![]() |
Foto: Ririn Dayanti Harahap |
www.lpmalkalam.com- Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), serta Kepala Pusat Studi (Kapus) Gender Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe turut menjadi pemateri pada hari pertama Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 di Gedung Serbaguna, Rabu (27/8/2025).
Warek III, Dr. Darmadi, M.Si., menyampaikan materi pertama bertema “Etika Mahasiswa dan Ekotologi.” Ia menjelaskan bahwa etika sebagai mahasiswa harus diterapkan sejak dini, mulai dari cara menghubungi dosen, waktu yang tepat untuk menghubungi, hingga aturan tidak tertulis lainnya, seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga adab, serta tidak bersentuhan dengan lawan jenis.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Dekan FEBI, Munawar Rizki Jailani, Lc., M.Sh., Ph.D., dengan tema “Moderasi Beragama.” Ia menekankan bahwa perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar, bahkan ada ulama besar seperti Imam Syafi’i yang terkadang berbeda pendapat dengan dirinya sendiri. Menurutnya, sikap adil merupakan kunci penting dalam menyikapi perbedaan.
![]() |
Foto: Ririn Dayanti Harahap |
Materi terakhir dibawakan oleh Kapus Gender, Hartanti Dewi, M.M., dengan tema “Pencegahan Kekerasan Seksual.” Ia menjelaskan bahwa Pusat Studi Gender dibentuk untuk mendorong kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Mahasiswa, menurutnya, perlu memahami apa itu kekerasan seksual agar dapat mencegahnya. Tindakan seperti candaan, siulan, hingga tatapan yang melecehkan bisa termasuk bentuk pelecehan seksual. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui sosialisasi, menciptakan lingkungan yang aman, serta keberanian mahasiswa untuk berkata “tidak” dan melaporkan kepada pihak berwenang. Ia menegaskan bahwa UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe sangat mengecam segala bentuk kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Reporter: Zuhra
Editor: Putri Ruqaiyah