Portal Berita Kampus

ORMAWA FUAD IAIN Lhokseumawe Gelar Meuseuraya, Upgrading, dan Outbound

HEADLINE

Latest Post
Loading...

28 Oktober 2024

Warisan Luhur atau Sekadar Ingatan Masa Lalu?

Foto: Pixabary.com

www.lpmalkalam.com- Sumpah Pemuda, tonggak sejarah yang menandai semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, seringkali diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Namun, di tengah derasnya arus modernisasi dan dinamika sosial yang begitu cepat, pertanyaan mendasar muncul: apakah Sumpah Pemuda masih relevan dan menjadi warisan luhur yang terus menginspirasi, atau hanya sekadar ingatan masa lalu yang perlahan memudar?

Tidak dapat dipungkiri, nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, seperti persatuan, kesatuan bangsa, dan penggunaan bahasa Indonesia, merupakan fondasi penting bagi terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia. Semangat kebangsaan yang menyala pada masa itu berhasil menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya dalam satu ikatan.

Namun, tantangan zaman modern menghadirkan persoalan-persoalan baru yang kompleks. Perkembangan teknologi informasi, globalisasi, dan derasnya arus informasi dapat memicu munculnya polarisasi, radikalisme, dan ancaman disintegrasi bangsa. Di tengah derasnya arus informasi, semangat persatuan dan toleransi yang diajarkan oleh Sumpah Pemuda seringkali terkikis.

Lalu, bagaimana kita dapat menjadikan Sumpah Pemuda sebagai warisan luhur yang terus relevan?

1. Relevansi Nilai-nilai: Kita perlu menggali lebih dalam makna Sumpah Pemuda dan menyesuaikannya dengan konteks zaman sekarang. Persatuan dan kesatuan bangsa, misalnya, dapat diwujudkan dalam bentuk kolaborasi lintas generasi, suku, dan agama dalam menghadapi tantangan bersama, seperti perubahan iklim atau pembangunan berkelanjutan.

2. Pendidikan Karakter: Pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai Pancasila dan Sumpah Pemuda perlu diperkuat sejak dini. Hal ini penting untuk menanamkan rasa nasionalisme, toleransi, dan gotong royong pada generasi muda.

3. Pemanfaatan Teknologi: Media sosial dan teknologi digital dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menyebarkan nilai-nilai Sumpah Pemuda secara kreatif dan menarik, terutama kepada generasi muda.

4. Keteladanan Tokoh Publik: Tokoh-tokoh publik, baik politisi, pejabat, maupun tokoh masyarakat, perlu menjadi teladan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan 

Sumpah Pemuda bukanlah sekadar peristiwa sejarah yang perlu dikenang, melainkan warisan luhur yang harus terus dijaga dan dikembangkan. Dengan relevansi yang tepat, nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat menjadi kompas bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.



Oleh: Lisa Ayu Lestari (Magang)

Editor: Redaksi

banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnaslis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0831 6327 5415 (Pimpinan Umum) 0895 1601 7818 (Pimpinan Redaksi) 082268042697 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.