![]() |
| Foto: Intan Sarifah (Magang) |
Tema yang diangkat, yaitu “Potensi dan Strategi Pengelolaan Migas Aceh dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat” menegaskan bahwa energi bukan hanya soal produksi minyak dan gas, tetapi juga bagaimana pengelolaannya dapat memberi dampak nyata terhadap kesejahteraan rakyat. Kehadiran Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Aceh sebagai inisiator menunjukkan bahwa mahasiswa ingin mengambil bagian dalam membangun paradigma energi yang berkeadilan, transparan, dan berkelanjutan.
Dari suasana acara terlihat bahwa ruang ini bukan hanya tempat bertanya, tetapi juga tempat lahirnya kesadaran kolektif: Aceh memiliki potensi besar, namun tanpa pengelolaan yang tepat, kekayaan migas hanya akan menjadi angka dalam laporan tanpa menyentuh kehidupan masyarakat. Diskusi semacam ini menjadi penting karena membuka cakrawala mahasiswa tentang hubungan strategis antara energi dan ekonomi regional. Mahasiswa yang hadir bukan hanya sebagai pendengar, tetapi juga sebagai agen perubahan yang akan mengawal agar pengelolaan energi Aceh tidak jatuh pada eksploitasi tanpa keberpihakan.
Melalui acara ini, terbentuklah jembatan antara ilmu, kesadaran sosial, dan aksi. Jika kesadaran ini terus dijaga, maka generasi muda Aceh tidak hanya menjadi saksi atas eksploitasi sumber daya alam, tetapi juga menjadi bagian dari pengelolaannya yang adil dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Kini, tugas utama mahasiswa adalah menjaga agar semangat ini tidak berhenti di ruang seminar, melainkan terus hidup dalam langkah-langkah nyata menuju kemandirian energi Aceh yang berkelanjutan.
Penulis: Daffa Alkausar (Magang)
