![]() |
Foto: Intan Nuraini |
Acara ini mencerminkan semangat pelestarian nilai seni dan budaya. Adapun jumlah penari dan musisi yang berpartisipasi mencapai 158 orang dari 26 komunitas, serta satu talenta berasal dari Kota Banda Aceh. Semua peserta, baik solo maupun kelompok, tampil memukau hingga akhir acara, membuat penonton tetap antusias hingga penghujung kegiatan. Masing-masing peserta menunjukkan bakat dengan karakteristik tersendiri yang membedakan satu sama lain.
Penampilan pertama dalam acara ini adalah Tari Peumulia Jamee oleh Universitas Bumi Persada. Acara kemudian dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan terjemahannya oleh Fariz Alfanda dan Jihan Fanyra, dilanjutkan dengan selawat badar dan pembacaan doa. Selanjutnya, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Aceh, dan Hymne UIN, yang dipandu oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gema Seni Budaya Insan Kampus (Gesbika).
Dalam laporan ketua panitia, Ilham Rizki Pratama, S.Pd., disampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada 8–9 Oktober. Para talenta dalam acara ini berasal dari berbagai daerah, yaitu Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, dan Aceh Utara. “Jadi, yang pertama harus bangga dengan sejarah, harus bangga dengan yang kita miliki sendiri, karena dari situ kita tahu jati diri kita, dan akan muncul rasa kebanggaan,” ujar Cut Zahrina, S.Ag., selaku Kepala Subbagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I.
Sementara itu, Ilham selaku sekretaris panitia dalam wawancaranya bersama Tim LPM Al-Kalam mengungkapkan bahwa Nahrasiyah Art Festival merupakan kegiatan pertama yang diselenggarakan di kampus UIN SUNA. Tujuannya adalah untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan Aceh, baik di tingkat daerah maupun internasional. “Jangan sampai kita terbawa arus globalisasi yang sedang marak terjadi,” pesan Ilham.
Ia juga menambahkan “Semoga ini menjadi agenda tahunan bagi UIN Sultanah Nahrasiyah, karena kegiatan ini mengenang nama Sultanah Nahrasiyah sebagai tokoh penting di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara ke depannya.”
Reporter: Tiara Khalisna dan Zahira Putri Meola
Editor: Putri Ruqaiyah