Foto: IST |
Ada yang tak terucap
Ketika bibir tak henti berbincang kata
Menunggu kesempatan demi kesempatan
Kesempatan yang seharusnya dicipta
Lirik mata semanis madu
Tak peduli se-kesal apa hatinya
Tatapan matanya adalah narkotika paling candu
Panggil saja aku pemabuk bila perlu
Apa yang harus aku deskripsikan? nona
Ketika seluruh kata indah menjelma dirimu
Aku berani bertaruh pada taman berbunga
Tak akan ada kelopak mawar yang seindah kelopak matamu
Api panas di bulan sabit wajahmu
Menggetarkan sesuatu di dalam jiwaku
Ntah apa yang kurasa saat metapnya
Melelehkan setembok besi dalam diri
Suara sehalus bulu
Menina bobokan seluruh gengsi
Alunan nada indah dari seorang bidadari
Se-elok kicau burung pada pagi hari.
Jatuh raga
Jatuh rasa
Jatuh cinta?
Oleh: M. Sony
Prodi: Hukum Tata Negara
Semester 7