Portal Berita Al-Kalam

Klasik Goes to SMA Negeri 1 Syamtalira Bayu Raih Antusias Siswa Pelajari Cara Penulisan Berita

Foto: Nurul Fadilah   www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) L...

HEADLINE

Latest Post

02 November 2025

Seminar HMJ HES UIN SUNA: Bahas Blockchain, Kripto, dan Hukum Internasional: Tantangan Fatwa Perkumpulan Ulama Dunia Digital

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Dalam upaya memperluas wawasan mahasiswa terhadap perkembangan hukum Islam di era digital, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Ekonomi Syariah (HES), Fakultas Syariah (Fasya), Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menyelenggarakan seminar bertema “Blockchain, Kripto, dan Hukum Internasional: Tantangan Fatwa Perkumpulan Ulama Dunia Digital” di Aula Fasya pada Selasa (28/10/2025).

Tema ini diangkat dengan tujuan untuk mengkaji bagaimana perkembangan teknologi modern seperti blockchain dan cryptocurrency menimbulkan tantangan baru bagi penetapan hukum dan fatwa ulama di ranah internasional. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, selawat, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne Aceh.

Fadil Alfarisi Ihsan, dalam laporan Ketua Panitia, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh panitia serta pihak-pihak yang telah berkontribusi. “Alhamdulillah, atas izin Allah Swt. dan kerja keras seluruh panitia, seminar ini dapat terlaksana dengan baik. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan acara ini. Tentunya kami juga memohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan hari ini,” ujarnya.

Fadil menutup laporannya dengan ajakan kepada seluruh peserta untuk menyimak materi dengan baik agar dapat menambah wawasan dan memperluas cara pandang terhadap isu hukum ekonomi syariah di era digital.

Acara kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan sekaligus pembukaan resmi oleh Wakil Dekan (Wadek) III Fasya, Husnaini, M.Ag. Dalam sambutannya, Husnaini memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa yang mampu mengangkat tema kekinian yang sangat relevan. “Topik seperti blockchain dan cryptocurrency bukan sekadar urusan teknologi, tetapi juga persoalan hukum, etika, dan fatwa yang menuntut kecerdasan berpikir dan kebijaksanaan dalam bertindak. Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah harus menjadi generasi yang kritis dan adaptif, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai syariah. Dunia digital tidak boleh membuat kita kehilangan arah, justru harus menjadi sarana dakwah dan kemaslahatan,” ujarnya sebelum membuka acara secara resmi.

Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan doa. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat penghargaan oleh Wadek III Fasya, didampingi oleh Ketua Panitia, kepada Andi Saputra, S.Pd., M.Pd. selaku pemateri sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan.

Dalam pemaparannya, Andi menjelaskan konsep dasar blockchain dan cryptocurrency, implikasinya terhadap hukum internasional, serta bagaimana ulama dunia merespons perkembangan ekonomi digital dalam perspektif syariah. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang hangat selama sesi tanya jawab. Seminar ini menjadi wadah edukatif yang mempertemukan perspektif hukum, teknologi, dan keislaman secara komprehensif.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara pemateri, dosen, dan seluruh panitia. Dengan terselenggaranya seminar ini, HMJ HES berharap mahasiswa dapat lebih memahami dinamika hukum Islam dalam menghadapi tantangan global, serta siap menjadi generasi yang berilmu, berintegritas, dan berakhlak dalam menjawab perkembangan zaman.


Rilis 

Editor: Tiara Khalisna

01 November 2025

Independent Women: Pembelaan Bagi Jiwa Perempuan di Era Modern

Foto: Pixabay.com

www.lpmalkalam.com- Safa, dosen muda sekaligus Sekretaris Jurusan (Sekjur) Fisika yang populer di kampus karena prestasinya yang luar biasa. Di tengah kesibukan para ibu muda mengurus anak-anak mereka sekolah di pagi hari, Safa sibuk membalas chat (pesan) mahasiswa yang meminta parafnya di kampus. Setiap wanita paruh baya yang melihat Safa pasti akan berkata, "Andai dia menjadi menantuku."

Dia di puja-puja oleh mahasiswanya dan menjadi inspirasi bagi mereka. Berbeda keadaannya jika Safa berada di luar kampus. Keluarga Safa mengkhawatirkan keadaan Safa yang menginjak usia 29 tahun. Para tetangga sibuk membicarakan Safa yang tak kunjung memiliki tujuan hidup, yaitu "menikah." Padahal, bagi Safa tujuan hidupnya bukan hanya sekedar menikah, tetapi benar-benar menikmati hidupnya menjadi seorang perempuan. Perempuan yang berperan dalam hidup sendiri, tidak hanya bergantung pada pasangannya kelak. Bukan tidak mau, tapi Safa masih menunggu seseorang yang benar-benar bisa menjadi partner hidup yang searah dengannya. "Karena wanita independen harus mendapatkan cinta berkelas," itu kata-kata yang selalu menjadi pegangan Safa.

"Perempuan itu tugasnya hanya di rumah. Nanti juga bakal urus dapur, sumur, dan kasur." Kalimat yang tak jarang di dengar oleh Safa, namun dia hanya fokus pada tujuannya. Karena menurutnya, menjadi wanita harus cerdas dan berkualitas sehingga bisa menjadi orang tua yang mampu memberikan semangat untuk anak-anaknya kelak.

Di era modern ini, tak jarang terdengar tentang wanita yang berjuang. Banyak dari mereka yang memilih menjadi independent women. "Untuk perempuan, jika kalian mengikuti aturan agama, tidak perlu bekerja, kalian akan baik-baik saja," begitu kata seseorang yang belum paham betul tentang beberapa perempuan yang belum mendapatkan keberuntungan seperti yang dia katakan. Bukan menyalahi aturan agama, namun banyak muslimah hebat yang bisa dijadikan panutan. 

Menjadi independent women yang sesuai aturan syariat tak kalah hebat, bukan? Dalam Islam pun banyak wanita yang yang bisa dijadikan contoh, seperti: Ibunda Khadijah bint Khuwailid; Arwa al-Sulayhi, sebagai ratu di Yaman yang memimpin politik; Fatimah al-Fihri, yang mendirikan Universitas Al-Qarawiyyin di Maroko; dan banyak lainnya. Dalam Islam pun tidak menyebutkan bahwa wanita independen termasuk pemberontak, karena sejatinya perempuan berhak mencari keadilan untuk hidupnya.

"Mari menjadi wanita independen, karena perempuan adalah tiang. Tiang tidak harus cantik, tapi harus kuat," tutur Safa sebagai penutup kelasnya pada sore itu.


Penulis: Annisa Maulianda (Magang)

Editor: Tiara Khalisna
 

Students For Liberty Gelar Leadership Group Discussion Bahas Buku On Liberty

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Komunitas Students For Liberty mengadakan kegiatan Leadership Group Discussion bertema The Freedom to Lead bertempat di Scientist Coffee, Jalan Teuku Raja Sabi, Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe pada Sabtu (01/11/2025).

Acara dibuka oleh Ismi Saydina Lubis selaku Master of Ceremony (MC) dengan berbagai challenge pembukaan yang interaktif. Kkemudian, kegiatan dilanjutkan oleh Moderator, Muhammad Rizky Azdillah, yang memandu jalannya diskusi utama mengenai buku berjudul On Liberty karya filsuf John Stuart Mill.

Pemaparan materi disampaikan oleh Edo Alvizar Dayusman, M.Pd., yang menjelaskan hakikat kebebasan manusia menurut pandangan Mill. Dalam penjelasannya, Edo menyampaikan bahwa pada dasarnya manusia memiliki hakikat kebebasan, namun kebebasan sejati hanya dimiliki oleh individu yang telah mampu membedakan antara benar atau salah.

“Jika seseorang belum dewasa secara moral dan intelektual, maka ia belum sepenuhnya berhak atas kebebasan,” ujarnya. Edo juga menegaskan bahwa kebebasan tidak bersifat mutlak. “Kebebasan seseorang hanya berlaku sejauh tidak melanggar kebebasan orang lain. Negara boleh mengintervensi bila kebebasan itu menimbulkan benturan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Edo menguraikan bahwa kebebasan berpendapat memiliki peran penting dalam menemukan kebenaran. Edo menyoroti tiga bentuk sikap anti terhadap kebebasan berpendapat, yaitu menjadikan pendapat sebagai dogma tanpa melihat kebenaran lain, menyingkirkan pendapat yang berbeda, serta mencampur adukkan antara benar dan salah. “Dengan kebebasan berpikir dan berpendapat, manusia belajar menjadi dewasa, terbuka, dan menghargai perbedaan. Itulah esensi kebahagiaan yang bebas dari rasa sakit,” pungkasnya.

Setelah sesi pemaparan, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan penerapan konsep kebebasan dalam kehidupan mahasiswa. Setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil diskusinya di hadapan Kurator, Imam Al Hamdi, yang menilai dan memberikan pertanyaan kritis kepada masing-masing kelompok.

Melalui kegiatan ini, Ismi berharap peserta memahami bahwa kebebasan adalah ruang untuk mengekspresikan pendapat secara bertanggung jawab, sekaligus menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan perbedaan pendapat.


Reporter: Zahratul (Magang) 

Editor: Tiara Khalisna
 

Seminar Personal Branding on Social Media with a Google Student Ambassador Usung Slogan Be Seen, Be Heard

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Seminar bertajuk Personal Branding on Social Media with a Google Student Ambassador dengan slogan “Be Seen, Be Heard” sukses digelar di Aula Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe pada Kamis (30/10/2025) pukul 14.00 WIB.

Kegiatan ini menghadirkan Muhammad Aditya Prayoga, seorang Google Student Ambassador, sebagai pemateri utama. Dalam sesi pemaparannya, Aditya berbagi pengalaman dan strategi membangun citra diri yang positif dan profesional di dunia digital, khususnya melalui media sosial.

Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai Program Studi (Prodi) dan terbuka untuk umum tanpa pengecualian. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya yang aktif berdiskusi serta menunjukkan minat terhadap topik personal branding di era digital.

Menurut Ahmad Ainan Naim, selaku Ketua Panitia, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai konsep dan pentingnya personal branding di dunia digital. “Kami ingin peserta memahami bahwa personal branding bukan sekadar cara menampilkan diri di media sosial, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral dalam menunjukkan karakter, kepribadian, dan profesionalisme diri di ruang publik,” ujarnya.

Ahmad juga menambahkan bahwa seminar ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Manajemen Event, di mana mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam Semester Lima, Unit 1, diarahkan untuk menyelenggarakan kegiatan berbentuk seminar atau pelatihan.

Lebih lanjut, Ahmad Ainan Naim berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi peserta. “Kami berharap peserta semakin memahami pentingnya membangun citra diri yang positif di dunia digital. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk lebih kreatif, profesional, dan bijak dalam menggunakan media sosial sebagai sarana pengembangan diri dan karier,” jelasnya.


Reporter: Putri Ruqaiyah

Editor: Tiara Khalisna

Ketika Perempuan Memimpin: Kejayaan Samudera Pasai di Tangan Sultanah Nahrasyiyah

Foto: Cut Saputri (Magang)

www.lpmalkalam.com- Dalam lembaran sejarah Nusantara yang kaya akan sejarah, terdapat sosok pemimpin perempuan yang sayangnya sudah mulai terlupakan oleh remaja masa kini. Malikah Nahrasyiyah binti Zainal Abidin, ia merupakan seorang perempuan yang memimpin Kesultanan Samudera Pasai pada tahun 1406–1428 M. Ia menjadi bukti nyata bahwa kemimpinan perempuan di dunia Islam Nusantara telah ada sejak berabad-abad lalu.

Sultanah Nahrasyiyah merupakan pemimpin yang pemurah dan bertanggung jawab. Pada saat beliau memimpin selama 22 tahun, Kesultanan Samudera Pasai selalu mencapai puncak kejayaannya. Fakta ini menantang anggapan yang sering dikaitkan dengan kepemimpinan perempuan, terutama dalam masalah pemerintahan kerajaan islam pada abad pertengahan. 

1. Penyebaran Islam dan Perundingan Kebudayaan

Masa pemerintahan Sultanah Nahrasyiyah ditandai dengan cepatnya terjadi penyebaran agama Islam di kawasan Asia Tenggara. Samudera Pasai pada masa itu menjadi pedoman bagi kerajaan-kerajaan lain yang ada di Nusantara. Pencapaian ini membuktikan bahwa kepemimpinan perempuan tidak akan menghalangi kemajuan nilai-nilai keagamaan. Bahkan sebaliknya, kepemimpinan perempuan justru lebih kuat dari perkiraan. 

2. Peninggalan yang Harus Sama-sama Kita Hidupkan kembali

Salah satu peninggalan dari Sultanah Nahrasyiyah adalah Nisan Sultanah Nahrasyiyah yang masih utuh hingga kini, letaknya berada di Kuta Krueng, Samudera, Aceh Utara. Namun, warisan sesungguhnya yang perlu sama-sama kita jaga adalah nilai-nilai kepemimpinannya yaitu: Bagaimana ia bijaksana ketika memimpin, kasih sayangnya, dan kemampuannya yang mampu membawa kemajuan rakyatnya. 

Malikah Nahrasyiyah binti Zainal Abidin adalah bukti untuk kita bahwa kepemimpinan perempuan bukanlah hal baru atau asing dalam budaya kita. Sudah saatnya kita mengembalikan Sultanah Nahrasyiyah ke tempat yang seharusnya dalam kesadaran bersama untuk bangsa ini, bukan hanya sebagai catatan kaki sejarah, tetapi juga sebagai bukti nyata bahwa perempuan Nusantara telah lama memiliki tempat di puncak kepemimpinan, dan ketika mereka memimpin dengan kebijaksanaan, maka kejayaan pun akan mengikuti.


Penulis: Cut Saputri (Magang)

Editor: Zuhra

Ayo Jaga Kebersihan Sungai Lhok Buloh!

Foto: Pixabay.com

www.lpmalkalam.com- Sungai Lhok Buloh adalah salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi pengunjung untuk bersantai atau melepas penat. Suasananya tenang, udaranya sejuk, dan pemandangannya juga indah. Tapi sayangnya, masih ada sampah yang terlihat di sekitar sungai. Ada yang di tepi, ada juga yang hanyut terbawa air.

Jika dilihat dari dekat, sampahnya beragam. Mulai dari plastik, botol, sampai bungkus makanan ringan. Hal seperti ini jelas mengganggu pemandangan dan bisa membuat air sungai menjadi kotor. Lama-kelamaan, ikan dan makhluk hidup lain pun bisa ikut terganggu, sehingga keindahan sungai mulai rusak.

Padahal, menjaga kebersihan itu sangat sederhana. Cukup dengan tidak membuang sampah sembarangan, membawa pulang sampah sendiri, atau yang paling mudah yaitu membuangnya di tempat yang sudah disediakan. Jika setiap orang punya kesadaran dan mau melakukan hal kecil seperti itu, kebersihan dan keindahan sungai Lhok Buloh pasti akan lebih terjaga.

Lhok Buloh bisa menjadi tempat yang lebih indah lagi kalau semua pengunjung ikut peduli. Jadi, mulai dari sekarang, mari biasakan diri menjaga kebersihan dimanapun dan kapanpun. Bukan hanya untuk kita, tapi juga agar keindahan alam bisa terus dinikmati oleh semua orang.


Penulis: Chalisa Najla Safira (Magang)

Editor: Tiara Khalisna

 

5 Fakta Unik Pulau Simeulue

Foto: Tiktok/@berita_simeulue_official

www.lpmalkalam.com- Pulau Simeulue adalah pulau kecil di Barat Aceh yang menyimpan segudang keunikan, kreatifitas lokal, penyelamat tsunami, hingga ombak kelas dunia. Yuk kenali lebih dekat ke indahan dan kreatifitas Pulau Simeulue. 

1. Surga Peselancar Dunia

Dikutip dari The Perfect Wave Travel dijelaskan bahwa ombak di Simeulue dikenal memiliki karakter dan konsisten sepanjang tahun. Spot-spot seperti Dylan's Right, Tea Bags, dan The Peak menjadi incaran peselancar dari Australia, Eropa dan Amerika. 

Dilansir dari LUEX Surf Travel, dikatakan bahwa tidak sedikit yang menyebut Simeulue sebagai “The Next Mentawai” karena ombaknya yang sempurna namun masih sepi dari keramayan wisata misal. Bagi mereka yang mencari keaslian dan petualangan, Simeulue adalah surga yang tersembunyi di ujung barat Nusantara. 

2. Pulau yang Selamat dari Tsunami Aceh

Dikutip dari ResearchGate, ketika tsunami dahsyat melanda Aceh pada 26 Desember 2004, hampir seluruh penduduk Simeulue berhasil selamat. Rahasianya terletak pada kearifan lokal bersama "Smong", sebuah cerita rakyat yang di wariskan terun temurun. 

Cerita ini mengajarkan, jika terjadi gempa besar dan air laut tiba-tiba surut, maka segera lari ke tempat tinggi. Pengetahuan sederhana ini terbukti menyelamatkan ribuan nyawa dan kini di akui secara global sebagai warisan budaya mitigasi bencana. 

3. Surga Penyu dan Ikan Tuna 

Dikutip dari salah satu artikel dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Simeulue menjadi rumah bagi beragam spesies penyu langka, termasuk penyu hijau, penyu sisik dan penyu belimbing. Setiap tahun, penyu-penyu ini datang untuk bertelur di pantai berpasir putih yang masih alami. Selain itu, perairan Simeulue dikenal kaya dengan ikan tuna kualitas ekspor, yang menjadi andalan ekonomi bagi masyarakat pesisir. 

4. Kaya Tradisi, Bahasa, dan Alam yang Lestari 

Menurut Balai Bahasa Kemendikbud, selain alamnya yang indah, Simeulue juga memiliki kekayaan budaya yang unikunik, penduduknya menggunakan bahasa bahasa lokal seperti (Devayan, Sigulai, dan Leukon) yang berbeda dari bahasa Aceh di daratan. Tradisi musik, tari, dan adat istiadat masih dijaga dengan baik oleh masyarakat, mencerminkan keharmonisan antara manusia dan alam. 

5. Alam yang Masih Lestari Penuh Kehidupan 

Dikutip dari WWF Indonesia, Simeulue dikelilingi hutan tropis, mangrove, dan terumbu karang yang masih alami. Banyak spesies endemik hidup disana, termasuk burung laut, ikan karang, hingga mamalia langka. 

Ekosistem yang terjaga ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Simeulue hidup Berdampingan dengan alam secara harmonis. 


Penulis: Frendi Ashari (Magang)

Editor: Tiara Khalisna

 

Dr. Faisal Ali Hasyim, S.E, M.Si, CSEP, QIA, CGCAE Kunjungi UIN SUNA, Sapa Mahasiswa dalam Acara Stadium General

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menggelar acara Stadium General dengan tema Penguatan Manajemen Resiko dan Pengembangan Lembaga dalam Mewujudkan Good Government Governance di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) pada Jumat (31/10/2025).

Acara ini dihadiri oleh Rektor UIN SUNA, Prof. Dr. Danial, M.Ag., Warek I, Dr. Iskandar, M.Si., Warek II, Dr. Said Alwi, S.Pd.I, M.A., Warek III, Dr. Darmadi, M.Si., Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Zulfikar Ali Buto, S.Pd.I., M.A., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Dr. Jumat Barus, S.S., M.S., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Munawar Rizki Jailani, Lc., M.Sh., Ph.D., Dekan Fakultas Syariah (Fasya), Muhammad Syahrial Razali Ibrahim, Ph.D., dosen, civitas academica, tamu undangan, dan mahasiswa UIN SUNA Lhokseumawe dari berbagai jurusan yang berbeda.

Menariknya, acara ini dimeriahkan oleh pemateri yang merupakan salah satu Staf Ahli Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), yakni Dr. Faisal Ali Hasyim, S.E, M.Si, CSEP, QIA, CGCAE. Danial, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kampus UIN SUNA Lhokseumawe ini telah mengalami peningkatan yang pesat dari segi akreditasinya. Danial juga menyebutkan bahwa peringkat kampus ini pada awal-awal jabatannya sebagai rektor berada pada posisi ± ke-800-an. Sedangkan, peringkat UIN SUNA Lhokseumawe sekarang berada pada peringkat ke-174 sebagai kampus terbaik di Indonesia.

"Jangan dilihat sejauh apa perjalanan kami dibandingkan UIN Jakarta, UIN Bandung, dan UIN Yogyakarta, tapi lihatlah seberapa jauh kami melompat. Kalau jarak yang kami tempuh itu tidak sejauh UIN Jakarta, UIN Bandung dan UIN-UIN besar lainnya. Bukan sejauh mana perjalanan yang kita tempuh, tapi dari mana kita mulai dan sudah sampai mana kita mengakhiri, itulah jarak yang sesungguhnya," tambah Dr. Danial.

Ditengah-tengah sambutan dari Danial, istrinya turut hadir. Menariknya lagi, Danial memberikan penghormatan yang istimewa untuk istrinya, sehingga membuat mahasiswa riuh dengan tepuk tangan. "Yang saya hormati adalah istri tercinta saya, Sri Afrianti. Dan ini satu-satunya perempuan yang (menemani) hidup saya," ujar Dr. Danial yang diikuti tepuk tangan mahasiswa yang kagum dibuatnya. 

Dr. Faisal Ali Hasyim, sebelum memulai materi mengingatkan agar mahasiswa membuat skripsi yang bermanfaat bagi kampus dan masyarakat, bukan hanya yang mudah. "Anak-anak itu diarahkan untuk membuat skripsi itu yang bermanfaat bagi kampus. Ini anak-anak buat skripsi satu judul beda lokasi," ujarnya.


Reporter: Tiara Khalisna 

Editor: Zuhra
 

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam UIN SUNA Lhokseumawe, 0823-6508-3003 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.