![]() |
Foto: IST |
![]() |
Foto: Nurul Fadilah |
“Sementara ini kami fokus untuk mahasiswa, dan mungkin juga pelajar. Kalau untuk umum, setiap tahun sudah ada Kelas Jurnalistik Ramadan,” ujar Ketua AJI Lhokseumawe, Zikri Maulana.
Acara dibuka oleh MC dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua AJI Lhokseumawe, Zikri Maulana. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa untuk membekali diri dengan pemahaman dunia pers, keterampilan menulis berita, serta memahami etika jurnalistik. Sambutan berikutnya disampaikan oleh panitia, Mulyadi, serta pemaparan singkat mengenai dunia jurnalistik oleh penasihat AJI Lhokseumawe, Zainal Bakri.
Materi inti disampaikan oleh dua pemateri yang sama-sama membahas edukasi jurnalistik. Para mahasiswa turut aktif berbagi pengalaman menulis berita dalam sesi tanya jawab.
Pemateri pertama, Agustiar, menekankan pentingnya verifikasi data dan pemanfaatan tools digital untuk memudahkan wartawan dalam mengonfirmasi kebenaran berita. “Wartawan yang baik adalah wartawan yang berada di tempat,” tegasnya. Ia juga mengingatkan agar wartawan menghindari bias, tidak mencampurkan fakta dan opini, menjaga etika, menghargai privasi, serta memberitakan hal-hal yang menyangkut kepentingan publik. “Senjata bagi jurnalis ada dua, yaitu verifikasi dan etika,” tambahnya.
Materi kedua dibawakan oleh Saiful Bahri, wartawan Serambi Indonesia, dengan topik dasar fotografi praktis bagi jurnalis muda. Ia menjelaskan bahwa fotografi adalah proses mengambil gambar dengan kamera untuk menghasilkan karya seni atau mengabadikan momen. Salah satunya adalah foto jurnalistik, yakni proses menghasilkan gambar yang menyampaikan informasi, pesan, atau cerita suatu peristiwa yang menarik bagi publik. Foto jurnalistik biasanya dimuat di media cetak, seperti surat kabar atau majalah, maupun media digital, seperti portal berita online. Saiful menegaskan bahwa etika sangat diperlukan dalam fotografi, khususnya foto jurnalistik, terutama dalam memilih sudut pengambilan gambar.
Ketua AJI Lhokseumawe menambahkan bahwa materi foto jurnalistik dipilih untuk memberi pandangan kepada peserta tentang bagaimana menghasilkan foto yang memiliki nilai berita. “Mungkin ke depan AJI Lhokseumawe juga akan memberikan materi video jurnalistik agar ada variasi dalam edukasi untuk mahasiswa dan pelajar. Alhamdulillah kegiatan berlangsung sukses, dan kami berharap edukasi serupa bisa menjadi agenda tahunan. Kami juga berharap dapat bekerja sama dengan kampus-kampus di Aceh Utara dan Lhokseumawe melalui program goes to university atau school,” ujarnya.
Reporter: Ririn Dayanti Harahap
Penulis: Nurul Fadilah
Editor: Putri Ruqaiyah