![]() |
| Foto: Pexels.com |
Karakteristik dari pola asuh ini diantaranya; Pertama, kontrol yang tinggi dari orang tua terhadap kehidupan anak-anak, termasuk pengawasan terhadap teman-teman dan aktivitas mereka; Kedua, kurangnya fleksibilitas dalam mengubah aturan atau memberikan izin tambahan. Orang tua cenderung memegang teguh aturan yang telah ditetapkan tanpa banyak perubahan; Ketiga, tidak menoleransi kesalahan. Orang tua yang memiliki sikap demikian cenderung memberlakukan hukuman atau konsekuensi yang berat ketika anak melakukan kesalahan; Keempat, Bersikap dingin dan tidak responsif. Orang tua jarang menunjukkan empati terhadap perasaan dan kebutuhan anak. Ketika anak merasa sedih, marah, atau bingung, orang tua dengan pola asuh ini cenderung kurang mampu memahami dan merespons perasaan tersebut; Kelima, menggunakan kata-kata kasar dan mempermalukan anak. Bisa jadi orang tua beranggapan dengan bersikap keras kepada anak dapat membangun disiplin. Hal ini membuat orang tua dengan gaya strict parents melakukan hal tersebut supaya anak tidak mengulangi kesalahan; Keenam, tertutupnya ruang untuk berdiskusi dengan anak. Tipe orang tua ini menganggap kalau anak tidak perlu memberikan pendapat.
Dari pola asuh tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi anak seperti merasakan kepuasan hidup yang rendah. Anak tidak pernah merasa bahagia akibat banyak aturan dan pengawasan dari ayah dan ibunya sehingga anak menjadi mudah stres dan tertekan. Terdapat sebuah penelitian yang menunjukkan kehidupan masa kanak-kanak yang diasuh oleh strict parents, berdampak pada kualitas kehidupan remajanya di masa depan. Dampak negatif lainnya seperti kesulitan dalam mengambil keputusan, tidak bisa mengekspresikan diri, tingkat intensitas konflik yang lebih tinggi, serta meningkatnya kecemasan dan depresi hingga berujung trauma karena ketakutan yang selalu menghantui dirinya.
Untuk mencegah hal tersebut, penting untuk setiap orang tua mempelajari cara pola asuh yang tepat bagi anak, karena bagaimanapun anak merupakan titipan sekaligus tanggung jawab bagi orang tua. Mempelajari pola asuh yang tepat sangat penting agar membekali orang tua dengan pengetahuan untuk membantu anak tumbuh dengan optimal secara fisik dan mental, serta membangun keluarga yang harmonis dan mencegah terjadinya strict parents . Jika strict parents ini terus dibiarkan maka akan menghambat tumbuh kembang anak secara baik dan merusak mentalnya. Mental anak yang rusak sangat berpengaruh dengan pola perilakunya sehari-hari seperti menjadi pribadi yang pendiam atau agresif, kesulitan tidur atau makan, hingga menarik diri dari lingkungan sosial. Dengan mempelajari pola asuh yang tepat, diharapkan dapat mencegah terjadinya strict parents antara orang tua dan anak.
Penulis: Rizky Ramadhani (Magang)
Editor: Zuhra


