Portal Berita Kampus

ORMAWA FUAD IAIN Lhokseumawe Gelar Meuseuraya, Upgrading, dan Outbound

HEADLINE

Latest Post
Loading...

01 September 2024

Berselancar di Lautan Kata: Menavigasi Bahasa dalam Konteks Politik di Media Sosial

Foto: Pexels.com

www.lpmalkalam.com- Rakan meutuah !

Media sosial sudah menjadi sarana informasi dan pengetahuan mengenai keadaan negara kita saat ini, baik dalam konteks ekonomi, budaya, maupun politik. Melihat kondisi saat ini, yang banyak dilakukannya aksi demo terhadap pihak pemerintah oleh para mahasiswa maupun masyarakat di dunia nyata, tak kalah, masyarakat di dunia Maya pun melakukan aksinya di media sosial dengan merespon segala video, clip, reel, dan postingan lainnya dengan membubuhkan bahasa-bahasa dalam konteks politik dari yang manis hingga pedas. Yuk kita bahas mengenai bahasa-bahasa politik yang banyak berseliweran di media sosial saat ini.

Dimulai dari :

Hoax 

Hoax berita yang ga valid, ga benar, bisa di katakan berita bohong, contohnya misalnya kamu lagi nyari tempat untuk nge kost, terus ada orang bilang “ gak usah ngekost di daerah itu soalnya rawan hantu “ padahal gaada hantunya. Nah itu hoax!. Tujuan seseorang menyampaikan hoax itu bisa beragam, kemungkinan dia ingin merusak citra seseorang, membuat panik, atau bisa jadi untuk menguntungkan pihak tertentu. 

Jadi kalau kamu, Nemu atau baca berita yang aneh dan masih rancu di media sosial jangan mudah untuk percaya cari tau dulu keakuratan beritanya, biar ga ketipu. 

Buzzer

Buzzer itu seperti orang yang di bayar untuk menggiring opini tertentu di media sosial, istilahnya orang yang di bayar untuk menghebohkan, meramaikan, membela, bahkan sampai menjelekkan satu topik tertentu atau ngerusak citra orang lain. Contohnya, ada perusahaan yang baru mengeluarkan produk mereka, kemudian mereka membayar orang untuk memberikan nilai positif terhadap produk mereka tujuannya agar produk mereka bisa laris di pasaran.

Kemudian ada contoh lain misalkan ada kasus yang melibatkan orang tua dan anak yang dimana kasus ini bikin nama si orang tua dan anak ini jelek, nah untuk menutup kasus yang negatif itu para orang tua dan anak ini membayar orang-orang untuk memberikan opini yang baik, dan membela mereka, sehingga masalah yang negatif meredup, karna opini yang positif itu lebih gede.

Nah buzzer itu positif untuk digunakan dalam bisnis-bisnis ataupun hal baik lainnya. Namun lambat Laun buzzer sudah terlihat negatif dikarenakan lebih banyak menggiring opini yang negatif, atau merusak citra seseorang.


Jadi kalau kamu baca berita terus Nemu komentar yang aneh-aneh jangan langsung percaya, bisa jadi itu kerjaan nya buzzer.

Nepotisme 

Tindakan memberikan jabatan atau keuntungan untuk kerabat dekat, baik anak, paman, menantu, ataupun sepupu sendiri tanpa melihat kualifikasi nya, mau si anak pintar atau tidak, kompeten atau tidak tetap di berikan jabatan nah itu nepotisme lho!, sehingga menguntungkan diri sendiri tapi merugikan perusahaan, negara, daerah maupun organisasi. Karena jika suatu perusahaan, negara ataupun organisasi yang di urus oleh mereka yang tidak kompeten bisa-bisa hancur kacau balau sistem perusahaannya.

Nepotisme sering terjadi di berbagai konteks baik sosial, pemerintahan, dan masyarakat, sering banget lho! Ada yang tidak punya kemampuan tapi punya koneksi sama orang penting jadi punya jabatan.

Kolusi 

Komplotan atau persengkokolan diam-diam antara beberapa pihak untuk melakukan sesuatu yang melanggar hukum atau tidak jujur, untuk tujuan keuntungan diri sendiri. Kolusi bisa terjadi di berbagai bidang, baik di bisnis, politik dan hukum. Contohnya di hukum, kolusi terjadi antara hakim, jaksa dan pengacara demi memenangkan kasus tertentu. Tindakan kolusi ini sangatlah berbahaya karena dapat merugikan orang lain, melemahkan hukum, dan memperluas koneksi untuk berkorupsi.

Rezim 

Rezim itu merujuk kepada sistem pemerintahan yang di kuasai seseorang, atau sekelompok yang memiliki kekuasaan dan pengaruh yang besar mau itu di negara, dan di organisasi. Misalkan ada presiden yang sedang berkuasa nah itu namanya rezim atau contoh lain misalkan di sebuah geng ada seseorang yang sedang menjabat sebagai ketua yang mengatur segala hal dalam geng tersebut nah itu rezim. Kalau di Indonesia ada yang namanya rezim Orde baru di Indonesia, yang di pimpin oleh Soeharto yang menjabat selama lebih dari 30 tahun.

Penggunaan istilah rezim itu sering kali memiliki konotasi yang negatif, padahal perlu diingat bahwa rezim tidaklah selalu negatif, ada rezim yang adil dan demokratis seperti di negara Skandinavia.

Ghost Writing 

Atau penulis bayangan, mereka menulis artikel, blog, buku, pidato namun tidak mencantumkan namanya tapi mencantumkan nama orang lain. Contohnya jika ada seseorang yang ingin menulis buku namun Mereka tidak memiliki waktu untuk menulis dan memilih untuk membayar ghost writing dan tulisan nya akan di bubuhkan nama mereka sendiri, bukan nama ghost writing tersebut, contoh lain misalkan pidato, penulis bayangan sering menulis pidato untuk CEO, politisi, atau tokoh publik lainnya.

Rekonsiliasi 

Rekonsiliasi itu proses berdamai antara dua belah pihak yang memiliki permasalahan, atau berselisih biasanya dengan membuat kesepakatan dan saling memaafkan. Rekonsiliasi itu penting untuk menciptakan suasana yang damai dan harmonis.

Tiran penguasa

Itu seperti pemimpin atau bos yang jahat dan kejam yang bertindak sembrono, dan sesuka hatinya, Contoh ibaratnya tu gini, kepala sekolah yang suka tiba-tiba menghukum muridnya, membentak muridnya sesuka hati, tanpa mendengar keluhan muridnya dan tidak memikirkan bagaimana kondisi muridnya. Itu tiran penguasa! Tiran penguasa itu jahat ya, ga mikir kesejahteraan rakyatnya dan hanya mementingkan diri sendiri, tiran penguasa biasanya hanya menebarkan janji-janjinya yang manis itu.

Oknum

Oknum itu individu yang mewakili organisasi atau kelompoknya, biasanya kata oknum itu dikaitkan kepada perbuatan negatif mereka yang dimana jika satu orang yang melakukannya maka jelek lah satu organisasinya. Sehingga citra mereka rusak di mata masyarakat.

Otoriter 

Sistem kekuasaan sepihak, yang di mana penguasa tidak mendengarkan pendapat orang lain, tidak memberi ruang terhadap orang lain, membatasi hak berpendapat orang lain, namun ada juga yang menganggap kebijakan otoriter itu baik karena dinilai efektif dalam mengatur sistem agar lebih baik dan cepat. 

Nah, kata-kata ini merupakan istilah yang perlu diketahui untuk dapat memahami dinamika politik, pemerintah, dan sosial di Indonesia.


Oleh: Zahira Putri Meola 

Editor: Redaksi

banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnaslis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0831 6327 5415 (Pimpinan Umum) 0895 1601 7818 (Pimpinan Redaksi) 082268042697 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.