas se IAIN Lhokseumawe terkait surat yang dilayangkan kepada kami.
"Kami Senat Mahasiswa Institut sejak awal berinisiatif untuk merumuskan ad art yang sudah kurang lebih 4 tahun molor.
Namun kita ada beberapa permasalahan kampus pada waktu itu yang harus dituntaskan sehingga tertundanya perumusan ad art, tutur Badri.
Kami juga menolak terkait isi surat yang dilontarkan karena jauh sekali melenceng dari etika penyuratan.
Dan sebelum surat itu tersebar pada media sosial, Kami belum menerima pemberitahuan secara khusus kepada SEMA terkait realisasi tersebut.
Ia menilai, "Seharusnya, para Senat tingkat Fakultas rembuk dahulu sebelum melayangkan surat kepada Sema dengan bentuk ancaman.
Kami sangat berharap agar semua aman dan damai dalam berorganisasi, menjunjung tinggi etika dalam berorganisasi.
Kita sebagai Organisasi se Kampus IAIN Lhokseumawe seharusnya dapat bekerja sama demi kebaikan dan kemajuan kampus dan harapan kami agar kompak pada setiap isu dan permasalahan yang akan kita tuntaskan.
Tidak perlu ada surat dalam bentuk ancaman lalu diviralkan karena masih banyak permasalahan yang perlu kita selesaikan bersama termasuk perumusan ad art, tutupnya.
Wartawan : Muhammad Fadhil
Editor : Redaksi
0 Comments
