![]() |
Foto: Ist |
Kegiatan ini dihadiri oleh jurnalis, praktisi media, akademisi, dan YLBH CaKRA serta para mahasiswa sebanyak 18 orang. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya oleh AJI Lhokseumawe. Dalam peringatan tahun ini, AJI mengambil tema yang berkaitan tentang bagaimana kebebasan pers di era digital, di mana di dalamnya membahas tentang bagaimana AI mempengaruhi bahkan mengubah cara kerja jurnalis dan media massa.
Ketua AJI Lhokseumawe, Zikri Maulana menyatakan bahwa pemahaman serta pengetahuan yang baik dan mendalam tentang teknologi sangatlah penting supaya jurnalis dapat beradaptasi bahkan mengembangkan dan memanfaatkan AI secara efektif. “AI itu bukan hanya sekedar alat saja, tetapi juga sebagai mitra dalam peliputan dan penyampaian berita. Akan tetapi, kita juga harus tetap berhati-hati dan waspada terhadap penyalahgunaan serta dampak negatifnya,” ujar Zikri.
Selain itu, kegiatan ini juga diisi materi oleh ketua YLBH dan beberapa akademisi, serta seorang jurnalis senior yang membahas pemakaian teknologi kecerdasan dalam jurnalisme seperti penyempurnaan tulisan, berita, bahkan analisis data. Para mahasiswa pun ikut aktif menceritakan pengalaman mereka dalam menggukan AI. Sesi tanya jawab juga menjadi agenda yang dibuka, sehingga ruangan sekretariat pun hidup ketika kegiatan berlangsung.
Masriadi Sambo, seorang akademisi yang juga berhadir dalam kegiatan menegaskan tiga hal yang penting, tapi tak akan tergantikan oleh AI dalam jurnalisme: akurasi, validasi dan verifikasi. Dia berpendapat bahwa kecerdasan buatan memang bisa memproses bahkan mengolah data yang cukup besar dan menghasilkannya secara otomatis, tetapi kemampuan untuk memastikan data tersebut valid atau tidak, kejelasan dan kebenaran sumber informasi, menelusuri sumber yang kredibel, serta untuk menentukan kebenaran fakta secara menyeluruh tetaplah butuh bantuan serta sentuhan manusia. “Jurnalisme bukan sekedar menyalurkan dan menyampaikan informasi, tetapi juga menjaga integritas, dan keakuratan berita,” tegasnya.
Ketua AJI Lhokseumawe mengharapkan kegiatan ini menjadi jalan untuk membangkitkan hubungan dan kolaborasi antara jurnalis dan juga mahasiswa dalam menjalani masa depannya yang penuh dengan tantangan digital. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong rasa tanggung jawab dalam penggunaan teknologi yang semakin canggih di dunia pers untuk menjaga kualitas integritas jurnalisme di Indonesia.
Reporter: Arahmadan Berutu
Editor: Redaksi