21 Oktober 2016

Surat Untukku,,

in sastra bebas on 02:51

By : Sara Shavia

Tatapan yang tajam,,

Yang mencoba memahami hikmah di balik setiap duri-duri kehidupan..!

Memiliki impian yang lebih dari satu,,

Bercita-cita tinggi,,

Angan-angan yang semakin meluas,,

Tapi,,

Kau tak memahami makna dari setiap coretan kata yang kau gores dan yang kau ucap,,

Bagaimana bisa kau capai itu semua..?

Kau menulis !

Tapi, kau tak memahami itu..

Kau berkata !

Tapi, kau tak memahami itu..

Kau melihat dunia/kehidupan !

Itu pun kau tak memahaminya,,

The mirror !!

Ya,, cermin itu...

Ambillah,, dan letakkan di hadapan mu..

Kemudian,,

tanyakan padanya (face in the mirror),,

Siapa diri mu ?

Seperti apa kehidupan mu ?

Bagaimana nasib mu ?

Apa cita-cita dan impian mu ?

Hanya dua kata yang pantas untuk mu.

Pilihlah salah satu antara keduanya,,

1.MADESUK

atau

2.MADESU

Mana yang kau pilih ?

1.MADESUK ( Masa Depan Sukses )

2.MADESU ( Masa Depan Suram )

Jawaban ada di genggaman mu,,

Mengapa demikian ?

Ya,,

Lihatlah telapak tangan mu, bukankah disana ada banyak garis halus ? Tentu saja iya. garis halus itu ibarat nasib mu,impian mu, kesuksesan mu, dan lain sebagainya. Sekarang, genggamlah tanganmu itu, dan perhatikan, semua garis halus itu ada dalam genggaman mu, bukan? Ya, tentu.

Seperti itulah kehidupanmu bergantung pada dirimu sendiri, nasib mu, impian mu, kesuksesan mu, bahkan cita-cita mu, sebesar apa usaha mu demi mencapai itu semua.

Tapi, perhatikan kembali genggaman mu itu. Bukankah garis halus itu masih ada diluar genggaman mu? Tidak sepenuhnya dalam genggaman mu? Ya. Itu berarti, selebihnya kau butuh pertolongan Allah, jika tidak karenanya mana mungkin kau bisa mendapatkannya, tidak hanya usaha, tapi kau juga harus berdo'a dan meminta kepadanya, dengan izinnya InsyaAllah kau akan mendapatkan yang kau inginkan.

Jika kau terus menerus larut dalam lautan kebingungan maka kau tidak akan memahami jalan kehidupan ini.

Kau menapaki jalan bumi ini tapi kau bimbang dalam melangkah menuju tujuan hidupmu. Lenyapkan itu semua, bangkitkan jiwa pemberani mu itu, katakan, bahwa kau bisa seperti mereka yang memiliki arah tujuan yang cemerlang. Kenalilah dirimu dan bakatmu, jadilah pribadi yang terbaik diantara yang baik.

Ya, inilah surat untuk ku, surat untuk jiwa yang sedang belajar mencoba untuk melangkah melewati titian kebingungan dalam kehidupan.