![]() |
Foto: IST |
Munawir menjelaskan awal mula keterlibatannya dalam forum tersebut. “Awalnya saya mendapat undangan resmi melalui jaringan organisasi kemahasiswaan nasional yang bekerja sama dengan DPR RI dalam agenda RDPU. Keterlibatan ini merupakan bentuk representasi mahasiswa dari UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe untuk menyampaikan pandangan terkait isu-isu hukum, hak asasi manusia, dan kebijakan penegakan keadilan yang menjadi fokus Komisi III,” jelasnya.
Adapun topik utama yang dibahas dalam RDPU kali ini mencakup berbagai isu penting di bidang hukum. “Topik utama yang dibahas adalah evaluasi terhadap kinerja lembaga penegak hukum di Indonesia, pembahasan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP), serta peran DPR dalam mengawasi penegakan hukum yang berkeadilan. Selain itu, forum juga menyinggung isu-isu aktual seperti reformasi hukum, transparansi lembaga penegak hukum, dan perlindungan hak masyarakat sipil,” ujarnya.
![]() |
Foto: IST |
“Pengalaman ini sangat berharga karena memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berdialog langsung dan memahami proses pengambilan kebijakan di tingkat nasional. Saya merasa bangga sekaligus termotivasi untuk terus mengasah kapasitas intelektual dan advokasi agar suara mahasiswa dapat benar-benar menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar kritik,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kegiatan seperti RDPU sebagai ruang aktualisasi mahasiswa. “Kegiatan seperti RDPU sangat penting karena menjadi ruang nyata bagi mahasiswa untuk berperan dalam proses demokrasi dan pengawasan kebijakan negara. RDPU bukan hanya forum formalitas, tetapi wadah strategis untuk menjembatani gagasan dari kampus ke ranah kebijakan publik. Ini adalah bentuk pendidikan politik praktis yang memperkuat karakter kepemimpinan dan tanggung jawab sosial mahasiswa terhadap bangsa,” pungkasnya.
Reporter: Indira Ulfa
Editor: Putri Ruqaiyah