![]() |
Foto: Abdul Azis Perangin-angin |
www.lpmalkalam.com- Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe menggelar Acara festival Akbar IAT Fest Tahun 2024 dengan mengusung tema "Mengasah Potensi Mengukir Generasi Qur'ani" yang bertempat di Lapangan FUAD IAIN Lhokseumawe, pada (19/11/2024).
Acara dibuka langsung oleh Profesor Dr. Danial, M.Ag. IAT Fest diikuti oleh 92 peserta di berbagai cabang lomba, seperti Syarhil Qur'an, Tartil Qur'an, dan Nasyid yang diikuti oleh seluruh siswa dan mahasiswa di kota Lhokseumawe, Aceh Utara, dan Banda Aceh.
![]() |
Foto: Abdul Azis Perangin-angin |
"Perlombaan merupakan nilai yang diajarkan kepada kita dalam alam bawah sadar dan alam bawah sadar tentang kelebihan orang lain," ungkapnya. Beliau juga berpesan kepada seluruh audience untuk melakukan apapun lakukanlah yang terbaik.
Dr. Ruhama Wazna selaku Ketua Jurusan menyampaikan apresiasi besar terhadap pelaksanaan IAT Fest. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi mahasiswa IAT, tetapi juga memberikan manfaat bagi siswa, mahasiswa, dan masyarakat luas.
"Apresiasi besar untuk seluruh panitia yang terlibat karena telah mampu menyelenggarakan kegiatan ini dengan kreativitas dan inovasi meskipun tanpa dukungan materi yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda dapat berkarya dan memotivasi orang lain untuk berbuat serupa," ungkapnya.
Ia juga berharap IAT Fest dapat terus dilanjutkan di masa mendatang, tidak hanya untuk lingkungan IAT tetapi juga memberikan manfaat lebih luas bagi institusi dan masyarakat umum.
Galih Novdiantoro sebagai ketua panitia menyebutkan tujuan pelaksanaan ini untuk membentuk karakter mahasiswa dan siswa, mendorong mereka untuk lebih percaya diri menggali potensi diri, serta berani mencoba hal baru.
Galih berharap IAT Fest dapat terus dilanjutkan di masa mendatang dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi peserta. Ia mengapresiasi kontribusi panitia dan berharap festival ini memberikan dampak positif bagi semua pihak.
"Kendala utama dalam persiapan adalah dari diri sendiri, seperti kurangnya kemauan untuk memulai. Namun, panitia berhasil mengatasi hal ini dengan komitmen dan kerja sama yang baik. Selain itu, kendala terkait dana juga menjadi tantangan," tutupnya.
Reporter: Juramaida Ziliu (Magang) dan Mutia Wardani
Editor: Redaksi