![]() |
Foto: IST |
Pendahuluan
Pendidikan pesantren merupakan salah satu sistem pendidikan Islam tertua
di Indonesia yang memiliki karakteristik khas, yakni penggunaan kitab kuning
sebagai bahan ajar utama. Kitab kuning merupakan kitab-kitab klasik berbahasa
Arab yang memuat berbagai disiplin ilmu Islam seperti fikih, tauhid, akhlak,
tafsir, hadis, nahwu, dan sharaf. Kitab-kitab ini menjadi rujukan utama dalam
mendalami pemikiran dan ajaran Islam yang diwariskan oleh para ulama salaf.
Keberadaan pesantren tidak hanya menjadi benteng moral dan spiritual
umat Islam, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran ilmu keislaman yang
berkesinambungan dari generasi ke generasi. Dalam konteks inilah, kitab kuning
memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan dan mentransmisikan
tradisi intelektual Islam secara otentik.
Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Haqqul Mubin yang terletak di Kampung
Tansaran Bidin, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh,
merupakan salah satu pesantren yang konsisten mengajarkan kitab kuning sebagai
bagian utama dari kurikulumnya. Pesantren ini mengintegrasikan pendidikan agama
dan umum dengan tetap mempertahankan tradisi pengajaran klasik berbasis kitab
kuning.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejarah berdirinya Pesantren
Haqqul Mubin, memahami peran dan pengaruhnya dalam pengembangan pendidikan
Islam di daerah tersebut, serta mengkaji kitab-kitab yang digunakan di tingkat
Tsanawiyah dan Aliyah sebagai wujud nyata pelestarian tradisi keilmuan Islam
melalui kitab kuning.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui:
1. Wawancara dengan pimpinan pesantren (Tgk. Syuhada, S.Pd.I., S.H., M.H.) untuk memperoleh informasi sejarah dan tradisi pengajaran.
2. Studi dokumentasi terhadap kurikulum internal dan daftar kitab yang digunakan pada jenjang Tsanawiyah dan Aliyah.
Data dianalisis secara deskriptif untuk memaparkan informasi berdasarkan fakta dan konteks.
Hasil Pembahasan
Sejarah Pendirian Pesantren
Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Haqqul Mubin berdiri sejak tanggal
27 Juli 2012 dengan nama Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Haqqul Mubin,
terletak di Kampung Tansaran Bidin, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah,
Provinsi Aceh. Pada masa tersebut, di lingkungan kampung masih minim pendidikan
agama, baik di Kampung Tansaran Bidin maupun di Kampung Wonosari, bahkan di lingkungan
Kemukiman Kute Teras Belang Jorong, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah,
masih kurang pengamalan agama.
Pada masa itu timbullah gagasan dan pemikiran dari tokoh agama,
yakni Tgk. Syuhada, S.Pd.I., S.H., M.H., alumni Pondok Pesantren Darussa’adah
Lipah Rayeuk Bireuen Aceh Utara dan alumni STAI Gajah Putih Kabupaten Aceh
Tengah, yang memberanikan diri untuk membangun sebuah lembaga pendidikan agama
yang dikolaborasikan dengan pendidikan umum. Pada tahun pertama pendirian,
langsung dibentuk pendidikan formal setingkat SMP dan SMA, taman kanak-kanak
(TKA-TPA-TQA), serta Majelis Ta’lim. Banyak penggerak dan pendukung dari
masyarakat sekitar.
Dengan doa kita bersama, alhamdulillah pesantren berkembang seperti pesantren lainnya. Banyak kalangan pemikir dan pengembang pendidikan di Kabupaten Bener Meriah memberikan masukan dan saran yang sifatnya membangun, dan juga masyarakat sekitar memberikan saran dan pemikiran, di antaranya adalah: Tgk. Yatin, Tgk. Samin, Tgk. Rasdi, Tgk. Supardi, Tgk. Sutardi, Tgk. Wahidin, Tgk. Sucipto, Tgk. Lasimin, dan Tgk. Sulianto
Tradisi Kitab Kuning
Tradisi kitab kuning di Pesantren Haqqul Mubin
merupakan bagian inti dari sistem pembelajaran. Kitab-kitab diajarkan secara
bertahap mulai dari tingkat Tsanawiyah hingga Aliyah, mencakup bidang fikih,
tauhid, nahwu, saraf, tasawuf, dan lainnya. Beberapa kitab yang digunakan
antara lain Ghayah wa Taqrib, Kifayatul Awam, Alfiyah Ibnu
Malik, I’anatut Thalibin, dan Arba’in Nawawi.
Metode pembelajaran menggunakan sistem sorogan
dan bandongan, di mana santri belajar langsung dengan bimbingan guru.
Tradisi ini membentuk santri agar mampu membaca, memahami, dan mengamalkan isi
kitab klasik sebagai warisan keilmuan Islam.
Pelajaran, Judul Kitab dan Penulis Kitab Tingkat Tsanawiyah
Pelajaran, Judul Kitab, dan Penulis Kitab
Tingkat Aliyah
![]() |
Sumber Data: Buku Kurikulum Dayah - Wawancara dengan Kepala Pimpinan Pesantren Haqqul Mubin di Tansaran Bidin, 29 Maret 2025 |
Penutup
Kesimpulan
Dari informasi di atas menunjukkan bahwa Yayasan Pondok Pesantren
Terpadu Haqqul Mubin didirikan pada 27 Juli 2012 di Kampung Tansaran Bidin,
Kabupaten Bener Meriah, Aceh, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan agama di
daerah tersebut. Pesantren ini didirikan oleh Tgk. Syuhada, S.Pd.I., S.H.,
M.H., dengan dukungan masyarakat setempat dan tokoh agama. Sejak awal
pendiriannya, pesantren ini sudah menyediakan pendidikan formal seperti SMP,
SMA, TKA-TPA-TQA, dan Majelis Ta’lim.
Pesantren ini juga mengajarkan tradisi Kitab Kuning di tingkat
Tsanawiyah dan Aliyah. Di tingkat Tsanawiyah, kitab yang diajarkan meliputi
Fiqih, Nahwu, Sharaf, Tauhid, Tasawuf, Tajwid, dan Sejarah dengan berbagai
kitab karya ulama terkenal. Begitu juga di tingkat Aliyah, terdapat kitab-kitab
penting dalam bidang Fiqih, Nahwu, Sharaf, Tauhid, Mantiq, Ushul Fiqih, Hadis,
Tasawuf, dan Sejarah yang ditulis oleh para ulama besar. Secara keseluruhan,
Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Haqqul Mubin berperan penting dalam
pengembangan pendidikan agama dan umum di Kabupaten Bener Meriah serta
mempertahankan tradisi pengajaran Kitab Kuning yang sangat berharga dalam
menjaga ajaran Islam di daerah tersebut.
Saran
Semoga Pesantren Haqqul Mubin dapat terus mengembangkan kualitas
pendidikan dengan memperkenalkan teknologi dalam pembelajaran agar santri siap
menghadapi tantangan global. Selain itu, peningkatan fasilitas pendidikan dan
asrama sangat penting untuk mendukung kenyamanan belajar. Penguatan kurikulum
dengan memperhatikan kebutuhan zaman dan pengembangan pelatihan bagi pengajar
akan meningkatkan efektivitas pengajaran. Terakhir, pesantren sebaiknya
menjalin lebih banyak kerja sama dengan lembaga pendidikan lain, baik lokal
maupun internasional, untuk memperkaya pengalaman dan wawasan santri.
Daftar Pustaka
Al-Bajuri, Ibrahim bin Muhammad. (2006). Hasyiyah
Al-Bajuri. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Al-Ghazali, Abu Hamid. (2011). Al-Waraqat
fi Ushul al-Fiqh. Beirut: Dar al-Fikr.
Al-Zarnuji, Burhanuddin. (2004). Ta’lim al-Muta’allim Thariq at-Ta’allum. Surabaya:
Al-Hidayah.
An-Nawawi, Yahya bin Syaraf. (2003). Al-Arba’in An-Nawawiyah.
Beirut: Dar Ibn Katsir.
Baradja, Umar Ahmad. (2007). Akhlaq Lil Banin. Surabaya:
Al-Hidayah.
Ibnu Ajurrum, Abu Abdillah. (2010). Al-Jurumiyah. Beirut:
Dar al-Fikr.
Ibnu Malik, Muhammad bin Abdullah. (2001). Alfiyah Ibnu Malik.
Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Nawawi al-Bantani, Muhammad bin Umar. (2004). Kifayatul Awam.
Surabaya: Al-Hidayah.
Sabiq, Sayyid. (2006). Aqidah Islamiyah. Kairo: Dar al-Fath.
Syatha, Abu Bakar bin Muhammad. (2010). I’anatut Thalibin.
Beirut: Dar al-Fikr.
Tekan, Ismail. (2022). Ilmu Tajwid Praktis. Bener Meriah:
Penerbit Internal Pesantren.
Tustari, Abdillah bin Husain. (2012). Sullam
Al-Munawraq fi ‘Ilm Al-Mantiq. Kairo: Dar al-Hadits.
Umar Abdul Jabbar. (2000). Khulashah Nurul
Yaqin fi Sirah Sayyid al-Mursalin. Jakarta: Darul Falah.
Wawancara dengan Tgk. Syuhada, S.Pd.I., S.H.,
M.H., Pimpinan Pesantren Haqqul Mubin, Tansaran Bidin, 29 Maret 2025.
Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Haqqul Mubin.
(2025). Kurikulum Dayah Tingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Bener Meriah: Dokumentasi Pesantren.
Karya: Rianti Mahbengi, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN SUltanah Nahrasiyah Lhokseumawe (Rilisan)
Editor: Putri Ruqaiyah