HEADLINE

Latest Post
Loading...

28 Februari 2025

Melatih Anak Berpuasa: Pendidikan Karakter atau Kekejaman?


www.lpmalkalam.com- Setiap Ramadan, banyak orang tua mulai melatih anak-anak mereka untuk berpuasa. Bagi sebagian besar masyarakat, ini dianggap sebagai bagian dari pendidikan karakter dan pembiasaan ibadah. Namun, di era modern, muncul suara-suara yang mengkritik praktik ini, bahkan ada yang menganggapnya sebagai bentuk kekerasan terhadap anak.

Dalam tradisi Islam, mengajarkan anak berpuasa bukan sekadar ibadah, tetapi juga latihan disiplin, kesabaran, dan empati terhadap orang yang kurang beruntung. Banyak orang tua memulainya secara bertahap, misalnya dengan puasa setengah hari atau hanya beberapa jam. Tujuannya bukan untuk menyiksa, melainkan untuk mengenalkan konsep pengendalian diri sejak dini.

Bahkan, dalam ilmu psikologi, membentuk kebiasaan positif sejak kecil sangat penting. Anak yang diajarkan puasa dengan pendekatan yang tepat dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih sabar, disiplin, dan memiliki empati tinggi.

Dr. Rina Sari, seorang psikolog anak, menjelaskan bahwa melatih anak berpuasa bisa berdampak positif jika dilakukan dengan cara yang bijak. “Anak-anak perlu diberi pemahaman bahwa puasa bukan soal menahan lapar semata, tetapi juga belajar mengelola emosi dan memahami arti kesabaran,” ujarnya.

Di era modern yang semakin peduli terhadap hak-hak anak, sebagian orang menilai bahwa melatih anak berpuasa bisa berdampak negatif, terutama jika dilakukan dengan cara yang memaksa. Ada kekhawatiran bahwa anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan tidak cukup kuat untuk menahan lapar seharian, yang bisa berujung pada dehidrasi atau malnutrisi.

Namun, anggapan bahwa puasa bisa menghambat perkembangan anak sebenarnya masih perlu dikaji lebih dalam. Jika dilakukan dengan cara yang fleksibel, misalnya memperbolehkan anak berbuka ketika sudah tidak kuat, risiko negatif ini bisa diminimalkan. Lagi pula, sejak dulu, banyak anak telah diajarkan berpuasa dan tetap tumbuh sehat.

Masalahnya, kritik terhadap praktik ini sering kali datang dari sudut pandang yang cenderung overprotektif. Mengajarkan anak menghadapi tantangan kecil dalam hidup, termasuk berpuasa, justru bisa menjadi bekal penting bagi mereka untuk belajar menghadapi kesulitan di masa depan.

Melatih anak berpuasa bukanlah tindakan kekejaman, selama dilakukan dengan pendekatan yang benar dan memperhatikan kesiapan fisik anak. Justru, ini bisa menjadi bagian dari pendidikan karakter yang berharga mengajarkan mereka tentang disiplin, pengendalian diri, dan empati.

Namun, penting bagi orang tua untuk tetap fleksibel. Jika anak belum siap atau mengalami kondisi yang tidak memungkinkan, maka tidak ada salahnya memberi keringanan. Intinya, puasa harus menjadi pengalaman yang positif, bukan paksaan yang membuat anak trauma.

Alih-alih memperdebatkan apakah melatih anak berpuasa itu baik atau buruk, lebih penting bagi kita untuk memahami bahwa setiap anak berbeda. Tugas orang tua bukan memaksa, tetapi membimbing mereka dengan cara yang penuh kasih sayang dan kebijaksanaan.


Oleh: Putri Ruqaiyah

Editor: Redaksi 

banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnaslis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0831 6327 5415 (Pimpinan Umum) 0895 1601 7818 (Pimpinan Redaksi) 082268042697 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.