(Cut Aulia Maksum)
Sebuah keluarga yang miskin,
yang serba kekurangan keinginannya untuk bersimpuh dimasjidil haram sangat
bulat. waktu yang sangat lama dan
bertahun-tahun dia nantikan.
Tekat dan niat untuk bisa
mewujudkan cita-cita besar itu adalah doa. disetiap harinya, pak johan adalah
kepala keluarga, dia seorang petani yang sangat miskin, ladang dan sawahnya itu
pun milik tetangga yang disewakan kepadanya. Keinginan dan niat pak johan
berhaji terus terpelihara dengan cara memajang gambar/ foto masjidil haram. Dan
memajang kalimat motivasi dimeja atau pintu lemarinya agar bertambah
motivasinya untuk terus berusaha demi bersimpuh dimasjidil haram.
Hampir 10 tahun mereka menabung
dan berusaha demi mewujudkan sebuah cita-cita mulia yang mereka tanamkan
kuat-kuat dalam hati, yakni berhaji ketanah suci. Dan niat itu sungguh- sungguh
dibuktikan dengan mengumpulkan sedikit hasil kebun mereka yang seadanya.
Suatu malam, pak johan dan istrinya menghitung uang tabungan mereka.
Alhamdulillah, mereka hanya perlu menambahkan sedikit lagi agar semua mencukupi
uang keberangkatannya. Setelah kian lama keinginannya untuk berhaji akhirnya
mereka akan mendaftarkan haji tahun depan. Hari-hari berikutnya, pak johan dan
istrinya semakin giat pergi kekebun agar lebih banyak menyisihkan hasil panen
mereka.
Suatu hari, Pak johan mendengar
kabar bahwa saudara kandungnya pak dahlan abangnya yang sama-sama ingin
berhaji, mendadak sakit. Ia dirawat di rumah sakit mutiara. Pak johan bergegas
dan langsung menjenguknya.
Sesampai dia disana, pak dahlan
abg kandungnya itu masih dirawat diruang icu. Diagnosis dokter menyatakan ia
menderita kangker otak yang cukup ganas dan mudah menjalar. Pak johan terkejut
mendengarkan hal itu. Namun, ia masih membesarkan hati abgnya itu untuk selalu berdoa dan bersabar tawakal
kepada Allah SWT.
Hampir setiap hari pak johan
dan keluarganya menjenguk pak dahlan, di hari kedelapan, disaat pak johan
sedang dirumah sakit menemani pak dahlan abg kandungnya, seorang perawat
membawa surat dari pihak rumah sakit yang berisi tawaran untuk mengakat kangker
itu dengan jalan operasi. Biayanya hampir Rp 45 juta. Namun karena keadaan
ekonomi yang sangat terbatas, keluarga pak johan hanya terdiam sesaat.
Sesampai dirumah, pak johan
menyampaikan keputusannya kepada istrinya
Pak johan : “ Bu, kondisi bang
dahlan semakin memburuk . Bapak tak sanggup melihat penderitaannya,’’ papar pak
johan kepada istrinya sambil menceritakan solusi yang ditawarkan pihak rumah
sakit.
Istrinya merasa iba juga
mendengar penuturan suaminya pak johan.
Istrinya : Kasian bang dahlan
ya pak ! Kita bisa bantu apa ?
Pak johan langsung menyambung,
“ kalau ibu berkenan, bagaimana bila dana tabungan haji kita diberikan saja
kepada bang dahlan untuk biaya
operasinya?”
Istrinya sempat
kaget.”Diberikan? Waduh pak, hampir 10
tahun kita menabung. Masa cita-cita ini runtuh seketika dengan membantu orang
lain? Tutur isrtinya yg sedikat kecewa.
Pak johan :” Bu, banyak orang
yang berhaji tapi belum tentu mabrur di sisi Allah. Mungkin ini adalah jalan
buat kita untuk meraih keridhaan Allah. Bapak yakin bila kita menolong saudara
kita, insyak Allah, kita pun akan ditolong Allah,” nasehat pak johan.
Kalimat demi kalimat dari lidah
suaminya yang penuh wibawa itu menyirami relung hati istrinya. Istrinya ini pun
akhirnya mengangguk setuju atas usul suaminya.
Keesokan harinya, pak johan dan
istrinya pun datang bersama kerumah sakit. Mereka kemudian mengajak bicara
kakak iparnya istri pak dahlan sekaligus menyerahkan uang tersebut.
Istri pak dahlan pun langsung
bergegas untuk membayar administrasi rumah sakit.
Dokter pun langsung menjalankan
tugasnya, dengan segera menangani pak dahlan
Dokter berbincang-bincang
dengan pihak keluarga.
“ Doakan ya agar operasinya berjalan lancar !
Setelah beberapa jam pihak keluarga menunggu
hasil keputusan dokter, tiba-tiba dokter keluar dari ruang operasi dan
mengatakan bahwa pak dahlan sudah berhasil kami tangani, pak dahlan Cuma
tinggal menjalani masa penyembuhan pasca operasi.
*******
Suatu hari saat pak johan
menjenguk, kebutulan orang yang satu kamar perawatan dengan pak dahlan lagi
menjenguk orang tuanya yang sedang dirawat juga namanya pak makmur, akhirnya
mereka berkenalan dan berbincang panjang lebar. Kemudian kenalan baru pak johan pun meminta alamat pak johan.
Beberapa pekan berlalu setelah
pak dahlan pulang dari rumah sakit. Sore
itu, pak johan dan istrinya tengah berada dirumahnya. Tiba-tiba ada orang yang
bersilahturahim sambil menyatakan keharuan mereka terhadap pengorbanan pak johan dan istrinya. “kami belajar ikhlas
seperti pak johan dan ibu,” ungkap istri bapak yang berkenalan dirumah sakit. Semua kalimat yang diungkapkan istri pak
makmur selalu dielak pak johan dengan bahasa yang selalu merendah.
Pak makmur pun mengungkapkan
niat mereka bersilahturahim sambil mengatakan keharuan mereka terhadap
pengorbanan pak johan dan istrinya.” Kami berniat untuk melakukan haji tahun
depan. Saya mohon bapak dan ibu agar perjalanan kami dimudahkan Allah SWT. Saya
yakin doa orang-orang shaleh seperti bapak dan ibu akan dikabulkan Allah.
Pak johan dan istrinya
berulang-ulang mengaminkan, walaupun ada
sedikit perasaan sedih juga dihati mereka karena tahun depan mereka juga
seharusnya bisa berangkat haji.
Pak makmur melanjutkan
kata-katanya .” Tapi supaya doa bapak dan ibu berdoanya ditempat-tempat yang
mustajab ,”papar pak makmur sambil menatap pak johan dengan ratapan penuh kasih
sayang. Pak johan sempat bingung dengan apa yang didengarkannya barusan , tapi
ia beranikan diri untuk bertanya,” Maksud pak makmur?.
“maksud kami, izinkan saya dan
istri saya mengajak bapak dan ibu untuk berhaji bersama kami dan berdoa disana
hingga Allah akan mengabulkan doa kita semua,’’ ujar pak makmur penuh suka
cita.
Pak johan dan istrinya
tiba-tiba diam tanpa kata dan saling berpandangan. Suasana mendadak hening. Tak
ada jawaban dari pak johan dan istrinya mereka hanya ada derai air mata,
kemudian pak johan tersenyum sambil memeluk erat pak makmur, sore itu tangis
pak johan dan istrinya sujud syukur yang tiada hentinya. Akhirnya keluarga pak
johan menyetujui tawaran pak makmur untuk berangkat ketanah suci bersama-sama.
Keluarga pak johan dan keluarga
pak makmur berangkat haji dengan penuh rasa gembira dan syukur tiada hentinya .
Akhirnya cita-cita yang di impikannya selama 10 tahun lamanya berkah dengan
membantu orang lain dan Allah menggantikanya dengan yang lain.