![]() |
Foto: Muhammad Syahru (magang)/lpmalkalam.com |
www.lpmalkalam.com - Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe mengadakan kegiatan sosialisasi program pembinaan kema’hadan yang diadakan pada hari Sabtu tanggal 03 Desember 2022 di Gedung Ma’had Al-Jamiah IAIN Lhokseumawe.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengarahkan sekaligus membuka kegiatan kema’hadan bagi mahasiswa/i IAIN Lhokseumawe khususnya semester 1 tahun angkatan 2022.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-quran oleh mahasiswa IAIN Lhokseumawe, Nadya Maghfirah yang dilanjutkan dengan pembacaan shalawat dari Nurfadillah serta penampilan pidato Bahasa Jerman dari Ayu Mashila Sitohang dan pidato Bahasa Turki dari Ayuhandari. Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari direktur Ma’had Al-Jamiah IAIN Lhokseumawe, Fakhrurrazi, M.A. dan Rektor IAIN Lhokseumawe, Dr. Danial, M.Ag.
![]() |
Foto: Muhammad Syahru (magang)/lpmalkalam.com |
Direktur Ma’had Al-Jami’ah IAIN Lhokseumawe, Fakhrurazi mengatakan dalam kata sambutannya bahwa setiap kampus Islam di Indonesia diwajibkan untuk mengikuti kegiatan ma’had demi menyelesaikan masalah yang banyak terjadi di Indonesia.
“Karena masih terdapat mahasiswa yang kurang menguasai bacaan Al-quran di kampus-kampus islam,” ujarnya.
Ia juga mengarahkan konsep pelaksanaan kegiatan ini, “Adapun kegiatan non mondok ini akan dibagi menjadi 3 kelas. Yang pertama Ta’aruf Fiddin, yaitu kelas bagi mahasiswa yang kurang menguasai bacaan Al-quran. Yang kedua Ta’alum Fiddin, yaitu kelas bagi mahasiswa yang sudah menguasai bacaan Al-quran dan akan diajarkan cara membaca kitab berbaris Tauhid, Fiqih dan Tasawuf. Kelas yang ketiga Ta’akuf Fiddin, yaitu mengajarkan mahasiswa membaca kitab tidak berbaris Fiqih,Tauhid dan Tasawuf. Kemudian kegiatan ini akan dilaksanakan disetiap hari sabtu yang akan dilaksanakan di lokasi Ma’had Al-jamiah IAIN Lhokseumawe,” jelasnya.
Selanjutnya, Rektor IAIN Lhokseumawe juga memberikan kata sambutan sekaligus membuka program tersebut. Ia mengatakan, “ Di indonesia kalau kita ingin menjadi guru itu hanya ditemukan di dayah salafiyah, diluar itu hanya ada pelaksana kurikulum. Berdasarkan inspirasi inilah beberapa tahun kemudian Kementerian Agama memutuskan untuk mema’hadkan mahasiswa yang ada di kampus-kampus negeri khususnya kampus yang berada dibawah naungan Menteri Agama Republik Indonesia yang dikenal dengan program kama’hadan yang wajib dilaksanakan selama 1 tahun bagi mahasiswa/i baru.”
Selain itu Rektor IAIN Lhokseumawe tersebut juga memberikan beberapa nasehat kepada ustadz dan ustadzah yang akan menjadi guru di program kema’hadan tersebut agar dapat memanfaatkan kesempatan berinteraksi dengan para mahasiswa untuk mengalirkan pengetahuan dan memberikan keteladanan.
Reporter: Fitdaturrahmi (magang)
Editor: Redaksi