HEADLINE

Latest Post
Loading...

28 Februari 2025

Elite Berpesta, Rakyat Membayar: Utang Negara atau Perampokan Terselubung?

Foto: Pexels.com
www.lpmalkalam.com- Utang negara Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, mencapai ribuan triliun rupiah. Pemerintah beralasan bahwa utang diperlukan untuk membiayai pembangunan dan menjaga stabilitas ekonomi. Namun, di sisi lain, rakyat mulai merasakan dampak dari tingginya utang tersebut, terutama melalui kenaikan pajak, pengurangan subsidi, dan inflasi yang menggerus daya beli masyarakat.

Menurut laporan terbaru dari Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Publik, per 2024, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia telah mencapai angka yang mengkhawatirkan. Dr. Andi Pratama, ekonom senior, menyoroti bahwa beban utang ini pada akhirnya ditanggung oleh rakyat. “Ketika utang negara bertambah, pemerintah harus mencari sumber pendanaan untuk membayarnya, yang sering kali berujung pada kebijakan fiskal yang memberatkan masyarakat, seperti kenaikan pajak dan pemangkasan subsidi,” ujarnya.

Pemerintah berargumen bahwa utang negara digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, yang pada akhirnya akan menguntungkan rakyat. Namun, banyak pihak menilai bahwa pengelolaan utang belum sepenuhnya transparan dan efektif. Beberapa proyek besar dinilai lebih menguntungkan kelompok tertentu daripada memberikan manfaat langsung kepada masyarakat luas.

Sementara itu, rakyat kecil yang tidak menikmati langsung hasil pembangunan justru ikut menanggung dampaknya. Harga kebutuhan pokok naik, biaya pendidikan dan kesehatan semakin mahal, sementara pendapatan tidak mengalami peningkatan yang sebanding.

Menurut Dr. Andi, solusi utama adalah memastikan bahwa utang digunakan secara produktif dan tidak hanya sekadar menambah beban fiskal negara. “Jika utang hanya digunakan untuk proyek yang tidak berdampak luas bagi masyarakat, maka rakyat akan terus menjadi korban kebijakan ekonomi yang tidak berpihak,” tambahnya.

Para pengamat ekonomi dan masyarakat sipil menuntut adanya transparansi dalam pengelolaan utang negara. Mereka mendesak pemerintah untuk lebih terbuka dalam merinci penggunaan utang dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dipinjam benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat.

Jika pengelolaan utang tidak segera dibenahi, beban ekonomi yang ditanggung rakyat akan semakin berat.


Oleh: Putri Ruqaiyah

Editor: Redaksi

banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnaslis muda yang berada di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam IAIN Lhokseumawe, 0831 6327 5415 (Pimpinan Umum) 0895 1601 7818 (Pimpinan Redaksi) 082268042697 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.