Portal Berita Al-Kalam

Klasik Goes to SMA Negeri 1 Syamtalira Bayu Raih Antusias Siswa Pelajari Cara Penulisan Berita

Foto: Nurul Fadilah   www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) L...

HEADLINE

Latest Post

20 November 2025

Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan, SEMA FEBI UIN SUNA Gelar Workshop Leadership

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menyelenggarakan Workshop bertema Form Leadership To Action di Aula Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe pada Selasa, (18/11/2025).

Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) telah melaksanakan kegiatan Pra-Musyawarah Mahasiswa (Pra-MUSMA) sebagai persiapan menuju MUSMA yang akan digelar dalam waktu dekat. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman awal kepada seluruh peserta mengenai tata tertib, alur sidang, serta ketentuan penting yang akan berlaku pada pelaksanaan MUSMA.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber hebat, yaitu Tgk. H. Muhammad Nur, M.Si selaku Direktur Umum dan Keuangan PT PEMA, serta Munna Azlya, S.E yang merupakan Demisioner SEMA FEBI 2023. Kehadiran keduanya memberikan wawasan yang komprehensif mengenai kepemimpinan, baik dari perspektif profesional dunia industri maupun pengalaman organisasi mahasiswa.

Acara ini dibuka resmi oleh Dekan FEBI UIN Sultanah Nahrasiyah, Ustadz Munawar Rizki Jailani, Lc., M.Sh., Ph.D., dan Wakil Dekan III FEBI UIN SUNA, Bapak Zulfikar, S.Sos., M.S.M.

Acara dibuka dengan pemaparan dari pihak pemateri pertama yaitu Tgk. H. Muhammad Nur, M.Si yang menyampaikan sejumlah informasi serta kepentingan terkait pelaksanaan MUSMA. Setelah penyampaian materi, sesi tanya jawab dibuka untuk memberi kesempatan peserta mengklarifikasi berbagai hal yang belum dipahami.

Pada sesi berikutnya, pemateri kedua, Munna Azlya, S.E memberikan penjelasan mendalam mengenai tata tertib selama MUSMA berlangsung. Ia turut menguraikan ketentuan mengenai suara penuh dan suara peninjau yang akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, Munna Azlya, S.E juga menyampaikan mekanisme penjaringan calon pemimpin, mulai dari calon ketua DEMA hingga calon pengurus HMJ.

Dalam workshop Pra-MUSMA tersebut, pemateri menjelaskan secara rinci mengenai tata tertib selama musyawarah berlangsung. Salah satu materi utama adalah pembagian jenis suara dalam MUSMA, yaitu:

1. Suara Penuh, memiliki hak suara penuh dalam pengambilan keputusan.

2. Suara Peninjau, hadir dalam forum namun tidak memiliki hak suara penuh.

Selain itu, disampaikan pula bahwa pelaksanaan MUSMA nantinya akan dihadiri oleh seluruh Komting serta Organisasi Mahasiswa (Ormawa) FEBI, sehingga diharapkan setiap perwakilan memahami alur sidang dan kewajiban masing-masing.

Pada sesi pembahasan tata tertib, pemateri juga menegaskan beberapa poin penting terkait persyaratan calon pemimpin, baik untuk posisi di Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) maupun Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Persyaratan tersebut menjadi acuan utama dalam proses pencalonan agar MUSMA berjalan secara transparan, tertib, dan sesuai aturan yang berlaku.

Dengan terlaksananya kegiatan Pra-MUSMA ini, diharapkan seluruh peserta memperoleh gambaran yang jelas mengenai mekanisme dan aturan MUSMA, sehingga dapat mengikuti forum dengan lebih siap dan memahami setiap tahapan musyawarah.


Rilisan

Editor: Indira Ulfa

Mahasiswa KPM UIN SUNA Menyaksikan Proses Panen Padi di Gampong Blang Riek, Kec. Kuta Makmur, Kab. Aceh Utara

Foto: IST
www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) kelompok 54 UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe turut menyaksikan proses panen padi milik masyarakat Gampong Blang Riek Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara yang berlangsung pada Senin (17/11/2025)

Panen tersebut dilakukan di area persawahan yang berada tepat di depan posko tempat mahasiswa KPM tinggal selama kegiatan pengabdian berlangsung.

Beberapa lahan sawah warga yang sudah memasuki masa panen mulai diambil hasilnya oleh para petani menggunakan alat tradisional maupun mesin kecil. Mahasiswa KPM hadir untuk mengamati proses panen tersebut sekaligus berdiskusi dengan petani mengenai teknik budidaya, kondisi pertanian, dan hasil panen tahun ini.

Menurut informasi dari salah satu petani, total hasil gabah yang ditanam dan dipanen di area sawah tersebut mencapai 6,150 ton, yang kemudian akan dijemur dan diproses lebih lanjut sebelum dijual ke pasar. Sebagian petani langsung menjualnya setelah panen tanpa dijemur terlebih dahulu. Petani menyampaikan bahwa hasil panen tahun ini cukup stabil berkat cuaca yang mendukung dan perawatan tanaman yang rutin dilakukan.

Salah satu anggota kelompok, Siti Ulya Salsabila, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa karena dapat melihat secara langsung proses pertanian yang menjadi sumber utama mata pencaharian masyarakat di desa.

"Melihat proses panen secara langsung membuat kami semakin memahami bagaimana masyarakat desa bekerja keras menjaga ketahanan pangan. Ini juga membuat kami semakin menghargai profesi petani,” ujarnya.

Kehadiran mahasiswa KPM dalam kegiatan panen ini disambut baik oleh masyarakat. Para petani berharap generasi muda semakin peduli terhadap sektor pertanian yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari.



Penulis: Shinta Maghfirah, Mahasiswi KPM Kelompok 54 UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe 

Editor: Tiara Khalisna


Rumah Adat Cut Mutia: Simbol Warisan yang Tetap Hidup di Era Modernisasi

Foto: Daffa Alkausar (Magang)

www.lpmalkalam.com- Di tengah padatnya permukiman masyarakat, terdapat sebuah rumah adat Aceh yang menawarkan keotentikan serta daya tarik besar sebagai kediaman salah satu pahlawan perempuan Aceh, yaitu Cut Mutia. Rumah adat tersebut terletak di Mesjid Perak, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara.

Rumah panggung menjadi daya tarik tersendiri karena merupakan ciri khas dari keberagaman rumah adat di Indonesia. Rumah Adat Cut Mutia tidak hanya menyimpan kisah tentang keberanian seorang pahlawan perempuan Aceh, tetapi juga menjadi ruang hidup bagi sejarah itu sendiri.

Para pengurus melakukan perawatan secara berkala, memperbarui fasilitas, serta melakukan pendataan wisatawan secara rutin untuk dilaporkan kepada pihak pusat agar penyaluran dana sesuai dengan kebutuhan dan data yang masuk. Pengelola juga menekankan bahwa rumah adat ini bukan sekadar museum kuno yang tergerus arus modernisasi, tetapi ingin tetap hadir sebagai ruang budaya yang dekat dengan kehidupan masa kini.

Di saat banyak museum lain berusaha menonjolkan diri melalui koleksi yang lebih lengkap dan otentik, Rumah Cut Mutia justru membuktikan bahwa sejarah tidak hanya terletak pada benda-benda lama, melainkan juga pada cara kita merawat, mengelola, dan menghidupkannya agar tetap relevan.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Rumah Adat Cut Mutia layak menjadi model pelestarian budaya lokal karena sederhana, terawat, dan tidak seseram atau sekuno yang sering dibayangkan wisatawan. Ini menjadi bukti bahwa apabila dikelola dengan baik tanpa praktik korupsi dan dengan penggunaan dana yang bertanggung jawab maka situs budaya sekecil apa pun dapat menjadi destinasi yang hidup dan dicintai masyarakat.


Penulis: Daffa Alkausar (Magang)

Editor: Putri Ruqaiyah
 

Mahasiswa KPM Kelompok 25 UIN SUNA Gelar Silaturahmi bersama Aparatur Desa

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Dalam rangka memulai Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe, Kelompok 25 mengadakan pertemuan dan perkenalan dengan aparatur desa setempat di Meunasah Desa Saweuk, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara pada Kamis (12/11/2025).  

Acara ini dihadiri oleh kepala Desa Saweuk, Imam Desa, serta para tokoh masyarakat. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkenalkan para mahasiswa kepada masyarakat desa sebagai langkah awal sebelum pelaksanaan Program Kerja (Proker) pengabdian. 

Dalam sambutannya, Ketua kelompok 25, Harapan Isaq, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat desa. "Terima kasih kepada aparatur desa dan seluruh warga yang telah menyambut dengan ramah kehadiran kami di Desa Saweuk ini, kami berharap kerja sama yang baik dapat terjalin selama masa pengabdian ini," ujarnya.

Selain itu, Kepala Desa menyambut dengan hangat kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KPM Kelompok 25. "Kami sangat senang dan bersyukur dengan kehadiran para mahasiswa di desa kami. Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman, serta membawa manfaat bagi masyarakat Saweuk," ungkap Anwar selaku Kepala Desa dalam sambutannya.

Kegiatan perkenalan berlangsung dalam suasana yang penuh kekeluargaan. Mahasiswa memperkenalkan diri satu per satu, kemudian dilanjutkan dengan diskusi ringan dan membahas proker yang akan dilaksanakan selama masa KPM. 

Selain itu, warga juga turut memberikan masukan dan harapan agar proker mahasiswa dapat menyentuh kebutuhan masyarakat dan dijalankan dengan baik. Dengan kegiatan ini, semoga tercipta sinergi yang baik dalam membangun komunikasi antara mahasiswa KPM dan masyarakat Desa Saweuk dalam menjalankan berbagai program yang bermanfaat.


Reporter: Mursyidatul khaira

Editor: Tiara Khalisna
 

19 November 2025

Ketua AJI Lhokseumawe, Zikri Maulana Sampaikan Materi Workshop Multimedia Budaya pada Kelas Jurnalistik dan Pekan Kebudayaan Daerah Mahasiswa

Foto: Fika Munayya 

www.lpmalkalam.comKetua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe, Zikri Maulana menyampaikan materi Multimedia Budaya dalam rangkaian kegiatan hari kedua Kelas Jurnalistik dan Pekan Kebudayaan Daerah Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe bertempat di Aula Perpustakaan UIN SUNA pada Selasa (18/11/2025) pukul 14.00 –16.00 WIB. 

Penyampaian materi multimedia dikupas secara mendalam oleh Zikri Maulana dengan menjelaskan definisi Multimedia hingga tahapan pra produksi dilengkapi dengan contoh-contoh yang relevan sehingga membuat para peserta memahami materi lebih mudah.

Saat ini media adalah salah satu pusat tempat dimana para rakyat mendapatkan dan mengonsumsi informasi. Media juga merupakan tempat yang mudah untuk meningkatkan kemungkinan suatu masalah bisa menjadi viral karena banyak pengguna yang mengakses dan mengonsumsi informasi melalui media. Penyampaian materi tidak hanya dilakukan secara satu arah dari narasumber, tetapi peserta ikut berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab.

Foto: Fika Munayya 

Pada sesi tanya jawab, Zikri menjawab salah satu pertanyaan peserta; Bagaimana caranya menghadapi konten-konten berita yang berpotensi memproduksi informasi yang hoaks ditambah data tersebut hanya semata mata melalui AI? Ketika menghadapi masalah seperti itu, ia menjelaskan bahwa dapat ditanggulangi dengan cara tidak langsung menerima informasi yang disajikan melalui video tersebut, kemudian melakukan penulusuran informasi lebih dalam yang bisa diambil dari beberapa sumber terpercaya dan ini bisa menjadi salah satu cara agar tidak terjadinya kesalahpahaman dalam menerima informasi tentang informasi yang berkaitan dengan video tersebut. 

Foto: Fika Munayya 

Dalam membuat konten berita, Zikri menekankan bahwa tetap harus memperhatikan etika dan juga kode etik jurnalistik agar tidak terjadinya suatu pelanggaran. Pada akhir sesi, Zikri memberikan sebuah nasihat yang sangat bermanfaat, "Apabila kalian ingin menjadi seorang jurnalis, jadilah jurnalis yang juga bisa bahasa inggris karena ini juga merupakan peluang besar untuk masa depan kalian dan juga menjadi kebanggaan bisa menjadi jurnalis tidak hanya di negara tanah air saja."

Zikri juga turut menceritakan beberapa pengalaman hidupnya yang sangat menarik sehingga membuat para peserta termotivasi.


Reporter: T. Akmal Rizki Phonna 

Editor: Zuhra
 

18 November 2025

Mahasiswa KPM Kelompok 31 UIN SUNA Adakan Sosialisasi Anti-Bullying di MIN 22 Aceh Utara

 

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Kelompok 31 Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe mengadakan sosialisasi anti-bullying di MIN 22 Aceh Utara, Kecamatan Kuta Makmur, pada Senin (17/11/2025).

Acara ini diadakan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan siswi terkait bahaya bullying, serta untuk mendorong siswa dan siswi untuk menjaga lingkungan sekolah supaya tetap aman dan nyaman.

Foto: IST
Sosialisasi dibuat dengan metode yang sangat menarik, yang mana siswa berbaris bersama di lapangan sekolah lalu dilanjutkan dengan perkenalan mahasiswa KPM dan pemaparan materi. Setelah itu diselingi dengan ice breaking supaya siswa merasa terhibur dan tetap semangat mendengarkan materi yang diberikan. Tim mahasiswa menjelaskan materi dengan jelas dengan cara menjelaskan arti bullying, jenis bullying, dampak bullying, cara menghadapi bullying, dan memberikan contoh bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah.

Sesi tanya jawab yang dilakukan oleh mahasiswa membuat siswa dan siswi berani menanyakan semua hal tentang bullying. Tidak lupa juga kegiatan tersebut dilanjut dengan ice breaking di penghujung kegiatan membuat siswa semakin semangat dan tidak mengantuk.

Ketua Kelompok 31, Yusri Mahendra, mengatakan kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa dan siswi tentang anti-bullying.

Foto: IST
“Saya berharap kegiatan ini bisa membawa kebaikan untuk lingkungan sekolah, semoga materi yang kami berikan dapat mengajarkan siswa bagaimana cara menghargai, menghormati, dan menghindari bullying di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Materi yang kami berikan pun sangat mudah dipahami oleh seluruh siswa.”

Kepala Sekolah MIN 22 Aceh Utara, Bapak Zulkarnaini, sangat antusias dalam menyambut mahasiswa KPM. “Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman KPM dari UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe karena sudah membuat kegiatan sosialisasi di sekolah kami. Saya berharap ilmu yang teman-teman KPM berikan tadi bisa memberikan manfaat baik untuk siswa-siswi yang ada di sekolah ini,” ujarnya.

Program sosialisasi ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe yang mana kegiatan ini merangkum fokus pada penguatan karakter siswa dalam menghargai serta menjadi pencegahan kekerasan dalam lingkungan sekolah.


Penulis: Diah Rahmaniar, Mahasiswi KPM Kelompok 31 UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe 

Editor: Indira Ulfa

Hari Kedua Kelas Jurnalistik dan Pekan Kebudayaan Daerah Mahasiswa, Irmansyah Sampaikan Materi Workshop Feature Budaya

Foto: Qonita Sholihat

www.lpmalkalam.com- Irmansyah menjadi pemateri Workshop Feature Budaya dalam rangkaian kegiatan hari kedua Kelas Jurnalistik dan Pekan Kebudayaan Daerah Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe bertempat di Aula Perpustakaan UIN SUNA pada Selasa (18/11/2025) pukul 09.30–11.00 WIB. 

Penyampaian materi feature dikupas secara mendalam oleh Irmansyah dengan menjelaskan definisi feature, perbandingan feature dengan straight news, dilengkapi dengan contoh feature yang telah ditulisnya dan telah dimuat pada laman website Line1News dan PortalSatu.

Meski feature adalah teks faktual, informatif, dan lebih luas yang disampaikan kepada pembaca, Irmansyah menyampaikan bahwa perlu adanya gaya bahasa menarik yang dikemas dalam suatu tulisan. Penyampaian materi tidak hanya dilakukan secara satu arah dari narasumber, tetapi peserta ikut berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab.

Foto: Qonita Sholihat
Pada sesi tanya jawab, Irmansyah menjawab salah satu pertanyaan: apakah dalam menulis feature membutuhkan bakat atau tidak? "Sebenernya semua (orang) adalah penulis. Bakat (story telling) itu penting, (tapi) bakat bukan segalanya, yang penting (adalah) kemauan, usaha, dan kerja keras. Langsung belajar, praktik, minta (orang lebih ahli) untuk mengoreksi karya. Kita asah keterampilan supaya bisa lebih meningkatkan kepasitas kita," jawabnya. 

Dalam menulis feature, Irmansyah mengatakan bahwa tidak ada batasan minimum dan maksimum kata. Pada akhir sesi, Irmansyah terus menekankan agar peserta dapat terus belajar, mempraktikkan, mengasah, memperbaiki, hingga memiliki kemampuan dan keterampilan dari hari ke hari. 

Foto: Fika Munayya

"Awalnya Ales sendiri cukup bingung dengan materi yang disampaikan (penjelasan tentang feature) yang menurut saya seperti gabungan antara deep news dan novel. Namun, semakin ke sini dengan detailnya penjelasan dari Pak Irmansyah, perlahan saya mulai paham tentang feature," ungkap Rahul Gonzales, salah satu peserta kegiatan. 


Reporter: Alya Nadila

Editor: Zuhra

Ayi Jufridar Bahas Jurnalisme Kultural dalam Kelas Jurnalistik dan Pekan Kebudayaan Daerah Mahasiswa

Foto: Fika Munayya

www.lpmalkalam.com- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe mengadakan kegiatan Kelas Jurnalistik dan Pekan Kebudayaan Daerah Mahasiswa dengan mengusung tema “Merangkai Kata dengan Makna, Mengabadikan Budaya dengan Karya” di Aula Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) kampus setempat pada Senin (17/11/2025). 

Kegiatan ini merupakan wadah untuk memperkuat literasi budaya dan kepenulisan di kalangan mahasiswa yang diikuti oleh berbagai paguyuban serta ikatan mahasiswa di Kota Lhokseumawe. Pada kegiatan ini, LPM Al-Kalam menghadirkan Ayi Jufridar, S.E., M.S.M., Dosen Universitas Malikussaleh (Unimal) dan anggota Bawaslu Kota Lhokseumawe, sebagai pemateri. Ayi menyampaikan materi mengenai Jurnalisme Kultural, sebuah pendekatan jurnalistik yang menekankan pentingnya memahami budaya dan kehidupan sosial masyarakat dalam setiap liputan.

Dalam pemaparannya, Ayi mengatakan bahwa banyak wartawan di Indonesia sebenarnya tidak berasal dari latar pendidikan komunikasi atau jurnalistik. Tapi hal tersebut tidak menjadi penghalang. “Justru dari latar belakang yang beragam, wartawan bisa membawa sudut pandang baru. Keterampilan menulis bisa diasah seiring pengalaman di lapangan,” ujarnya.

Foto: Fika Munayya
Ayi juga menjelaskan beberapa ciri dari jurnalisme kultural, seperti penggunaan bahasa yang lebih humanis, cara melihat peristiwa lewat perspektif masyarakat setempat, serta upaya menghindari stereotipe. Tak hanya itu, Ayi juga berbagi teknik dasar yang penting dikuasai jurnalis, mulai dari observasi yang lebih teliti, menggali makna melalui wawancara, hingga menyusun narasi yang sesuai dengan realita masyarakat.

Ketua Panitia, Ririn Dayanti Harahap, berharap agar kegiatan ini dapat menjadi ruang pembelajaran yang bermakna bagi seluruh peserta. “Melalui kegiatan Kelas Jurnalistik dan Pekan Kebudayaan Daerah Mahasiswa ini, kami ingin mendorong mahasiswa agar tidak hanya memahami teknik menulis, tetapi juga mampu membaca dan menghargai budaya yang hidup di sekitar mereka,” ujarnya.

Ririn menegaskan bahwa jurnalis yang peka terhadap budaya akan melahirkan tulisan yang lebih berkarakter, berimbang, dan mencerminkan identitas daerah. “Harapan kami, mahasiswa mampu menghasilkan karya yang tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengangkat nilai dan kekayaan budaya lokal agar tetap dikenal dan dihargai,” tambahnya.


Reporter: Ima Nisa

Editor: Tiara Khalisna

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam UIN SUNA Lhokseumawe, 0823-6508-3003 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.