Foto. Assyifa Farhaini, mahasiswi Jurusan Bahasa Inggris. |
www.lpmalkalam.com- Cabang debat bahasa inggris yang diperlombakan diajang Pionir VII
di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, berhasil menghasilkan 12 pembicara terbaik se-Indonesia yang menurut dewan juri memiliki
ide yang cemerlang serta mampu menyakinkan dewan juri sehingga para dewan juri
terkesan dalam penyampaian idenya dengan menggunakan bahasa inggris.
Dari ke-12 pembicara tersebut salah
satunya adalah Assyifa Farhaini turut ikut ambil bagian dicabang debat bahasa
inggris dan tergabung kedalam kontingen Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Lhokseumawe, sukses menghantarkannya berhasil menduduki peringkat ke-2 dan peringkat pertama berhasil diraih oleh Rahma dari UIN Ar-Raniry, lalu disusul Riski peringkat ke 3 dari UIN Syarif Kasim Riau, dengan keseluruhan 12
pembicara terbaik se-Indonesia lainnya. mahasiswi semester enam yang kini
sedang mengambil konsentrasi ilmu dibidang
Pendidikan Bahasa Inggris. Sosoknya dikalangan jurusan pendidikan bahasa
inggris memang tak diragukan lagi selain memiliki segudang prestasi dari segi
akademik juga dari segi non-akademik yang terbukti saat ini ia terlibat aktif
dikepengurusan English Department Student Association of IAIN (EDSA) yakni
organisasi yang menghimpun mahasiswa bahasa inggris yang dinakhodai oleh Fajar
Buana.
Syifa, sapaan akrab dikalangan kawan-kawannya
sudah mulai bergelut didunia debat bahasa inggris sejak masih bersekolah di
SMA, “belajar dari pengalaman melihat berbagai speaker dari berbagai daerah, saya
curi ilmu dengan mengamati cara orang lain menyakinkan penonton tapi
tetap disampaikan dengan bahasa diplomatis” tuturnya. Dengan proses
pembelajaran yang tidak singkat mampu menjadikannya sebagai second best speaker
english debating championship PIONIR 2017.
Saat ditanyai oleh wartawan lpmalkalam.com
apa rahasia sukses menjadi seorang pembicara terbaik Syifa mengatakan
“diplomatis, sistematis, persuasif dan ekspresif, itu mungkin yang bisa menarik
perhatian juri”, ungkapnya. Saat malam pengumuman, Syifa yang saat itu tidak
hadir ikut mendengarkan pengumuman tersebut baru mengetahui dirinya terpilih
menjadi salah satu pembicara terbaik diajang PIONIR keesokannya harinya setelah
membaca salah satu surat kabar swasta.
Assyifa yang baru mengetahui keesokan
harinya tidak mampu membendung emosinya ketika tahu dirinya merupakan salah satu
dari 12 pembicara terbaik nasional yang menempati urutan ke 2 sehingga sempat
menangis terharu saat mengetahuinya, ceritanya, “ini tidak terlepas dari
dukungan orangtua, keluarga, dan sahabat yang terus memotivasinya, tetap
berprestasi dibidang masing-masing perdalam potensi diri, bahagiakan orangtua
dan raih ridha-Nya insyaallah sukses dunia akhirat”. Harapnya untuk
kawan-kawan. (AR)