Mahasiswa Astronomi Islam saat melakukan Pengamatan Gerhana Bulan Parsial Foto: Redaksi |
Tgk Ismail, S.Sy, M.A mengatakan "gerhana yang terjadi kali ini adalah gerhana bulan parsial atau gerhana bulan sebagian yaitu, dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi (bayang umbra). Gerhana yang terjadi bertepatan pada malam 14 Zukaidah 1440 Hijriah ini berdurasi selama 3 jam yaitu mulai pukul 03.02 – 06.00 WIB dini hari tuturnya. Secara global, gerhana ini dapat dilihat di benua Afrika, Amerika Selatan, Eropa, Asia dan Australia. tuturnya.
Ia menambahkan "Aceh merupakan daerah yang istimewa untuk mengamati gerhana kali ini dimana hanya wilayah Aceh yang berkesempatan melihat gerhana bulan ini dari awal sampai akhir, sedangkan untuk wilayah lain di Indonesia hanya berkesempatan melihat saat proses awal gerhana terjadi, namun sebelum gerhana selesai, bulan sudah terbenam dan matahari sudah terbit yang mengakibatkan gerhana tidak bisa dilihat lagi. Secara global, untuk tahun 2019, ini merupakan gerhana yang ke-4 yang telah terjadi di tahun 2019, gerhana terahir tahun ini akan terjadi pada tanggal 26 Desember 2019 yaitu gerhana matahari cincin, jelas dosen Ilmu Falak di jurusan Astronomi Islam ini.
Dalam pengamatan ini kami menyediakan 6 teleskop yang dapat dimanfaatkan untuk mengamati dan merekam proses terjadinya gerhana bulan parsial ini, adapun shalat gerhana bulan akan dilaksanakan di Masjid kampus IAIN Lhokseumawe, katanya.".
Pengamatan yang diselenggarakan oleh jurusan Astronomi Islam ini diikuti oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Astronomi Islam (HIMASTROIS) IAIN Lhokseumawe Lembaga Kajian Ilmu Falak (LKIF) IAIN Lhokseumawe, Kementrian Agama (KEMENAG) Kota Lhokseumawe, para mahasiswa, dosen dan karyawan yang ada di lingkungan kampus tersebut dan pengunjung yang ada di kota Lhokseumawe dan sekitarnya.
Reporter : Muhammad Fauzi
Editor : Redaksi