Portal Berita Al-Kalam

LPM Al-Kalam Kembali Selenggarakan Kegiatan PJTD 2025: Asah Kemampuan Siswa dalam Jurnalistik

Foto: Fika Munayya www.lpmalkalam.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan, yaitu Pelatihan Jur...

HEADLINE

Latest Post

30 Oktober 2025

HMJ HKI Gelar Workshop Perkembangan Hukum Keluarga Islam

Foto: IST 

www.lpmalkalam.com- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah (FASYA) menyelenggarakan Workshop Perkembangan Hukum Keluarga Islam di Aula Lantai 3 Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe dengan mengusung tema “Pembaharuan Hukum Keluarga Islam di Era Digital.” Kegiatan ini berlangsung pada pukul 14.00 WIB hingga selesai, Selasa (29/10/2025).

Pemateri dalam kegiatan ini adalah Putri Munawwarah, S.Sy., M.Si., yang merupakan Hakim pada Mahkamah Syariah Lhokseumawe.

Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa kasus perceraian di era digital meningkat pesat akibat penggunaan gawai (gadget) yang memudahkan terjadinya perselingkuhan. Ia juga menuturkan bahwa pernah terdapat kasus perceraian yang diajukan karena suami melakukan VCS (Video Call Sex). “Perceraian paling banyak di era digital ini disebabkan oleh penggunaan gadget yang tidak bijak,” ujar Putri Munawwarah dalam materinya.

Foto: IST
Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa secara lebih mendalam dengan mendengarkan langsung pemaparan dari pakarnya, agar mahasiswa semakin menguasai bidang Hukum Keluarga Islam.

Rangkaian acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, shalawat, menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Hymne Aceh”, serta pembacaan doa.

Acara dibuka secara resmi oleh Machzumi, S.H.I., M.Si., selaku Wakil Dekan Fakultas Syariah UIN SUNA Lhokseumawe.

Workshop ini turut dihadiri oleh Ketua Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Dr. Bastiar, S.H.I., M.H., Sekretaris Jurusan HKI Iswandi, M.H., pengurus HMJ HKI, serta mahasiswa dan mahasiswi Jurusan HKI yang tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Hari Nurhidayat menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini terus berlanjut.

“Acara ini diikuti oleh lebih dari 100 mahasiswa dan mahasiswi Jurusan HKI. Semoga dengan terlaksananya kegiatan ini, ke depannya akan terus hadir kegiatan-kegiatan inspiratif yang semakin memperkuat karakter mahasiswa HKI,” ujarnya.


Rilisan
Editor: Putri Ruqaiyah

Fakta Unik Bumi Samudera, Aceh Utara: Masyarakat Masih Sering Menemukan Koin Emas Dinar dan Piring Cap Naga Milik Kerajaan?

Foto: Razwa Syuib (Magang)

www.lpmalkalam.com- Dalam menjalankan masa magang, Kelompok Tiga Calon Kru (Cakru) Magang Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam mengunjungi Kompleks Makam Sultan Malik As-Shalih di Gampong Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara pada Jumat (17/10/2025). 

Berbagai fakta unik dan menarik di temukan dari cerita sang pemandu, Marzuki. Penjaga makam bersama tiga orang lainnya mengaku tidak digaji langsung oleh pemerintah. Namun, keempatnya tetap menjalankan tugas tersebut menganggap sebagai kewajiban yang harus dijaga.

Samudera Pasai, nama sebuah kerajaan yang terletak di Aceh Utara pada tahun 1270-1297 Masehi. Dulunya, Kerajaan Samudera Pasai dikenal sebagai kerajaan Islam terbesar di Indonesia, nomor dua di dunia setelah Arab. Samudera Pasai dikenal dengan sejarah sosok Raja pendiri Kerajaan Islam pertama di Indonesia. 

Makam Sultan Malik As-Shalih dikenal sampai ke penjuru dunia. Banyak keistimewaan di tempat tersebut. "Namanya juga seorang yang alim, ya. Jadi Allah mengistimewakan mereka walaupun sudah tiada. Ramai orang datang berziarah untuk meminta doa di sini, dengan mengharapkan keberkahan beliau mereka berdoa. Alhamdulillah, semuanya terkabulkan," ujar Marzuki.

Samudera Pasai memiliki kekayaan yang luar biasa dimana alat tukar barangnya (uang) terbuat langsung dari emas yang disebut dinar. Dinar sebutan koin emas sebagai alat transaksi di Arab. Raja Samudera (Meurah Silu) berasal dari Yaman dan merupakan yang membawa Islam dari Arab. "Mungkin kalian pernah baca di internet bahwa Meurah Silu membangun kerajaan ini setelah masuk Islam. Itu perspektif yang salah. Beliau bukan keturunan orang biasa, tetapi sangat dimuliakan bahkan dari buyutnya," tambahnya.  

Foto: Razwa Syuib (Magang)

Sampai saat ini, masyarakat Samudera masih memiliki harta koin tersebut. "Kami biasanya ketemu di tambak, atau di tanah kalau ada pembangunan. Masyarakat jual ke saya, harganya menurut ukuran. Kalau kecil bisa satu juta lima ratus atau dua jutaan. Nanti kami jual ke luar negeri," jelasnya.

Menjual koin dinar yang ditemukan sudah menjadi sumber ekonomi warga sekitar. Awalnya mereka tidak paham untuk menjual ke luar negeri. "Dulu, waktu kecil-kecil kami gak paham tentang barang yang ditemukan begitu. Sering kita ketemu barang antik seperti piring cap Naga, biasanya dipakai oleh raja dan keluarga. Banyak manfaat dari piring tersebut salah satunya bisa menghilangkan racun pada makanan. Dulu, kalau ada musuh bisa saja diracun. Nah, keluarga raja menggunakan piring tersebut jadinya tidak beracun," lanjut Marzuki.

Saat Aceh dilanda tsunami pada tahun 2004, pesisir Aceh Utara termasuk Samudera juga terkena bencana tersebut. Namun, uniknya pembatas Makam Sultan Samudera Pasai tidak tersentuh air sedikitpun. Sementara itu, warga sekitar bisa menangkap ikan yang berserakan di dekat makam akibat terbawa air laut. "Banyak orang yang tidak tau kalau sebenarnya Sultan Malik Adh-Dhahir tidak dimakamkan. Itu yang ada disamping makam ayah beliau, Sultan Malik Ash-Shalih hanya monumen sebagai bukti bahwa beliau patut dikenang. Beliau tidak syahid, tetapi raib saat hendak dibunuh oleh musuh sampai sekarang tidak ada berita tentang beliau. Itulah kelebihan orang alim," terangnya.

Marzuki berharap agar anak muda mau mengulik kembali sejarah para leluhur, terutama tentang agama dan keimanan.


Penulis: Annisa Maulianda (Magang)

Editor: Tiara Khalisna

 

Makam Sultanah Nahrasiyah: Saksi Kejayaan Islam dan Peran Perempuan dalam Sejarah Aceh

Foto: Chalisa Najla Safira (Magang)

www.lpmalkalam.com- Kompleks Makam Putroe Nahrasiyah merupakan salah satu peninggalan penting dari Kerajaan Samudra Pasai yang menjadi bukti kejayaan Islam pada masa lampau dan masih tertinggal hingga kini. Kompleks ini terletak di Gampong Kuta Krueng, Kecamatan Samudra, Kabupaten Aceh Utara. Untuk mewawancarai langsung, Kelompok Satu Calon Kru (Cakru) Magang Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe melakukan kunjungan pada Minggu (26/10/2025).

Sultanah Nahrasiyah binti Zainal Abidin bin Ahmad bin Muhammad bin Malikussaleh. Sultanah Nahrasiyah merupakan keturunan ke-4 dari Sultan Malikussaleh. Ia dikenal sebagai pemimpin perempuan bijaksana dan berpegang teguh pada ajaran Islam. Batu nisannya dihiasi dengan ukiran kaligrafi Arab yang mengandung doa serta ayat-ayat Al-Qur’an. "Salah satu ukiran yang ada di Makam Sultanah Nahrasiyah itu ukiran Surah Yasin. Ukiran itu dibuat untuk melambangkan kepemimpin perempuan yang berhasil mencapai kejayaan Islam dengan keemasan dan gemilang," jelas pengurus makam.  

"Yang besar ini merupakan monumennya yang didatangkan langsung dari Gujarat, India, sedangkan kuburnya yang asli ada di sampingnya. Disampingnya adalah makam ayahnya Zainal Abidin. Sama juga, yang besar ini monumennya dan makamnya ada di samping," tambahnya.

Menurut penuturan pengurus makam, hingga saat ini masih banyak pengunjung yang datang ke Makam Sultanah Nahrasiyah, mulai dari siswa SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa. Mereka berkunjung untuk melihat secara langsung dan mempelajari nilai sejarah serta edukasi yang terdapat di makam tersebut.

Dengan renovasi, semoga makam ini dapat terus menjadi tempat edukasi, penelitian, dan wisata sejarah yang memperkenalkan peran penting perempuan dalam sejarah Islam khususnya di Aceh.


Penulis: Chalisa Najla Safira (Magang)

Editor: Tiara Khalisna
 

Kelompok Satu Cakru Magang LPM Al-Kalam Kunjungi Kompleks Makam Putroe Nahrasiyah

Foto: Zahratul (Magang)

www.lpmalkalam.com- Kelompok Satu Calon Kru (Cakru) Magang Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe melakukan kunjungan sejarah ke Kompleks Makam Putroe Nahrasiyah di Gampong Kuta Krueng, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara pada Minggu (26/10/2025).

Dalam kunjungan tersebut, para peserta disambut oleh pengurus makam yang menjelaskan sejarah Sultanah Nahrasiyah dan makam-makam lain di area tersebut. Menurut pengurus, makam ini dikenal sebagai salah satu makam terindah di Asia Tenggara karena keutuhan struktur dan keindahan ukirannya.

Pengurus juga mengungkapkan bahwa sebenarnya makam tidak dibuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu. Namun, ia tetap menerima tamu dengan ramah. Selain memberi penjelasan sejarah, pengurus juga menyampaikan harapan agar pagar makam dapat segera diperbaiki oleh pemerintah.

“Kami berharap pemerintah mau memperbaiki pagar makam, supaya hewan ternak warga tidak lagi masuk dan merusak makam,” ujarnya. Kunjungan ini menjadi bagian dari edukasi untuk memperkuat pemahaman sejarah lokal, sekaligus keterampilan peliputan langsung di lapangan bagi Cakru Magang LPM Al-Kalam.


Reporter: Zahratul (Magang)

Editor: Tiara Khalisna
 

Menepi dari Hiruk Pikuk: Lhok Buloh Tawarkan Wisata Air Bernuansa Alami

Foto: Bellivia Al-Kamariana (Magang)

www.lpmalkalam.com- Kelompok Satu Calon Kru (Cakru) Magang Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe mengunjungi kawasan wisata air Lhok Buloh di Desa Cot Beudak, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara pada Minggu (26/10/2025).

Destinasi wisata yang berada di antara lereng bukit tersebut menawarkan suasana alami dan aliran sungai yang jernih, sehingga menjadi pilihan warga yang ingin mencari ketenangan dan melepas penat. Pengunjung terlihat ramai dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Wisata ini cocok dikunjungi dengan siapapun, baik dengan teman ataupun keluarga.

Wisata sungai ini dikelola oleh warga setempat sehingga keasrian lingkungan masih terjaga. Selain menjadi tempat rekreasi, Lhok Buloh juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui aktivitas jual beli makanan dan kebutuhan wisatawan.


Penulis: Zahratul (Magang)

Editor: Tiara Khalisna
 

Dua Rumah Warga Gampong Meunasah Keh, Meurah Mulia, Terbakar Diduga Akibat Arus Listrik

Foto: Muhammad Alif Maulana 

www.lpmalkalam.com- Kebakaran melanda dua unit rumah berdempetan milik dua keluarga di Gampong Meunasah Keh, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, tepat setelah waktu salat Asar. Api pertama kali muncul di ruang tamu salah satu rumah yang dalam keadaan kosong, diduga akibat arus pendek listrik, pada Kamis (30/10/2025).

Menurut keterangan warga sekitar, kedua rumah tersebut memiliki ukuran total sekitar 16 x 6 meter. Salah satunya terbuat dari bahan kayu, sedangkan satu rumah lainnya bersifat setengah permanen. Karena posisi rumah berdempetan dan kondisi cuaca cukup panas, api dengan cepat membesar dan menjalar ke rumah di sebelahnya hingga membakar seluruh bangunan.

Saat kejadian, pemilik rumah tidak berada di tempat. Warga yang melihat asap tebal dari kejauhan segera berlarian ke lokasi untuk membantu memadamkan api dengan alat seadanya sambil menunggu petugas pemadam kebakaran tiba.

“Api tiba-tiba sudah besar, kami hanya sempat menyelamatkan sedikit barang-barang,” ujar salah seorang warga yang ikut membantu memadamkan.

Sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk mencegah agar kobaran api tidak meluas ke rumah di sekitarnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp140 juta. Beberapa perabotan, pakaian, kasur, dan lemari hangus terbakar tanpa sisa.

Foto: Muhammad Alif Maulana 

Menurut warga, kebakaran bermula dari ruang tamu akibat arus listrik, kemudian menyebar ke atap dan menjalar ke rumah di depannya. Menjelang waktu Magrib, petugas pemadam bersama warga berhasil memadamkan api sepenuhnya.

Untuk membantu korban, aparatur gampong dan unsur Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Kecamatan Meurah Mulia turut hadir di lokasi. Hingga saat ini, penyelidikan tambahan masih dilakukan untuk memastikan penyebab kebakaran dan menghitung total kerugian.


Reporter: Muhammad Alif Maulana

Editor: Putri Ruqaiyah
 

Fasya Gelar Kuliah Umum Bersama Kepala Kejaksaan Negeri Lhokseumawe

Foto: Muhammad Iftal (Magang)

www.lpmalkalam.com- Fakultas Syariah (Fasya) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe kembali menyelenggarakan kegiatan kuliah umum dengan tema “Kuliah Umum Bersama Kepala Kejaksaan Negeri Lhokseumawe.” Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Gedung Pascasarjana kampus setempat pada pukul 09.30–12.00 WIB, Selasa (28/10/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai bidang hukum, khususnya bagi mereka yang mempelajari serta melaksanakan peraturan hukum negara. Contohnya, pemahaman tentang sistem hukum Indonesia sebagai negara hukum. Mahasiswa Fasya mengikuti kuliah umum ini dengan antusias.

Acara ini dihadiri oleh unsur pimpinan UIN SUNA Lhokseumawe, yang meliputi Rektor, Wakil Rektor (Warek), Dekan dan Wakil Dekan (Wadek), Direktur Pascasarjana, Kepala Biro, Kepala Lembaga, UPT, para dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa. Pembukaan kuliah umum dilakukan bersama Kepala Kejaksaan Negeri Lhokseumawe, Feri Mupahir, S.H., M.H.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya,” dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Tgk. Khalis Munawar Afanza. Selanjutnya, kata sambutan disampaikan oleh Rektor UIN SUNA Lhokseumawe.

Dalam kuliahnya, Feri membahas berbagai topik menarik, mulai dari sistem peradilan di Indonesia, tantangan penegakan hukum di era modern, hingga tips sukses menjadi seorang jaksa profesional. Mahasiswa tampak sangat antusias mengajukan pertanyaan dan berdiskusi langsung dengan narasumber.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Bapak Kepala Kejaksaan Negeri yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan kami. Kuliah umum ini sangat bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi kami sebagai calon-calon penegak hukum di masa depan,” ujar Ahmad Farhan, salah seorang mahasiswa peserta kuliah umum.


Reporter: Muhammad Iftal (Magang)

Editor: Putri Ruqaiyah
 

Hadiri AICIS+ 2025, Rektor UIN SUNA Lhokseumawe: Ajang Memperkaya Intelektualitas

Foto: IST

www.lpmalkalam.com- Sekretaris Jenderal Menteri Agama Republik Indonesia (Sekjend Menag RI) Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin buka Annual International Conference on Islam, Science and Society (AICIS+) 2025 yang berlangsung di Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Rabu, (29/10/25).

AICIS+ merupakan konferensi bergengsi internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Kemenag RI. Pada tahun ini mengangkat tema “Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yang Adil dan Berkelanjutan” yang dimeriahkan oleh partisipasi 31 negara.

Dalam pembukaannya yang meriah tersebut, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin mengajak para akademisi dan peneliti dunia Islam untuk bersama mencari solusi atas krisis global, mulai dari isu lingkungan hingga perkembangan kecerdasan buatan (AI), serta terus mengembangkan kajian dan riset yang berbasis pada kolaborasi keilmuan baik di lintas nasional maupun internasional.

Sekjen Kamaruddin menekankan bahwa AICIS+ tidak sekadar menjadi forum akademik, melainkan juga ruang kolaboratif lintas negara, disiplin ilmu, dan pendekatan yang menjembatani dunia Islam dengan berbagai isu kemanusiaan terkini. 

“Islam Indonesia hadir dengan narasi keilmuan yang kaya, dialogis, dan berorientasi pada kemaslahatan. AICIS+ adalah panggung untuk menunjukkan kepada dunia bahwa tradisi keilmuan Islam di Indonesia berkembang dalam bingkai keterbukaan dan daya kritis,” ujarnya.

Foto: IST

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag., yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan AICIS+ 2025. Ia menilai konferensi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi ilmiah global sekaligus menegaskan peran Islam dalam membangun peradaban berkelanjutan. 

“AICIS+ merupakan ajang memperkaya intelektualitas, memperluas khazanah keilmuan, dan memperbarui riset dalam bidang Islam, sains, dan kemasyarakatan,” terang Prof. Danial.

“Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa dunia Islam terus bergerak maju, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas," tambah Prof Danial.

Selain itu, AICIS+ juga ikut dimeriahkan dengan adanya pameran karya akademik dari mulai madrasah hingga perguruan tinggi.

“Hasil karya-karya akademik yang di promosikan melalui stan oleh segenap PTKIN menjadi bukti nyata bahwa dunia Pendidikan Islam telah jauh lebih maju dan berdampak nyata dalam menyelesaikan permasalahan umat,” tutup Prof. Danial.

Foto: IST

Dengan semangat kolaborasi ilmiah yang ditunjukkan oleh para peserta dari berbagai negara, AICIS+ 2025 menjadi simbol kebangkitan peradaban Islam dalam menjawab tantangan dunia modern. Forum ini diharapkan mampu melahirkan ide-ide transformatif yang berkontribusi pada perdamaian, kemajuan, dan keberlanjutan global.

 

Rilis

Editor: Redaksi

Mengenai Saya

Foto saya
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al – Kalam adalah salah satu lembaga pers mahasiswa guna mengembangkan bakat jurnalis muda yang berada di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe.

Redaksi Al-Kalam

Nama

Email *

Pesan *

LPM AL-Kalam UIN SUNA Lhokseumawe, 0823-6508-3003 (Pemimpin Redaksi) 0852-6227-8755 (Sekretaris Redaksi) Alamat:Jl. Medan Banda Aceh,Alue Awe,Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Diberdayakan oleh Blogger.