![]() |
Foto: Ririn Dayanti Harahap |
Acara ini dihadiri oleh Dekan Fasya, Muhammad Syahrial Razali Ibrahim, Lc., M.A., Ph.D., Ketua Mahkamah Syar'iyah Lhokseumawe, Yedi Suparman, S.H.I., M.H., Pembimbing Mahasiswa OJT, Yarvis Luthfi, S.H., dan dosen supervisor, Muhammad Diah, M.Sy., tamu undangan, staf Mahkamah Syar'iyah, dan mahasiswa OJT.
Muhammad Syahrial, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagian besar mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) bercita-cita ingin menjadi hakim. Muhammad Syahrial juga mengatakan bahwa menurut Nabi Muhammad saw. hakim adalah pekerjaan yang mulia dalam agama Islam. Karena didalamnya ada ilmu dan ada kebijaksanaan.
"Ulama adalah orang yang berilmu, sedangkan hakim adalah orang berilmu serta yang menerapkan ilmu tersebut melalui permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Bahkan, hakim jika salah saja dapat satu pahala, apalagi benar sudah dapat 2 pahala," ujarnya.
Muhammad Syahrial juga berharap agar apa yang didapatkan mahasiswa selama OJT di Mahkamah Syariah Lhokseumawe menjadi satu pengalaman untuk menjadi modal, motivasi, dan inspirasi untuk kehidupan di masa yang akan datang.
Selanjutnya, Yedi Suparman, selaku Ketua Mahkamah Syariah Lhokseumawe, dalam sambutannya menyampaikan rasa harunya terhadap kegiatan ini. "Sebuah kemuliaan untuk Mahkamah Syariah bahwa pelepasan mahasiswa OJT kali ini itu langsung oleh pak dekan, ini sebuah kesinambungan yang fenomenal. Jadi, kami terharu," ujarnya.
Yedi mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaboratif antara akademisi dan praktisi. Sehingga, antara teori dan praktik ini perlu adanya silaturahmi. "Yang hadir disini bukan hanya asuhan atau mahasiswa didikan dari kampus, tetapi didikan kami juga," tambahnya.
Selain itu, Yedi juga berpesan kepada mahasiswa OJT untuk terus berjuang selagi masih semangat. "Jangan biarkan api padam baru dihidupkan kembali, ketika masih semangat inilah gas terus. Karena menghidupkan kembali api yang sudah mati itu capek," pesannya.
Reporter: Tiara Khalisna