![]() |
Foto: Umarul Faruq/ANTARA News |
Program ini diberikan kepada 22 juta keluarga lebih di seluruh Indonesia. Penerima bantuan adalah keluarga yang berpenghasilan rendah yang telah terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial.
Pemerintah akan melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras hingga akhir tahun 2024. Hal tersebut disampaikan oleh presiden Joko Widodo saat menemui ratusan masyarakat di Gudang Bulog Buntok, kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Dalam kegiatan tersebut Jokowi melakukan peninjauan stok beras di gudang Bulog dan menyerahkan bantuan cadangan pangan beras untuk masyarakat Buntok. Jokowi memastikan program bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per bulan akan dilanjutkan hingga Desember 2024.
Menurut Jokowi, program bantuan pangan beras ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang senilai triliunan rupiah untuk 22 juta masyarakat penerima manfaat. Jokowi juga menyatakan stok beras di Bulog sebanyak 1,7 juta ton yang akan mencukupi kebutuhan hingga akhir 2024.
Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menyetujui anggaran untuk melanjutkan bantuan pangan. Arief mengatakan bahwa anggaran tersebut sebesar 11 triliun untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) hingga Desember 2024. "Alokasi bantuan beras dan bantuan daging ayam dan telur akan diperpanjang tiga bulan yaitu Agustus, Oktober, dan Desember. Untuk pembayarannya akan menambah biaya sebanyak Rp 11 triliun," tuturnya.
Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, terutama bagi keluarga yang sangat bergantung pada bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Dengan memastikan bahwa kebutuhan dasar seperti pangan terpenuhi, pemerintah berharap dapat mencegah potensi kerusuhan sosial akibat ketidakmampuan masyarakat membeli bahan pokok. Pembelian beras untuk program ini sebagian besar dilakukan dari petani lokal, yang secara tidak langsung membantu meningkatkan pendapatan petani dan mendorong produksi dalam negeri.
Siti, seorang ibu dari tiga anak di Jakarta, menyatakan bahwa program ini sangat membantu keluarganya. "Dengan bantuan beras ini, saya tidak perlu khawatir tentang makanan sehari-hari. Anak-anak saya bisa makan dengan layak, meski suami saya kehilangan pekerjaan," ungkapnya. Selain itu Andi, seorang petani di Jawa Tengah, juga merasakan manfaatnya. "Pembelian beras oleh pemerintah membantu kami, para petani, mendapatkan harga yang layak dan menjaga kelangsungan hidup kami," ujarnya.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, berharap bahwa program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan. "Kami berkomitmen untuk memastikan tidak ada satupun warga negara Indonesia yang kelaparan. Program ini adalah bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap rakyat," ujarnya.
Perpanjangan program bantuan pangan beras ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani isu ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan
Reporter: Ima Nisa
Editor: Redaksi