HEADLINE

Latest Post
Loading...

20 June 2016

Sajadah Terbentang Di Negeri Ka’bah


(Cut Aulia Maksum)

Sebuah keluarga yang miskin, yang serba kekurangan keinginannya untuk bersimpuh dimasjidil haram sangat bulat.  waktu yang sangat lama dan bertahun-tahun dia nantikan.

Tekat dan niat untuk bisa mewujudkan cita-cita besar itu adalah doa. disetiap harinya, pak johan adalah kepala keluarga, dia seorang petani yang sangat miskin, ladang dan sawahnya itu pun milik tetangga yang disewakan kepadanya. Keinginan dan niat pak johan berhaji terus terpelihara dengan cara memajang gambar/ foto masjidil haram. Dan memajang kalimat motivasi dimeja atau pintu lemarinya agar bertambah motivasinya untuk terus berusaha demi bersimpuh dimasjidil haram.

Hampir 10 tahun mereka menabung dan berusaha demi mewujudkan sebuah cita-cita mulia yang mereka tanamkan kuat-kuat dalam hati, yakni berhaji ketanah suci. Dan niat itu sungguh- sungguh dibuktikan dengan mengumpulkan sedikit hasil kebun mereka yang seadanya.

Suatu malam, pak johan  dan istrinya menghitung uang tabungan mereka. Alhamdulillah, mereka hanya perlu menambahkan sedikit lagi agar semua mencukupi uang keberangkatannya. Setelah kian lama keinginannya untuk berhaji akhirnya mereka akan mendaftarkan haji tahun depan. Hari-hari berikutnya, pak johan dan istrinya semakin giat pergi kekebun agar lebih banyak menyisihkan hasil panen mereka.

Suatu hari, Pak johan mendengar kabar bahwa saudara kandungnya pak dahlan abangnya yang sama-sama ingin berhaji, mendadak sakit. Ia dirawat di rumah sakit mutiara. Pak johan bergegas dan langsung menjenguknya.

Sesampai dia disana, pak dahlan abg kandungnya itu masih dirawat diruang icu. Diagnosis dokter menyatakan ia menderita kangker otak yang cukup ganas dan mudah menjalar. Pak johan terkejut mendengarkan hal itu. Namun, ia masih membesarkan hati abgnya  itu untuk selalu berdoa dan bersabar tawakal kepada Allah SWT.

Hampir setiap hari pak johan dan keluarganya menjenguk pak dahlan, di hari kedelapan, disaat pak johan sedang dirumah sakit menemani pak dahlan abg kandungnya, seorang perawat membawa surat dari pihak rumah sakit yang berisi tawaran untuk mengakat kangker itu dengan jalan operasi. Biayanya hampir Rp 45 juta. Namun karena keadaan ekonomi yang sangat terbatas, keluarga pak johan hanya terdiam sesaat.

Sesampai dirumah, pak johan menyampaikan keputusannya kepada istrinya
Pak johan : “ Bu, kondisi bang dahlan semakin memburuk . Bapak tak sanggup melihat penderitaannya,’’ papar pak johan kepada istrinya sambil menceritakan solusi yang ditawarkan pihak rumah sakit.

Istrinya merasa iba juga mendengar penuturan suaminya pak johan.
Istrinya : Kasian bang dahlan ya pak ! Kita bisa bantu apa ?

Pak johan langsung menyambung, “ kalau ibu berkenan, bagaimana bila dana tabungan haji kita diberikan saja kepada bang dahlan  untuk biaya operasinya?”

Istrinya sempat kaget.”Diberikan?  Waduh pak, hampir 10 tahun kita menabung. Masa cita-cita ini runtuh seketika dengan membantu orang lain? Tutur isrtinya yg sedikat kecewa.

Pak johan :” Bu, banyak orang yang berhaji tapi belum tentu mabrur di sisi Allah. Mungkin ini adalah jalan buat kita untuk meraih keridhaan Allah. Bapak yakin bila kita menolong saudara kita, insyak Allah, kita pun akan ditolong Allah,” nasehat pak johan.

Kalimat demi kalimat dari lidah suaminya yang penuh wibawa itu menyirami relung hati istrinya. Istrinya ini pun akhirnya mengangguk setuju atas usul suaminya.

Keesokan harinya, pak johan dan istrinya pun datang bersama kerumah sakit. Mereka kemudian mengajak bicara kakak iparnya istri pak dahlan sekaligus menyerahkan uang tersebut.

Istri pak dahlan pun langsung bergegas untuk membayar administrasi rumah sakit.
Dokter pun langsung menjalankan tugasnya, dengan segera menangani pak dahlan
Dokter berbincang-bincang dengan pihak keluarga. 

“ Doakan ya agar operasinya berjalan lancar !

Setelah beberapa jam pihak keluarga menunggu hasil keputusan dokter, tiba-tiba dokter keluar dari ruang operasi dan mengatakan bahwa pak dahlan sudah berhasil kami tangani, pak dahlan Cuma tinggal menjalani masa penyembuhan pasca operasi.

*******
Suatu hari saat pak johan menjenguk, kebutulan orang yang satu kamar perawatan dengan pak dahlan lagi menjenguk orang tuanya yang sedang dirawat juga namanya pak makmur, akhirnya mereka berkenalan dan berbincang panjang lebar. Kemudian kenalan baru  pak johan pun meminta alamat pak  johan.

Beberapa pekan berlalu setelah pak dahlan pulang dari rumah sakit.  Sore itu, pak johan dan istrinya tengah berada dirumahnya. Tiba-tiba ada orang yang bersilahturahim sambil menyatakan keharuan mereka terhadap pengorbanan  pak johan dan istrinya. “kami belajar ikhlas seperti pak johan dan ibu,” ungkap istri bapak yang berkenalan dirumah sakit.  Semua kalimat yang diungkapkan istri pak makmur selalu dielak pak johan dengan bahasa yang selalu merendah.

Pak makmur pun mengungkapkan niat mereka bersilahturahim sambil mengatakan keharuan mereka terhadap pengorbanan pak johan dan istrinya.” Kami berniat untuk melakukan haji tahun depan. Saya mohon bapak dan ibu agar perjalanan kami dimudahkan Allah SWT. Saya yakin doa orang-orang shaleh seperti bapak dan ibu akan dikabulkan Allah.
Pak johan dan istrinya berulang-ulang  mengaminkan, walaupun ada sedikit perasaan sedih juga dihati mereka karena tahun depan mereka juga seharusnya bisa berangkat haji.

Pak makmur melanjutkan kata-katanya .” Tapi supaya doa bapak dan ibu berdoanya ditempat-tempat yang mustajab ,”papar pak makmur sambil menatap pak johan dengan ratapan penuh kasih sayang. Pak johan sempat bingung dengan apa yang didengarkannya barusan , tapi ia beranikan diri untuk bertanya,” Maksud pak makmur?.

“maksud kami, izinkan saya dan istri saya mengajak bapak dan ibu untuk berhaji bersama kami dan berdoa disana hingga Allah akan mengabulkan doa kita semua,’’ ujar pak makmur penuh suka cita.

Pak johan dan istrinya tiba-tiba diam tanpa kata dan saling berpandangan. Suasana mendadak hening. Tak ada jawaban dari pak johan dan istrinya mereka hanya ada derai air mata, kemudian pak johan tersenyum sambil memeluk erat pak makmur, sore itu tangis pak johan dan istrinya sujud syukur yang tiada hentinya. Akhirnya keluarga pak johan menyetujui tawaran pak makmur untuk berangkat ketanah suci bersama-sama.


Keluarga pak johan dan keluarga pak makmur berangkat haji dengan penuh rasa gembira dan syukur tiada hentinya . Akhirnya cita-cita yang di impikannya selama 10 tahun lamanya berkah dengan membantu orang lain dan Allah menggantikanya dengan yang lain.
banner
Previous Post
Next Post
Comments
0 Comments

0 comments:

Pers Mahasiswa AL-Kalam, IAIN Lhokseumawe Phone. 0852 6017 5841 (Pimpinan Umum). Powered by Blogger.