Portal Berita Al-Kalam

LPM Al-Kalam Gelar Kegiatan KLASIK di MAN Kota Lhokseumawe: Menumbuhkan Semangat Jurnalisme Sejak Dini

Foto: Jati Mainah www.lpmalkalam.com – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan K...

HEADLINE

Latest Post

15 Agustus 2025

Stereotip dan Prasangka Negatif: Tantangan dalam Keberagaman Manusia

Foto: Pexels.com

www.lpmalkalam.com-  Allah SWT telah menciptakan manusia dengan berbagai macam suku, bangsa, warna kulit, dan bahasa. Tidak ada manusia yang memiliki kesamaan identik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki ciri khas tersendiri, baik secara fisik maupun kepribadian. Penjelasan tentang perbedaan antarsesama manusia ini sudah tertera di dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13. Tujuan dari penciptaan manusia yang berbeda-beda ini adalah agar manusia dapat saling mengenal, saling memahami, dan saling menghargai.

Namun, alih-alih mengingat tujuan diciptakannya manusia dengan perbedaan untuk saling mengenal dan menghargai, kondisi di masyarakat saat ini justru sebaliknya. Di zaman sekarang, justru timbul yang namanya stereotip terhadap suatu kelompok. Menurut Samovar & Porter, stereotip adalah persepsi atau kepercayaan yang dianut mengenai kelompok atau individu berdasarkan pendapat dan sikap yang lebih dulu terbentuk. Stereotip ini identik dengan perbedaan ras, etnis, suku, maupun kelompok kepercayaan/agama.

Stereotip juga sering kali dikaitkan dengan hal-hal yang bernuansa negatif. Salah satu contohnya adalah stereotip terhadap orang India. Di Indonesia, orang India sering disebut dengan “Vrindavan” dan kerap kali dikaitkan dengan kemiskinan serta lingkungan yang kotor dan kacau. Stereotip tersebut menyebar dan dipercaya di kalangan masyarakat tanpa adanya verifikasi atau pengamatan yang lebih lanjut. Padahal, Vrindavan sendiri adalah sebuah kota di India yang dianggap sebagai salah satu tempat suci dalam agama Hindu karena berkaitan erat dengan kehidupan Dewa Krishna. Sebutan “Vrindavan” untuk orang India di Indonesia muncul karena pengaruh seri animasi mitologi Hindu berjudul Little Krishna yang dulu kerap tayang di televisi Indonesia.

Selain orang India, agama Islam juga kerap dikaitkan dengan stereotip negatif, terutama di luar negeri. Faktanya, Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia dengan jumlah penganut sekitar 1,8 miliar orang, tidak terlepas dari pandangan negatif. Bahkan, muncul istilah Islamophobia sebagai bukti adanya prasangka buruk terhadap agama Islam dan umat muslim.

Dari contoh-contoh tersebut, dapat kita ketahui bahwa prasangka negatif hampir selalu muncul terhadap suatu kelompok masyarakat, bahkan untuk kelompok mayoritas sekalipun. Oleh karena itu, kita tidak boleh terbawa arus dan menerima begitu saja semua prasangka negatif tersebut tanpa informasi yang benar dan terpercaya. Kita harus bisa membedakan antara kewaspadaan dan prasangka buruk.

Untuk menghindari prasangka buruk, kita dapat menelusuri kembali asal-usul munculnya stereotip negatif yang ada. Periksa apakah stereotip tersebut berasal dari fakta dan pengalaman, atau hanya sekadar cerita dan kabar burung. Carilah informasi yang benar, beragam, dan pahami latar belakang serta sejarah suatu kelompok. Kita juga harus memandang setiap orang sebagai individu yang unik, bukan sekadar perwakilan dari kelompoknya. Dengan cara ini, kita dapat menyaring stereotip negatif yang muncul, sehingga tidak selalu memandang suatu kelompok secara negatif.


Penulis: Najwa Aulia Putri

Editor: Putri Ruqaiyah

Dewasa Penuh Pretensi

 

Foto: Pexels.com
www.lpmalkalam.com- 

Topeng-topeng terbang rendah di udara,  

menyapa wajah-wajah yang sudah lelah,  

berjalan di lorong-lorong hening kota,  

di mana kata-kata sering jadi pedang.


Aku dewasa, katanya—  

tapi bisakah aku berkata jujur tanpa takut?  

Atau hanya menari di atas panggung pura-pura,  

menyembunyikan tangis di balik tawa palsu?


Dewasa kini membuat ku memahami banyak hal

Seperti bagaimana cara kerja dari tawa seseorang 

Bagaimana cara sepasang netra itu berbicara

Yang mencipta sebuah persepsi tentang bahagia.


Rindu meledak diam-diam,  

seperti api dalam sekam tua,  

tidakkah kau lihat?  

Ini bukan sekadar usia,  

tapi perjuangan menjadi nyata.


Puisi ini ditulis berdasarkan gaya bahasa penulis

Penulis: Najatia

14 Agustus 2025

UIN SUNA dan Sekolah Alam Bireuen Kolaborasi Edukasi Anti-Bullying untuk Siswa SMP

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) kolaboratif dosen dan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe kembali digelar di Sekolah Alam Bireuen (SABIR) yang berlangsung di Bireuen pada Kamis (14/08/2025). 

Kegiatan ini mengusung tema "Integrasi Nilai Islam, Teknologi, dan Alam: Membangun Karakter dan Kompetensi di Sekolah Alam.” Duta Gender dan Anak UIN SUNA Lhokseumawe yang diwakili oleh dua anggota, Nanda Alifa dan Muthmainnah, menjadi pemateri dalam sesi bertajuk “Ketahanan Diri terhadap Bullying” yang diikuti oleh siswa SMP kelas VII hingga IX. Materi mencakup pengenalan bullying, jenis-jenisnya, dampak yang ditimbulkan, strategi membangun ketahanan diri, hingga bagaimana bersikap jika melihat tindakan bullying.

Kegiatan berlangsung di lapangan terbuka, diawali dengan ice breaking untuk mencairkan suasana, kemudian pemutaran video animasi "Stop Perundungan” sebagai pengantar materi. Metode ini membuat siswa lebih mudah memahami topik yang dibahas.

Para peserta juga diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman mereka terkait bullying. Antusiasme terlihat saat mereka mengajukan pertanyaan dan menanggapi materi yang disampaikan. Salah satu peserta memberikan jawaban yang menyentuh ketika ditanya bagaimana seharusnya bersikap jika melihat teman dibuli. Ia berkata, “Membantunya, jangan ikutan membuli, karena kita semua adalah teman.” Kalimat ini langsung disambut tepuk tangan dari teman-temannya, menegaskan pentingnya solidaritas di antara siswa.

Menjelang penutupan, pemateri kembali memutar sebuah video singkat sarat makna untuk menegaskan kembali poin-poin yang telah dibahas. Siswa terlihat sangat antusias menyimak video tersebut dan mengaitkannya dengan materi yang baru mereka pelajari.

Nanda Alifa mengungkapkan, kegiatan ini bukan hanya sekadar memberi materi, tetapi juga membuka ruang aman bagi siswa untuk bercerita. “Kami ingin mereka merasa nyaman berbagi pengalaman supaya mereka sadar bahwa mereka tidak sendirian dan ada cara untuk melindungi diri,” ujarnya.

Muthmainnah menambahkan, keterampilan sosial dalam menghadapi bullying sangat penting dimiliki setiap siswa. “Kami tidak hanya menjelaskan apa itu bullying, tapi juga bagaimana menghadapi, melapor, dan mendukung teman yang menjadi korban. Harapannya, mereka bisa langsung mempraktikkannya di kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat membangun kesadaran bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, ramah, dan bebas dari perundungan.


Penulis: Nurul Fadhilla

Editor: Putri Ruqaiyah

HUJAN

 

Foto: Pexels.com
www.lpmalkalam.com-

Rintik-rintik hujan turun pelan-pelan,

membasahi jalan, atap, dan pepohonan.

Dari balik jendela, aku duduk diam,

menyaksikan langit menangis dan ku pandangi dalam sunyi.


Setiap tetesnya seperti cerita,

tentang rindu, kenangan, dan luka.

Namun, Ada yang terasa hangat,

meski udara dingin menyelimuti malam ini.


Aku suka hujan,

Tapi, bukan karena romantisnya,

tapi karena ia tahu caranya datang

tanpa perlu diundang.


Hujan nggak pernah marah,

meski orang sering menyalahkan kehadirannya.

Padahal kadang, ia cuma mau

menenangkan hati yang ribut di dalam dada.


Di bawah payung atau tanpa pelindung,

hujan tetap indah 

ia mengajarkan bahwa tak semua tangisan

harus disembunyikan dari dunia.


Jadi kalau kamu lagi sedih,

biarkan hujan turun bersamamu.

karena dengan hujan

Kita bisa merasakan ketenangan.



Puisi ini ditulis berdasarkan gaya bahasa penulis

Penulis: Asma Yuleha


Daun Sirsak, Si Hijau yang Menyimpan Banyak Khasiat

Foto: Pexels.com

www.lpmalkalam.com-  Satu helai daun sirsak mungkin terlihat biasa saja dan tidak istimewa ketika pertama kali dilihat, namun di balik permukaannya, daun hijau ini mengandung segudang manfaat yang sudah lama di gunakan dalam pengobatan tradisional. Di belahan dunia lain, misalnya di Asia, Amerika Latin, dan Afrika, daun sirsak diolah menjadi teh, kemudian dikeringkan untuk menjadi suplemen atau biasa diolah menjadi ramuan tradisional.

Secara ilmiah, sirsak mempunyai nama latin Annona muricata. Pohon ini biasanya tumbuh di daerah tropis, seperti Indonesia. Daun ini kaya akan senyawa bioaktif seperti acetogenin, tanin, flavonoid, dan alkaloid yang khususnya alkon aporfin, seperti annonamine yang terbukti secara ilmiah sebagai zat dengan antioksidan, antimikroba, antiradang, dan antikanker potensial. Penggunaan secara tradisional meliputi pengobatan demam, nyeri, gangguan pencernaan, dan infeksi kulit.

Manfaat daun sirsak sebagai berikut:

1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Kandungan vitamin C dan antioksidan membantu melawan radikal bebas serta menjaga sistem imun agar tetap prima.

2. Membantu Menurunkan Tekanan Darah

Kandungan senyawa dalam daun sirsak dipercaya mampu melebarkan pembuluh darah dan melancarkan peredaran darah.

3. Mengurangi Nyeri Dan Peradangan

Rebusan daun sirsak bisa membantu meredakan rasa nyeri sendi dan pegal linu.

4. Mendukung Terapi Kanker

Banyak hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak daun sirsak mempunyai antikanker, walaupun penggunaannya harus bersamaan dengan saran medis. 

5. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Rutin mengonsumsi air rebusan daun sirsak secara teratur bisa membantu mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit atau perut kembung. 


Cara Membuat Ramuan Daun Sirsak

Bahan:

1. 5-10 lembar daun sirsak segar (pilihlah daun yang sudah tua tapi masih hijau)

2. 3 gelas air (± 750 ml)


Langkah pembuatan:

1. Bersihkan daun sirsak dengan mencucinya agar debu atau kotoran hilang

2. Masukkan daun sirsak ke dalam panci kemudian tambahkan 3 gelas air

3. Rebus dengan air kecil sampai air di panci tersisa kira-kira 1 gelas.

4. Saring air rebusan dan biarkan agak hangat 

5. Minum 1 kali sehari atau sesuai anjuran, biasanya setelah makan. 

Meskipun daun sirsak banyak manfaatnya, penggunaan untuk pengobatan sebaiknya di dampingi konsultasi dengan pihak medis, terutama untuk ibu hamil, menyusui, atau penderita penyakit kronis. “Alam menyediakan banyak obat, tapi kebijaksanaan manusia yang menentukan bagaimana kita memanfaatkannya.”



Penulis: Nadiyatul Rahimah Sinaga

Editor: Tiara Khalisna

13 Agustus 2025

Mahasiswa Angkatan 2022 FTIK UIN SUNA Ikuti Pembekalan PPL

Foto: Putri Ruqaiyah

www.lpmalkalam.com- Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe mengikuti kegiatan pembekalan peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tahun 2025 yang diadakan di Gedung Serbaguna kampus setempat pada Rabu (13/8/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, diisi dengan berbagai materi sebelum pelaksanaan PPL. Kegiatan dihadiri oleh Dekan FTIK, Dr. Jumat Barus, M.S., Wakil Dekan I FTIK, Dr. Susi Yusrianti, M.Pd., Wakil Dekan II FTIK, Novi Diana, M.Pd., serta Wakil Rektor I, Dr. Iskandar, M.Si., yang hadir mewakili Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe sekaligus membuka kegiatan pembekalan tersebut.

Wakil Dekan I, FTIK Dr. Susi Yusrianti, M.Pd. mengungkapkan bahwa PPL tahun ini melibatkan 70 institusi sebagai lokasi penempatan mahasiswa. Sebanyak 35 dosen akan bertugas sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Jumlah peserta PPL mencapai 400 mahasiswa dengan rincian: 20 mahasiswa Prodi Tadris Matematika (TMA), 124 mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), 53 mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), 78 mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), 30 mahasiswa Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), 30 mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), 33 mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia (TBIn), dan 32 mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI).

Dalam sambutannya, Susi berharap mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mengutamakan sikap, adab, dan perilaku yang baik selama pelaksanaan PPL nantinya. "Mahasiswa dapat belajar menuntut ilmu dan memberikan semaksimal mungkin apa yang bisa diterapkan dan dipraktikan, dan yang paling utama attitude, tingkah laku, adab," ujarnya.


Reporter: Ririn Dayanti Harahap

Editor: Putri Ruqaiyah

 

Panitia PBAK UIN SUNA Lhokseumawe Resmi Luncurkan Logo baru

Foto: instagram.com/@pbak.uinsuna


www.lpmalkalam.com- Panitia Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe, akhirnya resmi meluncurkan logo baru untuk PBAK 2025 pada Selasa (12/08/2025).

Setelah melakukan sayembara pada tanggal 01 Juli s.d 10 Juli 2025 yang diikuti oleh 19 peserta, panitia PBAK mengumumkan logo terpilih melalui postingan instagram @pbak.uinsuna. Pada unggahan instagram tersebut juga turut menjelaskan filosofi dari logo PBAK 2025. Selain meluncurkan logo, pihak panitia juga mengumumkan tema PBAK 2025 yaitu "Kampus Peradaban: Harmoni Moderasi Beragama Menuju Generasi Unggul dan Bermartabat."

Asyraf Zaky selaku ketua panitia mengatakan bahwa penilaian tersebut dilakukan oleh panitia dan juga pihak birokrat. Serta yang menjadi pertimbangan logo terpilih yaitu mulai dari kecocokan filososfi dengan logo, kemudian kecocokan antar warna di logo. 

"Tidak sepenuhnya harus mengikuti warna kampus dalam penilaian logo, di PBAK tahun ini kita lebih menonjolkan yg namanya keharmonian, melihat adanya warna hijau yg mencerminkan keharmonian maka dari itu logo tersebut dipilih dengan hasil dari penilaian bersama pihak birokrat," jelasnya.


Reporter: Neiva Zaida Hasanah Saragih

Editor: Zuhra

Jurusan IPII UIN SUNA Perkuat Literasi Melalui Bedah Buku Bersama Pengawas Sekolah Disdikbud Aceh Utara

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan bedah buku bersama pengawas sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Utara. Kegiatan ini berlangsung di Aula Lantai 3 FUAD pada Selasa (12/08/25).

Kegiatan ini mengusung tema “Dengan Semangat Kemerdekaan, Kita Teguhkan Peran Pengawas Sekolah Menuju Pendidikan Aceh Utara Bangkit, Unggul, dan Berkarakter Melalui Gerakan Gemar Menulis.” Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UIN SUNA Lhokseumawe, Dekan dan Wakil Dekan FUAD, Kepala Jurusan (Kajur) dan Sekretaris Jurusan (Sekjur) IPII FUAD, para pengawas sekolah Aceh Utara, serta Kepala Dinas Pendidikan Aceh Utara. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor UIN SUNA Lhokseumawe. Almira Keumala Ulfah, M.Si., Ak., Ca., ASEAN CPA, selaku Kajur IPII mengatakan tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memotivasi para pengawas sekolah dan seluruh civitas academica agar rajin menulis. 

Adapun dalam kegiatan ini terdapat enam buku yang dijadikan sebagai bahan dalam kegiatan bedah buku. Buku-buku ini merupakan hasil karya dari para pegawas sekolah Disdikbud Aceh Utara. Buku-buku tersebut dibedah langsung oleh para dosen FUAD UIN SUNA Lhokseumawe diantaranya Dr. Marhamah, M.Kom.I., Almira Keumala Ulfah, M.Si., Ak., Ca., ASEAN CPA, dan Dr. Rizqi Wahyudi, M.Kom.I.

Kegiatan ini juga dijadikan sebagai pemantik awal dari Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam, dimana jurusan ini merupakan jurusan baru yang hadir di FUAD UIN SUNA Lhokseumawe. Almira juga menyampaikan harapan kedepannya, “semoga orang-orang lebih banyak membaca dan lebih banyak menghasilkan buku-buku untuk dibaca,” tuturnya.


Reporter: Fitdaturrahmi

Editor: Zuhra
 

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam UIN SUNA Lhokseumawe, 0823-6508-3003 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.