Portal Berita Al-Kalam

Istighotsah dan Zikir Kebangsaan jadi Pertemuan Pertama Mahasiswa Setelah Libur Semester

Foto: Muhammad Izzat Saputra www.lpmalkalam.com-  Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menyelenggara...

HEADLINE

Latest Post

18 September 2025

Mahasiswa FTIK UIN SUNA Lhokseumawe Kembali Lahirkan Prestasi! Nurul Ilmi, Raih Rekor MURI Lewat Buku Pentigraf

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Prestasi membanggakan kembali terukir di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe. Kali ini ditorehkan oleh Nurul Ilmi, mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Indonesia (TBIn), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) melalui buku pentigraf yang berhasil meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada Rabu (30/07/2025).

Nurul menceritakan bahwa ia mulai menulis buku pertama kali ketika masih kuliah semester awal. Dorongan utamanya dari diri sendiri karena sejak SMA sudah terbiasa menulis cerpen dan catatan harian. Tapi akhirnya jadi serius menulis buku juga karena dorongan dari teman komunitas literasi dan dosen yang selalu memotivasi agar tulisannya tidak hanya tersimpan di laptop, tapi bisa dibaca orang banyak.

Nurul juga mengungkapkan bahwa buku pentigraf ini ia tulis sendiri serta sedikit masukan dari teman dan dosennya. Nurul berhasil menulis buku pentigraf ini dalam waktu kurang lebih 1-2 Minggu.

“Memang 1–2 minggu terasa sangat singkat dan kendala utamanya ada pada keterbatasan waktu serta menjaga konsistensi menulis di tengah kesibukan kuliah. Namun, saya belajar bahwa ketika ada niat kuat dan tekad untuk menyelesaikan, semua hambatan bisa diatasi. Justru dari keterbatasan itulah saya semakin termotivasi untuk fokus, hingga akhirnya berhasil meraih penghargaan ini,” ungkapnya ketika diwawancaai via WhatsApp.

Nurul berharap semoga karya ini bisa memotivasi banyak orang untuk berani menulis dan membagikan ide-idenya. “Saya merasa sangat bersyukur bisa melalui proses ini sampai meraih penghargaan. Harapan saya, semoga karya ini bisa memotivasi teman-teman lain untuk berani menulis dan membagikan ide-idenya. Ke depan, saya ingin terus berkarya dan menghasilkan tulisan yang lebih bermanfaat,” tambahnya.


Reporter: Tiara Khalisna

Editor: Zuhra

Warek III UIN SUNA Lhokseumawe Tekankan Pentingnya Organisasi Mahasiswa untuk Pengembangan Diri

Foto: youtube/uinsuna.official

www.lpmalkalam.com- Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA)  Lhokseumawe melalui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Darmadi, M.Si., menegaskan pentingnya peran organisasi mahasiswa sebagai sarana pengembangan diri di luar kegiatan akademik. Hal itu disampaikan dalam program SUNAPod episode perdana yang diunggah di kanal YouTube resmi kampus dengan tema “Organisasi Mahasiswa: Penting Gak Penting?

Menurutnya, mahasiswa sebaiknya tidak hanya menjalani rutinitas kuliah-pulang (kupu-kupu), melainkan juga aktif dalam organisasi untuk mengasah bakat, minat, kepemimpinan, serta memperluas jaringan pertemanan. Organisasi, lanjutnya, juga dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menemukan jati diri sekaligus membangun motivasi kuliah.

“Saya berprinsip bahwa keduanya menjadi penting, tapi jangan dilupakan yang akademiknya. Jadi, anak-anak itu kemarin saya sampaikan di awal-awal motivasi PBAK supaya memilih organisasi pertama sesuai dengan bakat dan minat. Nah, yang kedua, organisasi itu bisa menjadi pemicu semangat untuk kuliah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Darmadi menjelaskan bahwa banyak manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari organisasi, mulai dari melatih disiplin, menumbuhkan rasa percaya diri, hingga memberikan pengalaman manajerial yang tidak didapatkan di ruang kelas.

“Mahasiswa itu kalau berorganisasi, dia tahu bahwa dirinya mahasiswa. Ini kan agak abstrak. Kalau hanya kuliah saja, banyak yang tidak sadar bahwa dirinya mahasiswa. Mereka tahu, tapi sebatas akademik. Nah, organisasi ini mengajarkan hal-hal yang tidak diajarkan dalam akademik,” tambahnya.

Beliau juga mengingatkan agar seluruh kegiatan organisasi tetap menjunjung tinggi etika keislaman, menjaga batasan pergaulan, serta mengembangkan kreativitas secara positif.

Sebagai penutup, beliau berpesan agar setiap mahasiswa berani berproses melalui organisasi sesuai bakat dan minat, sembari menjaga keseimbangan dengan prestasi akademik. Menurutnya, organisasi tidak sekadar menambah pengalaman, tetapi juga menjadi laboratorium kehidupan nyata yang mengajarkan keterampilan dan nilai-nilai penting yang tidak diperoleh di ruang kuliah.


Penulis: Amanda Zuhra

Editor: Putri Ruqaiyah

17 September 2025

Belajar dari Setiap Persinggahan Hidup


 

Foto: Pixabay
www.lpmalkalam.com- Hidup adalah perjalanan panjang yang tidak pernah bisa kita tebak alurnya. Hidup ibarat sebuah jalan dengan banyak persimpangan, tanjakan, turunan, bahkan kadang jalan buntu yang memaksa kita berhenti sejenak untuk mencari arah baru. Setiap fase kehidupan yang kita lalui dapat disebut sebagai persinggahan. Ada persinggahan yang penuh dengan kebahagiaan, ada yang di balut tangisan, dan ada pula yang sekedar menjadi tempat singgah sebentar untuk kita beristirahat. Dari setiap persinggahan itulah manusia belajar, tumbuh, dan perlahan menemukan arti hidup yang sesungguhnya.

Sering kali kita merasa nyaman pada persinggahan tertentu. Misalnya, ketika berada pada masa-masa penuh pencapaian atau saat dikelilingi orang-orang yang kita cintai. Namun, hidup tidak pernah berhenti. Kita dipaksa untuk terus bergerak, meninggalkan kenyamanan, dan terus melangkah menuju persinggahan berikutnya. Pada titik ini, banyak orang merasa berat hati. Padahal, di situlah letak pembelajarannya bahwa hidup bukan sekedar soal bertahan di satu titik, melainkan soal keberanian untuk terus melanjutkan perjalanan. 

Setiap persinggahan bahagia mengajarkan kita tentang rasa syukur. Ia mengingatkan bahwa hidup tidak selalu keras karena selalu ada ruang untuk merayakan. Kebahagiaan sekecil apapun adalah hadiah yang patut disyukuri. Di sisi lain, persinggahan yang penuh luka dan kegagalan pun punya nilai yang tidak kalah penting. Kegagalan melatih kita untuk lebih sabar, lebih kuat, dan lebih berlapang dada menerima kenyataan. Dari kegagalan, kita belajar bahwa tidak semua yang kita rencanakan akan berjalan sesuai kehendak. Namun, justru ketidaksempurnaan itulah yang membentuk kekuatan sejati dalam diri kita.

Hidup juga mengajarkan bahwa setiap orang memiliki persinggahannya masing-masing. Ada yang singgah di fase kesulitan ekonomi, ada yang singgah di masa kehilangan orang terkasih, dan ada pula yang singgah di ruang kesepian meski dikelilingi banyak orang. Tidak ada yang sama, tetapi semua punya pelajaran masing-masing. Maka, seharusnya kita tidak perlu membandingkan perjalanan hidup kita dengan orang lain. Setiap perjalanan unik dan setiap persinggahan punya waktu sendiri. 

Yang sering lewat dari kita adalah momen-momen kecil di persinggahan hidup. Kita mengejar hal-hal besar, padahal banyak hikmah yang bersembunyi di kejadian tersebut. Sebuah senyuman yang tulus, sapaan hangat dari teman lama, bahkan kesalahan kecil yang membuat kita malu semua itu adalah persinggahan yang patut kita syukuri karena menjadi bahan refleksi. Hal-hal kecil itulah yang seringkali membekas, bahkan lebih dari lama dari pencapaian besar sekali pun. 

Pada akhirnya, hidup adalah rangkaian perjalanan dari satu persinggahan ke persinggahan lain. Setiap fase adalah guru setia, sedangkan pengalaman adalah buku pelajaran. Kita tidak bisa mengulang waktu, tetapi kita bisa mengambil hikmah darinya. Jika diibaratkan, hidup adalah sebuah kereta yang berhenti di berbagai stasiun. Ada stasiun yang ramai, penuh tawa, ada pula yang sepi, dingin, bahkan menakutkan. Namun, kereta tetap harus berjalan. Dan kita sebagai penumpang harus siap untuk belajar dari setiap pemberhentian, karena perjalanan hanya akan selesai saat kereta berhenti di tujuan terakhir. 

Maka, jangan pernah menganggap remeh setiap persinggahan hidup. Syukuri yang membahagiakan, terima yang menyakitkan, dan nikmati yang sederhana. Karena justru dari kumpulan persinggahan itulah terbentuk pribadi yang lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih siap menghadapi perjalanan berikutnya. 

Hidup memang singkat, tapi setiap persinggahan membuatnya penuh dengan makna.


Penulis: Juramaida Ziliwu
Editor: Tiara Khalisna

Google Student Ambassador Gelar Webinar "Upgrade Gratis Google Gemini Pro"

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Komunitas Google Student Ambassador menyelenggarakan webinar daring (online) bertajuk "Upgrade Gratis Google Gemini Pro: Asisten AI Terbaik untuk Kuliahmu" yang disiarkan langsung melalui platform Zoom Meeting dan YouTube pada Selasa (16/09/2025) pukul 19.30 WIB.

Acara ini menarik antusiasme puluhan mahasiswa dari berbagai universitas. Webinar ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan akses gratis kepada mahasiswa terhadap Google Gemini Pro, sebuah asisten AI canggih yang dirancang khusus untuk meningkatkan produktivitas akademik. 

Pembicara utama dalam acara ini adalah M. Aditya Prayoga, seorang Google Student Ambassador, secara interaktif memandu peserta dalam sesi demo dan tanya jawab. Ia memaparkan bagaimana Gemini Pro dapat membantu mahasiswa dalam menyusun tugas, melakukan riset, hingga membuat ringkasan materi perkuliahan secara efisien.

Para peserta terlihat sangat tertarik dengan fitur-fitur yang ditawarkan oleh Gemini Pro. Sesi tanya jawab menjadi salah satu momen paling interaktif, di mana peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar optimalisasi penggunaan AI untuk kebutuhan akademis. Antusiasme ini menunjukkan besarnya kebutuhan mahasiswa akan alat bantu digital yang inovatif dan relevan dengan tantangan pendidikan saat ini.

Acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membuktikan komitmen Google Student Ambassador dalam mendukung pengembangan skill dan penggunaan teknologi terkini di kalangan mahasiswa Indonesia.


Rilis

Editor: Tiara Khalisna

16 September 2025

Tiga Kru LPM Al-Kalam Ikuti PJTLN Janang 2025 di UIN Imam Bonjol Padang

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Tiga kru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe mengikuti kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) yang diselenggarakan oleh LPM Janang UIN Imam Bonjol (IB) Padang. Pembukaan kegiatan berlangsung di Kampus III UIN IB tepatnya di Gedung J kampus setempat pada Minggu (14/09/2025).

Dengan mengangkat tema Mobile Jurnalism di Era Artificial Intelligence (AI), kegiatan ini membahas berbagai macam kegiatan jurnalistik serta karya yang akan dihasilkan oleh seorang jurnalis. PJTLN ini diselenggarakan selama 5 hari berturut mulai dari tanggal 14 September 2025 s.d. 18 September 2025 yang diikuti oleh 25 peserta dari berbagai daerah di Sumatera seperti; Aceh, Sumatra Utara (Sumut), Riau, dan Sumatra Barat (Sumbar). Adapun tiga kru pengurus yang mewakili LPM Al-Kalam, yaitu; Ririn Dayanti Harahap selaku Redaktur Pelaksana; Zahira Putri Meola selaku Pimpinan Penelitian dan Pengembangan (Litbang); dan Abdul Azis Perangin Angin selaku Penelitian dan Humas (Penmas).

Pembukaan yang berlangsung pada hari yang sudah disebutkan, dibuka oleh perwakilan Gubernur Sumbar, Dirse Novera, selaku Kabiro Adpim Setdaprov Sumbar setelah kata sambutannya. Ia menyampaikan bahwa jurnalis merupakan amanah besar bukan hanya menyampaikan berita tapi juga menyampaikan kebenaran. Wakil Rektor 2 UIN IB Lukman Hakim, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara pers kampus umum (dalam hal UKM Ganto menjadi contohnya) dengan pers yang ada di UIN. 

"Dengan adanya pelatihan ini, kami selaku pimpinan UIN Imam Bonjol Padang, kami sangat berharap terlahirnya para jurnalis-jurnalis yang sangat menjunjung etika ya. Terutama ini kita, LPM Suara Kampus ya, karena bedanya dengan (Ganto), ini bukan membedakan ya, tetapi kalau LPM Suara Kampus harus agak beda tampil dengan Ganto ini ya. nah jadi memang kita sangat berharap, nah LPM Suara Kampus ini karena dia berada di UIN, UIN tu kan universitas Islam, jadi sangat menekankan sekali kepada akhlakul karimah, kejujuran, kebenaran, kemudian ya jurnalis islamilah." ujarnya.

Setelah kegiatan pembukaan diselenggarakan, para peserta mengikuti pelatihan jurnalistik dengan Chica Fransisca atau dikenal dengan Chica yang merupakan wartawan yang bekerja di Media Tempo. Dalam materinya, Chica menyampaikan perbedaan beberapa berita dan fokus pada berita indepth dan juga investasi. Kegiatan ini bukan hanya sekadar penyampaian materi, tetapi juga diskusi antara pemateri dengan peserta PJTLN. 

Melalui kegiatan ini peserta dengan nama Fitriani dari Universitas Riau (Unri) mengatakan bahwa melalui latar belakangnya, pendekatan yang digunakan oleh Chica dalam penyampaian

materi sudah cukup sesuai karena audiens merupakan generasi Z. Melalui wawancara diberitahukan juga bahwa Chica menjelaskan materi secara sistematis dan memberikan interaksi dengan peserta sehingga memberikan feedback. Selain itu, Fitria juga menanggapi ujaran yang disampaikan oleh wakil rektor II kampus setempat pada saat penyampaian kata sambutan. "Menurut saya etika jurnalis tidak ditentukan dari universitas Islam atau tidaknya, melainkan dari kode etik jurnalistik yang sudah ditentukan dari dulu. Sebagai lembaga independen, memang sudah seharusnya setiap jurnalis memegang teguh elemen dan kode etik jurnalistik, tanpa melihat latar belakangnya dari universitas apa," ujarnya.


Reporter: Ririn Dayanti Harahap

Editor: Zuhra
 

Mahasiswa UIN SUNA Lhokseumawe Sabet Enam Juara Cabang Lomba dan Raih Juara Umum IV pada Ajang IQRA USK

Foto: IST
www.lpmalkalam.com- Delapan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe yang telah melaju ke babak final pada ajang Internasional Quran Recitation Award (IQRA) Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil meraih enam juara. Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USK pada Sabtu–Senin (13–15/09/2025).

Enam juara cabang lomba sekaligus juara umum IV berhasil disabet oleh finalis perwakilan UIN SUNA Lhokseumawe. Perolehan juara tersebut adalah sebagai berikut.

1. Mutiara Husnita, Juara 2 Cabang Lomba Short Movie

2. Lutfiani, Juara 2 Cabang Lomba Kaligrafi Hiasan Mushaf 

3. Elfina Zuhra, Juara 2 Cabang Lomba Hifzil Quran 10 Juz

4. Dhiatul Maulida, Juara 3 Cabang Lomba Hifzil Quran 20 Juz

5. Ulfia Desna, Juara 3 Cabang Lomba Tartil Quran Putri 

6. Fauzan Azima, Juara 3 Cabang Lomba Tartil Quran Putra 

Fauzan Azima, pemenang pada cabang lomba Tartil Quran Putra menyampaikan bahwa ia tidak pernah terpikir akan melaju hingga ke babak final internasional. Dengan jumlah enam peserta yang berhasil melaju ke babak final, ia berhasil meraih juara 3. Dibalik keberhasilannya, ia mengaku ada tantangan yang harus dihadapinya, seperti maqraq yang diberikan belum dipahami serta waqaf ibtidak. 

Mahasiswa jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) angkatan tahun 2022 ini menyampaikan kesannya dalam mengikuti ajang perlombaan tersebut. "Kesan yang paling membekas adalah suasana kebersamaan dan semangat dari semua peserta. Walaupun berasal dari berbagai daerah dan kampus berbeda, kami bisa saling mendukung dan memberikan motivasi satu sama lain. Saya juga merasa sangat terinspirasi melihat kemampuan peserta lain, sehingga membuat saya termotivasi untuk terus belajar dan memperbaiki bacaan." Fauzan juga mengaku ini akan menjadi momen berharga yang akan selalu diingat.


Reporter: Alya Nadila

Editor: Zuhra

Menelusuri Jejak Sejarah, Peserta PJTLN Liputan di Kota Tua Padang

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Peserta Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) yang diselenggarakan oleh LPM Suara Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang melakukan liputan di Kota Tua, Padang, Sumatra Barat pada Selasa (16/9/2025).

Dalam kegiatan ini panitia membentuk kelompok untuk para peserta, masing-masing terdiri dari lima kelompok, dengan lokasi liputan yang berbeda-beda.

Adapun tempat-tempat bersejarah yang menjadi objek liputan adalah Kelenteng See Hien Kiong, Gedung de Javasche, Gedung Joang 45 BPPI, Mesjid Muhammadan Pasa Gadang, dan Bangunan Tua Padang Chelsea Spaarbak.

Ketua Panitia PJTLN, Nanang Sanjay menjelaskan bahwa peliputan ini bertujuan sebagai pendalaman materi yang telah didapatkan dari pemateri. "Tujuan kegiatan hari ini adalah untuk melatih kemampuan liputan langsung di lapangan setelah sebelumnya mengikuti rangkaian seminar. Mulai dari wawancara, observasi, hingga pengambilan foto, lalu dilanjutkan dengan penyusunan in-depth dan video. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan agar teman-teman terbiasa mengolah hasil liputan menjadi karya yang nantinya bisa dipublikasikan, sekaligus mempraktikkan ilmu dari pelatihan kemarin agar benar-benar bermanfaat," ujarnya.

Ia juga berharap dengan liputan hari ini, para peserta bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk membantu memudahkan dalam proses mengolah data untuk karya jurnalistik.

"Saya berharap, kegiatan turun liputan hari ini bisa melatih peserta agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman, khususnya mobile jurnalisme di era AI. Harapannya, teman-teman tidak hanya mampu melakukan liputan langsung di lapangan, tapi juga bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk mengolah data, menyajikan informasi, dan menghasilkan karya jurnalistik yang cepat, akurat, serta relevan dengan kebutuhan publik saat ini," tambahnya.


Reporter: Abdul Azis Perangin-angin

Editor: Putri Ruqaiyah

Menelusuri Jejak Sejarah Padang Tempo Doeloe

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Kru Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe mengikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) bersama Pers Mahasiswa daerah Sumatera tahun 2025, yang diadakan di Kota Padang tepatnya di Gedung J Kampus UIN Imam Bonjol pada Senin (15/09/2025).

Kegiatan ini sudah dimulai pada Minggu (14/09/2025), pada hari kedua diisi oleh 3 pemateri dengan materi pertama oleh Fikril Hanif Sufyan, M.Hum., selaku Budayawan Kota Padang menjelaskan bahwa daerah yang disebutkan memiliki sejarah panjang dimulai dari sebuah kawasan rantau yang didirikan oleh perantau Minangkabau. Kota ini mulai berkembang sejak kehadiran Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada tahun 1663 dan secara resmi berdiri pada 7 Agustus 1669. VOC sebagai perusahaan Belanda menjadikan tanah Minang sebagai tempat perekonomian seperti Sungai Batang Arau.

Sungai Batang Arau menjadi urat nadi perekonomian Padang tempo dulu yaitu sebagai pusat kopi, emas, teh dan rempah-rempah dengan pembangunan gedung-gedung pemerintahan dan swasta di tepiannya. Pemerintah kolonial Belanda saat itu tidak hanya membangun infrastruktur tetapi juga membangun sebuah pasar yang merupakan kunci dari majunya Kota Padang selain ditemukannya batu bara. 

Di wilayah ini terdapat bangunan-bangunan tua, yang daerah tersebut biasa disebut, "Kota Tua," diantaranya; Padangsche Spaarbank yang didirikan pada 1 Januari 1879 oleh Loji Matahari (Freemason) atau Sekte Yahudi. Kemudian, setelah perang dunia kedua kelompok sekte Yahudi disingkirkan oleh gerakan antisemitisme, dan diambil alih oleh Belanda sehingga menjadi tempat menabung yang aman. Kemudian, De Javasche Bank yang didirikan pada 31 Maret 1921 dan diresmikan pada 12 Januari 1925, Kelenteng See Hien Kiong, didirikan pada 1861 oleh komunitas Tionghoa, sempat terbakar pada 1893 dan dibangun kembali pada 1905, Masjid Muhammadan, didirikan oleh pedagang India dari Gujarat pada 1792, dengan arsitektur yang dipengaruhi gaya Mughal India, dan Gedung Joang '45 Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI) Padang yang dulunya markas Organisasi BPPI dan saksi pengibaran bendera Merah Putih pertama di Padang pada 21 Agustus 1945.

"Saya sangat terkesan dengan sejarah Kota Padang yang kaya dan beragam dan saya lebih mengenal Kota Padang. Dan melalui materi ini, saya dapat lebih memahami bagaimana kota ini berkembang dari masa lalu hingga sekarang," ujar Hadist Sulistiawati, salah satu anggota LPM Dinamika UIN Sumatera Utara.

Kegiatan PJTLN ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi seluruh peserta PJTLN dalam mengembangkan kemampuan jurnalistik serta meningkatkan pemahaman tentang sejarah dan budaya Indonesia, khususnya Kota Minangkabau. Dengan memahami sejarah akan pers mahasiswa akan lebih mudah dalam memahami perkembangan zaman.


Reporter: Zahira Putri Meola

Editor: Tiara Khalisna
 

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam UIN SUNA Lhokseumawe, 0823-6508-3003 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.