![]() |
Foto: Putri Ruqaiyah |
www.lpmalkalam.com- Komunitas Seni Kuflet bersama Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan Roadshow Literasi di Gedung Serbaguna kampus setempat pada Kamis (12/6/2025).
Kegiatan ini mengusung tema menulis kreatif sebagai jembatan antara imajinasi, budaya, dan ilmu. Naufa Rayluna selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa Komunitas Seni Kuflet ini berkeliling Aceh mulai dari tanggal 26 Mei–16 Juni 2025 dan salah satu destinasi kunjungan komunitas ini adalah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe. Kegiatan diawali dengan kata sambutan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Dr. Jumat Barus, SS., MS. serta dibuka langsung oleh Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag.
Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri yang berasal dari Padang Panjang, Sumatera Barat, yaitu Dr. Sulaiman Juned, M.Sn., selaku sastrawan, sutradara teater, Pimpinan Komunitas Seni Kuflet, dan Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) perwakilan Sumatera Barat dengan materinya terkait menulis puisi serta Muhammad Subhan, S.Sos.I selaku penulis, pegiat literasi, pendiri Sekolah Menulis Elipsis, dan Dewan Majalah elipsis.id dengan materinya terkait menulis cerita pendek (Cerpen).
Pemateri pertama, Sulaiman mempersembahkan sebuah pertunjukan puisi di tengah penjelasan materinya untuk mengajarkan serta memberi gambaran kepada mahasiswa dalam membaca puisi. Sulaiman mengungkapkan bahwa penulis puisi harus menemukan sisi lain dari kreativitasnya, mampu melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang, serta pandai dalam menggunakan diksi-diksi yang ada. Ia berharap kegiatan seni harus dilaksanakan secara rutin serta mahasiswa harus juga mendapat aspirasi untuk menulis.
Pemateri kedua, Subhan menjelaskan bahwa menulis bukan sebuah pekerjaan di saat seseorang tidak memiliki pekerjaan. Tapi, sampingan di saat kita sudah memiliki pekerjaan. Ia menegaskan bahwa keterampilan menulis harus mulai diasah dari saat ini, jika keterampilan menulis tidak dipelajari, maka akan terjadi masalah seperti manusia yang bergantung pada kecerdasan buatan (AI) atau mencuri karya orang lain (plagiasi). “Jangan sampai diperalat oleh alat,” tegasnya. Terakhir, Subhan juga turut memberikan kata-kata motivasi untuk para penulis pemula, “Tulis, kirim, lupakan, kejutan,” ungkapnya.
Novi Diana, M.Pd., selaku Wakil Dekan II FTIK mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan agar mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang seni, menambah wawasan terkait adat istiadat, mampu menulis dengan baik dan benar, serta memahami tata cara membaca puisi yang benar. “Ini tanggung jawab kami sebagai dosen bahwa seni itu perlu dikembangkan, jangan hanya sebuah isu-isu saja,” ungkapnya.
Reporter: Zuhra
Editor: Putri Ruqaiyah