![]() |
Foto: Pexels.com |
Dalam ilmu fisika
Kita adalah ruang hampa
Namun dalam sastra
Kau indurasmi dalam atma yang amerta
Saat malam tiba
Gelap muncul dengan bahagianya
Waktu yang tenang untuk berdoa
Merayumu kepada sang pencipta
Menanggalkan satu persatu harapan
Lalu mulai mejadi bintang yang berjatuhan
Detik demi detik berbisik
Hatiku mulai menerka-nerka
Perihal bagaimana dengan harimu?
Apakah aku masih kau dekap dalam doamu
Ataukah kamu yang akan melumpuhkan segenap doaku
Seperti indah dan rupawan sang purnama
Aku mengibaratkanmu
dengan segala rupa sempurna
Diantara bintang yang berjuta-juta
Doaku turut bersinar diantaranya
Lantas
Mana yang lebih indah
Mencintai dalam diam
Atau saling mendoakan di sepertiga malam?
Namun
Kuharap ini bukan hanya anganku
Tapi juga doa yang ada dalam amin-mu
Oleh: Daini Rizki